EFEK SAMPING PENGGUNAAN SWD Beberapa
EFEK SAMPING PENGGUNAAN SWD Beberapa
EFEK SAMPING PENGGUNAAN SWD Beberapa
SAMPING
PENGGUNAAN
SWD
Beberapa pasien mungkin mengalami luka bakar dangkal. Karena terapi melibatka
n panas, maka penggunaannya perlu hatihati untuk menghindari luka bakar, khususnya pada pasien yang
cedera dan
telah terjadi penurunan sensitivitas terhadap panas. Selain itu, diatermidapat
mempengaruhi fungsi alat pacu jantung dan pasien wanita yang menerima
perawatan di punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan
aliran menstruasi
Efek fisiologis pemanasan Short Wave Diatherny
: Hemodinamik: Meningkatkan aliran darah. Mengurangi inflamasi kronik.
Meningkatkan inflamasi akut Meningkatkan edema. Meningkatkan perdarahan.
Meningkatkan ekstensibilitas tendon. Meningkatkan aktifitas kolagenase.
Mengurangi kekakuan sendi. Mengurangi nyeri. Relaksasi umum. Neuromuskuler:
Meningkatkan kecepatan hantaran syaraf. Sendi dan jaringan ikat: Lain-lain:
Kontra indikasi Short Wave Diatherny : Trauma akut, inflamasi. Gangguan
sirkulasi. Diatesis hemoragi Edema Gangguan sensibiliras. Keganasan. Gangguan
kognitif/sulit melaporkan nyeri
4.
a.
1)
Efek
Perubahan
Reaksi
Fisiologis
Temperatur
Lokal
Jaringan
3
cm
dan
aplikasinya
lokal.
3)
Consensual
efek
Timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dari segmen yang sama. Dengan
3
cm.
c.
Jaringan
Otot
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui normalisasi
nocicencorik
dan
penurunan
iritasi
sisa
metabolisme
otot.
d.
Jaringan
saraf
Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan saraf, meningkatkan konduktivitas
serta
ambang
rangsang
saraf.
5.
Efek
Terapeutik
a.
Nyeri,
hipertonus
dan
gangguan
vascularisasi
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedatif, serta perbaikan
metabolisme.
b.
Penyembuhan
luka
pada
jaringan
lunak
Meningkatkan proses perbaikan atau reparasi jaringan secara fisiologis.
c.
Kontraktur
jaringan
Dengan peningkatan elastisitas jaringan lunak, maka dapat mengurangi proses
kontraktur jaringan. Ini dimaksudkan sebagai persiapan sebelum pemberian
latihan.
d. Gangguan konduktivitas dan ambang rangsang jaringan saraf
Apabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin membaik, maka
konduktivitas jaringan saraf akan membaik pula.
Cuci tangana)
Cuci Tangan Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan
terkontaminasi. b)
Cuci Tangan Segera setelah melepas sarung tangan.Gambar.2.
Chest
Physiotherapy
di Ruang ICU (Anonim. 2014)Gambar.3. Mobilisasi Bertahap (berjalan) di Ruang
ICU (TTSH.2012) Bagian Kiri. Mobilisasi Bertahap (Postural Control)
duduk.Bagian Kanan (Lisa. 2011).
c)
Cuci Tangan Di antara sentuhan dengan pasien.2)
Menggunakan Sarung Tangana)
Menggunakan Sarung Tangan Bila kontak dengan darah, cairan tubuh,sekresi, dan
bahan yang terkontaminasi. b)
Menggunakan Sarung Tangan Bila kontak dengan selaput lendir dan kulitterluka3)
Menggunakan Masker, Kaca Mata atau Masker Muka.a)
Menggunakan Masker, Kaca Mata atau Masker Muka. Mengantisipasi bilaterkena,
melindungi selaput lendir mata, hidung, dan mulut saat kontakdengan darah dan
cairan tubuh.4)
Menggunakan Baju Pelindung.a)
Lindungi kulit dari kontak dengan darah dan cairan tubuh b)
adalah
(kiri)
lumbar
corset
support
dan (kanan)
handling
belt
for
patient
.
merambat lewat ruang dan membawa energidari satu tempat ke tempat yang lain
Faktor Resiko Psikososial pada FisioterapisFaktor Resiko Psikososial pada pekerja
dibidang pelayanan terutama fisioterapis,sepertinya hampir sama dengan tenaga
kesehatan lainnya, karena pressure kerja yang tinggi,tuntutan pelayanan dari
pasien,
kerja
sift,
rutinitas
yang
hampir
sama
tiap
harinya,
serta bayangan resiko tertular penyakit dari pasien. Hal tersebut yang menjadi keba
nyakan resikogangguan psikososial pada fisioterapis. Solusi untuk mengurangi
dampak psikososial tersebutmaka diperlukan keterlibatan perusahaan untuk
memberikan suatu kebijakan misalnya :memberikan Gaji yang sesuai dengan
pekerjaan, Reward terhadap pekerja yang berprestasi,
mengikutkan pekerja dalam acara atau kegiatan seperti seminar, dan workshop,
alat perlindungandiri saat bekerja, ansuransi serta menjamin layanan kesehatan
bagi pekerja tersebut, dan lain-lain.Hal demikian bila diterapkan pada perusahaan
maka dampak psikososial pada pekerja akan berkurang bahkan terhindar