Resin Akrilik (Tutorial)
Resin Akrilik (Tutorial)
akrilik
oleh trauma dari adaptasi basis gigi tiruan yang tidak baik.
swapolimerisasi
dan
ini
disebabkan
resin
akrilik
sebagai alergi dan iritasi kimia lokal yang gambaran reaksi oralnya
alergi, juga iritasi lokal bila tidak mengalami reaksi polimerisasi secara
beberapa
untuk
faktor
penyebab
oleh
karena
itu
penting
3. Penanggulangan
basis gigi tiruan sebab bila suhu dan lamanya pemanasan tidak
mengalami proses kuring yang baik dan kemungkinan basis gigi tiruan
oleh cairan dan akibatnya akrilik yang telah mengalami proses kuring
dilakukan pada suhu yang terlalu rendah dan dalam waktu yang terlalu
singkat, akan menghasilkan monomer sisa yang besar pada basis gigi
tiruan. Pengaturan suhu dan waktu dalam proses kuring juga harus
diperhatikan dimana bila suhu yang terlalu rendah dan waktu yang
pada gigi tiruan yang telah selesai di proses akan banyak mengandung
monomer sisa.
ringannya kasus yang terjadi, dimana kasus yang ringan cukup dengan
tiruan, pembuatan anasir gigi tiruan (artificial teeth) dan sebagai bahan
restorasi untuk mengganti gigi yang rusak. Jenis resin denture base
yang terbuat sesuai dengan petunjuk pabrik yaitu bahan poly (metil
kortikosteroid topikal.
Pemaparan terhadap bahan hampir setiap hari bagi dokter gigi dan
denture base jenis poly (metil metakrilat) atau PMMA. Adapun jenis-
1. Akrilik (dough-type)
dapat menyebabkan sakit kepala yang sedang sampai parah dan dapat
2. Akrilik (gel-type)
Bahan ini merupakan hasil uraian unsur bebentuk gel yang dihasilkan
3. Akrilik (puor-type)
untuk resin yang diaktivasi secara kimia untuk perbaikan basis protesa
Bahan ini hampir sama dengan tipe dough hanya berbeda pada proses
6. Polyurethane resins
Bahan
ini
memiliki
polomerisasi
dari
resin
dengan
proses
1. Resin Perbaikan
Di luar karakteristik fisik resin basis protesa yang disukai, basis
protesa kadang-kadang fraktur. Pada kebanyakan keadaan, fraktur
tersebut dapat diperbaiki dengan menggunakan resin yang sesuai.
Resin perbaikan dapat diaktivasi oleh sinar, panas, maupun kimia.
Untuk memperbaiki protesa yang patah secara akurat, komponenkomponen
haruslah
diatur
kembali
dan
direkatkan
bersama
dalam
mold,
ditekan
dan
dibiarkan
mengalami
(Anusavice, 2004).
adalah 3:1 satuan volume atau 2,5:1 satuan berat. Bila monomer terlalu
model stone dibuat dari cetakan. Model dan cetakan disusun dalam
horizontal yang benar antara model stone dan permukaan gigi tiruan.
waktu yang lebih lama untuk mencapai fase dough (konsistensi) dan
dan elemen gigi tiruan dipisahkan dari basis yang lama. Elemen gigi
c.
tiruan disusun kembali sesuai petnjuk yang ada dan ditahan pada
e.
Penyebab porositas
Porositas
a.
d.
2004).
f.
Pengisian
Pencegahan
2003).
keras dan memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi (Combe,
1992).
Sifat Fisik
Crazing ( Retak )
dengan
Creep ( Tekanan )
estetika,
dimana
harus
menunjukka
transulensi
atau
Sifat Kimia
Titik leleh
Titik didih
Kepadatan
Panas polimerisasi
oleh karena itu basis tidak boleh kurang dari 1 mm (Combe, 1992).
Fraktur
- 48
g/ml pada 20
kcal/mol
Gigi tiruan yang tidak sesuai karena desain yang tidak baik dapat
dapat diawali oleh sinar ultraviolet, sinar tampak, atau panas, bahan
Fleksibilitas.
- Dibuthil phtalat
Cairan
Benzoil peroksida
Dibuthil phtalat
: - Metil metakrilat
- Hidrokinon
: - Polimetil metakrilat
- Benzoil peroksida
Tertier amine
Mengalami pengkerutan
Agak lunak
dalam
monomer
trietilen
atau
tetraetilen
dimetakrilat.
Sifat resin akrilik gelombang mikro
- Proses lebih cepat, lebih bersih tetapi sangat mahal
- Estetika sangat bagus
- Minimal porositas karena tidak banyak menyerap cairan
- Biokompatibilitas tinggi
glokol
bahan-bahan
perendaman
tersebut
air
dapat
atau
oven
diperoleh
dengan
gelombang
mikro
Sinar
1. Basis Protesa
yang
dilihat
oleh
mata
adalah
aktivator,
sementara
Selama ini dikenal beberapa macam sendok cetak antara lain: Sendok
cetak sipa pakai (Stock tray), Sendok cetak perorangan (Custom Tray)
(Anusavice, 2003).
dan sendok cetak siap pakai dengan modifikasi (Modified Stock Tray).
Kasus yang seluruh tepi jaringan mulutnya harus tercetak dengan tepat
Heat cure resin memberi produk akhir yang keras, padat dan memiliki
ketebalan bahan dapat dikontol, dukungan pada bahan cetak lebih baik
warna yang stabil, bebas porous dan bila digunakan polimer yang tidak
Sendok cetak ini dirasakan kurang praktis karena pasien harus dicetak
dua kali, pertama untuk membuat model malam yang jadi basis
pembuatan sendok cetak perorangan dan kedua untuk pencetakan yang
sebenarnya. Sendok cetak perorangan dapat dibuat dari resin akrilik,
guttapercha atau shellac base plate (Gunadi, 1991).
(Adams, 1991).
2. Sendok Cetak Perorangan .
Gigi tiruan jembatan dibuat dari bahan bahan sementara (resin akrilik)
yang dipasang pada gigi yang telah dipreparasi selama menunggu gigi
tiruan jembatan permanen selesai dibuat (Harty, 1995)
c. Jacket crown
Mahkota penuh yang seluruhnya menutupi gigi yang telah dipreparasi
dan mempunyai bahu servikal. Dibuat dari porcelen atau resin akrilik
dan disemenkan pada gigi (Harty, 1995)
mulut.
l. Mudah dibersihkan.
Teknik manipulasi
1. Teknik Molding-Tekanan
tepat.
Permukaan oklusal dan insisal elemen gigi tiruan dibiarkan sedikit
terbuka untuk memudahkan prosedur pembukaan kuvet.
Penanaman dalam kuvet gigi tiruan penuh rahang atas. Pada tahap
ini, dental stone diaduk dan sisa kuvet diisi. Penutup kuvet
diangkat dari air dan kedua bagian kuvet dibuka. Kemudian malam
2. Teknik Molding-Penyuntikan
Setengah kuvet diisi dengan adukan dental stone dan model master
x jika tertelan.
mengeras.
d. Rubbery stage
Bila adonan dibiarkan terlalu lama , maka akan terbentuk adonan
menyerupai karet dan menjadi kaku (rubbery hard ) sehingga tidak
dapat dimasukkan ke dalam mould (Anusavice ,2003).
3. Pengisian
Sebelum pengisian dinding mould diberi bahan separator untuk
mencegah merembesnya cairan ke bahan mould dan berpolimerisasi
sehingga menghasilkan permukaan yang kasar, merekatnya dengan
bahan tanam gips dan mencegah air dari gips masuk ke dalam resin
akrilik.
Pengisian adonan ke dalam mould harus diperhatikan agar terisi
penuh dan saat dipress terdapat tekanan yang cukup pada mould.
Setelah pengisian adonan ke dalam mould penuh kemudian dilakukan
press pertama sebesar 1000 psi ditunggu selama 5 menit agar mould
terisi padat dan kelebihan resin dibuang kemudian dilakukan press
4. Kuring
menit
kemudian
meningkatkan
temperatur
smapai
100
1. Reaksi Kondensasi
Reaksi yang menghasilkan polimerisasi pertumbuhan bertahap atau
a. Bila
bahan
mengalami
kuring
yang
tidak
sempurna
2. Reaksi Adisi
komposisi
selama
polimerisasi
tambahan/adisi.
tiba tiba dimasukkan ke dalam air mendidih , suhu resin bisa naik
Makromolekul
suatu proses random yaitu sebagian rantai tumbuh lebih cepat dan
(Umriati, 2000):
sisa pada basis gigi tiruan dan proses polimerisadi lebih sempurna
(Umriati, 2000).
biasanya 3 sampai 3,5/1 satuan volume atau 2,5/1 satuan berat. Bila
b) Propagasi
atau gelas yang tidak tembus cahaya (mixing jar). Hal ini dimaksudkan
kuvet (pelat logam yang biasanya terbuat dari logam). Sebelum rongga
Tahap 3 : Adonan apabila disentuh dengan jari atau alat bersifat lekat,
(CMS). Ruang cetak diisi dengan akrilik pada waktu adonan mencapai
Tahap 4 : Adonan bersifat plastis (dough stage). Pada tahap ini sifat
lekat hilang dan adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang kita
untuk:
inginkan.
Tahap 5 : Kenyal seperti karet (rubbery stage). Pada tahap ini lebih
Tahap 6 : Kaku dan keras (rigid stage). Pada tahap ini adonan telah
- Sewaktu dipress terdapat tekanan yang cukup pada cetakan, ini dapat
dicapai dengan cara mengisikan dough sedikit lebih banyak ke dalam
cetakan. Selama polimerisasi terjadi kontraksi yang mengakibatkan
berkurangnya tekanan di dalam cetakan. Pengisian yang kurang dapat
menyebabkan terjadi shrinkage porosity. Ruang cetak diisi dengan
acrylic pada tahap adonan mencapai tahap plastis (dough). Agar merat
dan padat, maka dipelukan pengepresan dengan menggunakan alat
hydraulic bench press. Sebaiknya pengepresan dilakukan dilakukan
berulang-ulang agar rongga cetak terisi penuh dan padat. Cara
pengepresan yang benar adalah:
1. Adonan yang telah mencapai tahap dough dimasukkkan ke dalam
rongga cetak, kemudian kedua bagian kuvet ditutup dan diselipi kertas
selofan.
Kuvet dan begel yang terletak dalam water bath harus dibiarkan dingin
selofan.
Pemasakan (Curing)
Untuk menyempurnakan dan mempercepat polimerisasi, maka setelah
pengisian (packing) dan pengepresan perlu dilakukan pemasakan
(curing) di dalam oven atau boiling water (air panas). Di dalam
pemasakan harus diperhati-kan, lamanya dan kecepatan peningkatan
suhu/temperature.
Metode pemasakan dapat dilakukan dengan tiga metode pemasakan
(100,30C).
singkat akan menghasilkan sisa monomer yang lebih besar. Ini harus
dicegah, karena:
a. Monomer bebas dapat lepas dari gigi tiruan dan mengiritasi jaringan
mulut.
keretakan.
selama
uniform, kecil, halus dan biasanya terjadi pada bagian acrylic yang
pemakaian.