Pengertian Kristalisasi
Pengertian Kristalisasi
Pengertian Kristalisasi
Pengertian Kristalisasi
pemisahan bahan padat berbentuk kristal dari suatu larutan atau suatu lelehan.
Disamping untuk pemisahan bahan padat dari larutan, kristalisasi juga sering
digunakan untuk memurnikan bahan padat yang sudah bebbentuk kristal.
Proses pemurnian ini disebut kristalisasi ulang atau rekristalisasi
(Willbraham, 1992)
Rekristalisasi adalah pemisahan bahan padat berbentuk kristalin. Seringkali
senyawa yang diperoleh dari hasil suatu sintesis kimia memiliki kemurnian
yang tidak terlalu tinggi. Untuk memurnikan senyawa tersebut perlu dilakukan
rekristalisasi.
Untuk merekristalisasi suatu senyawa kita harus memilih pelarut yang cocok
dengan senyawa tersebut. Setelah senyawa tersebut dilarutkan kedalam
pelarut yang sesuai kemudian dipanaskan (direfluks) sampai semua
senyawanya larut sempurna. Apabila pada temperatur kamar, senyawa
tersebut telah larut sempurna di dalam pelarut, maka tidak perlu lagi
dilakukan pemanasan. Pemanasan hanya dilakukan apabila senyawa
tersebut belum atau tidak larut sempurna pada keadaan suhu kamar.
Salah satu faktor penentu keberhasilan proses kristalisasi dan
rekristalisasi adalah pemilihan zat pelarut.
2. Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium
penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri
mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat
berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di
dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar jejak sampai
persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk
meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan
pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus
disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan,
beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
Penyaring dapat beroperasi pada:
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu kolom,
dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya sentrifugal. Penyaring sentrifugal
didiskusikan pada seksi berikutnya pada bab ini. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring
bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti
pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal
kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal.
Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari
padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari
penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida
tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake), penyaring penjernihan
(clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan
jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat dalam Gb. 30.4.a.
Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan
cairan dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan
dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap di dalam
medium penyaring (Gb. 30.4.b) atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda
dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari partikel yang
akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan
tertentu di atas medium penyaring (Gb. 30.4.c). Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas
medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium
penyaring adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk
menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai
filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra,
unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan
memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
3. Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua
cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.
Proses ekstraksi dapat berlangsung pada:
Ekstraksi cair-cair atau dikenal juga dengan nama ekstraksi solven. Ekstraksi jenis ini merupakan
proses yang umum digunakan dalam skala laboratorium maupun skala industri.
Leaching, adalah proses pemisahan kimia yang bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa
kimia dari matriks padatan ke dalam cairan.
Artikel bertopik kimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya.
Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut Selektivitas Pelarat hanya boleh melarutkan ekstrak
yang diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. Dalam praktik,terutama pada
ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain (misalnya lemak, resin) ikut dibebaskan
bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang
diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut kedua.
Kelarutan Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan
pelarut lebih sedikit). Kemampuan tidak saling bercampur Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh
(atau hanya secara terbatas) larut dalam bahan ekstraksi. Kerapatan Terutama pada ekstraksi caircair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi.
Hal ini dimaksudkan agar kedua fase dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran
(pemisahan dengan gaya berat). Bila beda kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan
dengan menggunakan gaya sentrifugal (misalnya dalam ekstraktor sentrifugal). Reaktivitas Pada
umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponenkornponen
bahan ekstarksi. Sebaliknya, dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia (misalnya
pembentukan garam) untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi. Seringkali Ekstraksi juga disertai
dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk
larutan. Titik didih Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan,
destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak
membentuk ascotrop.Ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada proses ekstraksi titik
didih pelarut tidak terlalu tinggi (seperti juga halnya dengan panas penguapan yang rendah).
4. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
[1]
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
[1]
kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih
[1]
dulu.
[2]
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini
didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
[2]
[2]
didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya
[3]
perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria
dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah
[3]
berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada
masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang
relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan
[3]
rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu
Hayyan(721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat
[3]
terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak
[3]
dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801[3]
873).
Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi
bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas,
[1]
dll . Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis
[4]
dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama
untuk pemekatanalkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk
[5]
menghasilkan minuman suling .
[sunting]Jenis
Ada 4 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi
[1]
uap, dan distilasi vakum. Selain itu ada pula distilasi ekstraktif dan distilasi azeotropic homogenous,
[1]
distilasi dengan menggunakan garam berion, distilasi pressure-swing, serta distilasi reaktif.
[sunting]Distilasi
Sederhana
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan
[6]
salah satu komponen bersifat volatil . Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya
[5]
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,
[4]
yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas . Distilasi ini dilakukan padatekanan
[6]
[5]
atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
[sunting]Distilasi
Fraksionisasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu
[5]
larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran
dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan
[6]
tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk
[7]
memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah
[5]
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom
[8]
ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya .
Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di
[8]
[8]
bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
[sunting]Distilasi
Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 C
[9]
atau lebih . Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 C
[9]
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari
distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing
[10]
senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut
[6]
dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah
untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak
[9]
sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga
[8]
dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya
[8]
masuk ke labu distilat.
[sunting]Distilasi
Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian
dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di
[6]
atas 150 C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah
jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat
[6]
dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum
[6]
[6]
atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat,
seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan,
tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau
mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap
disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan
disebut kondenser. Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang
digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari
yang dapat digenggam sampai yang sangat besar.
Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi) dan merupakan
proses eksothermik (melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin di hari yang panas
adalah kondensasi.
[sunting]Kondensasi
air di alam
Uap air di udara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin dinamakan embun.
Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin
dari titik embunnya, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh.
Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara.
Molekul air mengambil sebagian panas dari udara. Akibatnya, temperatur atmosfer akan sedikit turun.
Di atmosfer, kondensasi uap airlah yang menyebabkan terjadinya awan.
Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk kondensasi. Pengendapan adalah
pembentukan langsung es dari uap air, contohnya salju.
Dari
Ke
Padat
Cair
Gas
Plasma
Padat
N/A
Mencair
Menyublim
Cair
Membeku
N/A
Menguap
Gas
Plasma
Mengkristal Mengembun
N/A
Ionisasi
Rekombinasi/Deionisasi
N/A