Modul Praktis Kesehatan Wanita
Modul Praktis Kesehatan Wanita
Modul Praktis Kesehatan Wanita
1
VISI MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI PROFESI
VISI
Program studi Profesi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang
memiliki visi menjadi Program Studi Profesi Fisioterapi terkemuka dalam
penyelenggaraan pendidikan profesi fisioterapi yang professional dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dibidang praktek
profesi fisioterapi berdasarkan nilai-nilai islam.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK serta nilai-nilai islam
secara professional dan berwawasan global
2. Menyelenggarakan penelitian dan publikasi ilmiah di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK serta nilai-nulai islam
secara professional dan berwawasan global
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK dan nilai-nilai islam
secara professional dan berwawasan global
4. Menyelenggarakan kerjasama di bidang praktik fisioterapi dalam
meningkatkan pengembangan IPTEK dan nilai-nilai islam secara
professional dan berwawasan global
TUJUAN
1. Menghasilkan fisioterapis yang profesonal di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK serta nilai-nilai islam
dan berwawasan global
2. Menghasilkan penelitian dan publikasi ilmiah di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK serta nilai-nilai islam
secara professional dan berwawasan global
3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang
praktik fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK dan nilai-nilai
islam secara professional dan berwawasan global
4. Menghasilkan berbagai kerjasama dengan semua pihak di bidang
praktik fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK dan nilai-nilai
islam secara professional dan berwawasan global
2
DAFTAR ISI
3
CAPAIAN PEMBELAJARAN
4
Dismenore
a. Tujuan
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan nyeri pada
kasus dismenore
2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi.
b. Pendahuluan
Dismenore merupakan nyeri yang dirasakan ketika wanita mengalami
menstruasi. Nyeri haid/dismenore terjadi akibat ketidak seimbangan hormone
progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri, faktor psikologis
juga ikut berperan terjadinya dismenore pada beberapa wanita. Wanita pernah
mengalami dismenore sebanyak 90%. Masalah ini setidaknya mengganggu 50%
wanita masa reproduksi dan 60-85% pada usia remaja, yang mengakibatkan
banyaknya absensi pada sekolah maupun kantor. Pada umumnya 50-60% wanita
diantaranya memerlukan obat-obatan analgesik untuk mengatasi masalah
dismenore ini
c. Anamnesis
Pasien remaja berusia 15 tahun mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawahnya
setiap kali mulai menstruasi. Remaja tersebut mengeluhkan nyeri hingga mual
dan muntah dan muncul keringat dingin. Nyeri ini dirasakan ketka awal
menstruasi hingga hari ke 3-4 menstruasi
d. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign :
-Blood Preasure : Normal
-Heart Rate : Normal
-Respiratory Rate : Normal
2. Inspeksi :
-wajah tampak menahan nyeri
-postur agak membungkuk akibat menahan nyeri
3. Palpasi
-Nyeri tekan pada perut bagian bawah
-Suhu normal
5
e. Rencana Penatalaksanaan
▪ Tujuan :
o Mengurangi nyeri
▪ Prinsip Terapi :
o Penguatan otot abdominal
o Pengurangan nyeri
▪ Edukasi :
o Mengajarkan cara menutup mata dan mengontrol air liur yang
keluar dari mulut
o Mengajarkan Mirror Exercise
▪ Kriteria Rujukan :
o Dokter Spesialis Saraf
f. Sarana dan Prasana
▪ Sarana :
o Bed
o IR
o TENS
▪ Prasarana :
o Ruangan Terapi
g. Referensi
Murthy, J., Saxena, A. 2011. Bell’s palsy: Treatment guidelines. Ann Indian
Acad Neurol. 14:S70-S72
Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta
6
Adnexitis
a. Tujuan
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan fungsi
gerak pada kasus adnexitis
2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi.
b. Pendahuluan
Adnexitis adalah inflamasi yang mengenai adnexa yaitu salah satu atau
kedua tuba falopii dan ovarium. Adnexitis menyebabkan rasa nyeri pada perut
bagian bawah sebelah kanan atau kiri atau keduanya. Umumnya disertai demam
juga rasa keram perut
c. Alat Pemeriksan
1. Tensi
2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus)
3.Goniometer
4.Vas
d. Anamnesis
Pasien wanita berumur 35 tahun mengelukan nyeri hebat pada perut bagian
bawah setiap kali datang bulan. Pasien merasakan nyeri hingga tidak bisa
melaksanaan aktifitas sehari-hari.
e. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign :
-Blood Preasure : 120/80 mmHg
-Heart Rate : 64 kali/menit
-Respiratory Rate : 20 kali/menit
2. Kognitif :
-Komunikasi : Cukup Baik
-Atensi : Cukup Baik
-Motivasi : Kurang
3. Inspeksi
-Badan Simetris
4. Palpasi
-Hangat pada perut bagian bawah sebelah kanan kiri
6. Pemeriksaan Spesifik
-
7
7. Pemeriksaan Penunjang : USG
8. Permasalahn Fisioterapi
▪ Activity Limitation :
o Sulit berjalan
o Sulit duduk
o Sulit untuk berdiri lama
9. Diagnosa Fisioterapi :
Belum bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri karena adanya nyeri hebat
pada perut bagian bawah sebelah kanan dan kiri dikarenakan adnexitis
f. Rencana Penatalaksanaan
▪ Tujuan :
o Mengurangi nyeri
▪ Prinsip Terapi :
o Merelaksasi otot-otot bagian perut dan mengurangi perlegketan
adnexa
▪ Edukasi :
o Mengajarkan cara ambulasi
▪ Kriteria Rujukan :
o Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi
g. Sarana dan Prasana
▪ Sarana :
o Bed
o SWD
▪ Prasarana :
o Ruangan Terapi
o Toilet
h. Referensi
8
Post Sectio Secarea
a. Tujuan
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan
fungsi gerak pada kasus Post sectio secarea
2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi.
b. Pendahuluan
Sectio cesarea adalah suatu cara yang dilakukan untuk melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau
vagina, dengan kata lain sectio caesarea adalah suatu histerotomia untuk
melahirkan janin dalam Rahim. Setelah dilakukan sectio secarea umumnya ibu
hamil akan merasakan nyeri hebat yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari
c. Alat Pemeriksan
1. Tensi
2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus)
3.Vas
d. Anamnesis
Pasien wanita berusia 25 tahun melahirkan banyinya melalui operasi sectio
secarea kemarin sore. Saat ini ibu tersebut belum bisa bangkit dari tempat tidur
karena nyeri yang dirasakannya
e. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign :
-Blood Preasure : 120/195 mmHg
-Heart Rate : 82 kali/menit
-Respiratory Rate : 20 kali/menit
2. Inspeksi
-Pasien dalam keadaan baring
-Pasien sulit miring kanan kiri
3. Palpasi
-Suhu normal
5. Pemeriksaan Spesifik
-Tes sensoris (Tajam tumpul, rasa posisi dan rasa sakit)
-Tes Motorik
-Index Barthel
6. Pemeriksaan Penunjang :
7. Permasalahn Fisioterapi
▪ Activity Limitation :
o Sulit miring kanan kiri
o Belum bisa bangun dari tempat tidur
▪ Body Structure & Function :-
▪ Participation Restriction :
9
o Mengganggu Aktivitas
8. Diagnosa Fisioterapi :
Nyeri dan gangguan aktifitas karena nyeri akibat sectio secarea
f. Rencana Penatalaksanaan
▪ Tujuan :
o Mengurangi nyeri
o Meningkatkan ambulasi pasien
▪Prinsip Terapi :
o Penguatan otot
o Pengurangan nyeri
▪ Kriteria Rujukan :
o Dokter Spesialis Obgyn
g. Sarana dan Prasana
▪ Sarana :
o Bed
o IR
▪ Prasarana :
o Ruangan Terapi
h. Referensi
Tandel, H., Vanza, J., Pandya, N., Jani, P. 2016. Gullain-Barre Syndrome
(GBS): A Review. Ejpmr. 3(2): 366-371
10
Astmha Kehamilan
a. Tujuan
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan
fungsi gerak pada kasus Astmha Kehamilan
2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi.
b. Pendahuluan
Asma kehamilan adalah gangguan pernafasan yang dialami oleh ibu hamil
karena adanya tekanan akibat kehamilan. Asma kehamilan umumnya membuat
ibu hamil tidak nyaman beraktifitas .
c. Alat Pemeriksan
1. Tensi
2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus)
d. Anamnesis
Wanita berusia 25 tahun sedang mengandung anak pertama dengan usia kehailan
30 minggu. Beliau kerap mengeluh merasakan sesak saat beraktifitas.
e. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign :
-Blood Preasure : 110/90 mmHg
-Heart Rate : 84 kali/menit
-Respiratory Rate : 20 kali/menit
2. Kognitif :
-Komunikasi : Cukup Baik
-Atensi : Cukup Baik
-Motivasi : baik
-Emosi : baik
3. Inspeksi
-Postur hiperlordosis
4. Palpasi
-
5. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
-Aktif
-Pasif
-Tes isometric melawan tahanan
6. Pemeriksaan Spesifik : -
7. Pemeriksaan Penunjang : -
8. Permasalahn Fisioterapi
▪ Activity Limitation :
o Sulit berjalan
11
o Sulit untuk berdiri lama
▪ Body Structure & Function :
o Hiperlordosis
▪ Participation Restriction :
o Sulit bekerja
o Sulit berolahraga
9. Diagnosa Fisioterapi :
Belum bisa melakukan melakukan aktifitas secara normal akibat adanya
tekanan pada thrax akibat kehamilan
f. Rencana Penatalaksanaan
▪ Tujuan :
o Mengembalikan aktivitas fungsional
▪ Prinsip Terapi :
o Latihan peningkatan ekspansi thorax
o Relaksasi otot-otot pernapasan
▪ Edukasi :
o Mengajarkan cara relaksasi secara mandiri
▪ Kriteria Rujukan :
o Dokter Spesialis Obgyn
g. Sarana dan Prasana
▪ Sarana :
o Bed
▪ Prasarana :
o Ruangan Terapi
o Toilet
h. Referensi
12
PENATAAN DAN FORMAT PENULISAN
Pada bab ini akan diuraiakan tentang penataan dan format penulisan
A. Penataan Penulisan
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
1. Judul penulisan
2. Tempat penelitian dilaksanakan (sesuai kesepakatan)
3. Logo UMM
4. Tujuan penulisan dilaksanakan
5. Nama peneliti disertai NIM
6. Nama Program Studi, Fakultas, dan Universitas
7. Tahun dilaksanakan
8. Sampul dalam ini dibubuhi nomor halaman dengan menggunakan
angka Romawi (lampiran 9).
b. Pernyataan Persetujuan
13
ditunjuk. Secara rinci komponen pada halaman panitia sidang akhir
penulisan adalah :
1) Nama Program Studi
2) Tempat, tanggal, bulan dan tahun dilaksanakan sidang akhir
penulisan .
3) Nama Penguji I dan tanda tangan beserta NIDN.
4) Nama Penguji II dan tanda tangan beserta NIDN
5) Nama Penguji III (pembimbing) dan tanda tangan beserta NIDN
6) Nama Penguji IV (pembimbing) dan tanda tangan beserta NIDN
(lampiran 12).
7) Otorisasi atas nama Dekan disertai tandatangan dan NIP.
d. Kata pengantar
Isi kata pengantar diserahkan peneliti. Pada dasarnya halaman ini memuat
pernyataan terima kasih mahasiswa kepada mereka yang telah membantu
dalam melakukan penelitian dan dalam penyusunan penulisan, bantuan
beberapa pihak yang dianggap penting dan berperan penting dalam
penyelesaian penulisan.
e. Daftar Isi
Lembaran daftar isi merupakan daftar setiap Bab dan sub Bab yang
terdapat di dalam naskah penelitian dengan spasi 1 (lampiran 15).
f. Daftar Tabel
Lembar daftar tabel berisi urutan tabel yang terdapat pada laporan
penelitian. Nomor tabel menggambarkan nomor Bab dan nomor urut tabel,
contoh : Tabel 1.1 artinya tabel pertama pada Bab I (lampiran 16).
Lembar daftar gambar berisi urutan gambar yang terdapat pada laporan
penelitian (lampiran 17). Nomor gambar mengikuti ketentuan yang sama
seperti penomoran tabel.
h. Daftar Skema
Lembar daftar skema berisi urutan skema yang terdapat pada laporan
penelitian (lampiran 18). Nomor skema mengikuti ketentuan yang sama
dengan tabel.
i. Daftar Lampiran
Lembar daftar lampiran berisi urutan lampiran yang terdapat pada laporan
penelitian. Daftar lampiran ini tidak meneruskan urutan halaman laporan
penelitian. Masing-masing lampiran mempunyai urutan halaman tersendiri.
2. Bagian Utama
a. Pendahuluan
Pada bagian ini berisi tentang :
14
1) Latar Belakang Masalah
2) Perumusan Masalah
a) Pernyataan
Masalah Contoh :
Keterlambatan perkembangan anak dapat dicegah dengan
stimulasi dini. Tetapi sampai saat ini masih ada sikap ibu yang
bersikap pasif sehingga rangsangan pada anak kurang maksimal
yang disebabkan karena tingkat pengetahuan dan pendidikan yang
masih rendah. Dengan demikian perkembangan bicara mengalami
keterlambatan yaitu kesulitan dalam berbahasa dan kadang-
kadang bersifat menetap yang akan berpengaruh dalam
bersosialisasi dengan orang lain.
b) Rumusan Masalah
15
(b) Bagaimana sikap orang tua tentang perkembangan
bicarapada bayi usia 9-12 bulan?
(c) Bagaimana perkembangan bicara bayi usia 9-12 bulan?
(d) Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan
perkembangan bicara pada bayi usia 9-12 bulan?
3) Tujuan Penelitian
4) Manfaat Penelitian
b. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang
relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka
mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru
yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta
yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer.
16
5) Rujukan pustaka yang digunakan memiliki tahun terbit
maksimal 10 tahun ke bawah dari tahun yang berjalan.
6) Jumlah pustaka yang digunakan minimal 20 rujukan.
c. Kerangka Konsep
17
Contoh: ALGORITMA
Perlakuan
menyusui ASI
Ibu post
dini dan teratur
partum dengan
setelah SC.
SC, dengan Produksi ASI
Variabel Confounding
d. Hipotesis
Contoh :
18
H1 : Ada pengaruh menyusui ASI dini dan teratur dimulai maksimal 4 jam
setelah operasi terhadap produksi ASI yang optimal pada ibu post partum
dengan sectio caesaria.
e. Definisi Operasional
19
3) Alat ukur
4) Hasil ukur
5) Skala ukur
f. Metode Penelitian
1) Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan wadah menjawab pertanyaan penelitian
atau menguji kesahihan hipotesis. Macam tipe desain penelitian yang
sering digunakan dalam Fisioterapi misalnya: deskriptip-analitik, studi
kasus, korelasi, cross-sectional, quasy eksperimen dan true
eksperimen.
3) Tempat Penelitian
4) Waktu Penelitian
5) Etika Penelitian
20
komite etik dilampirkan pada laporan akhir penelitian. Etika penelitian
terdiri dari Informed Consent, Anonimity, confidentiality
21
6) Alat Pengumpul Data
g. Hasil Penelitian
1) Pengantar Bab
h. Pembahasan
1) Pengantar Bab
22
Membandingkan hasil penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya
yang telah dipublikasikan: apakah memperkuat, berlawanan, ataukah
memberikan hasil yang baru. Tiap pernyataan tersebut harus
dijelaskan dan didukung oleh literatur yang sudah dibahas pada
tinjauan pustaka.
3) Keterbatasan penelitian
3. Bagian Akhir
Bagian ini tidak menggunakan judul Bab. Bagian akhir ini terdiri dari daftar
pustaka, lampiran dan riwayat hidup penulis.
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata LAMPIRAN di tengah
bidang pengetikan dan diletakkan sesudah daftar pustaka. Halaman
lampiran ini tidak diberi nomor (lampiran 20). Halaman berikutnya adalah
lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan angka arab dan
diketik di bagian kanan atas bidang pengetikan (lampiran 21)
4) Izin penelitian
23
c. Daftar Riwayat Hidup
24
B. Format Penulisan
1. Bahan-bahan
2. Pengetikan
b. Ukuran (font).
1) Naskah 12
2) Judul Bab 14
3) Judul Penulisan 14 diketik dengan huruf Bold dan disesuaikan
dengan pajang pendeknya judul penelitian serta disusun dengan format
segitiga terbalik.
25
l. Penomeran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah. Cara
yang digunakan adalah gabungan antara Romawi dan Desimal, seperti contoh
di bawah ini :
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)
3. Penjilidan
Penulisan dijilid dengan sampul biru toscha dengan tulisan warna kuning mas
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
BAB V PEMBAHASAN
A. Interpretasi dan Diskusi
B. Keterbatasan Penelitian
C. Implikasi Terhadap Pelayanan Fisioterapi
DAFTAR PUSTAKA
26
27