Jurnal Himpunan Dan Logika Matlab
Jurnal Himpunan Dan Logika Matlab
Jurnal Himpunan Dan Logika Matlab
Oleh
BAB 1.PENDAHULUAN
Matematika adalah
pendekatan logika kepada metode ilmu ukur yang menggunakan tanda-tanda atau
simbol-simbol matematik (logika simbolik). Logika tersistematisasi dikenalkan
oleh dua orang dokter medis, Galenus (130-201 M) dan Sextus Empiricus (sekitar
200 M) yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri.
Himpunan dan Logika merupakan dasar matematika yang paling dasar.
Himpunan dan logika merupakan hal yang tidak asing lagi bagi mahasiswa,
terutama mahasiswa jurusan matematika.Mencari nilai kebenaran logika dan
himpunan bisa dikatakan gampang
logika
kebanyakan bisa mencari nilai kebenaran tetapi tidak jarang sulit untuk dikatakan
benar atau salahnya jawaban tersebut,sedangkan pada himpunan, mudah untuk
menghitungnya
tetapi
ada
sebagian
yang
susah
menggambarkannya,
atau
benar atau salahnya jawaban dengan mudah asalkan menggunakan dan mengetahui
syntax yang diperlukan untuk mengcari suatu masalah.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum logika dan himpunan ini adalah:
1. Mampu menentukan himpunan dan logika menggunakan konsep
dasar
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam mempelajari himpunan dan logika
dalam matematika yaitu dapat berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib,
metodis dan koheren.Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat,
dan objektif.Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara
tajam dan mandiri.Mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan
asas-asas
sistematis.Meningkatkan
kesalahan-kesalahan
berpikir,
cinta
akan
kebenaran
dan
kekeliruan
serta
kesesatan.Mampu
menghindari
melakukan
dalam
suatu
himpunan
tidak
harus
mempunyai
kesamaan
sifat/karakter (Simangunsong,1992:27).
Logika matematika adalah cabang logika dan matematika yang mengandung
kajian matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar
matematika. Logika matematika ini sangat berhubungan erat dengan logika
komputer dan logika filosofis (Herawati,2009:3).
2.1 Jenis-jenis Himpunan
1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau
himpunan dengan kardinalitas = 0 (nol) atau {}.
2. Himpunan Bagian
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika dan
hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. Dalam hal ini, B dikatakan
superset dari A.
3. Himpunan sama
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika
keduanya mempunyai elemen yang sama. Dengan kata lain, A sama dengan B jika
A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. Jika
tidak demikian, maka kita katakan A tidak sama dengan B.
Notasi : A B A B dan B A (Untoro,2010:3).
Tiga hal yang perlu di catat dalam memeriksa kesamaan dua buah himpunan :
a. Urutan elemen di dalam himpunan tidak penting.
Jadi, {1,2,3} = {3,2,1 = {1, ,3,2}
b. Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah himpunan.
Jadi, {1,1,1,1} = {1,1} = {1}
p q ".
b) Disjungsi
Apabila konjungsi menghubungkan dua pernyataan menggunakan kata hubung
logika "dan", maka disjungsi menghubungkan dua pernyataan menggunakan kata
hubung logika "atau". Pernyataan p dan q dapat dihubungkan dengan kata hubung
logika "atau" sehingga membentuk pernyataan majemuk "p atau q" atau disjungsi.
Dalam matematika, disjungsi "p atau q" dituliskan dengan " p q ".
c) Implikasi
Implikasi berisi pernyataan "Jika .... maka .....". Dalam matematika, untuk
menuliskan implikasi p dan q dilambangkan dengan " p q ".
d) Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan berupa "p jika dan hanya jika q". Dalam kalimat
matematika, biimplikasi dilambangkan dengan " p q" .
4. Ekuivalensi pernyataan-pernyataan majemuk
Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika untuk semua kemungkinan
nilai kebenaran komponen-komponennya, pernyataan majemuk itu mempunyai
nilai kebenaran yang sama. Lambang ekuivalen adalah ().
Contoh : Buktikan bahwa: ( ) ( ).
Negasi dari pernyataan majemuk
a) ( p q) p q
b) ( p q) p q
c) ( p q) p q
d) ( p q) ( p q) (q p)
5. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Dari sebuah implikasi, dapat diturunkan pernyataan yang disebut konvers,
invers, dan kontraposisi dari implikasi tersebut.
Jika diketahui implikasi p q , maka:
konversnya adalah q p
inversnya adalah p q
kontraposisinya adalah q p (Johnsonbaugh,1998:10).
BAB 3.METODOLOGI
DAFTAR PUSTAKA