Modul Manajemen Agribisnis Tanaman Perkebunan-I
Modul Manajemen Agribisnis Tanaman Perkebunan-I
Modul Manajemen Agribisnis Tanaman Perkebunan-I
Dosen Pembimbing :
Wahyunita Sitinjak, S.P., M.P.
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul
Manajemen Agribisnis Tanaman Perkebunan-1.
Modul ini disusun sebagai pemenuhan persyaratan untuk bahan pengajaran dan
pegangan untuk mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah manajemen agribisnis tanaman
perkebunan-1 ini. Selain itu juga sebagai riset dan memperluas wawasan penulis mengenai
apa makna dan poin-poin didalam manajemen agribisnis tanaman perkebunan-1 secara
terperinci. Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada akhirnya
modul ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis
i
I. PENDAHULUAN
Pada saat ini, kata manajemen begitu populer di masyarakat. Namun apa sebenarnya
pengertian manajemen itu sendiri orang selalu memberikan pengertian yang berbeda-beda.
Untuk itu dalam mempelajari manajemen perlu kita ketahui tentang pengertian manajemen,
Secara sederhana istilah manajemen diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran tertentu. dalam hal ini
yang dimaksud dengan sumber daya adalah segala sesuatu yang dimiliki dan menjadi aset
organisasi/perusahaan yaitu manusia, mesin dan peralatan, teknologi, bahan dan dana.
Untuk mengetahui apa yang arti sebenarnya, beberapa pakar di bidang manajemen
antara satu dengan yang lainnya, tetapi selalu terdapat unsur-unsur kesamaannya. Beberapa
- Jhon D. Millet =>> proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang
terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
-George R. Terry =>> proses tertentu yang terdiri atas merencanakan, mengorganisasi,
menggerakkan dan mengawasi. Keseluruhan proses itu dijalankan secara berurutan dalam
rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan perantaran
orang lain.
-Pakar lain (anonymous) =>> suatu proses yang dimanfaatkan seorang pemimpin suatu
organisasi untuk memanfaatkan sumber-sumber yang dikuasai untuk mencapai tujuan secara
mungkin.
Dalam hal ini perusahaan dihadapkan dengan sumber daya yang terbatas dan harus
dikelola dengan efisien. Di sinilah diperlukan prinsip atau perilaku manajemen agar tidak
Tidak seorang pun menyukai pemborosan pikiran, tenaga, waktu, materi dan biaya
serta kegagalan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu sebaiknya selalu
pengaturan atau persiapan, dan pemantauan terhadap pelaksanaan untuk mengetahui apakah
hasilnya sudah sesuai dengan yang dikehendaki sebagaimana yang direncanakan sebelumnya.
Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, di mana Agri artinya pertanian dan
Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit.Jadi secara sederhana Agribisnis
(agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan
dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi
kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian (Davis and
Soekartawi (1993) mengemukakan bahwa apabila mata rantai kegiatan agribisnis dipandang
dalam suatu konsep sistem, maka mata rantai kegiatan tersebut dapat dipilah-pilah menjadi
empat subsistem yaitu: (1) subsistem produksi (on-farm), (2) subsistem pengolahan
(agroindustri hulu dan hilir) (off-farm), (3) subsistem pemasaran/perdagangan (off-fram), dan
(4) subsistem lembaga penunjang (off-farm). Keempat subsistem ini mempunyai kaitan yang
erat, sehingga gangguan pada salah satu subsistem atau kegiatan akan berpengaruh terhadap
Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang
meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun
adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari matarantai
produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan
Pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing,
penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau
4) Menurut Austin,
Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan
bahan makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan,
kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-
5) Menurut Drillon,
Agribisnis adalah sejumlah total dari seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan
distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan yang dilakukan usahatani, serta
penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang
Agribisnis adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks, meliputi : industri pertanian, industri
pemasaran hasil pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan
Berdasarkan beberapa definisi agribisnis menurut para ahli kami dapat mengutarakan
definisi agribisnis sebagai “Kesatuan kegiatan usaha yang berkaitan dengan produksi produk
pertanian yang meliputi pengadaan dan penyaluran input dan sarana produksi, tindakan
dengan Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan/atau tanaman tahunan yang karena
Menurut saya definisi dari tanaman adalah “Semua jenis tumbuh-tumbuhan yang sudah
dengan Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dilakukan untuk mengusahakan suatu tanaman tertentu pada suatu lahan/media tumbuh
dengan kondisi lingkungan yang sesuai kemudian mengolah dan memasarkan produk yang
dihasilkan dengan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengelolaan yang baik
Kelapa sawit (Elaeis guinensis jack) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan
yang menduduki posisi terpenting di sektor pertanian, karena kelapa sawit mampu
menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya jika dibandingkan dengan tanaman
Prospek pasar bagi olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena permintaan dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar, tidak hanya di dalam negeri, tetapi
juga di luar negeri. Oleh sebab itu, sebagai negara tropis yang masih memiliki lahan yang
cukup luas, Indonesia berpeluang besar untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
Bibit kelapa sawit yang digunakan hendaknya adalah bibit yang berkualitas dan
bersertifikat sehingga mutu benih dan kualitas maupun kuantitas buah yang dihasilkan
nantinya sesuai dengan yang diharapkan.Bibit kelapa sawit biasanya berupa kecambah atau
bibit siap tanam yang bisa dibeli pada penyedia pembibitan kelapa sawit.Kelemahan
menggunakan atau membeli bibit siap tanam adalah harganya yang relatif mahal sehingga
Untuk menekan biaya pembelian bibit sebaiknya menggunakan bibit kecambah yang
disemaikan sendiri. Harga bibit kecambah kelapa sawit bervariasi, tergantung varietas dan
kualitasnya
Terdapat 2 tahapan dalam pembibitan kelapa sawit, yaitu tahap pembibitan awal (Pre-
Polybag yang digunakan pada pembibitan tahap ini adalah polybag kecil dengan ukuran
14 cm x 8 cm. Media semai berupa campuran tanah dan kompos serta kapur pertanian
(dolomit) jika diperlukan.Gunakan tanah gembur lapisan atas (top soli) dan kompos atau
pupuk kandang dengan perbandingan 6:1.Media semai dimasukkan kedalam polybag dan
Bedengan untuk meletakkan polybag sebaiknya dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan
tanah sekitarnya supaya terhindar dari genangan air saat musim hujan.Kecambah kelapa sawit
ditanam pada polybag dengan bakal daun (plumula) yang bentuknya agak tajam dan
Tahap ini adalah tahap pembesaran bibit kelapa sawit yang telah tumbuh. Polybag semai
yang digunakan berukuran lebih besar, yaitu 40 cm x 50 cm.Media semai yang digunakan
Pengisian polybag sebaiknya tidak terlalu penuh agar saat pemupukan dan penyiraman
penyiangan dan penyiraman sesuai dengan kebutuhan.Bibit yang berumur 8 – 12 bulan sudah
Berbagai metode dan teknik pembukaan lahan budidaya kelapa sawit dapat dilakukan
sesuai dengan kondisi lahan, jenis lahan dan anggaran biaya.Sistem pembukaan lahan
budidaya kelapa sawit antara lain, pembukaan lahan secara manual, mekanis dan kimia. Atau
kombinasi dari ketiga sistem tersebut yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi di
lapangan.
1) Sistem pembukaan lahan secara manual yaitu menggunakan tenaga manusia
2) Sistem pembukaan lahan secara mekanis yaitu menggunakan alat berat/alat pertanian,
herbisida/racun rumput.
Yang perlu diingat adalah “TIDAK MEMBAKAR LAHAN” karena bisa menimbulkan
Setelah proses pembukaan lahan selesai, selanjutnya adalah membuat jaringan jalan yang
nantinya digunakan sebagai sarana pengangkutan bibit, pupuk dan sarana produksi lainnya.
Jenis-jenis jalan yang harus tersedia pada perkebunan kelapa sawit antara lain ;
2) Jalan koleksi ; yaitu jalan yang berada di dalam blok-blok penanaman yang berfungsi
sebagai jalan untuk mengumpulkan buah kelapa sawit yang telah dipanen.
3) Jalan panen ; yaitu jalan yang digunakan untuk tukang panen mengangukut buah dari
d). Jalan utama ; yaitu jalan pengumpulan utama dimana digunakan sebagai jalan
e) Pembuatan/Perbaikan Drainase
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman yang sangat membutuhkan air namun bukan
berarti tahan terhadap genangan air.Oleh sebab itu parit drainase sangat penting terutama
pada lahan gambut.Sebelum proses penanaman bibit kelapa sawit parit drainase dibuat
terlebih dahulu supaya tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik
f) Menentukan Pola Tanam Kelapa Sawit
Pola tanam kelapa sawit dapat diterapkan secara monokultur ataupun tumpangsari.Pada
tanaman penutup tanah dilakukan segera setelah persiapan lahan selesai, atau selambatnya
setelah penanaman bibit kelapa sawit.Tanaman penutup tanah (legume cover crop atau LCC)
pada areal tanaman kelapa sawit berfungsi untuk menekan pertumbuhan rumput liar (gulma)
dan dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, serta
Sedangkan pada pola tanam tumpangsari diantara tanaman kelapa sawit sebelum
menghasilkan dapat ditanami berbagai macam tanaman, misalnya ubi kayu, jagung, padi,
cabai, semangka atau jenis tanaman sayuran lainnya. Pola tanam tumpangsari dapat
memberikan keuntungan ganda, sebab sambil merawat tanaman kelapa sawit petani juga
g) Pengajiran (Pancang)
Pengajiran atau pemancangan adalah penentuan tempat/titik yang akan ditanaman bibit
kelapa sawit sesuai dengan jarak tanam yang dipakai. Pengajiran biasanya ditandai dengan
menggunakan kayu atau bambu. Sistem jarak penanaman kelapa sawit yang umum digunakan
adalah segitiga sama sisi dengan jarak tanam 9m x 9m x 9cm. Pada sistem ini pada arah utara
– selatan tanaman berjarak 8,82 m dan jarak setiap tanaman adalah 9 m. Jika menggunakan
sistem dan jarak tanam tersebut maka kebutuhan bibit kelapa sawit dalam satu hektar
Setelah pengajiran dan penentuan jarak tanam selesai, selanjutnya adalah pembuatan
lubang tanam.Lubang tanam dibuat tepat pada ajir/pancang yang telah dipasang dengan posisi
ajir tepat ditengah-tengah lubang tanam. Ukuran lubang tanam kelapa sawit yaitu 50 x 40 x
40 cm atau kedalaman lubang tanam disesuaikan dengan tinggi polybag bibit di tambah 5-10
cm supaya ketika ditanam media tertutup oleh tanah. Kemudian ditabur kapur dolomit dan
kieserit atau pupuk rock phosphat dengan dosis disesuaikan kebutuhan.Kemudian dibiarkan
selama 7 – 10 hari.
Waktu penanaman bibit kelapa sawit yang baik adalah diawal musim hujan.Dengan
demikian ketika musim hujan berakhir akar tanaman kelapa sawit sudah cukup kuat dan lebih
tahan terhadap kekeringan. Berikut tahapan cara menanam bibit kelapa sawit ;
1) Sehari sebelum penanaman bibit kelapa sawit disiram agar persediaan air didalam
4) Masukkan bibit kelapa sawit ke dalam lubang tanam kemudian ditimbun dengan
5) Tanah dipadatkan agar bibit berdiri tegak dan tidak mudah roboh.
1) Penyulaman, yaitu mengganti tanaman kelapa sawit yang tumbuh kurang baik, rusak
oleh hama atau mati. Penyulaman dilakukan pada musim hujan. Bibit yang digunakan
yang sering ditanam di perkebunan kelapa sawit antara lain Centrosema pubescens,
Colopogonium mucunoides dan Pueraria javanica. Penanaman kacang-kacangan
3) Membuat bokoran (piringan), yaitu membersihkan areal sekitar tanaman kelapa sawit
meter.
pohon yang bersih dengan jumlah daun yang optimal dan memudahkan pemanenan.
Terdapat 2 macam pemangkasan dalam budidaya kelapa sawit yaitu sebagai berikut ;
Daun kelapa sawit yang dipangkas yaitu daun yang menumpuk satu sama lain
Jenis-jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kelapa sawit yaitu Urea, TSP/SP 36,
KCl, Kiserit dan Borax.Dosis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan umur
Agar tanaman kelapa sawit tumbuh dengan baik dan tidak terganggu oleh tumbuhan liar
persaingan antara tumbuhan liar dengan tanaman kelapa sawit dalam mendapatkan nutrisi, air
dan cahaya matahari.Pengendalian gulma dilakukan pada piringan dan gulma yang tumbuh
OPT yang sering menyerang tanaman kelapa sawit antara lain serangga (insekta), jamur,
virus dan bakteri. Jenis-jenis hama tanaman kelapa sawit antara lain tungau, ulat setora,
nematoda, kumbang, penggerek tandan buah, ulat api. Sedangkan jenis-jenis penyakit
tanaman kelapa sawit yaitu penyakit root blast, garis kuning, dry basal root, bud rot.
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah pada umur 2,5 tahun. Buah masak 5,5 bulan setelah
penyerbukan. Buah yang dapat dipanen adalah buah yang telah matang panen.Ciri-ciri buah
kelapa sawit matang yang sudah bisa dipanen adalah sedikitnya ada 5 buah yang jatuh dari
Pengolahan Kelapa sawit merupakan suatu proses pengolahan yang menghasilkan minyak
kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh ialah minyak sawit, inti sawit, sabut,
cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit
di Indonesia dipahami sebagai unit ekstraksi crude palm oil (CPO) dan inti sawit dari tandan
Panen buah sawit biasanya dilakukan secara manual dengan menggunakan alat
pemotongan bisa berupa pisau dan sabit atau gunting.Kuantitas tanaman sawit yang menurun
a) Perontokan
Perontokan adalah tindakan untuk memisahkan buah sawit dari tandannya.Pemisahan ini
biasanya digunakan untuk bahan pembuatan pupuk organik.Sawit yang telah terpisah dari
b) Pengangkutan
Tandan buah sawit yang sudah dipanen harus segera dibawa ke pabrik untuk segera
diolah. Sawit yang tidak segera diolah akan menyebabkan penurunan mutu kualitas
dikarenakan asam lemak yang meningkat. Oleh karena itu, pengangkutan buah sawit harus
c) Penggilingan
Proses penggilingan umumnya dilakukan dengan caramelumut sawit. Pelumatan buah sawit
biasanya menggunakan mesin sejenis pisau besar yang bergerigi.Pisau ini berfungsi untuk
mencacah sawit agar minyak yang terkandung dalam sawit bisa keluar.Selain itu, pencacahan
d) Ekstraksi
Sebuah ekstrasi merupakan langkah untuk mengeluarkan minyak yang masih tersisa
dalam ampas sawit dengan diperas. Pemerasan ini dilakukan dalam mesin dengan cara
e) Pemurnian
dilakukan untuk memisahkan minyak hasil kelapa sawit dari kotoran yang masih
Permurnian juga dimaksudkan untuk memisahkan antara air dan minyak yang telah
Sebelum sampai pada konsumen akhir, minyak masih harus dimurnikan lagi melalui
bebarapa tahap lagi. Selain itu, minyak juga masih harus dikeringkan untuk menghilangkan
Harga sawit ini kami ambil dari sumber ekonomi.co.id.Harga tandan buah segar (TBS)
kelapa sawit dibeberapa provinsi sentra di Indonesia tercatat meningkat. Merujuk hasil
penetapan harga TBS di Sumatera Utara untuk tanaman sawit umur 10-20 tahun terjadi
kenaikan sesbesar 5,9% dari Rp 1.548,98 per kg menjadi Rp 1.640,46 per kg, dengan harga
minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) adalah Rp 7.704,47 per kg dan kernel Rp
3.739,83 per kg.Harga TBS diSumatera Utara ini mencetak rekor harga tertinggi sepanjang
Harga TBS sawit di Riau untuk kategori umur tanaman yang sama juga mengalami
kenaikan hingga mencapai 7,13% dari Rp 1.495,33 per kg menjadi Rp 1.601,89 per kg,
dengan harga CPO ditetapkan Rp 7.484,4 per kg dan harga kernel Rp 3.714,22 per kg.
Kenaikan harga TBS yang cukup signifikan dbeberapai provinsi sentra produksi sawit di
Indonesia merupakan salah satu respons atas menguatnya harga CPO di pasar global dan
Penurunan jumlah produksi tersebut disebabkan adanya tren buah trek yang biasanya
terjadi pada Oktober-Maret. Tren trek merupakan masa dimana tanaman sawit tidak
jumlah produksi.
Perubahan cuaca yang tidak menentu serta minimnya pengaplikasian pupuk oleh petani
juga ikut memengaruhi produksi buah sawit.Faktor-faktor ini diduga kuat menjadi pendorong
kegiatan untuk menyalurkan ata menyampaikan barang-barang atau jasa dari produsen ke
Teh merupakan salah satu tanaman industri yang sangat penting. Dari tanaman ini
diambil daunnya yang masih muda.Kemudian diolah dan digunakan untuk bahan minuman
yang lezat. Disamping itu, teh juga diekspor dan menghasilkan devisa untuk negara.
Kebutuhan akan teh di dalam dan di luar negeri terus meningkat. Karena itu, diusahakan
penanaman teh diperluas dan diperbaiki. Tanaman teh karena berasal dari sub tropis, maka
cocok ditanam di daerah pegunungan. Garis besar syarat tumbuh untuk tanaman teh adalah
Tanaman teh umumnya mulai dapat dipetik daunnya secara menerus setelah umur 5
tahun. Dengan pemeliharaan yang baik tanaman teh dapat memberi hasil daun teh yang
cukup besar selama 40 tahun. Kebun-kebun teh karenanya perlu senantiasa memperoleh
pemangkasan secara baik, memperoleh curah hujan yang cukup. Kebun-kebun teh perlu
diremajakan setelah tanaman tehnya berumur 40 tahun ke atas. Sesudah abad ke-18, teh
dikenal di seluruh dunia. Mula-mula hanya di daratan China dan India.Pada abad ke-9 teh
mulai ditanam di Jepang.Orang Eropa mengenal teh di abad ke-16. Teh mempunyai 2
varietas, yakni: varietas Sinensis dan varietas Assamica. Teh assamica-lah yang paling
Iklim untuk budidaya teh yang tepat yaitu dengan curah hujan tidak kurang dari 2.000
mm/tahun.Tanaman memerlukan matahari yang cerah.Suhu udara harian tanaman teh adalah
13-25o C.Kelembaban kurang dari 70%.Untuk media tanamnya jenis tanah yang cocok untuk
teh adalah Andasol, Regosol, dan Latosol.Namun teh juga dapat dibudidayakan di tanah
podsolik (Ultisol), Gley Humik, Litosol, dan Aluvia.Teh menyukai tanah dengan lapisan atas
yang tebal, struktur remah, berlempung sampai berdebu, dan gembur. Derajat kesamaan
tanah (pH) berkisar antara 4,5 sampai 6,0. Berdasarkan ketinggian tempat, kebun teh di
Indonesia dibagi menjadi tiga daerah yaitu dataran rendah sampai 800 m dpl, da-taran sedang
800-1.200 m dpl, dan dataran tinggi lebih dari 1.200 m dpl. Per-bedaan ketinggian tempat
klon, teh dapat tumbuh di dataran rendah pada 100 m dpl sampai ketinggian lebih dari 1000
b. Pemilihan Tanah
Untuk mendapatkan media tanam seperti itu kita harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
2. Pada tanah yang tidak terlalu curam bisa ditanam jenis-jenis pupuk hijau berderet
3. Membuat rorak-rorak dengan maksud supaya air yang mengalir di permukaan tanah
dapat ditampung dan untuk selanjutnya melalui rorak itu masuk ke dalam tanah.
Dengan demikian maka air yang mengalir di dalam tanah tak akan mengakibatkan
erosi.
4. Kemudian penanaman pohon jenis leguminosa yang berbentuk pohon dapat pula
memperbaiki fisik dari tanah. Karena pohon ini perakarannya dapat menembus
1. Jenis tanah yang cocok untuk teh adalah Andosol, Regosol dan Latosol. Namun teh
juga dapat dibudidayakan di tanah Podsolik (Ultisol), Gley Humik, Litosol dan
Aluvia. Teh menyukai tanah dengan lapisan atas yang tebal, struktur remah,
yaitu:(1) dataran rendah: sampai 800 m dpl; (2) dataran sedang: 800-1.200 m dpl; dan
(3) dataran tinggi: lebih dari 1.200 meter dpl. Perbedaan ketinggian tempat
d. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dimulai dengan pembongkaran tunggul-tunggul dan pohon sampai ke akar
agar tidak menjadi sumber penyakit akar. Lahan yang digunakan untuk penanaman baru
dapat berupa hutan belantara, semak belukar atau lahan pertanian lain, yang telah diubah dan
dipersiapkan bagi tanaman teh. Secara umum urutan kerja persiapan lahan bagi penanaman
Survey dan pemetaan tanah perlu dilakukan karena berguna dalam me-nentukan sarana dan
prasarana yang akan dibangun seperti jalan-jalan kebun untuk transportasi dan kontrol,
pembuatan fasilitas air, serta pembuatan peta kebun dan peta kemampuan lahan.
Pelaksanaan Pembongkaran pohon dan tunggul dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
a. Pohon dan tunggul dibongkar langsung secara tuntas sampai keakar-akarnya, agar tidak
b. Pohon dapat dimatikan terlebih dahulu sebelum dibongkar dengan cara pengulitan pohon
(ring barking), mulai dari batas permukaan tanah sampai setinggi 1m. setelah 6-12 bulan,
c. Pohon dimatikan dengan penggunaan racun kimia atau aborosida seperti Natrium arsenat
atau Garlon 480 P. Pada cara ini kulit batang dikupas berkeliling selebar 10-20cm, pada
ketinggian 50-60 cm dari atas tanah, kemudian diberikan racun dengan dosis 1,5 g/cm
lingkaran batang. Pohon akan mati setelah 6-12 bulan, yaitu setelah cadangan pati dalam akar
habis. Batang ditebang pada batang leher akar dan tunggul ditimbun sedalam 10 cm dengan
tanah.
kemudian digulung kemudian dibuang ke jurang yang tidak ditanami teh, atau ditumpuk di
pinggir lahan yang akan ditanami. Sampah tersebut tidak boleh dibakar karena pembakaran
akan merusak keadaan teh, membunuh mikroorganisme tanah yang berguna, dan akan
membakar humus tanah, sehingga akan menyebabkan tanah menjadi tandus. Pembersihan
gulma dapat juga menggunakan bahan kimia yaitu herbisida dengan dosis yang telah
2. Pengolahan tanah
Maksud pengolahan tanah adalah mengusahakan tanah menjadi subur, gembur dan bersih
dari sisa-sisa akar dan tunggul, serta mematikan gulma yang masih tumbuh. Areal yang akan
pencangkulan kedua dilakukan setelah 2-3 minggu pencangkulan pertama, dilakukan sedalam
dipasang setiap jarak 20 m, baik kearah panjang maupun kearah lebar. Dengan demikian akan
terbentuk petakan-petakan yang berukuran 20m x 20m atau seluas 400 m2.
Selesai membuat petakan selanjutnya pembuatan jalan kebun.Dalam pembuatan jalan kebun
ini hendaknya dipertimbangkan faktor kemiringan lahan serta faktor pekerjaan pemeliharaan
dan pengangkutan pucuk.Dengan demikian jalan kebun dibuat secukupnya, tidak terlalu
banyak yang menyebabkan tanah terbuang dan tidak terlalu sedikit sehingga menyulitkan
e. Teknis budidaya
1. Pembibitan
Tanaman teh bisa diperbanyak melalui stek daun atau biji.Dari unsur produksi, sebaiknya teh
• Sesudah 1 minggu lamanya, biji yang sudah retak atau telah berkecambah ditanam di
bulan, sedangkan pemindahan bibit menuju kebun dilakukan ketika bibit berumur 1
tahun untuk jenis puteran serta 2-3 tahun untuk jenis stump.
f. Penanaman
Dalam penanaman, hal-hal yang harus diperhatikan adalah penentuan jarak tanam yang tepat,
pengajiran, pembuatan lubang tanam, teknik penanaman dan penanaman tanaman pelindung
yang diperlukan.
Menurut Puslitbun Gambung (1992), jarak tanam yang dianjurkan dapat dilihat pada Tabel 2.
tanam yang dibuat tepat di tengah-tengah diantara dua ajir. Ukuran lubang tanamnya adalah:
Pupuk dasar yang dianjurkan terdiri atas Urea 12,5 g + TSP 5 g + KCl 5 g per lubang.
Apabila pH tanah diatas 6, maka lubang tanam diberikan belerang murni (belerang cirrus)
2. Cara penanaman
Bibit stump biasanya ditanam pada umur 2 tahun. Bibit ditanam dengan cara dimasukkan ke
dalam lubang tanam, persis di tengah-tengah lubang, dengan leher akar tepat dipermukaan
tanah. Selanjutnya lubang tanam ditimbun dan dipadatkan dengan diinjak.Bibit tidak boleh
Mula-mula kantong plastik disobek pada bagian bawah dan sampingnya untuk memudahkan
melepaskan bibit dari plastik. Ujung kantong plastik bagian bawah yang telah sobek ditarik
keatas sehingga bagian bawah kantong plastik terbuka .selanjutnya bibit dipegang dengan
tangan kiri, disanggga dengan belahan bambu, kemudian dimasukkan ke dalam lubang,
sementara tangan kanan menimbun lubang dengan tanah yang berada di sekitar lubang
Adapun untuk penanaman pohon pelindung atau pohon naungan pertanaman teh
terdiri atas pohon pelindung sementara dan pohon pelindung tetap.Untuk dataran rendah dan
sedang, pohon pelindung sangat diperlukan oleh tanaman teh agar pertumbuhannya baik.
Pohon pelindung sementara adalah pupuk hijau seperti Theprosia sp. Atau Crotalaria sp.
Penanaman pohon pelindung sementara dilakukan setelah penanaman teh selesai. Kebutuhan
Penanaman pohon pelindung tetap diutamakan untuk daerah dengan ketinggian kurang dari
1.000 m dpl.Penggunaan pohon pelindung tetap bukan jenis Leguminoceae, ini tidak
dianjurkan. Jenis pelindung yang akan ditanam harus dipilih yang memenuhi persyaratan
sebagai pelindung, yaitu memilki mahkota yang baik, perakarannya dalam dan kuat, dan
Agar pohon pelindung tetap berfungsi baik pada tanaman teh, pohon pelindung harus sudah
dapat melindungi tanaman teh pada saat tanaman teh berumur 2-3 tahun.Untuk itu, pohon
g. Pemeliharaan
Tanaman yg udah kita tanam mesti dipelihara biar mampu tumbuh dengan terbaik. Ccara-
3. Pemeliharaan tanah
3. Memelihara pohon teh biar tdk di serang penyakit atau hama. Seandainya ada yg di
Ulat ini umumnya berwarna hitam, ada juga yang berwarna coklat dengan garis
putih.Bagian yang diserang biasanya adalah daun muda, daun tua dan pucuk.Serangan bisa di
kebun maupun persemaian. Bagian daun yang terserang akan bergigi/berlubang. Langkah
-Helopeltis antonii
Serangga dewasa bentuknya seperti nyamuk, sedangkan bagian yang diserang adalah
daun teh serta ranting yang muda. Bagian tanaman yang terserang akan berbercak coklat agak
kehitaman lalu mengering. Serangan di bagian ranting bisa mengakibatkan kanker cabang.
Langkah pengendalian dengan cara pemetikan daur petik selama 7 hari, bisa juga dengan
Ulat ini berukuran 1 hingga 2,5 cm dan menyerang bagian daun teh yang muda
maupun tua. Daun yang diserang akan tergulung serta terlipat. Langkah pengendalian dengan
cara mekanis, atau melepas musuh alami semisal Elasmus homonae, Macrocentrus homonae,
-Busuk daun
daun induk yang berbercak coklat dari ketiak / ujung daun, kemudian daun rontok dan stek
-Cacar teh
daun serta ranting yang muda. Gejalanya berupa bintik-bintik kecil yang tembus cahaya
berdiameter sekitar 0,25 mm. di tahap lebih serius pusat bercak akan menjadi coklat lalu
pemangkasan sejajar dengan permukaan tanah, serta penanaman jenis tanah cacar RB 1, PS 1,
Terjadi pada dataran rendah dengan ketinggian 900 meter dpl khususnya tanah
Ganoderma pseudoferreum dengan gejala seperti tanaman menguning, kemudian layu, dan
mati. Langkah pengendalian dengan cara membongkar lalu membakar tanaman teh yang
terserang, menggali selokan hingga kedalaman 60-100 cm pada sekeliling tanaman yang
Pada tanaman teh, panen berarti memetik pucuk/daun teh muda yang berkualitas dalam
dipetik adalah:
3. Kepel: Daun kecil yang terletak di ketiak daun tempat ranting tumbuh.
Cara Panen
1. Petikan jendangan, petikan pertama setelah pangkasan untuk membentuk bidang petik
• Semua tunas yang melewati bidang petik dan memenuhi rumus petik harus diambil,
tunas yang melewati bidang petik tetapi belum memenuhi rumus petik dibiarkan.
• Tunas cabang yang menyamping dan tingginya tidak lebih dari bidang pangkas
dibiarkan.
• Petikan gandesan, dilakukan di kebun yang akan dipangkas dengan cara memetik
j. Periode Panen
Panjang pendeknya periode pemetikan ditentukan oleh umur dan kecepatan pembentukan
tunas, ketinggian tempat, iklim dan kesehatan tanaman.Pucuk teh dipetik dengan periode
antar 6-12 hari.Teh hijau Jepang dipanen dengan frekuensi yang lebih lama yaitu 55 hari
sekali.
k. Prakiraan Produksi
l. Pascapanen
Waktu memetik teh, jangan menggenggam pucuk terlalu banyak.Pucuk hasil petikan
bambu) digunakan untuk menampung hasil petikan dengan ukuran minimal 150 x 160 cm
dengan daya muat 20 kg (maksimal 25 kg). Tempatkan waring dalam keadaan terbuka dan
Pengolahan daun teh dimaksudkan untuk mengubah komposisi kimia daun teh segar
secara terkendali, sehingga menjadi hasil olahan yang memunculkan sifat-sifat yang
dikehendaki pada air seduhannya, seperti warna, rasa, dan aroma yang baik dan disukai.
Bahan kimia yang terkandung dalam daun teh terdiri dari empat kelompok yaitu subtansi
fenol (catechin dan flavanol), subtansi bukan fenol (pectin, resin. vitamin, dan mineral),
Daun teh yang dipetik, awal mula melewati proses pelayuan yang memakan waktu 18
jam disebuah tempat berbentuk persegi panjang bernama withered trough. Setiap 4 jam daun
dibalik secara manual. Masing-masing withered trough memuat 1 sampai 1,5 ton daun teh.
Fungsi dari proses pelayuan ini adalah untuk menghilangkan kadar air sampai dengan 48%.
Daun-daun teh yang sudah layu kemudian dimasukan kedalam gentong dan diangkut
mesin penggilingan.1 mesin memuat 350 kg daun teh dan waktu untuk menggiling adalah 50
menit.Setelah digiling, daun teh dibawa ketempat untuk mengayak. Proses untuk mengayak
ini terjadi beberapa kali dengan hasil hitungan berdasarkan jumlah mengayak: bubuk 1,
Sementara itu hasil ayakan terakhir yaitu badag tidak melewati proses fermentasi.
Badag dan bubuk-bubuk yang telah melewati proses fermentasi kemudian dibawa ke ruangan
berikutnya untuk dikeringkan. Lamanya proses pengeringan adalah 23 menit dengan suhu
1000C. Bahan bakar untuk proses pengeringan ini adalah kayu dan batok kelapa untuk rasa
dilakukan diruangan sortasi.pertama, memisahkan daun teh yang berwarna hitam dan yang
berwarna merah dengan menggunakan alat yang disebut Vibro. Kedua, memisahkan ukuran
besar dan ukuran kecil. Setelah semua proses selesai dikerjakan maka teh harus diperiksa
dahulu (quality control). Bila daun tersebut memenuhi standar maka akan dikemas ditempat
penyimpanan sementara (disimpan didalam tong plastik berukuran besar). Bila sudah siap
untuk dipasarkan, contohnya di ekspor maka daun teh yang siap dipasarkan tersebut akan
Kakao (cokelat) merupakan salah satu produk pertanian yang memiliki peranan yang
cukup nyata dan dapat diandalkan dalam mewujudkan program pembangunan pertanian,
merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao paling luas didunia dan termasuk
negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory-Coast dan Ghana, yang nilai
perkembangan luas areal perkebunan kakao meningkat secara pesat dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata 8% per tahun dan saat ini mencapai 1.462.000 hektare. Hampir 90%
Sulawesi, Minahasa. Eksport diawali dari pelabuhan Manado ke Manila pada tahun 1825-
1838 dengan jumlah 92 ton. Setelah itu menurun karena serangan hama. Hal ini membuat
eksport kakao terhenti setelah tahun 1928. Tahun 1888 puluhan semayan kakao jenis baru
didatangkan dari Venezuela, namun yang bertahan hanya 1 pohon, biji-biji dari tanaman
tersebut ditanam kembali dan menghasilkan tanaman yang sehat dengan buah dan biji yang
besar. Tanaman tersebutlah yang menjadi cikal bakal kegiatan pemuliaan di Indonesia dan
Sulawesi, Minahasa. Sejak saat itu, perkebunan kakao kian merambah dan berlangsung
hingga saat ini. Dimulai dari awal perjalanan perkebunan komoditi kakao, pusat perhatian
hanya terpacu pada kuantitas produksi. Hal ini akhirnya seperti bumerang bagi pertanian kita.
Pemusatan fokus ini berimbas pada ketidakperdulian kita terhadap dampak-dampak negatif
yang ditimbulkan oleh aktivitas perkebunan. Seperti pembukaan lahan besar-besaran yang
menyebabkan kurangnya kawasan hutan, dan juga dampak yang ditimbulkan dari subsistem
pengolahan hasil produksi yang terkadang menggunakan zat-zat tertentu yang dapat
Selain dari aspek lingkungan, etika perkebunan dibidang bisnis juga sangat perlu
sorotan yang lebih intim. Pasalnya, antar sesama pengusaha perkebunan kakao acap kali
menggunakan cara-cara licik demi mengurangi pesaing pasarnya baik dari segi permainan
Beranjak dari hal tersebut, maka pengetahuan tentang etika bisnis sangat perlu
disosialisasikan lebih mendalam kepada para pelaku usaha perkebunan kakao pada
produk yang diusahakan dalam berbagai spektrum. Banyak cara dan metode yang dapat
diterapkan guna mencapai hal tersebut dan pertanian berkelanjutan adalah salah satunya.
Kakao atau Theobroma cacao L adalah jenis tanaman pohon yang sangat populer
dengan olahan buahnya. Cokelat adalah olahan yang berasal dari biji kakao. Kakao diduga
berasal dari daratan Amerika dan tepatnya di Amerika Selatan. Pohon kakao di alam bebas
dapat mencapai ketinggian hingga belasan meter. Namun untuk kakao yang dibudidaya
ketinggiannya hanya dibuat mencapai 5 meter saja karena untuk memaksimalkan produksi
buahnya.
Indonesia adalah penghasil kakao terbesar ketiga didunia dengan kontribusi sebesar
13% dari kebutuhan dunia. Hal tersebut didukung karena lokasi geografis Indonesia yang
sangat cocok untuk budidaya kakao. Oleh sebab itu banyak petani Indonesia sangat banyak
a) Tanaman kakao dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah dengan ketinggian
Budidaya tanaman kakao sangat mengharapkan tanah yang kaya akan nutrisi
didalamnya. Pengolahan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma dan
kotoran yang mengganggu. Gunakan tanaman penutup tanah seperti jenis tanaman polong-
polongan. Pengolahan tanah budidaya kakao dapat dilakukan dengan cara mekanis.
utama dari pohon pelindung yaitu melindungi tanaman kakao dari paparan sinar matahari
langsung. Pohon pelindung juga berguna sebagai peredam suhu maksimum pada musim
kemarau yang dapat merusak tanaman kakao. Kegunaan lainnya yaitu sebagai penahan angin
sebab daun muda tanaman kakao sangat mudah rontok apabila angin terlalu kencang.
Tanaman pelidung yang biasa digunakan petani kakao yaitu pohon gamal, lamtoro, dan
albazia.
Perbanyakan secara generatif dapat dilakukan dengan penyemaian biji kakao. Keunggulan
tanaman kakao hasil perbanyakan generatif antara lain memiliki sistem perakaran yang kuat
dan rimbun. Sedangkan perbanyakan dengan cara vegetatif dapat dilakukan dengan
menggunakan stek maupun okulasi (budding). Didalam metode ini dikembangkan teknik
Jumlah bibit tanaman kakao sangat bergantung pada luasan lahan yang akan ditanami
serta jarak tanam yang akan digunakan. Pada jarak tanam 2,5x2,5 m membutuhkan bibit
sekitar 1600-1650 batang bibit kakao. Sedangkan apabila menggunakan jarak tanam 3x3 m
maka hanya membutuhkan bibit 1000-1100 batang bibit kakao ( dalam luasan 1 Ha lahan).
Sebelum masuk ketahap penanaman sebaikknya pastikan dahulu bibit yang akan
digunakan. Bibit kakao yang sudah siap untuk ditanam dilahan adalah bibit yang telah
berumur 5 bulan. Pada umur tersebut bibit sudah mencapai ketinggian 50 cm dengan dayn
berjumlah 20-35 helai, sedangkan batangnya sudah berdiameter 8 mm. Apabila semua hal
tersebut telah diperhatikan langkah selanjutnya adalah membuat tajir tanaman dengan
ketinggian 1 m. Pengaturan jarak tanam harus disesuaikan dengan jumlah bibit yang sudah
dipersiapkan.
Pemeliharaan tanaman kakao ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain yaitu
Pemangkasan
1. Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk pada tanaman buah kako bertujuan untuk membentuk tajuk
tanaman kakao.
2. Pemangkasan tunas air
Pemangkasan tunas air pada pohon muda bertujuan untuk membentuk pohon yang
3. Pemangkasan sanitasi
Pemangkasn ini bertujuan untuk mengurangi risiko terserang hama dan penyakit.
Penyiangan
Penyiangan harus dilakukan secara teratur agar pertumbuhan hama dan penyakit dapat
dicegah sejak dini. Penyiangan sebaiknya dilakukan setiap satu bulan sekali.
Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan tanaman liar yang tumbuh disekitar
wilayah pertanaman, dengan begitu unsur hara dapat maksimal diserap oleh tanaman
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal dengan menggunakan pupuk urea, TSP
dan KCl. Dosis yang digunakan disesuaikan dengan umur tanaman. Pemupukan
Tanaman kakao adalah jenis tanaman yang sangat rentan terserang hama dan
penyakit. Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga tanaman kakao agar tidak mudah
terserang hama dan penyakit yaitu dengan sanitasi lahan. Apabila ada tanaman kakao
yang sudah terserang penyakit maka harus dibakar agar tidak terserang pada tanaman
yang lain. Selain itu penggunaan pestisida juga perlu dilakukan. Untuk hama seperti
ulat, ngengat dan lainnya perlu digunakan insektisida. Sedangkan untuk penyakit
Pemanenan buah kakao dapat dilakukan ketika buah telah berumur 5-6 bulan setelah
bunga muncul. Buah kakao yang sudah bisa dipanen memiliki warna yang kuning.
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah langsung dari pohonnya dapat
menggunakan pisau atau gunting buah yang menggunakan pisau atau gunting buah
yang tanjam dengan menyisakan 1/3 bagian tangkai buah pada pohon.
Keberhasilan penanganan pascapanen kakao sangat bergantung dari mutu bahan baku
yang dihasilkan dari kegiatan produksi. Penanganan pascapanen kakao mengacu pada
Pascapanen kakao merupakan kegiatan yang meliputi sortasi, pemecahan buah, fermentasi
mutu biji kakao, menurunkan kehilangan hasil atau susut hasil, memudahkan pengangkutan
Sortasi
Sortasi buah adalah pemilahan buah kakao yang baik dari yang rusak., cacat, dan dari
benda asing lainnya. Sortasi buah kakao yang penting dilakukan, terutama jika buah
hasil panen perlu ditimbun selama beberapa hari sebekum dikupas kulitnya. Segera
pisahkan buah kakao yang kualitasnya baik dengan yang rusak karena hama dan
penyakit. Buah kakao yang sehat langsung difermentasi, sedangkan yang rusak
terserang hama atau penyakit segera dikupas kulitnya. Setelah diambil bijinya, kulit
buah segera ditimbun dalam tanah untuk mencegah penyebaran hama atau penyakit.
Pemeraman buah
sampai batas waktu tertentu) yang melapisi biji kakao basah dan juga memperoleh
Pemecahan buah
Pemecahan buah merupakan upaya mengeluarkan dan memisahkan biji kakao dari
kulit buah dan plasentanya. Pemecahan buah dilakukan secara hati-hati supaya tidak
Fermentasi biji
bantuan mikroba alami. Tujuan fermentasi biji kakao adalah membentuk cita rasa
yang khas, menghasilkan warna cokelat yang bersih, megurangi rasa pahit dan sepat,
Lama fermentasi yang optimal adalah 4-5 hari (4 hari bila udara lembab dan 5 hari
bila udara terang). Proses fermentasi biji yang terlalu singkat ( kurang dari 3 hari)
menghasilkan biji kakao berwarna ungu agak keabu-abuan sedangkan biji yang tidak
terfermentasi akan menghasilkan biji slety dengan tekstur pejal. Proses fermentasi
yang terlalu lama (lebih dari 5 hari) menghasilkan biji yang rapuh dan berbau kurang
Perendaman dan pencucian biji kakao bukan cara baku, namun dilakukan atas dasar
mengurangi kadar kulit. Biji kakao yang dicuci mempunyai penampakan lebih bagus,
namun agak rapuh. Biji kakao direndam selama 1-2 jam untuk meningkatkan jumlah
Pengeringan biji
Pengeringan bertujuan menurunkan kadar air dari biji kakao hasil fermentasi sampai
kombinasi keduanya.
biji kakao kering bertujuan mengelompokkan biji kakao berdasarkan ukuran dan
memisahkan dari kotoran atau benda asing lainnya seperti batu, kulit, dan daun-
daunan. Sortasi dilakukan menggunakan ayakan atau mesin. Sesuai standar SNI No.
Fungsi alat sortasi adalah meningkatkan produktivitas kerja manual, biji kakao
tertentu untuk melindungi produk dari gangguan faktor luar yang memengaruhi daya
simpan. Pada tahap pengemasan, pelabelan jenis juga dilakukan. Selain itu penentuan
ukuran, tahun produksi, dan asal biji disertakan. Pengemasan dilakukan secara hati-
Berikut disajikan proses pengolahan hasil biji kakao menjadi beberapa produk olahan.
Biji kakao yang diolah menjadi produk setengah jadi atau intermidiate berupa pasta,
lemak, dan bungkil kakao. Ketiga jenis produk setengah jaid tersebut dapat dihaasilkan dari
Dipabrik pengolahan makanan dan minuman, biji kakao kering akan diolah kembali.
Proses ini disebut refinasi. Secara umum, proses produksi bubuk cokelat hampir sama hanya
ada perbedaan kecil yang disebabkan oleh sifat biji kakao yang diproses berasal dari spesies
yang berbeda.
c.Bubuk cokelat
Biji kakao juga banyak diolah menjadi bubuk cokelat yang biasa digunakan sebagai
campuran pembuatan bahan kue ataupun makanan kering. Bisa juga digunakan sebagai
Biji kakao kering juga diolah menjadi beberapa produk olahan permen dan cokelat
batangan. Seperti yang kita tahu sekarang semakin banyak permintaan cokelat yang digemari
5.Pemasaran
Pengembangan agribisnis kakao melibatkan banyak pelaku, baik pelaku utama
(petani) maupun pelaku penunjang, seperti penyedia input, perbankan, pemerintah, lembaga
penelitian, lembaga penyuluhan, pengusaha, dan lainnya. Sub sistem pemasaran merupakan
bagian dari sistem agribisnis kakao. Pemasaran berperan mengatasi tiga macam jenjang
penting, yaitu waktu, ruang, dan kepemilikan. Dari hasil kajian yang dilakukan para ahli dan
bidangnya, diketahui salurann pemasaran kakao beragam disetiap daerah produsen. Pada
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemasaran kakao adalah rantai pemasaran
yang pendek, efisien, dan menguntungkan. Untuk menghadapi hambatan lokal dan tantangan
global, sebaiknya seuruh pelaku pemasaran mempunyai wadah bersama. Forum komunikasi
dan manajemen bersama (FKMP) merupakan salah satu contoh suatu jejaring sosial ekonomi
yang berfungsi sebagai wahana komunikasi antar pelaku terkait sistem agribisnis disuatu
daerah. Melalui proses komunikasi, berbagai potensi dapat diakumulasi dan kepentingan-
https://seputarpertanianoke.blogspot.com/2015/09/teknik-budaya-tanaman-kakao-
lengkap.html?m=1
Ghani, Mohammad A. 2002. Dasar-Dasar Budi Daya Teh.Penebar Swadaya; Jakarta.134 hal.
M.Sultoni Arifin, Dr. dkk. 1992. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh. Pusat Penelitian
Perkebunan Gambung. Bandung.
Prawoto, A.A, dkk, 2008, Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga
Hilir, Jakarta, Penebar Swadaya.
Rasjid Sukarja, Ir. 1983. Petunjuk Singkat Pengelolaan Kebun Teh. Badan Pelaksana Protek
Perkebunan Teh Rakyat dan Swasta Nasional. Bandung.
Rukmana, H. Rahmat & Yudirahman, H. Herdi., 2016, Untung Selangit dari Agribisnis
Kakao, Yogyakarta, Lily Publisher.