134 RPJPD Kota Cimahi Tahun 2005 2025
134 RPJPD Kota Cimahi Tahun 2005 2025
134 RPJPD Kota Cimahi Tahun 2005 2025
KOTA CIMAHI
NOMOR :
134
TAHUN : 2011
SERI : E
WALIKOTA CIMAHI,
Menimbang : a. bahwa
Kota
Cimahi
memerlukan
perencanaan
25
mengamanatkan
penetapan
Rencana
Mengingat
: 1.
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
4. Undang-Undang
Pemerintahan
Nomor
Daerah
32
Tahun
(Lembaran
2004
Negara
tentang
Republik
2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
menjadi
Jangka
Panjang
Tahun
2005-2025
Nomor 68,
Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Nasional
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Tata
Ruang
Wilayah
Nasional
(RTRWN)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
DAERAH
TENTANG
RENCANA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Cimahi.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Walikota adalah Walikota Cimahi.
4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Cimahi Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJP
Daerah
adalah
dokumen
perencanaan
pembangunan
Pendapatan
dan
Belanja
Daerah
yang
BAB II
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Pasal 2
(1) Program Pembangunan Daerah Periode Tahun 2005-2025
dilaksanakan sesuai dengan RPJP Daerah.
(2) RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berpedoman pada RPJP Nasional dan RPJP Provinsi Jawa
Barat, yang memuat Isu-isu strategis, Visi, Misi, dan Arah
Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
Pasal 3
RPJP Daerah merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya
otonomi daerah Kota Cimahi yang tercantum dalam UndangUndang Nomor 9 Tahun 2001, yaitu (1) mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat; (2) meningkatkan daya
saing
kota;
(3)
meningkatkan
prinsip
demokratisasi,
Pasal 4
(1) RPJP Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan
satu
kesatuan
dan
bagian
yang
tidak
Pasal 5
(1) Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan
untuk menghindarkan kekosongan rencana pembangunan
Daerah, Walikota yang sedang menjabat pada tahun terakhir
Pasal 6
RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (2)
disusun dengan memperhatikan RPJM Nasional dan Provinsi .
BAB III
SISTEMATIKA RPJP DAERAH
Pasal 7
: PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran
umum
materi
substansi
rancangan
pada
bab-bab
awal
RPJPD
berikutnya
agar
dapat
dasar-dasar
analisis,
gambaran
umum
pembangunan
Daerah
dan
isu
visi
dan
misi
dalam
BAB V
: ARAH
KEBIJAKAN
PANJANG DAERAH
Dalam bagian ini
pembangunan
PEMBANGUNAN
diuraikan
jangka
JANGKA
sasaran
panjang
pokok
Daerah
langkah-langkah
BAB IV
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 8
(1) Pemerintah Daerah Kota Cimahi melakukan pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah Kota Cimahi.
(2) Pemerintah
Daerah
Kota
Cimahi
berkewajiban
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Ditetapkan di Cimahi
pada tanggal
WALIKOTA CIMAHI,
ITOC TOCHIJA
BAB IV
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 8
(4) Pemerintah Daerah Kota Cimahi melakukan pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah Kota Cimahi.
(5) Pemerintah
Daerah
Kota
Cimahi
berkewajiban
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Ditetapkan di Cimahi
pada tanggal
WALIKOTA CIMAHI,
Ttd
ITOC TOCHIJA
Diundangkan di C I M A H I
pada tanggal 10 November 2011
SEKRETARIS DAERAH KOTA CIMAHI
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH
NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KOTA CIMAHI TAHUN 2005 2025
I.
UMUM
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari tujuh belas ribuan
pulau, beraneka suku bangsa dan adat istiadat namun satu tujuan dan
satu cita-cita bernegara sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk
melaksanakan dan mencapai satu tujuan dan satu cita-cita tersebut
Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia telah menetapkan
suatu rencana yang dapat merumuskan secara lebih konkret mengenai
pencapaian dari tujuan bernegara tersebut.
2. Tujuan utama dari bernegara sebagaimana diatur dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
3. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2001, Kota Cimahi
sebagai daerah otonom, harus membentuk visi, misi dan arah
pembangunan Kota Cimahi untuk masa 20 tahun ke depan.
4. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah disusun sebagai penjabaran dari tujuan dibentuknya
pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
bentuk visi, misi dan arah pembangunan nasional. Dengan demikian,
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah lebih
bersifat visioner dan hanya memuat hal-hal yang mendasar, sehingga
memberi keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka
menengah dan tahunannya. Perencanaan jangka panjang lebih
condong pada kegiatan olah pikir yang bersifat visioner, oleh karena itu
penyusunannya akan lebih menitikberatkan partisipasi masyarakat yang
memiliki olah pikir visioner seperti perguruan tinggi, lembaga-lembaga
strategis, individu pemikir - pemikir visioner serta unsur-unsur
penyelenggara pemerintahan yang memiliki kompetensi olah pikir
rasional dengan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat Kota
Cimahi. Oleh karenanya Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kota Cimahi yang dituangkan dalam bentuk visi, misi dan arah
pembangunan daerah Kota Cimahi adalah produk dari semua elemen
masyarakat Kota Cimahi, baik individu, kelompok ataupun mereka yang
merasa berkepentingan terhadap perencanaan jangka panjang daerah
Kota Cimahi.
5. Pembangunan Kota Cimahi adalah rangkaian upaya pembangunan
yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan
masyarakat Kota Cimahi, untuk melaksanakan tugas mewujudkan
tujuan otonomi daerah sebagaimana dirumuskan dalam Undang
Undang Nomor 9 Tahun 2001. Rangkaian upaya pembangunan
tersebut memuat kegiatan pembangunan yang berlangsung tanpa henti,
dengan menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi
demi generasi. Pelaksanaan upaya tersebut dilakukan dalam konteks
memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa mengurangi kemampuan
generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya.
6. Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Cimahi Tahun 20052025
merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya, oleh karena itu
upaya yang sangat penting dan mendesak bagi masyarakat Kota
Cimahi adalah menata ulang dan menetapkan visi yang ingin dicapai di
masa depan dengan cara mengatur dan mengendalikan, antara lain di
bidang pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia,
lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga Kota Cimahi dapat
bersaing dan memilki keunggulan yang komparatif.
7. Otonomi daerah memberikan peluang yang luas kepada para
perencana pembangunan daerah agar bisa merancang perencanaan
pembangunan yang lebih sesuai dengan kondisi riil di masing-masing
daerah. Dalam rangka memperkuat desentralisasi penyelenggaraan
urusan pemerintahan serta dalam rangka meningkatkan pelayanan
publik pemerintah Kota Cimahi dan sejalan dengan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
penyusunan
RPJPD
Kota
Cimahi
menganut
paradigma
perencanaan yang visioner, oleh karena itu RPJP Daerah Kota Cimahi
hanya memuat arahan secara garis besar.
8. Kurun waktu RPJP Daerah Kota Cimahi adalah 20 (dua puluh) tahun.
Pelaksanaan RPJP Daerah Kota Cimahi, sebagaimana Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2007 adalah dari tahun 2005 sampai dengan tahun
2025, yang terbagi ke dalam tahap-tahap perencanaan pembangunan
dalam periodisasi perencanaan pembangunan jangka menengah
daerah 5 (lima) tahunan, namun dalam pelaksanaan RPJMD dapat
disesuaikan dengan kondisi sosial politik dan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, kemudian pelaksanaan RPJPD
tersebut dirinci dalam dokumen :
a)
b)
c)
d)
e)
b)
c)
12. Dalam
rangka
menjaga
kesinambungan
pembangunan
dan
Belanja
Daerah
(RAPBD)
pada
tahun
pertama
periode
Nasional
dikarenakan
pemilihan
Kepala
Daerah
tidak
Mendukung
koordinasi
antar
pelaku
pembangunan
dalam
c)
d)
e)
f)
g)
15. Rencana
pembangunan
jangka
panjang
daerah
Kota
Cimahi
RPJP
Daerah
yang
disusun
melalui
Musyawarah
RPJPD Kota
dan
Cimahi hasil
penetapan
dengan
Musrenbangda
peraturan
sebelum
daerah
akan
Badan
(Bappenas). RPJPD
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
dengan Peraturan
Daerah.
20. RPJM Daerah Kota Cimahi merupakan visi dan misi Kepala Daerah
terpilih. RPJM Kota Cimahi ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun
Pengertian-Pengertian;
b)
c)
d)
e)
Pasal 1
Cukup Jelas.
Pasal 2
Cukup Jelas.
Pasal 3
Cukup Jelas.
Pasal 4
Cukup Jelas.
Pasal 5
Yang dimaksud dengan RKPD dan RAPBD tahun pertama adalah
RKPD dan RAPBD tahun 2008, 2013, 2018, dan 2023.
Walikota
dan
Wakil
Walikota
terpilih
periode
berikutnya
tetap
Pasal 6
Maksud dari mengacu kepada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi
Jawa Barat, dengan pertimbangan bahwa dalam rangka sinergisitas
penyelenggaraan
fasilitasi
masyarakat
melalui
penyelenggaraan
melakukan
penyesuaian
dengan
rencanarencana
oleh
Walikota
berdasarkan
visi
dan
misi
dirinya
yang
Pasal 7
Cukup Jelas.
Pasal 8
Ayat (1)
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJPD dilakukan oleh
masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menghimpun dan
menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan RPJPD dari masing masing Satuan Kerja Perangkat daerah.
Ayat (2)
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah Kota
Cimahi dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kota Cimahi.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 9
Untuk mengakomodasi RPJM Daerah yang telah ada agar sesuai
dengan RPJP Daerah yang telah disesuaikan dengan RPJP Nasional,
maka RPJM Daerah substansinya perlu disesuaikan dengan RPJP
Daerah tanpa harus menyesuaikan kurun waktu RPJM Daerah dengan
RPJP Daerah maupun RPJM Nasional. Hal ini dikarenakan waktu
pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang berbeda-beda tiap daerah.
Pasal 10
Cukup jelas.