Perawatan Saluran Akar Pada Anak-Anak: By: Achmad Junaidi
Perawatan Saluran Akar Pada Anak-Anak: By: Achmad Junaidi
Perawatan Saluran Akar Pada Anak-Anak: By: Achmad Junaidi
ANAK-ANAK
BY : ACHMAD JUNAIDI
1. Pulpotomi vital.
1. Pulpektomi vital.
2. Pulpektomi devital.
Faktor penyebab
karies
Faktor penyebab
Streptococcus mutans
Fruktosil Transferase
Sukrosa
Glukosil Transferase
Fruktan (levan)
Glukan (dekstran)
Glikosidik alfa (1-6)
Sumber energi
Demineralisasi
Karies
Penyakit pulpa /
pulpitis
Pulpitis Reversibel
Pulpitis ireversibel
Nekrosis
Patofisiologi
karies
Kelainan periapikal
PULP CAPPING
1. Pulp Capping Indirek
Pemberian bahan terapitik pada dentin yang terinfeksi di atas pulpa pada
kavitas yang dalam, dimana pulpa belum terbuka.
Indikasi :
1) Karies yang dalam, dimana lapisan dentin di atas pulpa sudah sedemikian tipis
2) Tanpa adanya gejala inflamasi.
Kontra Indikasi :
1) Adanya rasa sakit spontan.
2) Adanya tanda tanda kondisi patologi klinis maupun radiografis.
a. Riwayat sakit pulpa.
Rasa sakit spontan dan berdenyut.
Rasa sakit karena rangsangan.
b. Gambaran patologis pulpa.
Resorpsi interna.
Kalsifikasi pada pulpa.
Radiolusen di daerah furkasi atau periapikal.
Penebalan periodontal membrane di daerah apikal.
Resorpsi akar pada gigi sulung mencapai 2/3 akar atau lebih.
c. Perubahan jaringan periodonsium yang berhubungan dengan pulpa.
Kegoyangan gigi.
Perdarahan gingiva.
2. Pulp Capping Direk
PULP CAPPING
1. Pulp Capping Indirek
Pemberian bahan terapitik pada dentin yang terinfeksi di atas pulpa pada
kavitas yang dalam, dimana pulpa belum terbuka.
Indikasi :
1) Karies yang dalam, dimana lapisan dentin di atas pulpa sudah sedemikian tipis
2) Tanpa adanya gejala inflamasi.
Kontra Indikasi :
1) Adanya rasa sakit spontan.
2) Adanya tanda tanda kondisi patologi klinis maupun radiografis.
a. Riwayat sakit pulpa.
Rasa sakit spontan dan berdenyut.
Rasa sakit karena rangsangan.
b. Gambaran patologis pulpa.
Resorpsi interna.
Kalsifikasi pada pulpa.
Radiolusen di daerah furkasi atau periapikal.
Penebalan periodontal membrane di daerah apikal.
Resorpsi akar pada gigi sulung mencapai 2/3 akar atau lebih.
c. Perubahan jaringan periodonsium yang berhubungan dengan pulpa.
Kegoyangan gigi.
Perdarahan gingiva.
PULP CAPPING
2. Pulp Capping Direk
Pemberian bahan terapitik / medikamen pada daerah pulpa yang terbukauntuk merangsang
terbentuknya barrier atau dentin reparatif yaitu dentin barrier atau calcific barrier.
Indikasi :
1) Pulpa vital terbuka kecil (pin point) seujung jarum karena kesalahan waktu preparasi kavitas atau
ekskavasi jaringan dentin lunak.
2) Terbukanya pulpa kecil (pin point) dengan diameter kurang dari 1 mm.
3) Untuk gigi tetap muda pembentukan akar dan apeks belum sempurna.
Kontra indikasi :
Kontra indikasi pada pulp capping direk sama dengan kontra indikasi pulp
capping indirek.
PULPOTOMI
1. Pulpotomi vital.
Pulpotomi vital atau amputasi vital adalah tindakan pengambilan jaringan pulpa bagian koronal yang mengalami
inflamasi dengan melakukan anestesi, kemudian memberikan medikamen di atas pulpa yang diamputasi agar
pulpa bagian radikular tetap vital.
Indikasi
1 Gigi sulung dan gigi tetap muda vital, tidak ada tanda tanda gejala peradangan pulpa dalam kamar pulpa.
2) Terbukanya pulpa saat ekskavasi jaringan karies / dentin lunak prosedur pulp capping indirek yang kurang hati
hati, faktor mekanis selama preparasi kavitas atau trauma gigi dengan terbukanya pulpa.
3) Gigi masih dapat dipertahankan / diperbaiki dan minimal didukung lebih dari 2/3 panjang akar gigi.
4) Tidak dijumpai rasa sakit yang spontan maupun terus menerus.
5) Tidak ada kelainan patologis pulpa klinis maupun rontgenologis.
Kontra indikasi
1) Rasa sakit spontan.
2) Rasa sakit terutama bila diperkusi maupun palpasi.
3) Ada mobiliti yang patologik.
4) Terlihat radiolusen pada daerah periapikal, kalsifikasi pulpa, resorpsi akar interna maupun eksterna.
5) Keadaan umum yang kurang baik, di mana daya tahan tubuh terhadap infeksi sangat rendah.
6) Perdarahan yang berlebihan setelah amputasi pulpa.
Obat yang dipakai formokresol dari formula Buckley : - Formaldehid 19% - Kresol 35% - Gliserin 15% - Aquadest 100
PULPOTOMI
2. Pulpotomi devital / mumifikasi / devitalized pulp amputation.
Pulpotomi devital atau mumifikasi adalah pengembalian jaringan pulpa yang terdapat dalam
kamar pulpa yang sebelumnya di devitalisasi, kemudian dengan pemberian pasta anti septik,
jaringan dalam saluran akar ditinggalkan dalam keadaan aseptik. Untuk bahan devital gigi
sulung dipakai pasta para formaldehid.
Indikasi :
1) Gigi sulung dengan pulpa vital yang terbuka karen karies atau trauma.
2) Pada pasien yang tidak dapat dilakukan anestesi.
3) Pada pasien yang perdarahan yang abnormal misalnya hemofili.
4) Kesulitan dalam menyingkirkan semua jaringan pulpa pada perawatan pulpektomi terutama pada
gigi posterior.
5) Pada waktu perawatan pulpotomi vital 1 kali kunjungan sukar dilakukan karena kurangnya waktu
dan pasien tidak kooperatif.
Kontra indikasi
1) Kerusakan gigi bagian koronal yang besar sehingga restorasi tidak mungkin dilakukan.
2) Infeksi periapikal, apeks masih terbuka.
3) Adanya kelainan patologis pulpa secara klinis maupun rontgenologis.
PULPOTOMI
3. Pulpotomi non vital / amputasi mortal.
Amputasi pulpa bagian mahkota dari gigi yang non vital dan memberikan
medikamen / pasta antiseptik untuk mengawetkan dan tetap dalam keadaan
aseptik.
Indikasi
1) Gigi sulung non vital akibat karies atau trauma.
2) Gigi sulung yang telah mengalami resorpsi lebih dari 1/3 akar tetapi masih diperlukan
sebagai space maintainer.
3) Gigi sulung yang telah mengalami dento alveolar kronis.
4) Gigi sulung patologik karena abses akut, sebelumnya abses harus dirawat dahulu.
Obat yang dipakai :
- Formokresol
- CHKM
KRITERIA KEBERHASILAN
PERAWATAN
Pencegahan Non-Flour
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PEMBAHASAN
(Pemeriksaan, Diagnosa danPerawatan)