Perawatan Saluran Akar Pada Anak-Anak: By: Achmad Junaidi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PERAWATAN SALURAN AKAR PADA

ANAK-ANAK

BY : ACHMAD JUNAIDI

PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI PSA


PENGERTIAN
Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat
jaringan pulpa yang telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar, kemudian
diisi padat oleh bahan pengisi saluran akar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut
atau infeksi ulang.

TUJUANNYA DAN FUNGSI PSA


Untuk mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rahang, sehingga fungsi dan
bentuk lengkung gigi tetap baik.

MACAM-MACAM, INDIKASI & KONTRA PSA


PULP CAPPING

1. Pulp Capping Indirek

2. Pulp Capping Direk


PULPOTOMI

1. Pulpotomi vital.

2. Pulpotomi devital / mumifikasi / devitalized pulp amputation.

3. Pulpotomi non vital / amputasi mortal.


PULPEKTOMI

1. Pulpektomi vital.

2. Pulpektomi devital.

3. Pulpektomi non vital (Anonim, 2012)

Faktor penyebab
karies

Faktor penyebab

Streptococcus mutans

Fruktosil Transferase

Sukrosa

Glukosil Transferase

Fruktan (levan)

Glukan (dekstran)
Glikosidik alfa (1-6)

Sumber energi

Glikosidik alfa (1-3)


Plak

Penghasil asam (laktat)


Enamel
Karena suatu asam kista apatit yang terdiri carbonated
apatid dilarutkan oleh asam organik yang dihasilkan oleh
aktivitas seluler dari bakteri karbohidrat

Demineralisasi
Karies
Penyakit pulpa /
pulpitis

Pulpitis Reversibel

Pulpitis ireversibel
Nekrosis

Patofisiologi
karies

Kelainan periapikal

PULP CAPPING
1. Pulp Capping Indirek
Pemberian bahan terapitik pada dentin yang terinfeksi di atas pulpa pada
kavitas yang dalam, dimana pulpa belum terbuka.
Indikasi :
1) Karies yang dalam, dimana lapisan dentin di atas pulpa sudah sedemikian tipis
2) Tanpa adanya gejala inflamasi.
Kontra Indikasi :
1) Adanya rasa sakit spontan.
2) Adanya tanda tanda kondisi patologi klinis maupun radiografis.
a. Riwayat sakit pulpa.
Rasa sakit spontan dan berdenyut.
Rasa sakit karena rangsangan.
b. Gambaran patologis pulpa.
Resorpsi interna.
Kalsifikasi pada pulpa.
Radiolusen di daerah furkasi atau periapikal.
Penebalan periodontal membrane di daerah apikal.
Resorpsi akar pada gigi sulung mencapai 2/3 akar atau lebih.
c. Perubahan jaringan periodonsium yang berhubungan dengan pulpa.
Kegoyangan gigi.
Perdarahan gingiva.
2. Pulp Capping Direk

PULP CAPPING
1. Pulp Capping Indirek
Pemberian bahan terapitik pada dentin yang terinfeksi di atas pulpa pada
kavitas yang dalam, dimana pulpa belum terbuka.

Indikasi :
1) Karies yang dalam, dimana lapisan dentin di atas pulpa sudah sedemikian tipis
2) Tanpa adanya gejala inflamasi.

Kontra Indikasi :
1) Adanya rasa sakit spontan.
2) Adanya tanda tanda kondisi patologi klinis maupun radiografis.
a. Riwayat sakit pulpa.
Rasa sakit spontan dan berdenyut.
Rasa sakit karena rangsangan.
b. Gambaran patologis pulpa.
Resorpsi interna.
Kalsifikasi pada pulpa.
Radiolusen di daerah furkasi atau periapikal.
Penebalan periodontal membrane di daerah apikal.
Resorpsi akar pada gigi sulung mencapai 2/3 akar atau lebih.
c. Perubahan jaringan periodonsium yang berhubungan dengan pulpa.
Kegoyangan gigi.
Perdarahan gingiva.

PULP CAPPING
2. Pulp Capping Direk
Pemberian bahan terapitik / medikamen pada daerah pulpa yang terbukauntuk merangsang
terbentuknya barrier atau dentin reparatif yaitu dentin barrier atau calcific barrier.

Indikasi :
1) Pulpa vital terbuka kecil (pin point) seujung jarum karena kesalahan waktu preparasi kavitas atau
ekskavasi jaringan dentin lunak.
2) Terbukanya pulpa kecil (pin point) dengan diameter kurang dari 1 mm.
3) Untuk gigi tetap muda pembentukan akar dan apeks belum sempurna.

Kontra indikasi :
Kontra indikasi pada pulp capping direk sama dengan kontra indikasi pulp
capping indirek.

PULPOTOMI
1. Pulpotomi vital.
Pulpotomi vital atau amputasi vital adalah tindakan pengambilan jaringan pulpa bagian koronal yang mengalami
inflamasi dengan melakukan anestesi, kemudian memberikan medikamen di atas pulpa yang diamputasi agar
pulpa bagian radikular tetap vital.

Indikasi
1 Gigi sulung dan gigi tetap muda vital, tidak ada tanda tanda gejala peradangan pulpa dalam kamar pulpa.
2) Terbukanya pulpa saat ekskavasi jaringan karies / dentin lunak prosedur pulp capping indirek yang kurang hati
hati, faktor mekanis selama preparasi kavitas atau trauma gigi dengan terbukanya pulpa.
3) Gigi masih dapat dipertahankan / diperbaiki dan minimal didukung lebih dari 2/3 panjang akar gigi.
4) Tidak dijumpai rasa sakit yang spontan maupun terus menerus.
5) Tidak ada kelainan patologis pulpa klinis maupun rontgenologis.

Kontra indikasi
1) Rasa sakit spontan.
2) Rasa sakit terutama bila diperkusi maupun palpasi.
3) Ada mobiliti yang patologik.
4) Terlihat radiolusen pada daerah periapikal, kalsifikasi pulpa, resorpsi akar interna maupun eksterna.
5) Keadaan umum yang kurang baik, di mana daya tahan tubuh terhadap infeksi sangat rendah.
6) Perdarahan yang berlebihan setelah amputasi pulpa.
Obat yang dipakai formokresol dari formula Buckley : - Formaldehid 19% - Kresol 35% - Gliserin 15% - Aquadest 100

PULPOTOMI
2. Pulpotomi devital / mumifikasi / devitalized pulp amputation.
Pulpotomi devital atau mumifikasi adalah pengembalian jaringan pulpa yang terdapat dalam
kamar pulpa yang sebelumnya di devitalisasi, kemudian dengan pemberian pasta anti septik,
jaringan dalam saluran akar ditinggalkan dalam keadaan aseptik. Untuk bahan devital gigi
sulung dipakai pasta para formaldehid.

Indikasi :
1) Gigi sulung dengan pulpa vital yang terbuka karen karies atau trauma.
2) Pada pasien yang tidak dapat dilakukan anestesi.
3) Pada pasien yang perdarahan yang abnormal misalnya hemofili.
4) Kesulitan dalam menyingkirkan semua jaringan pulpa pada perawatan pulpektomi terutama pada
gigi posterior.
5) Pada waktu perawatan pulpotomi vital 1 kali kunjungan sukar dilakukan karena kurangnya waktu
dan pasien tidak kooperatif.

Kontra indikasi
1) Kerusakan gigi bagian koronal yang besar sehingga restorasi tidak mungkin dilakukan.
2) Infeksi periapikal, apeks masih terbuka.
3) Adanya kelainan patologis pulpa secara klinis maupun rontgenologis.

PULPOTOMI
3. Pulpotomi non vital / amputasi mortal.
Amputasi pulpa bagian mahkota dari gigi yang non vital dan memberikan
medikamen / pasta antiseptik untuk mengawetkan dan tetap dalam keadaan
aseptik.

Indikasi
1) Gigi sulung non vital akibat karies atau trauma.
2) Gigi sulung yang telah mengalami resorpsi lebih dari 1/3 akar tetapi masih diperlukan
sebagai space maintainer.
3) Gigi sulung yang telah mengalami dento alveolar kronis.
4) Gigi sulung patologik karena abses akut, sebelumnya abses harus dirawat dahulu.
Obat yang dipakai :
- Formokresol
- CHKM

SYARAT SYARAT BAHAN PENGISI


SALURAN AKAR

Bahan harus dapat dengan mudah dimasukkan ke saluran akar.


Harus menutup saluran kea rah lateral dan apical.
Harus tidak mengerut setelah dimasukkan.
Harus kedap terhadap cairan.
Harus bakterisidal atau paling tidak harus menghalangi pertumbuhan
bakteri.
Harus radiopak.
Tidak menodai struktur gigi.
Tidak mengiritasi jaringan periapikal atau mempengaruhi struktur gigi.
Harus steril atau dapat segera disterilkan dengan cepat sebelum
dimasukkan.
Bila perlu dapat dikeluarkan dengan mudah dari saluran akar (Walton &
Torabinejad, 1996).

YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA


PERAWTAN SALURAN AKAR PADA ANAK

Morfologi gigi sulung


Cara pemeriksaan yang baik : rontgen foto
Mecam macam kelainan pulpa
Pengetahuan tentang bahan dan obat obatan
Pertimbangan kesehatan umum penderita

ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PERAWATAN


SALURAN
AKAR
1.
Alat preparasi orifice
a. Paket peralatan dasar
b. Bur
c. Rubber dam
2.
Alat untuk preparasi saluran akar
a. Hand instrument
i. Reamer
ii. Eksterpansi
iii. File
b. Alat saluran akar dengan bantuan listrik
- handpiece
c.
Alat pengukuran saluran akar elektronik
d.
Alat pengukur, jangka dan penggaris
e.
Alat untuk mengeluarkan alat endodonti yang patah dan pasak
3.
Alat pengisian saluran akar
a.
Kondensasi lateral dan vertikal
b.
Pemadatan termokemis
c.
Suntikan gutta percha termoplastis
d.
Kondenser endodonti endotec
e.
File saluran akar spiral
4.
Peralatan untuk menyimpan dan sterilisasi alat (Harty; 1992)

TAHAPAN PADA PERAWATAN SALURAN AKAR

TAHAPAN PADA PERAWATAN SALURAN


AKAR
Tahap 1
Melakukan Ro-foto daerah kerja, mahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua
tambalan dan jaringan rusak pada gigi (karies) dibuang.
Tahap 2
Pulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang disebut file digunakan untuk
membersihkan saluran akar. Gigi ditutup dengan tambalan sementara untuk melindungi kamar pulpa dan
saluran akar agar tetap bersih. Tambalan sementara akan dibongkar pada kunjungan selanjutnya.
Tahap 3
Saluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri masuk. Kamar pulpa sampai
dengan permukaan mahkota gigi ditutup dengan tambalan sementara.
Tahap 4
Tambalan sementara dibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan crown (sarung gigi).
Tahap 5
Saluran akar, tambalan tetap, atau crown dievaluasi untuk melihat ada/tidaknya masalah. Setelah PSA selesai,
gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di sekitarnya.

KRITERIA KEBERHASILAN
PERAWATAN

Pulp capping direk dan Pulp capping indirek


Gigi yang dirawat dan jaringan sekitar tidak terdapat gejala infeksi. Gigi yang
dirawat tidak sakit, tidak goyang, jaringan penyangga gigi normal.Gambaran Ro-foto
tidak menunjukkan perubahan patologi dari apikal dan tulang alveolus jaringan
keras terkalsifikasi akan terlihat di daerah dekat pulpanya diberi kalsium hidroksid.

Pulpotomi dan pulpektomi


Seperti juga pada pulp capping, gigi tidak terdapat gejala infeksi dan Rofoto tidak
terlihat adanya perubahan patologi.

Pencegahan Non-Flour
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Modifikasi kebiasaan anak


Pendidikan kesehatan gigi
Kebersihan mulut
Diet dan konsumsi gula
Fissure Silen
Klorheksidin

PEMBAHASAN
(Pemeriksaan, Diagnosa danPerawatan)

Anda mungkin juga menyukai