Agroklimatologi Acara 2
Agroklimatologi Acara 2
Agroklimatologi Acara 2
AGROKLIMATOLOGI
TPT 2017
ACARA II
RUMUS EMPIRIS
Disusun Oleh :
Nama
NIM
: 13/346886/TP/10629
Gol
: Senin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sebuah unsur penting bagi tanaman. Karena air merupakan
unsur utama dalam tanaman melakukan fotosintesis dan aktivitas metabolisme
lainnya. Kebutuhan air pada tiap jenis tanaman pun berbeda dan salah satu sumber
air terbesar bagi tanaman adalah hujan. Namun air hujan yang jatuh ke permukaan
tanah tidak selalu langsung menuju masuk ke dalam tanah, namun karena setelah
hujan cuaca panas kembali, akibatnya air menjadi menguap sebelum masuk ke
dalam tanah, hal ini dinamakan penguapan atau evaporasi.
Tanaman pun juga melepaskan air dalam bentuk gas, melalui fotosintesis
dan respirasi. Kejadian ini dinamakan transpirasi. Namun karena kedua kejadian
ini tak terlihat nyata, maka digabunglah dua kejadian ini yang disebut
evapotranspirasi.
Evapotranspirasi ini mempengaruhi jumlah air yang harus disediakan bagi
tanaman agar tanaman dapat berumbuh dan berkembang dengan optimal. Untuk
itu diperlukan perhitungan evapotranspirasi suatu lahan melalui penelitian
langsung di lapangan dengan mengacu pada data-data faktor klimatologi yang
mempengaruhi
evapotranspirasi.
Hasil
dari
pengamatan
ini
kemudian
dikembangkan menjadi suatu persamaan atau rumus yang disebut rumus empiris.
Untuk itu praktikum Agroklimat acara II ini sangat diperlukan agar praktikan
mengerti kegunaan rumus empiris dalam pengamatan tentang evapotranspirasi.
B. Tujuan
Penggunaan rumus empiris untuk penggunaan yang berkaitan dengan
biologis (biological application).
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum Agroklimat acara II ini adalah praktikan dapat
mengerti
kegunaan
rumus
empiris
khususnya
dalam
menentukan
laju
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Evaporasi adalah sebuah proses dimana air diubah dari bentuk cair ke
bentuk gas karena panas matahari dan dengan demikian maka terjadi perpindahan
masa air dari tanah ke udara. Sedangkan transpirasi merupakan sebuah proses
dimana air di dalam tanaman diubah dari bentuk cair ke bentuk gas sebagai uap
dan dilepaskan ke atmosfer dikarenakan proses respirasi dan fotosintesis (Anonim
A, 2014)
Evaporasi dan transpirasi sulit dibedakan dalam suatu lahan, maka dari itu
evaporasi
dan
transpirasi
dalam
sebutannya
dikombinasikan
menjadi
evapotranspirasi yang berarti banyaknya air di lahan dan tanaman yang menguap
karena panas matahari (Asdak, 1995). Proses hilangnya air akibat evapotranspirasi
merupakan salah satu komponen penting dalam hidrologi karena proses itu dapat
mengurangi simpanan air dalam badan-badan air, tanah, dan tanaman. Data
mengenai evapotranspirasi di suatu lahan sangat dibutuhkan untuk kepentingan
pertanian, khususnya pengairan untuk kebutuhan tanaman yang berada pada
periode pertumbuhan dan untuk konservasi air. (Anonim B, 2014)
Ada 3 faktor yang mempengaruhi kecepatan evapotranspirasi yaitu
pertama faktor iklim mikro, yang mencakup radiasi netto, suhu, kelembaban dan
angin, kedua faktor tanaman, mencakup jenis tanaman, struktur tanaman, proses
perkembangan sampai masak, keteraturan dan banyaknya stomata, mekanisme
menutup dan membukanya stomata, dan ketiga faktor tanah, melingkupi kondisi
tanah, aerasi tanah, dan kecepatan air tanah bergerak ke akar tanaman (Linsley,
dkk. 1985).
Dalam melakukan suatu pengukuran terhadap proses evapotranspirasi
selain diperlukan sebuah alat juga diperlukan sebuah perhitungan. Perhitungan
tersebut menggunakan sebuah rumus yang disebut rumus empiris. Dalam fisika
rumus empiris merupakan rumus yang diperoleh dari data eksperimen dan bukan
dari teori (Anonim C, 2014).
dengan
dasar
hukum
Dalton,
Blaney-Criddle
telah
BAB III
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Kertas B5 dua lembar
2. Alat tulis
3. Kalkulator
4. Komputer dengan Microsoft Office Excel
5. Tabel data evaporasi stasiun Sempor tahun 2011
6. Tabel P
7. Tabel Ra
8. Tabel N
9. Tabel W
10. Figur 1
11. Figur 2
B. Cara Kerja
1. Cara analisis data yang disampaikan oleh asisten dicatat.
2. Evapotranspirasi per bulan dihitung menggunakan cara analisis data yang
telah disampaikan.
3. Grafik hubungan ET0 dengan Epan digambar.
C. Cara Analisa Data
1. Metode Blaney-Criddle
a. Menghitung rata-rata temperatur (Tmean) dengan cara
T max T min
2
RH
12
Jika RH
<20%
Evaporasi.
= low
20%-50%
= medium
50%<
= high
e. Menghitung n (lama penyinaran aktual) dengan berdasarkan tabel
evaporasi.
f. Menghitung N lama penyinaran maksimum dengan menggunakan
interpolasi tabel N.
g. Menghitung tabel perbandingan antara lama penyinaran aktual dengan
lama penyinaran maksimum (n/N)
Jika N
<0,45
= low
0,46-0,7
0,71-0,9
= medium
= high
1000
m/s
86400
T max T min
2
e.
f.
g.
h.
i.
RH
12
Jika RH
20%-50%
50%<
<20%
= low
= medium
= high
1000
m/s
86400
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan dan Analisis
1. Hasil pengamatan
Tabel 4.1 Tabel Data Evaporasi
Latitude
: 7,29LS
Tahun : 2011
Altitude
: 111,3 mdpl
Stasiun: Sempor
Bulan
Tmax
Tmin
Kecepatan
RH%
Angin
Lama
Penyinaran
Evap
(n)
(jam/hari
5,24
13,361
Januari
(C)
28,1
(C)
20,7
91,607
(km/hari)
8,121
Februari
27,8
22,5
92,033
6,321
4,21
10,531
Maret
29,7
23,1
91,355
8,121
4,63
12,751
April
29,4
22,4
94,609
8,121
6,43
14,551
Mei
28,1
22,6
95,401
8,121
7,58
15,701
Juni
28,3
22,7
94,484
9,921
7,2
17,121
Juli
28,4
22,4
93,377
9,921
5,68
15,601
Agustus
28,2
23,4
94,672
8,121
6,54
14,661
September 28,5
Oktober
29
23,2
94,929
9,921
6,7
16,621
21,5
94,720
11,721
7,05
18,771
November
30,1
23
92,449
16,112
5,21
21,322
Desember
31,2
22,4
90,396
16,112
5,32
21,432
2. Hasil analisis
Tabel 4.2 Tabel hasil Blaney-Criddle
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tmean
24.4C
25.15C
26.4C
25.9C
25.35C
25.5C
25.4C
25.8C
25.85C
25.25C
26.5C
26.8C
P
0,28
0,28
0,28
0,26
0,29
0,27
0,27
0,27
0,27
0,25
0,27
0,28
f
5,47
5.48
5,64
5,17
5,6
5,24
5,22
5,36
5,37
5,4
5,64
5,79
n
5,24
4.21
4,63
6,43
7,58
7,2
5,68
6,5
6,7
7,05
5,21
5,32
Uday
0,093
0,073
0,093
0,093
0,093
0,115
0,115
0,093
0,115
0,08
0,186
0,186
N
12,44
12,35
12,1
11,9
11,76
11,66
11,71
11,85
11,85
12,25
12,43
12,54
n/N
0,42
0,341
0,38
0,54
0,64
0,62
0,49
0,55
0,56
0,57
0,42
0,42
ETo
3,3
3,1
4,5
3,5
3,9
4
3,5
3,7
4,1
3,8
3,3
3,3
Epan
10,02
7,9
9,56
10,91
11,78
12,84
11,7
10,99
12,46
14,08
15,99
16,07
d.
, high
e.
f. N =
g.
, medium
h.
i. ETo = 3,8
j.
Tmean
24.4C
25,15C
26.4C
25.9C
25.35C
25.5C
25.4C
25.8C
25.85C
Ra
15,99
16,06
15,54
14,5
13,2
12,6
12,84
13,8
14,93
Rs
7,37
6,76
6,84
7,54
7,55
5,83
6,33
7,26
7,91
W
0,74
0,74
0,76
0,75
0,75
0,79
0,75
0,75
0,75
WxRs
5,42
5,02
5,17
5,6
5,63
4,33
4,72
5,45
5,94
Uday
0,093
0,073
0,093
0,093
0,093
0,115
0,115
0,093
0,115
n/N
0,42
0,341
0,38
0,54
0,64
0,61
0,49
0,55
0,56
ETo
4,1
3,6
3,8
4,5
4,4
4,3
3,6
4,1
4,6
Epan
10,02
7,9
9,56
10,91
11,78
12,84
11,7
10,99
12,84
Oktober
November
Desember
25.25C
26.55C
26.8C
15,76
15,93
15,89
8,48
7,32
7,31
0,74
0,75
0,76
6,31
5,5
5,57
, medium
e. Ra =
=13,8065
f.
g. W
Interpolasi 1, T=24 C
0,08
0,186
0,186
0,57
0,42
0,42
4,7
4,3
4,3
14,07
15,99
16,07
h.
i.
, high
j.
k. ETo = 4,1
l.
ETo
ETo
BC
3,3
3,1
4,5
3,5
3,9
4
3,5
3,7
4,1
3,8
3,3
3,3
rad
4,1
3,6
3,8
4,5
4,4
4,3
3,6
4,1
4,6
4,7
4,3
4,3
Epan
10,02
7,9
9,56
10,91
11,78
12,84
11,7
10,99
12,84
14,07
15,99
16,07
tanaman.
Ada
beberapa
metode
untuk
menghitung
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rumus
empiris
yang
dapat
digunakan
untuk
mengukur
DAFTAR PUSTAKA
Anonim A. 2014. Evaporation. Dalam
http://techalive.mtu.edu/meec/module01/EvaporationandTranspiration.htm
Diakses pada tanggal 3 Oktober 2014 pukul 17.30 WIB.
Anonim B. 2014. 4. Evaporasi. Dalam