0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
166 tayangan65 halaman

M2-Konsep Biaya

Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi biaya dalam sistem produksi yang terdiri dari biaya produksi, biaya non-produksi, dan hubungannya dengan volume produksi. Biaya produksi terdiri dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan biaya non-produksi adalah biaya pemasaran, administrasi, dan keuangan.

Diunggah oleh

Tri Imam Wicaksono
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
166 tayangan65 halaman

M2-Konsep Biaya

Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi biaya dalam sistem produksi yang terdiri dari biaya produksi, biaya non-produksi, dan hubungannya dengan volume produksi. Biaya produksi terdiri dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan biaya non-produksi adalah biaya pemasaran, administrasi, dan keuangan.

Diunggah oleh

Tri Imam Wicaksono
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 65

EKONOMI TEKNIK

MINGGU 2

KONSEP BIAYA
Rinto Yusriski, ST., MT

Biaya (Cost)

Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis


yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu.

Biaya ini belum habis masa pakainya, dan


digolongkan sebagai aktiva dalam neraca.

Contoh : Persediaan bahan baku.


Persediaan produk dalam proses.
Persediaan produk selesai.
Supplies atau aktiva yang belum digunakan.

Beban (Expense)
Beban atau expense adalah biaya yang telah
memberikan manfaat dan sekarang telah habis.
Beban ini dimasukkan ke dalam Laba/Rugi, sebagai
pengurangan dari pendapatan.
Contoh :
Beban penyusutan.
Beban pemasaran.
Beban yang tergolong sebagai biaya operasi.

Membedakan
Biaya dan Beban
1.

2.
3.

Pembelian mesin, nilai yang dikeluarkan untuk


memperoleh mesin tersebut merupakan biaya,
tetapi setelah dipakai akan menimbulkan
penyusutan terhadap mesin yang akan menjadi
beban.
Perlengkapan kantor yang masih sisa
digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang
sudah terpakai digolongkan sebagai beban.
Persediaan bahan, persediaan produk dalam
proses, produk selesai yang masih sisa dan
belum terjual digolongkan sebagai biaya,
sedangkan yang sudah terjual akan
membentuk harga pokok penjualan dan
digolongkan sebagai beban.

Objek Biaya
Objek biaya atau tujuan biaya (cost objective)
adalah tempat dimana biaya atau aktivitas
diakumulasikan atau diukur.
Objek biaya dapat digunakan untuk menelusuri
biaya dan menentukan seberapa objektif biaya
tersebut dapat diandalkan dan seberapa
berartinya ukuran biaya yang dihasilkan.

Objek Biaya
Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat dijadikan
objek biaya :
1. Produk.
8. Pesanan pelanggan.
2. Produksi.
9. Proyek.
3. Departemen.
10. Proses.
4. Divisi.
11. Tujuan strategis.
5. Lini Produk.
6. Kontrak.
7. Batch dari unit-unit sejenis.

Penelusuran Biaya
ke Objek Biaya

Pengukuran biaya tergantung pada kemampuan untuk


menelusuri biaya tersebut ke objek biaya.

Menelusuri biaya ke objek biaya dapat membedakan


biaya menjadi:

biaya langsung

biaya tidak langsung.

Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri


secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya.

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat


ditelusuri langsung ke sasaran biaya atau objek biaya.

Penelusuran Biaya
ke Objek Biaya
1.

Jika objek biaya yang digunakan adalah produksi maka biaya


bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung merupakan
biaya langsung, sedangkan biaya overhead merupakan biaya
tidak langsung.

2.

Jika objek biaya yang digunakan adalah produk, maka setiap


bahan yang menyusun produk itu serta biaya paten dan royalty
merupakan biaya langsung. Demikian juga dengan tenaga kerja
langsung yang mengubah bahan baku menjadi produk jadi
merupakan biaya langsung. Biaya tidak langsung seperti
asuransi, sewa pabrik, dll.

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu
proses pengelompokkan biaya secara sistematis atas
keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongangolongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan
informasi.
Klasifikasi biaya yang umum digunakan :
1.

Produk.

2.

Volume produksi.

3.

Departemen dan pusat biaya.

4.

Periode akuntansi.

5.

Pengambilan keputusan.

10

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu
proses pengelompokkan biaya secara sistematis atas
keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongangolongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan
informasi.
Klasifikasi biaya yang umum digunakan :
1.

Produk.

2.

Volume produksi.

3.

Departemen dan pusat biaya.

4.

Periode akuntansi.

5.

Pengambilan keputusan.

11

[Biaya dalam Hubungan dengan


Produk]
Manufacturing Costs
Biaya dalam hubungan dengan produk dapat
dikelompokkan menjadi
1.biaya

Produksi dan

2.biaya

Non Produksi.

12

[Biaya dalam Hubungan dengan


Produk]
Manufacturing Costs
Biaya produksi adalah biaya yang digunakan
dalam proses produksi terdiri dari bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik.
Biaya produksi ini disebut juga dengan biaya
produk yaitu biaya-biaya yang dapat
dihubungkan dengan suatu produk, dimana biaya
ini merupakan bagian dari persediaan.

13

Manufacturing Costs
Direct
Direct
Materials
Materials

Direct
Direct
Labor
Labor

The Product

Manufacturing
Manufacturing
Overhead
Overhead

14

1. Biaya Bahan Baku


Langsung
Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku
yang merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri
kepada produk selesai.
Contoh :
Kayu dalam pembuatan mebel.
Kain dalam pembuatan pakaian.
Karet dalam pembuatan ban.

15

2. Biaya Tenaga Kerja


Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
digunakan dalam merubah atau mengkonversi
bahan baku menjadi produk selesai dan dapat
ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
Contoh :
Upah koki kue.
Upah tukang serut dan potong kayu dalam

pembuatan mebel.
Tukang jahit, bordir dalam pembuatan pakaian.
Tukang linting rokok dalam pabrik rokok.
Operator mesin jika menggunakan mesin.

16

3. Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu
dalam merubah bahan menjadi produk selesai. Biaya
ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada
produk selesai.
Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi :
a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau
penolong).
b. Tenaga kerja tidak langsung.
c. Biaya tidak langsung lainnya.

17

a. Bahan Tidak Langsung


Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam
penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil
dan
biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk
selesai.
Contoh :
Amplas.
Pola kertas.
Oli dan minyak pelumas.
Paku, sekrup, dan mur.
Staples.
Asesoris pakaian.
Vanili, garam, pelembut, pewarna, pewangi pada kue.

18

b. Tenaga Kerja Tidak


Langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu
dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri
kepada produk selesai.
Contoh :
Gaji satpam pabrik.
Gaji pengawas pabrik.
Pekerja bagian pemeliharaan.
Penyimpanan dokumen pabrik.
Gaji operator telepon pabrik.
Pegawai pabrik.
Pegawai bagian gudang pabrik.
Gaji resepsionis pabrik.
Pegawai yang menangani barang.

19

b. Biaya Tidak Langsung


Lainnya
Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain bahan tidak
langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam
pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri kepada
produk selesai.
Contoh :
Pajak bumi dan bangunan pabrik.
Listrik pabrik.
Air dan telepon pabrik.
Sewa pabrik.
Asuransi pabrik.
Penyusutan pabrik.
Peralatan pabrik.
Pemeliharaan mesin dan pabrik.
Gaji akuntan pabrik.
Reparasi mesin dan peralatan pabrik.

20

Manufacturing Costs
Direct
Direct
Materials
Materials

Direct
Direct
Labor
Labor

The Product

Manufacturing
Manufacturing
Overhead
Overhead

21

Terminologi
Biaya

Dua dari tiga unsur utama biaya produksi dapat


digolongkan secara terminologi sebagai berikut :
1. Biaya utama.
Biaya utama adalah gabungan antara biaya
bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung.
2. Biaya konversi.
Biaya konversi adalah biaya yang digunakan
untuk merubah bahan baku langsung menjadi
produk selesai. Biaya ini merupakan gabungan
antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.

22

Classifications of Costs
Manufacturing costs are often
combined as follows:

Direct
Direct
Material
Material
ss

Direct
Direct
Labor
Labor

Prime
Cost

Manufacturin
Manufacturin
gg
Overhead
Overhead

Conversion
Cost

Biaya dalam
Hubungan dengan
Produk
Biaya non produksi (biaya komersil) adalah biaya yang
23

tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya non


produksi ini disebut dengan biaya komersial atau biaya
operasi.
Biaya komersial atau oprasi ini juga digolongkan sebagai
biaya periode yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan
dengan interval waktu.
Biaya ini terdiri dari
beban

pemasaran,

beban

administrasi, dan

beban

keuangan.

24

1. Beban Pemasaran
Beban pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya yang
dikeluarkan apabila produk selesai dan siap dipasarkan ke
konsumen.
Contoh :
Beban iklan.
Promosi.
Komisi penjualan.
Pengiriman barang.
Sampel barang gratis.
Biaya alat tulis.
Gaji bagian penjualan.
Telepon
Biaya penjualan

25

2. Beban Administrasi
Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan
dalam hubungan dengan kegiatan penentu kebijakan,
pengarahan, pengawasan, kegiatan perusahaan
secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif
dan efisien.
Contoh :
Gaji administrasi kantor.
Sewa kantor.
Penyusutan kantor.
Biaya piutang tak tertagih.
Biaya urusan kantor.

26

3. Beban Keuangan
Beban keuangan adalah biaya yang muncul
dalam melaksanakan fungsi-fungsi keuangan.
Contoh :
Beban bunga.

27

Skema Biaya
Bahan
Langsung

Pekerja
Langsung

Biaya
Utama

Bahan
Tidak
Langsung

Pekerja
Tidak
Langsung

Biaya
Tidak
Langsung

Biaya
Overhead

Beban
Pemasaran

Beban
Administrasi

Beban
keuangan

Beban
Komersial

Beban
Operasional

28

Komponen dasar Biaya


Produksi
didalam Sistem Produksi
Biaya
Non-produksi
(komersial)
B.Tak
Langsung (overhead)
Bahan L.
Buruh L.

Biaya
Primer

Profit
Margin

Biaya
Total
Beban
Operasional

Biaya
Pabrik

Harga Pokok
Produksi

Harga
Jual
Produk

29

HARGA
POKOK
PRODUKSI

HARGA JUAL PRODUK

KEUNTUNGAN

30

KEUNTUNGAN
KOTOR

KEUNTUNGAN BERSIH

PAJAK

31

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu
proses pengelompokkan biaya secara sistematis atas
keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongangolongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan
informasi.
Klasifikasi biaya yang umum digunakan :
1.

Produk.

2.

Volume produksi.

3.

Departemen dan pusat biaya.

4.

Periode akuntansi.

5.

Pengambilan keputusan.

32

Biaya dalam Hubungan


dengan Volume Produksi
Biaya dalam hubungan dengan volume
atau perilaku biaya dapat dikelompokkan
menjadi :
1.

Biaya variabel.

2.

Biaya tetap.

3.

Biaya semi.

33

Klasifikasi Biaya Menurut Jumlah


Satuan Produk
Biaya Pokok
= Biaya tetap + biaya variabel
Parameter :
volume atau jumlah satuan produk atau tingkat kegiatan yang
dihasilkan oleh unit usaha.

34

BIAYA
BIAYA SEMI
SEMI VARIABEL
VARIABEL
Biaya (Y)
Y=a+bX

b
a

Aktivitas (unit)

35

1. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding
dengan perubahan volume produksi dalam rentang
relevan,
tetapi secara per unit tetap.
Contoh :
Perlengkapan.
Bahan bakar.
Peralatan kecil.
Kerusakan bahan.
Sisa dan beban reklamasi.
Royalty.
Biaya komunikasi.
Upah lembur.
Biaya pengangkutan dalam pabrik.

36

BIAYA VARIABEL
Biaya variabel adalah biaya yang bila
dikaitkan dengan volume secara per
unit akan selalu tetap meskipun
volume produksi berubah-ubah,akan
tetapi secara total biaya tersebut
jumlahnya akan berubah sesuai
dengan proporsi perubahan aktivitas.

37

BIAYA
BIAYA VARIABEL
VARIABEL

38

GRAFIK
GRAFIK BIAYA
BIAYA VARIABEL
VARIABEL

39

2. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap
dalam
rentang relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah.
Contoh :
Gaji eksekutif produksi.
Penyusutan jika menggunakan metode garis lurus.
Pajak properti.
Amortisasi paten.
Gaji supervisor.
Asuransi properti dan kewajiban.
Gaji satpam dan pegawai kebersihan.
Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan.
Sewa.

40

BIAYA
BIAYA TETAP
TETAP
Biaya Tetap adalah biaya
yang secara total tidak
berubah jumlahnya
meskipun jumlah produksi
berubah.

41

BIAYA
BIAYA TETAP
TETAP

42

BIAYA
BIAYA TETAP
TETAP

43

3. Biaya Semi
Biaya semi adalah biaya yang di dalamnya mengandung
unsur tetap dan unsur variabel. Biaya semi dikelompokkan
dalam dua elemen biaya :
a.
Biaya semi variabel, yaitu biaya yang di dalamnya
mengandung unsur tetap dan memperhatikan karakter tetap
dan variabel.
Contoh :Biaya listrik, telepon dan air, Bensin,
Perlengkapan, Asuransi jiwa kelompok karyawan, danPajak
penghasilan.
b.
Biaya semi tetap, yaitu biaya yang berubah dan
volume secara bertahap.
Contoh : Gaji penyelia.

44

BIAYA
BIAYA SEMI
SEMI VARIABEL
VARIABEL
Biaya (Y)
Y=a+bX

b
a

Aktivitas (unit)

45

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu
proses pengelompokkan biaya secara sistematis atas
keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongangolongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan
informasi.
Klasifikasi biaya yang umum digunakan :
1.

Produk.

2.

Volume produksi.

3.

Departemen dan pusat biaya.

4.

Periode akuntansi.

5.

Pengambilan keputusan.

46

Biaya dalam Hubungan


dengan Departemen
Produksi
Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmensegmen dengan berbagai nama seperti, departemen, kelompok
biaya, pusat biaya, unit kerja atau kerja yang dapat digunakan
dalam mengelompokkan biaya menjadi biaya langsung
departemen dan biaya tidak langsung departemen.
1.

2.

Biaya langsung departemen, adalah biaya yang dapat


ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan.
Contoh : Gaji mandor pabrik yang digunakan oleh
departemen bersangkutan.
Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke departemen
bersangkutan.
Contoh : Biaya penyusutan dan biaya asuransi yang
digunakan oleh masing-masing departemen.

47

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah
suatu proses pengelompokkan biaya secara
sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang
ada ke dalam golongan- golongan tertentu yang
lebih ringkas untuk memberikan informasi.
Klasifikasi biaya yang umum digunakan :
1.
Produk.
2.
Volume produksi.
3.
Departemen dan pusat biaya.
4.
Periode akuntansi.
5.
Pengambilan keputusan.

48

Biaya dalam Hubungan


dengan Periode Waktu
1.

2.

Biaya pengeluaran modal, yaitu biaya yang


dikeluarkan untuk memberikan manfaat di
masa depan dan dalam jangka waktu yang
panjang dan dilaporkan sebagai aktiva.
Contoh : Pembelian mesin dan peralatan.
Biaya pengeluaran pendapatan, yaitu biaya
yang memberikan manfaat untuk periode
sekarang dan dilaporkan sebagai beban.
Contoh : Mesin atau peralatan yang dibeli
apabila di konsumsi akan kehilangan
kegunaan dan menimbulkan penyusutan.
Penyusutan ini disebut pengeluaran
pendapatan yang akan dilaporkan sebagai
beban.

49

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah
suatu proses pengelompokkan biaya secara
sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang
ada ke dalam golongan- golongan tertentu yang
lebih ringkas untuk memberikan informasi.
Klasifikasi biaya yang umum digunakan :
1.
Produk.
2.
Volume produksi.
3.
Departemen dan pusat biaya.
4.
Periode akuntansi.
5.
Pengambilan keputusan.

50

Biaya dalam Hubungan


dengan Pengambilan
Keputusan
Biaya dalam Hubungan dengan
Pengambilan Keputusan dibedakan menjadi
1.Biaya relevan
2.Biaya tidak relevan

51

Biaya dalam Hubungan


dengan Pengambilan
Keputusan
Biaya
relevan, yaitu biaya masa akan datang yang berbeda dalam
beberapa alternatif.

a. Biaya diferensial, selisih biaya yang berbeda dalam beberapa


alternatif pilihan. Biaya diferensial disebut juga biaya incremental atau
biaya marginal
b. Biaya kesempatan, yaitu kesempatan yang dikorbankan dalam
memilih suatu alternatif.
c. Biaya tersamar, yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam catatan
akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Contoh :
biaya bunga.
d. Biaya nyata (tunai), yaitu biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat
memilih suatu alternatif. Contoh : biaya yang dikeluarkan akibat
menerima pesanan dari luar.
e. Biaya yang dapat dilacak, yaitu biaya yang dapat dilacak ke
produk selesai. Contoh : Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung.

52

Biaya dalam Hubungan


dengan Pengambilan
Keputusan

Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang


dikeluarkan tapi tidak mempengaruhi
keputusan apapun.
1. Biaya masa lalu atau biaya histori, yaitu
biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak
mempengaruhi keputusan apapun.
Contoh : Pembelian mesin.
2. Biaya terbenam (sunk cost), yaitu biaya
yang tidak dapat kembali. Contoh :
kelebihan nilai buku atas sisa, dan
penyusutan bangunan.

53

Konsep biaya dalam ekonomi mikro


Biaya tetap investasi terpasang biaya variabel terkait dengan buruh

Rupiah
Biaya total

Biaya variabel

Biaya tetap

Kuantitas

54

Konsep biaya
dalam ekonomi mikro

Kuantitas
produksi
Q

Biaya
tetap

Biaya
variabel

1
2
3
4
5
6

Cf

Cv

Biaya
Total
Ct

Cf+Cv

Biaya
Rata-rata
Ca

Cf+Cv
Q

Biaya
Marginal
Cm

d Ct
dQ

55

Average dan Marginal Cost


Rupiah

Marginal cost (MC)

Biaya rata-rata
Average Cost ( AC )

Kuantitas

56

MANFAAT

Penentuan
Titik
Impas
Tingkat
penjualan &
keuntungan
yangUsaha
ditargetkan.

Tingkat
penjualan minimum agar penjualan tidak rugi.
(BEP)

Tingkat sensitivitas harga produk yang ditawarkan.

BEP = suatu kondisi dimana besarnya total

pendapatan

= Total pengeluaran (biaya).

Total Pendapatan ( TP )
(Q)

TP = P x Q

Total Pengeluaran (TC)


Q)}

TC

= BT + BV x Q

= Harga produk (P) x Vol produk

= Biaya Tetap (BT) + { BV x

57

Kondisi pada Titik Impas akan memberikan nilai


TP
PxQ
(P - BV) x Q
Q pada BEP

=
=
=
=

TC
BT + (BV x Q)
BT
BT
-------------(P - BV)

BEP
= Titik impas Usaha (dalam satuan produk/tingkat kegiatan)
dlm satuan volume produksi atau volume kegiatan
BT
= Biaya Tetap (Rp. per tahun)
BV
= Biaya variabel (Rp. per satuan produk atau tingkat kegiatan)
HJP
= Harga jual produk

Mekanisme Keseimbangan
Pasar
58

Supply

Price
P1
P0
P2

Kelebihan supply

Kekurangan supply

Demand

Quantity

Contoh perhitungan titik


impas
59

Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan Unit Produksi


Pengolahan Susu segar PT X bermaksud mengembangkan
produk baru berupa produk yoghurt.

Produk tersebut dibuat dalam kemasan plastik dengan


harga jual tiap kemasan adalah sebesar Rp. 3000,-.

Dari bagian produksi diperoleh data :

biaya tetap untuk membuat produk Rp. 10 000 000/bln

biaya variabelnya Rp. 500/ satu satuan volume produk.

Berapakah jumlah produk minimum yang harus dibuat agar


penjualannya tidak rugi ? Gambarkan kurva titik impas
antara pendapatan dan pengeluaran dari penjualan
produk tersebut.

60

Jumlah produk (Q) yang minimum agar tidak rugi tercapai pada
kondisi dimana total pendapatan sama dengan total pengeluaran

Pembahasan
:
Hubungan ini dapat dinyatakan dengan formulasi sebagai berikut :

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

Total Pendapatan (TP)

= 3.000 x Q

Total Pengeluaran (TC)

= 10.000.000 + (500 x Q)

3.000 x Q = 10.000.000 + (500 x Q)


2.500 x Q = 10.000.000
Q = 10.000.000 / 2500
Q = 4.000 unit

Q dalam hal ini adalah jumlah produk minimum pada kondisi titik
impas (BEP).

61

Rp.

Pendapatan
Biaya pokok

12 juta

Biaya tetap

10 juta

4000 unit

Jumlah Produk (Q)

62

MANFAAT ANALISIS BEP

Mendapatkan volume produk yang paling


minimum,

Perencanakan tingkat keuntungan atau Target


keuntungan (profit planning)

Formulasinya adalah sebagai berikut :

dari contoh soal di atas, misalkan ika keuntungan


hasil usaha yang diinginkan adalah sebesar Rp.
10000000/ bulan,

63

MANFAAT ANALISIS BEP

maka jumlah produk yang harus terjual adalah :

Keuntungan
pengeluaran

= total pendapatan - total

10000000

= 3000 Q - (10000000 + 500 Q)

20000000

= 2500 Q

= 20000000 / 2500

= 8000 unit

Dengan demikian agar keuntungan yang


diperoleh sebesar Rp. 10000000,

maka jumlah produk yang harus terjual adalah


sebanyak 8000 unit.

64

Kekurangan yang terdapat pada analisis BEP :

Harga diasumsikan tetap pada seluruh kisaran (range)


produk yang dihasilkan.

Kenyataannya harga tidak dapat berlaku terus tetap


karena pada kondisi tertentu atau jumlah produk
tertentu harga mengalami perubahan.

Biaya variabel yang dimasukkan dalam perhitungan


dianggap sebagai fungsi linier tetap padahal bisa
berubah ubah. Sebagai contoh misalnya akan terdapat
discount pada biaya variabel untuk suatu jumlah
produksi yang melewati batas tertentu.

Kapasitas produksi hanya relevan untuk kapasitas


produksi yang ada

Diproyeksikan hanya untuk jangka pendek (short run)

Perhitungan hanya didasarkan atas satu jenis produk.

65

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai