Analisis Aktivitas Pendanaan
Analisis Aktivitas Pendanaan
Analisis Aktivitas Pendanaan
A. KEWAJIBAN
1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar atau jangka pendek merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan
penggunaan aktiva lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Pada praktiknya, kewajiban
lancar dicatat pada nilai jatuh temponya, bukan pada nilai sekarangnya, karena pendeknya waktu
penyelesaian utang. Terdapat 2 jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktivitas
operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka (unearned revenue), uang muka,
utang usaha dan akrual beban operasi lainnya. Jenis kedua kewajiban lancar timbul dari aktivitas
pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek dan bagian utang jangka panjang jatuh tempo
dalam waktu 1 tahun.
Perusahaan menunjukkan kemampuan pendapatan kembali jangka panjang dengan cara : (1) telah
menerbitkan efek utang jangka panjang atau efek ekuitas untuk menggantikan kewajiban jangka
pendek setelah tanggal neraca namun sebelum diumumkan, atau (2) telah melakukan kesepakatan
dengan sumber pendanaan yang menyetujui pendanaan kembali utang jangka pendek saat jatuh
tempo. Lesepakatan pendanaan yang dapat dibatalkan karena perlanggaran persyaratan yang
dapat dievaluasi secara berbeda oleh pihak yang bersepakat (seperti perubahan material yang
bertolak belakang atau kegagalan untuk mempertahankan operasi yang memuaskan) tidak
memenuhi kondisi ini.
2. Kewajiban Tak Lancar
Kewajiban tak lancar atau jangka panjang merupakan kewajiban yang tidak jatuh tempo dalam
waktu satu tahun atau 1 siklus operasi, mana yang lebih panjang. Kewajiban ini meliputi
pinjaman, obligasi, utang dan wesel bayar. Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang
umum. Nilai nominal obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga tunai yang dibayarkan
atas obligasi tersebut. Kewajiban yang umum lainnya adalah komitmen pembelian. Komitmen
seperti ini memerlukan pengungkapan jika kewajiban pembelian tanpa syarat ini menyediakan
pendanaan bagi untuk pemasok dan tidak diakui dalam neraca pembeli.
3. Analisis Kewajiban
Kewajiban merupakan klaim terhadap perusahaan sehingga kita memerlukan keyakinan bahwa
perusahaan mencatatnya. Pencatatan ini meliputi pengungkapan jumlah dan tanggal jatuh tempo,
termasuk kondisi, halangan, dan batasan yang diberlakukan pada perusahaan. Auditor merupakan
satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran kewajiban. Sumber keyakinan lain
adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda (double-entry accounting) yang mensyaratkan
adanya penyeimbang antara perolehan aktiva, sumber daya atau beban dengan atau pembebanan
sumber daya. Namun demikian, tidak terdapat keharusan perjurnalan untuk sebagian besar
komitmen dan kewajiban kontijen. Dalam kasus ini, analisis kita sering kali harus didasarkan pada
catatan atas laporan keuangan dan pada komentar manajemen dalam laporan tahunan, serta
dokumen-dokumen terkait.
B. SEWA GUNA USAHA
Sewa guna usaha (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (lessor) dan penyewa
(lessee). Perjanjian tersebut memberikan hak kepada lease untuk menggunakan aktiva yang
dimiliki oleh lessor, selama masa sewa guna usaha. Sebagai imbalannya, lease membayar sewa
yang disebut pembayaran sewa guna usaha minimum (minimum lease payment).
1. Akuntansi Dan Pelaporan Sewa Guna Usaha
Klasifikasi dan Pelaporan Sewa Guna Usaha
Lease mengklasifikasikan dan mencatat sewa guna usaha sebagai capital lease jika pada saat
terjadinya, transaksi tersebut memenuhi minimal satu dari empat kriteria sebagai berikut.
a) Terdapat transfer kepemilikan aktiva kepada lessee pada akhir masa sewa guna usaha;
b) Terdapat opsi untuk membeli aktiva pada harga murah (bargain price);
c) Masa sewa guna usaha 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis aktiva;
d) Nilai sekarang pembayaran sewa dan pembayaran sewa guna usaha minimum lainnya sebesar
90% atau lebih dari nilai wajar aktiva dikurangi dengan kredit pajak investasi yang ditahan oleh
lessor.
Operating Lease, sewa guna usaha dapat diklasifikasikan sebagai operating lease bila tidak
satupun kriteria di atas terpenuhi. Dalam akuntansi operating lease, lesse akan mencatat sewa
sebagai beban saat terjadinya.
Pengungkapan Sewa Guna Usaha
Perusahaan harus mengungkapkan komitmen sewa guna usaha di masa depan untuk capital lease
dan operating lease yang tidak dapat dibatalkan.pengungkapan ini berguna untuk tujuan analisis.
Perusahaan mengklasifikasikan seluruh sewa guna usaha sebagai operating lease dan menyediakan
jadwal pembayaran sewa di masa depan dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Analisis Sewa Guna Usaha
Dampak Operating Lease
Walaupun standar akuntansi memperbolehkan metode alternatif untuk mencerminkan perbedaan
ekonomi yang mendasari transaksi sewa guna usaha, pilihan ini sangat sering disalahgunakan oleh
lessee yang menstrukturkan kontrak sewa guna usaha sehingga mereka dapat menggunakan
metode operating lease. Praktik ini mengurangi manfaat laporan keuangan. Insentif bagi lessee
untuk menstrukturkan sewa guna usaha sebaai operating lease terkait dengan dampak operating
lease terhadap neraca dan laporan laba rugi. Dampak pada laporan keuangan ini adalah sebagai
berikut.
Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan pendanaan sewa guna usaha dalam neraca. Selain menyembunyikan kewajiban dari
neraca, hal tersebut juga menaikkan rasio solvabilitas (seperti debt to equity) yang sering
digunakan dalam analisis kredit.
Operating lease menyajikan aktiva lebih rendah dari seharusnya. Hal ini dapat
meningkatkan rasio tingkat pengembalian investasi, terutama return on total assets.
Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dalam neraca. Hal
tersebut menigkatkan rasio lancar dan pengukuran likuiditas lainnya.
Program pensiun (pensiun plan) merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan imbalan
pensiun bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan 3 pihak yaitu pemberi kerja, yang
memberikan kontribusi pada program pensiun, pekerja menerima imbalan dan dana pensiun.
Program pensiun imbalan pasti (defined benefit) menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh
pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Program pensiun imbalan pasti (defined
contribution) menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program pensiun.
Kewajiban Pensiun
1.
Akumulasi kewajiban imbalan (accumulated benefit obligation) merupakan nilai
sekarang aktuaria kewajiban imbalan pensiun di masa depan kepada pekerja pada saat
pensiun berdasarkan kompensasi saat ini dan jasa sampai saat ini.
2.
Proyeksi kewajiban imbalan (projected benefit obligation) merupakan estimasi
aktuaria atas utang imbalan pensiun di masa depan kepada pegawai pada saat pensiun
berdasarkan kompensasi yang diharapkan di masa depan dan jasa sampai saat ini.
Aktiva Pensiun dan Status Pendanaan
Perusahaan sering kali menganggap program pensiun yang didanai lebih sebagai sumber dana
untuk mendanai akuisisi mereka. Implikasi program pensiun yang didanai lebih termasuk :
1.
Perusahaan dapat menghentikan atau mengurangi kontribusi dana pensiun sampai
aktiva pensiun sama atau kurang dari proyeksi kewajiban imbalan (projected benefit
obligation/PBO).
2.
Perusahaan dapat menarik kelebihan aktiva.
Biaya Pensiun
Biaya pensiun ekonomi (economic pension cost) atau beban merupakan biaya bersih yang timbul
dari perubahan posisi ekonomi bersih selama periode bersangkutan. Biaya pensiun berulang
(recurring pension cost) terdiri dari atas dua komponen sebagai berikut.
1.
Biaya jasa (service cost), yaitu nilai sekarang aktuaris atas imbalan pensiun yang
dihasilkan oleh pegawai berdasarkan rumus imbalan pensiun.
2.
Biaya bunga (interest cost), yaitu penambahan atas PBO yang timbul karena
pembayaran pensiun menjadi satu periode lebih dekat.
Biaya pensiun tidak berulang (nonrecurring pension cost) yang berasal dari peristiwa seperti
perubahan asumsi aktuaria atau perubahan ketentuan program terdiri atas dua komponen sebagai
berikut.
1.
Keuntungan atau kerugian aktuaria (actuarial gain or loss), yaitu perubahan PBO
yang terjadi saat asumsi aktuaria dalam penghitungan PBO direvisi.
2.
Biaya jasa lalu (prior service cost) timbul karena perubahan ketentuan program
pensiun atas PBO.
Ketentuan Akuntansi Pensiun
Kerangka akuntansi pensiun diatur dalam SFAS 87 yang berfokus pada tercapainya ukuran biaya
pensiun yang stabil dan permanen.
2. Imbalan Karyawan Pascapensiun Lainnya
Imbalan karyawan pascapensiun lainnya (other posretirement employee benefits/OPEB)
merupakan imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pensiunan dan anggota
keluarganya. Ciri-ciri dasar akuntansi pensiun OPEB, meliputi: pelaporan biaya bersih, pengakuan
yang ditunda, dan saling hapus. Kewajiban pemberi kerja dalam SFAS 106 disebut akumulasi
kewajiban imbalan pascapensiun. Biaya OPEB yang dilaporkan meliputi komponen-komponen:
biaya jasa, biaya bunga, amortisasi keuntungan dan kerugian bersih, amortisasi biaya jasa lalu,
amortisasi kewajiban transisi, dan pengembalian yang diharapkan atas aktiva program.
Pelaporan dan Analisis Imbalan Pascapensiun Lainnya
Terdapat prosedur tiga langkah untuk analisis imbalan pascapensiun, yaitu (a) menentukan dan
merekonsialiasi biaya dan kewajiban (atau aktiva) imbalan ekonomis dan yang dilaporkan, (b)
membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan, khususnya neraca dan (c)
mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan.
D. KONTIJENSI DAN KOMITMEN
Kontijensi (contingencies) merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya
bergantung pada satu atau lebih peristiwa di masa depan. Kontijensi rugi yang disebut liabilitas
kontijensi (contingencies liability) merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan dan
timbul dari perkara hukum, ancaman pengambilalihan, penagihan piutangm klaim atas garansi
produk atau kerusakan produk, garansi kinerja, perhitungan pajak, risiko yang diasuransikan
sendiri dan kerugian properti.
Komitmen (commitments) merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan berdasarkan
kinerja di masa depan sesuai kontrak. Komitmen tidak diakui dalam laporan keuangan karena
peristiwa sepeeti penandatanganan kontrak atau penerbitan penerbitan pemesanan (purchase
order) bukan merupakan transaksi yang lengkap.
Analisis Liabilitas Kontijensi
Liabilitas kontijen yang dilaporkan seperti garansi jasa merupakan estimasi. Keakuratan analisis
atas liabilitas ini bergantung pada keakuratan pada estimasi tersebut yang sering kali didasarkan
pada pengalaman masa lalu perusahaan atau harapan di masa depan. Cadangan untuk kerugian di
masa depan merupakan jenis kontijensi lainnya yang perlu diperiksa. Konservatisme dalam
akuntansi meminta perusahaan untuk mengakui kerugian saat perusahaan dapat menentukannya
atau dapat meramalkannya.
E. PENDANAAN DI LUAR LAPORAN POSISI KEUANGAN
Pendanaan di luar laporan posisi keuangan adalah tidak tercatatnya liabilitas pendanaan tertentu.
Sebagai contoh, salah satu cara mendanai properti, pabrik dan peralatan adalah meminta pihak
luar untuk mendapatkannya, dan perusahaan sepakat untuk menggunakan aktiva tersebut serta
menyediakan dana yang cukup untuk melunasi utang.
Entitas Bertujuan Khusus (SPE)
Entitas bertujuan khusus (special purpose entities) yang sekarang menjadi tidak terkenal setelah
bangkrutnya Enron, telah menjadi mekanisme pendanaan yang sah selama lebih dari dua dekade
dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keuangan perusahan saat ini. Konsep SPE sebagai
berikut.
1.
SPE dibentuk oleh perusahaan sponsor dan dikapitalisasi dengan investasi ekuitas,
beberapa di antaranya harus berasal dari pihak ketiga yang independen
2.
SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit dan
membeli aktiva dari atau untuk perusahaan sponsor
3.
Arus kas dari aktiva digunakan untuk membayar utang dan menyediakan
pengembalian bagi investor ekuitas
Terdapat dua alasan kepopuleran SPE sebagai berikut.
1.
SPE dapat menyediakan alternatif pendanaan berbiaya rendah daripada meminjam
langsung dari pasar kredit.
2.
Dalam GAAP sekarang selama SPE distrukturkan dengan benar, SPE diperlakukan
sebagai entitas terpisah tidak dikonsolidasikan dengan perusahaan sponsor.
Saham Preferen (preffered stock), yaitu kelompok khusus saham yang memiliki fitur yang
tidak dimiliki oleh saham biasa. Ciri-ciri umum saham preferen meliputi :
1.
Prioritas atas distribusi dividen termasuk hak partisipasi dan dividen kumulatif;
2.
Prioritas atas likuidasi, terutama penting karena selisih antara nilai nominal dan
nilai likuidasi dan nilai likuidasi saham preferen bisa besar;
3.
Dapat dikonversi menjadi saham biasa;
4.
Tidak memiliki hak suara;
5.
Harga pembelian kembali biasanya untuk melindungi pemegang saham preferen
dari pembelian kembali yang terlalu awal (harga pembelian kembali premium sering kali
makin menurun).
Saham Biasa (common stock), yaitu kelompok saham yang mencerminkan hak kepemilikan
serta memiliki risiko tinggi dan pengembalian tinggi atas kinerja perusahaan. Saham biasa
mencerminkan bunga sisa (residual interest) dan tidak diprioritaskan namun mendapatkan laba
bersih sisa dan menyerap rugi bersih.
Analisis Saham Modal
Informasi yang lebih relevan bagi analisis adalah komposisi pos modal dan pembatasanpembatasan yang berlaku. Komposisi ekuitas penting karena dapat memengaruhi hak sisa atas
saham biasar, serta hak, risiko dan pengembalian bagi investor ekuitas.
2. Laba Ditahan
Laba ditahan (retained earnings) merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan. Akun laba
ditahan mencerminkan akumulasi laba atau rugi yang tidak dibagikan sejak berdirinya perusahaan.
Laba ditahan merupakan sumber utama distribusi dividen.
Dividen Tunai dan Dividen Saham
Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham. Dividen ini
merupakan jenis dividen yang paling umum dan saat didistribusikan menjadi kewajiban bagi
perusahaan. Dividen saham (stock dividend) adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri
kerpada pemegang saham secara proporsional. Dividen ini mencerminkan kapitalisasi laba secara
permanen. Akuntansi bagi dividen saham kecil (small stock dividend) atau dividen saham
sederhana (ordinary dividend), umumnya lebih kecil dari 20% sampai 25% saham beredar,
mensyaratkan penilaian dividen saham pada nilai pasar pada tanggal pengumuman.
Penyesuaian Periode Lalu
Penyesuaian periode lalu (prior period adjustment) terutama merupakan koreksi kesalahan di
periode laporan keuangan lalu. Perusahaan tidak melaporkannya dalam laporan laba rugi,
melainkan melaporkannya sebagai penyesuaian (setelah pajak) atau saldo awal laba ditahan.
Apropriasi Laba Ditahan
Apropriasi laba ditahan (appropriations of retained earnings) merupakan reklasifikasi laba ditahan
untuk tujuan tertentu. Apropriasi laba ditahan (kadang kala disebut cadangan) merupakan
pengakuan bahwa perusahaan tidak berniat untuk mendistribusikannya sebagai dividen, melainkan
mencadangkannya untuk tuntutan hukum, perluasan pabrik, asuransi diri sendiri (self-insurance),
dan kontijensi bisnis lainnya. Apropriasi juga tidak membebaskan laporan keuangan dari beban
potensial. Apropriasi direklasifikasi kembalu sebagai laba ditahan bila tujuannya telah tercapai.
Pembatasan Laba Ditahan
Pembatasan atau persyaratan bala ditahan (restriction or convenant of retained earnings)
merupakan pembatasan atau ketentuan laba ditahan sejumlah tertentu. Pembatasan penting
meliputi pembatasan distribusi dividen. Ketentuan obligasi dan kesepakatan pinjaman merupakan
sumbe rutama pembatasan tersebut. perusahaan sering kali mengungkapkan pembatasan tersebut
dalam catatan penjelas.
Analisis Laba Ditahan
Analisis pembatasan distribusi laba ditahan oleh pinjaman atau kesepakatan lain umumnya
mengungkapkan cakupan perusahaan dalam area seperti distribusi dividen atau pencapaian modal
kerja pada tingkat tertentu. Pembatasan tersebut juga mengungkapkan kekuatan tawar-menawar
perusahaan dan posisinya dalam pasar kredit.
3. Nilai Buku per Lembar Saham
Perhitungan Nilai Buku per Lembar Saham
Nilai buku per lembar saham (book value per share) adalah angka per lembar yang berasal dari
likuidasi perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Nilai buku (book value)
merupakan istilah konvensional yang mengacu pada nilai aktiva bersih, yaitu total aktiva dikurangi
dengan klaim terhadapnya.
Relevansi Nilai Buku per Lembar Saham
Nilai buku memiliki peranan penting dalam analisis laporan keuangan. Aplikasi meliputi:
1.
Nilai buku, dengan potensi penyesuaian, sering kali digunakan dalam penilaian
kesepakatan merger.
2.
Analisis perusahaan dengan komposisi besar aktiva likuid (institusi keuangan,
investasi, asuransi, dan bank) sangat bergantung pada nilai buku.
3.
Analisis obligasi kualitas utama dan saham preferen sangat memerlukan penutupan
aktiva (asset coverage).
4.
Kewajiban Pada Ujung Ekuitas
Saham Preferen yang Dapat Ditarik Kembali
Analisis harus mewaspadai efek ekuitas (umumnya saham preferen) yang memiliki provisi
penarikan kembali wajib, yang membuatnya lebih mirip hutang daripada ekuitas. Efek tersebut
tersebut mengharuskan perusahaan untuk membayar dana pada tanggal tertentu.
Hak Minoritas
Hak minoritas (minority interest) dalam perusahaan yang dikonsolidasi umumnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan, di antara kewajiban dan ekuitas. Namun demikian, hak minoritas
bukanlah klaim langsung atas sumber daya perusahaan. Hak minoritas adalah kepemilikan
proporsional pemegang saham minoritas atas anak perusahaan yang dikonsolidasikan tersebut.
Sumber: Berbagai Sumber
You might also like:
Fungsi Keuangan
A. Tinjauan Kewajiban
Kewajiban lancar
Kewajiban lancar (jangka pendek) merupakan kewajiban yangpelunasannya menggunakan
aktiva lancar atau munculnya kewajiban lancarlainnya. Periode yang diharapkan untuk
menyelesaikan kewajiban adalah manayang lebih panjang satu tahun dan satu siklus
perusahaan. Terdapat dua jeniskewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktivita operasi,
meliputi utangpajak, pendapatan diterima di muka, uang muka , piutang usha, dan akruakbeban
operasi lainnya. Jenis kedua kewajiban lancar timbul dari ktivitaspendanaan, meliputi pinjaman
jangka pendek dan bagian utang jangka panjang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.
Kewajiban tak lancar
Kewajiban tak lancar (jangka panjang) merupakan kewajiban yang tidak jatuh tempo dalam
jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yanglebih panjang. Kewajiban ini
meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar.Kewajiban tak lancar beragam bentuknya ,
dan penilaian serta pengukuran nyamemerlukan pengungkapan atas seluruh batasan dan
ketentuan. Pengungkapanmeliputi tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, hak konversi, fitur
penarikan, danprovisi subordinasi.
Analisis Kewajiban
Karena kewajiban merupakan klaim terhadap perusahaan, kitamemerlukan keyakinan bahwa
perusahaan mencatatnya . Pencatatan ini meliputipengungkapan jumlah dan tanggal jatuh
tempo , termasuk kondisi , halangan ,dan batasan yang diberlakukan pada perusahaan . Jika
kewajiban dinyatakanlebih rendah dari seharusnya karena beban yang lebih rendah
atauditangguhkan.
d.Nilai sekarang sewa pembayaran sewa dan pembayaran sewa guna usaham inimum lainnya
sebesar 90% / lebih dari nilai wajar aktiva dikurangi dengankredit pajak investasi yang ditahan
oleh lessor.e.
Sewa guna usaha dapat diklasifikasikan sebagai operating lease bila tidaksatu pun criteria
tersebut terpenuhi.
pensiun bagi pekerja , dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak :pembri kerja, yang
memberikan kontribusi pada program pensiun, pekerja yangmenerima imbalan dan dana
pensiun. Dana pensiun terpisah dari pemberi kerja dandiadministrasikan oleh pihak yang
ditunjuk (trustee). Dana pensiun menerimakonstribusi , menginvestasikan , konstribusi tersebut
dengan cara yang tepat danmemberikan imbalan pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja
untuk disediakanbagi pensiun. Program pensiun iuran pasti menentukan jumlah kontribusi
pemberikerja pada program pensiun.
Ekonomi akuntansi pensiunBiaya pensiun ekonomi atau beben merupakan biaya bersih selama
periodebersangkutan. Biaya pensiun ekonomi meliputi komponen yang berulang .pengembalian
atas aktiva program pensiun digunakan untuk menutupbiaya-biayatersebut untuk menghitung
biaya pensiun ekonomi bersih.Bunga Pensiun berulang terdiri atas dua komponen sebagai
berikut :
1. Biaya jasaMerupakan nilai sekarang aktiva atau imbalan pensiun yang dihasilkanoleh
pegawai berdasarkan rumus imbaln pensiun. Biaya yangmenambah PBO ini timbul saat
pegawai bekerja satu periode lagi.Biaya jasa hanya ada dalam program yang mendasarkan
jum;lahpensiun pada periode jasa.
2. Biaya bungaMerupakan penambahan atas PBO yang timbul karena pembayaranpensiun
menjadi satu periode lebih dekat. Biaya ini muncul karenaPBO merupakan nilai sekarang atas
imbalan pensiun di masa datang.
6. Biaya pensiun yang tidak berulang, yang berasal dari peristiwa seperti perubahanasumsi
aktiva atau perubahan ketentuan program terdiri dari dua komponen sbb:
1.Keuntungan atau kerugian aktivaMerupakan perubahan PBOyang terjadi saatasumsi
aktivadalam penghitungan PBO direvisi . Tingkat diskonto merupakan faktoryang sering direvisi
karena ketergantungnnya pada tingkat bungayang berlaku dalam ekonomi.
2. Biaya jasa lalu timbul karena perubahan ketentuan programpensiun atau PBO. Biaya jasa
lalu meliputi imbalan pensiun yangdibentuk oleh amandemen program yang umumnya terjadi
karenanegosiasi tenaga kerja dan tawar menawar secara kolektif.Komponen terakhir dalam
penghitungan biaya pensiun ekonomi bersih adalahpenyesuaian untuk pengembalian actual
aktiva program.
Pengembalian actual akiva program
Merupakan laba program pensiun. Laba aktiva program terdiri daripenghasilan investasi,
kenaikan modal serta dividend dan bunga yang diterima,dikurangi upah manajemen , ditambah
kenaikan yang direalisasi dan yang tidakdirealisasi aktiva program lainnya.Membandingkan
biaya pensiun yang dilaporkan dan biaya pensiun ekonomi.Tampak3 perbedaan nyata:
1.
2.
Daampak perubahan aktuaria dan jasa lalu tidak termasuk dalam biayapensiun yang
dilaporkan.
3.
Menilai ketentuan dan provisi efek yang dapat di konversi,opsi saham,dan kesepakatan lainnya
yang berpotensi menerbitkan saham.
http://analisislaporankeuanganajung25.blogspot.com/2012/10/analisis-aktivitaspendanaan.html
Kewajiban (liabilities) merupakaan klaim pihak luar atas asset dan sumber daya
perusahaan kini dan masa depan. Kewajiban dapat berupa pendanaan atau operasi
dan biasanya didahulukan daripada pemegang ekuitas. Kewajiban pendanaan
(financing liabilities) merupakan seluruh bentuk pendanaan kredit seperti wesel
bayar jangka panjang dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa. Kewajiban
operasi (operating liabilities) merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti
kreditor perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban pensiun. Kewajiban
umumnya dilaporkan sebagai lancer dan tidak lancar, biasanya didasarkan pada
kapan kewajiban tersebut jatuh tempo, dalam waktu satu tahun atau tidak. Ekuitas
(equity) merupakan klaim pemilik atas asset bersih perusahaan.
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancer (atau jangka pendek) merupakan kewajiban yang pelunasannya
memerlukan penggunaan asset lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya.
Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana
yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan.
Terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi,
meliputi utang pajak, pendapatan diterima dimuka (unearned revenue), uang
muka, utang usaha, dan beban operasi akrual pendanaan, meliputi pinjaman jangka
pendek bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.
Kewajiban Tak Lancar
Kewajiban tak lancer (atau jangka panjang) merupakan kewajiban jatuh temponya
tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang.
Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar.
Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nilao nominal obligasi
bersama tingkat kuponnya menentukan bunga yang dibayarkan atas obligasi
tersebut.
SEWA
Sewa pendanaan yang mana lessor menctata sewa sebagai penjualan dan
transaksi pendanaan
Jika di klasifikasikan sebagai sewa guna usaha ini baik aset yangdi swakan
maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca,sewa lainnya di catat seabagisewa
oprasi
AKUNTANSI PELAPORAN SEWA
Klasifikasi dan Pelaporan Sewa
klasifikasi lease dan mencatat sewa sebagai capital lease jika pada saat terjadinya
memenuhi salah satu dari keempat kriteria berikut:
.
MANFAAT PASCAPENSIUN
Terdapat dua manfaat passca pensiun :
Komitmen
Komitmen merupak klaim potensial atas sumberdaya perusahaan berdasarkan
kinerja di masa depan sesui kontrak.komitmen tidak di akui dalam laporan
keuangan karena peristiwa seperti ini di panadang kontak atau enerbit pesanan
pembelian bukan merupkan transaksi yang lengkap.semua komitmen memerlukan
pengungakapan faktor-faktor penting atas kewajiaban komitmen termasuk
jumlah,kondisi,dan waktu.
entitas bertujuan khusus atau EBK (special purpose entitas _spe),yang sekarang
mkenjadi tidak terkenal setelah bangkrutnya enron telah menjadi mekanisme
pandanaan yang sah setelah lebi dario dua dekade dan menjadi dua bagian yang
tak terpisahkan darib keuanganperusahaan saat ini.konsp SPE adalah:
SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit
dan membeli aset dari atau untukmperusahaan sponsor
Arus kas dari aset digunakan untuk membayar hutang dan menyediakan
pengembalian bagian investor ekuitas.
Terdapat dua alasan untukkepopouleran SPE:
1.
SPE dapat menyediakan alternatif pendanaan berbiaya rendah daripada
meminjam langsung dari pasar kredit.
2.
Dalam GAAP sekarang SPE di strukturkan dengan benar,SPE di perlukann
sebagai entitas terpisah ,tidakdi konsolidasikan dengan perusahaan sponsor
.dengan demikina perusahaan dapat menggunaka SPE untuk melakkukan transaksi
di luar neraca untuk memeindahkan aset,kewajiaban atau keduanya dari neraca.
Petunjuk GAAP tentang akuntansi untuk SPE dan aturan konsolidasinya dengan
perusahaan sponsor di sediakan dalam SFAS 140 dan FIN 46 R .
Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki oleh para
pemegang saham ;aset(investasi anak perusahaan)dikurangi dan sahaam yang
diterima daripemegang saham di perlakukan sebagia saham yang di tarik kembali.
http://dinaayako.blogspot.com/2012/10/analisis-aktivitas-pendanaan.html
Analisis Kewajiban
Auditor merupakan satu sumber kewajiban dalam identifikasi dan pengukuran
kewajiban. Auditor menggunakan teknik konfirmasi langsung, melakukan telaah
atas notulen rapat, membaca kontrak dan perjanjian, serta bertanya pada pihakpihak yang memahami kewajiban perusahaan untuk meyakinkan diri mereka bahwa
perusahaan mencatat seluruh kewajiban. Sumber keyakinan lain adalah akuntansi
berpasangan atau ayat berganda (double- entry accounting) yang mensyaratkan
adanya jurnal penyeimbang antara perolehan asset, sumber daya atau biaya
dengan kewajiban atau pembebanan sumber daya.
Jika kewajiban dinyatakan lebih rendah dari seharusnya, kita harus
mewaspadai penyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya karena beban yang
lebih rendah atau ditangguhkan.
Sewa
Sewa(lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (leasor) dan penyewa
(lease). Perjanjian tersebut memberikan hak kepada leasee untuk menggunakan
asset yang dimiliki oleh leasor, selama masa sewa. Sebagai balasannya, lease
menbayar sewa yang disebut pembayaran sewa minimum (minimum lease
payment MLP).
Dua metode alternative untuk akuntansi sewa mencerminkan perbedaan
dalam kontrak sewa. Sewa yang mengalihkan manfaat dan resiko kepemilikan
secara substansial dicatat sebagai perolehan asset dan menimbulkan kewajiban
bagi lease. Sama halnya dengan leasor yang mencatat sewa tersebut sebagai
penjualan dan transaksi pendanaan. Jenis sewa ini disebut sewa pendanaan. Jika
diklasifikasikan sebagai sewa guna modal usaha, baik asset yang disewakan
maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca. Sewa lainnya dicatat sebagai sewa
operasi (operating lease). Dalam hal operating lease, lease (leasor) mencatat MLP
sebagai beban (pendapatan )sewa, dan tidak ada asset atau kewajiban yang diakui
dalam neraca.
Lease sering mengatur sebuah sewa agar dapat dicatat sebagai operating
lease, dengan cara tersebut lease melakukan pendanaan di luar neraca (off balance
sheet financing). Pendanaan di luar neraca mengacu pada kenyataan bahwa dalam
operating lease, asset sewa maupun kewajiban yang terkait tidak diakui dalam
neraca, walaupun banyak manfaat dan resiko kepemilikan yang ditransfer kepada
lease. Keputusan untuk mencatat sewa sebagai capital lease atau operating lease
dapat berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan.
Pembahasan pendanaan sewa bagi lease dimulai dengan penjelasan
pengaruh klasifikasi sewa terhadap laporan laba rugi dan neraca. Selanjutnya
adalah analisis pengungkapan sewa dengan mengacu pada pengungkapan oleh
best buy.
Pengungkapan Sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan capital lease untuk melaporkan
aset sewa maupun kewajiban sewa dalam neraca. Terlebih lagi, perusahaan harus
mengungkapkan komitmen sewa di masa depan untuk capital lease dan operating
lease yang tidak dapat dibatalkan. Pengungkapan ini berguna untuk tujuan analisis.
Analisis Sewa
Bagian ini melihat dampak operating lease dan capital lease terhadap analisis
laporan keuangan. Bagian ini memberikan petunjuk yang spesifik tentang
bagaimana menyesuaikan laporan keuangan untuk operating lease yang
seharusnya ducatat sebagai capital lease.
Dampak Operating Lease
Insentif bagi leasee untuk menstrukturkan sewa sebagai operating lease terkait
dengan dampak operating lease terhadap neraca dan laporan laba rugi. Ringkasan
dampak pada laporan keuangan ini adalah :
Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan pendanaan sewa dalam neraca, hal tersebut juga menaikkan rasio
solvabilitas yang sering digunakan dalam analisis kredit.
Operatig lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya. Hal ini dapat
meningkatkan rasio tingkat pengembalian investasi, terutama rasio perputaran aset
(asset turnover ratios).
Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya dengan
tidak menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun dalam neraca. Hal tersebut meningkatkan rasio lancar dan pengukuran
likuiditas lainnya.