Anomali Pada Unsur Boron

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Tugas kimia unsur

Anomali pada unsur Boron(B)

Disusun oleh :
Andika Putri Ningtyas
Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2014

Anomali pada unsur Boron(B)


Boron dapat membentuk rangkaian molekul ikatan yang stabil. Atom boron memiliki
konfigurasi elektron 1 s2 2s2 2p1. Unsur boron merupakan suatu unsur yang unik jika
dibandingkan dengan unsur lain. Keunikkanya bisa dilihat dari strukturnya yang tidak seperti
hidrida-hidrida lainnya. Unsur boron juga termasuk salah satu unsur yang mempunyai
sebutan tuna elektron. Tuna elektron merupakan suatu keadaan dimana tidak cukup
terdapatnya elektron untuk membiarkan terjadinya satu(atau lebih )pasang elektron antara
setiap pasang atom yang berdekatan. Misalnya pada senyawa diboron (B2H6).
Sejarah awal terbentuknya senyawa B2H6 adalah diharapkan reaksi antara magnesium borida
dan air akan menghasilkan boron trihidrida BH3. Namun, yang didapatkan adalah diboran
B2H6. Hal tersebut sangat aneh ,selain itu senyawa tersebut mempunyai 8 ikatan tetapi hanya
mempunyai 6 pasang elektron.Nampaknya senyawa ini tidak dapat dijelaskan dengan teori
valensi sederhana, dan banyak sekalai usaha telah dilakukan untuk mengelusidasi anomali
ini.
Reaksinya : Mg3B2 + 6H2O 3Mg(OH)2 + B2H6
Bagaimana semua itu bisa terjadi ???

Penjelasan asal-usul terjadinya anomali

1. Apabila dilihat dari strukturnya ,dimana senyawa B2H6 mempunyai struktur sejati dari
molekul dengan rumus moleku BH3.
2. Untuk menerangkan gambar 4.2 dapat dibentuk dengan resonansi, yaitu dengan
mencampurkan gambar (a) dan (b)

H
H2B

H
BH2

Gambar (a)

H2B

BH2
H

Gambar(b)

Dari adanya resonansi tersebut dalam setiap jembatan B...H...B sepasang elektron

digunakan bersama atau didistribusikan kepada dua ikatan B...H, masing-masing


menghasilkan order ikatan sebesar .
3. Cara lain untuk memberikan suatu pengikatan atau terjadinya ikatan yaitu
menggunakan perlakuan OM yang hanya meliputi sistem jembatan. Ikatan-ikatan
B...H yang tersisa lebih sesuai jika diberikan sebagai ikatan pasangan atom biasa.
Dalam kasus gambar 4.2 diawali dengan dua satuan BH2, terdapat ikatan ikatan
B:H biasa yang terbentuk oleh orbital-orbital hibrida SP3 pada atom B. Apabila
kedua satuan BH2 dipertemukan maka akan tampak seperti pada gambar 2(a)
sehingga terbentuk pasangan atom-atom H2B...BH2 koplanar.Orbital-orbital hibrida
SP3 lainnya pada atom B mengarah kepada sesamanya.
Selanjutnya adalah mrnggabungkan atom H yang tersisa. Jika atom H yang tersisa
digabungkan dengan pasangan atom H2B...BH2 maka akan tampak seperti gambar
2(b).
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa setiap orbital 1 s atom-atom H tersebut
bertindihan dengan dua orbital sp3 atom B. Secara ini suatu orbital yang menjangkau setiap
jembatan B-H-B terbentuk. Orbital ini tiak mempunyai simpul ,dan karenanya mampu
mengikat ketiga atom bersama-sama. Karena setiap atom B dan setiap atom H (jembatan
menyediakan satu elektron) dan dalam jembatan B-H-B terdapat 2 elektron,maka seluruhnya
(2jembatan B-H-B) menyediakan 4 elektron.

Gambar 2(a)

, Gambar 2(b)

4. Berdasarkan Metode Semitopologi Lipscomb


Penentuan struktur (B2H6)
Diketahui : b =2 ; h=6 = q= 0
Maka :

=1/2 (b+h-3q) =b+q


= 1/2 (2+6-3.0)=2+0
= 4 (ikatan 2c-2e) = 2(ikatan 3c-2e)

Senyawa ini mempunyai ikatan berupa ikatan 3-pusat 2-elektron (3c-2e) yang disebut juga
sebagai ikatan tuna elektron yang merupakan sejenis ikatan kimia kurang elektron, dimana
tiga atom saling berbagi dua elektron. Ikatan 3-pusat 2-elektron (3c-2e) diperlukan untuk
menjelaskan jembatan-jembatan B-H-B. Kombinasi tiga orbital atom membentuk satu orbital
ikat, satu orbital anti ikat, dan satu orbital non ikat. Dimana dalam hal ini, boron dikelilingi
oleh enam elektron valensi sehingga membentuk oktet dan berbagi elektron dengan ikatan BH atom boron lainnya membentuk ikatan 3-pusat 2-elektron elektron dengan ikatan B-H atom
boron lainnya membentuk ikatan 3-pusat 2-elektron B-H-B, dengan dua atom H
menjembatani dua atom B dengan sisa dua atom H merupakan ikatan B-H biasa. Struktur
senyawa diboran ini memiliki 4 (ikatan 2c-2e) dan 2 (ikatan 3c-2e).
Bilamana dua gugus BH2 semacam itu mendekat satu sama lain seperti diperlihatkan pada
gambar (2c) dengan atom-atom hidrogen yang terletak dalam bidang datar keempat orbital
kosong seperti diperlihatkan ,dua ikatan 3c-2e B-H-B terbentuk. Keempat elektron yang
seluruhnya digunakan untuk ikatan ini disediakan oleh satu elektron yang dibawa oleh setiap
atom H dan setiap gugus BH2

Gambar (2c)

Anda mungkin juga menyukai