Rencana Usaha Tani Budidaya Melon
Rencana Usaha Tani Budidaya Melon
Rencana Usaha Tani Budidaya Melon
Jenis tanah
: Tanah Berlempung
pH tanah
: 5,8-7,2
Ketinggian
Kesuburan
: Cukup
Pengairan
: Irigasi
Iklim
: Tropis
Curah hujan
Suhu
: 30 35o C
: Tinggi
Kelembaban udara
: 70 80 % atau minimal 60 %
2. Modal
Berikut adalah modal yang dipersiapkan dalam usaha budidaya melon,
untuk keterangan mengenai harga setiap variabel modalnya di tulis dalam
rincian biaya.
MODAL
Bibit
KETERANGAN
24.000 bibit melon unggul (170 bungkus)
yang akan ditanam diarea sawah seluas 1
hektar
Cangkul, sabit, alat pembuat lubang, ceret,
Alat
Saprodi
(truk).
Dalam 1 hektar saprodi yang digunakan
adalah, pupuk kandang 4 karung (@50kg),
bambu 20 batang, polibag, mulsa plastik 20
rol (4 x 15m), pupuk kandang/kompos 8
Ton, pestisida sistemik, kapur pertanian
disesuaikan dengan pH, pupuk dasar ZA
450kg/ha, SP36 300kg/ha, Phonska 200
kg/ha, Kcl 150-200 kg/ha, serta insektisida,
bakterisida, fungisida lainnya. Total saprodi
pupuk kimia disesuakan dengan kondisi
lahandan ph tanah Grobogan kira-kira 2 ton
hingga 3 ton
Berikut adalah tabel tenaga kerja dan rincian biaya yang dibutukan dalam
aspek tenaga kerja.
Tenaga Kerja
Pria
Wanita
Hari
Pengolahan tanah
Pengapuran dan pemberian pupuk
10
10
3
5
dasar
Pemasangan mulsa dan
10
pelubangan
Penanaman
Pengikatan tanaman
Pemangkasan dan seleksi tunas
Pemupukan susulan
Penyemprotan insektisida dan
8
6
7
10
10
2
4
3
-
4
5
5
5
10
pestisida
Penyiangan
Panen dan Pengangkutan
3
12
2
-
6
3
Rp.5.000.000
Pengapuran dan pemberian pupuk dasar 50 HOK @ Rp.30.000
Rp.1.500.000
Pemasangan mulsa dan pelubangan 50 HOK Rp.1.500.000
Penanaman 40 HOK Rp.1.200.000
Pengikatan tanaman 60 HOK Rp.1.800.000
Pemangkasan dan seleksi buah 50 HOK Rp.1.500.000
Pemupukan susulan 50 HOK Rp.1.500.000
Penyemprotan 100 HOK Rp. 3.000.000
Penyiangan 30 HOK Rp. 900.000
Panen dan Pengangkutan 25 HOK Rp. 750.000
#HOP = Hari Orang Kerja
Total Biaya Tenaga Kerja = Rp.18.650.000
4. Manajemen
Dalam budidaya melon, sangat dibutuhkan manajemen yang tepat agar
Pembubunan
Untuk pembubunan pertama-tama kita lakukan adalah pemupukan
awal dan mensterilkan lahan di situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah dan
dipupuk, tanah akan menjadi subur dan akan terbebas dari hama dan penyakit.
Saat melakukan pemupukan, tanah yang sebelumnya sudah diolah, telah
dikelentang selama 2 minggu. Dengan begitu, diharapkan tanah yang cukup
lama terkena terik matahari tersebut, cukup sehat untuk ditanami.
Perempalan
Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan
merupakan cabang utama.
Bulan II
Pemupukan
Agar buah yang dihasilkan bermutu serta banyak perlu dilakukan
upaya khusus seperti melakukan pemupukan. Pemberian pupukpun tidak bisa
dilakukan dengan asal-asalan, diperlukan takaran yang sesuai dengan umur
dan kondisis tanaman. Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari
setelah ditanam, tanaman berusia 40 hari (ketika akan melakukan penjarangan
buah) dan pada saat tanaman berusia 60 hari (saat menginjak proses
pematangan).
Caranya pemberian pupuk yakni sebarkan pupuk secara merata di atas
tanah bedengan pada pinggiran kiri dan kanannya (1015 cm). Kemudian
tanah dibalik dengan hati-hati supaya tidak merusak perakaran tanaman, dan
agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah. Untuk memudahkan
dalam pemupukan, dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak awal.
Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=2-4 ton/ha. Urea: pupuk dasar=440
kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha; pupuk susulan II=220 kg/ha; pupuk
susulan III=440 kg/ha. TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220
kg/ha; pupuk susulan II=550 kg/ha. KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk
susulan II=160 kg/ha.
Keterangan pupuk dasar: pemupukan pada pengolahan tanah (sebelum
tanam); pupuk susulan I : umur q 20 hari; pupuk susulan II: umur + 40 hari;
pupuk susulan III: umur + 60 hari.
pemberantasaan pada kondisi telah terjadi wabah. Upaya yang dapat dilakukan
adalah : Tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida
Agrimycin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau Agrept
(streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter dan penyemprotan
bakterisida pada umur 20 HST.
Penyemprotan fungisida Previcur N (propamocarb hydrochloride)
dengan konsentrasi 23 ml/liter apabila serangan telah melewati ambang
ekonomi. Fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 12
ml/liter. Pangkal batang yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin
750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 ml/liter.
Pemasangan Ajir
Ajir atau tongkat dari kayu atau bilahan bambu, untuk rambatan dapat
di pasang setelah selesai membuat pembubunan dan selesai mensterilkan
kebun. Atau dapat juga ajir dipasang sesudah bibit ditanam, dan bibit sudah
mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm. Ajir harus
terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan beban buah dengan
bobot kira-kira 23 kg. Tempat ditancapkannya ajir dengan jarak kira-kira 25
cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh lagi,
kita bisa menambahkan bambu panjang yang diletakkan di bagian pucuk
segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di
belakangnya.
Pemangkasan
Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk
memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat
rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian ruas, cabang atau buku dari
tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah dan kering,
supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap
10 hari sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat dengan
tanah dan sisakan dua helai daun, kemudian cabang-cabang yang tumbuh lalu
dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika
ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25 cm.
Penyiangan
Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya dilakukan
pada lubang tanam dan parit di antara dua bedengan. Gulma yang tidak
b.
c.
d.
e.
f.