0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
131 tayangan

Obstetri Sosial

Obsteri sosial merupakan pendekatan ilmu kebidanan yang mempertimbangkan aspek sosial dalam setiap peristiwa obstetri. Ilmu ini mempelajari hubungan timbal balik antara sistem reproduksi manusia dan lingkungan sosialnya dengan tujuan meningkatkan kesehatan reproduksi wanita dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Ruang lingkup obsteri sosial meliputi hak reproduksi, keluarga berencana, kehamilan risiko ting

Diunggah oleh

reliox
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
131 tayangan

Obstetri Sosial

Obsteri sosial merupakan pendekatan ilmu kebidanan yang mempertimbangkan aspek sosial dalam setiap peristiwa obstetri. Ilmu ini mempelajari hubungan timbal balik antara sistem reproduksi manusia dan lingkungan sosialnya dengan tujuan meningkatkan kesehatan reproduksi wanita dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Ruang lingkup obsteri sosial meliputi hak reproduksi, keluarga berencana, kehamilan risiko ting

Diunggah oleh

reliox
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 5

[OBSTETRI SOSIAL]

4 April 2009 dr Alfaina Wahyuni

OBSTETRI SOSIAL

Setiap peristiwa ob-gin bersifat multifaktorial perlu pendekatan aspek sosial

Obginsos = obgin + ilmu humaniora

epidemiologi klinik,

antropologi,

seksualitas,

hak reproduksi,

demografi, dll

edited by: _uc_

Obginsos

Ilmu yg mempelajari timbal balik antara alat & fungsi reproduksi dan lingkungannya
terutama lingkungan sosial
Sebenarnya obstetric social adalah suatu penjabaran kegiatan ilmu kebidanan yang sudah ada
dengan nama baru disertai penguraian yang lebih sistematis. Obstetric social lebih berisi
pengertian fisiologis dan organisatoris , berbeda dengan obstetric klinis yang bersifat praktis,
akademis dan menekankan penguasaan keterampilan.
DEFINISI :

Adalah ilmu kebidanan pencegahan yang membicarakan hubungan reproduksi manusia


dengan kehidupan social dalam masyarakat.

WHO: ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik sistem reproduksi manusia dan
lingkungannya

Tujuan makro: hospital without a wall

Tujuan mikro: penyelesaian


psikososiospiritual

problem individu melalui pendekatan biomedis &

Tujuan khusus obstetric social :


1. Tujuan ANC
a. Mendapatkan ibu dan anak ynag sehat fisik, mental
maupun moral.
b. Menurunkan angka kesakitan dan kemtian ibu dan anak
sebagai akibat langsung dari proses reproduksi manusia.
MISC 05 |

Supported by : Restu Fotocopy : 0274.7001172

37

[OBSTETRI SOSIAL]
4 April 2009 dr Alfaina Wahyuni
edited by: _uc_

c. Mengenal, dan mengurangi bahaya penderitaan dan


komplikasi proses reproduksi selama hamil, sewaktu
persalinan atau dalam nifas.
d. Mencari dan mengurangi factor-faktor yang berpengaruh
terhadap kelangsungan proses reproduksi baik yang medis
maupun yang non medis dalam masyarakat.
2. Tujuan mengenal golongan resiko tinggi
a. Mengenal kasus-kasus kehamilan yang
kesehatan dan jiwa ibu (high risk pregnancy)

mengancam

b. Mengenal kasus-kasus kehamilan yang mengancam


keselamatan dan jiwa janin (high risk babies)
c. Mengobati dan bila perlu merujuk kasus kasus diatas
secara vertical atau horizontal
3. Tujuan sistem rujukan
a. Mengusahakan sistem pelayanan kebidanan dimana
terjadi pelimpahan tanggungjawab timbale balik atas
kasus kebidanan secara vertical dan horizontal.
b. Agar penderita mendapatkan pelayanan dengan harga
murah, namun bermutu baik ditempat terdekat dengan
rumah tinggalnya.
c. Menjalin kerjasama pengiriman penderita atau bahan
laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit
kesehatan dengan fasilitas yang lebih lengkap .
d. Terjadinya
transfer
pengetahuan
dan
transfer
keterampilan melalui pendidikan dan latihan antara pusat
pendidikan dan daerah perifer.
4. Tujuan kependudukan
a. Mengetahui ciri-ciri kependudukan di Indonesia yang dapat
dibandingkan dengan kependudukan Negara lain.
b. Mengetahui dampak kependudukan terhadap kehidupan
social ekonomi dan kesehatan secara individual dan
nasional (pangan, perumahan, pendidikan, lapangan kerja
kesehatan dsb)
5. Tujuan keluarga berencana
a. Merencanakan besarnya keluarga atau jumlah anak yang 37
diinginkan sesuai dengan kekuatan social ekonomi.
b. Dapat dikendalikannya tingkat pertambahan penduduk
MISC 05 |

Supported by : Restu Fotocopy : 0274.7001172

[OBSTETRI SOSIAL]
4 April 2009 dr Alfaina Wahyuni
edited by: _uc_

dengan mengendalikan fertilitas (tujuan dermografis).

c. Dihayatinya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera


(tujuan normative)
6. Tujuan pendidikan seks
a. Untuk mendapat manusia dewasa yang menjalankan
kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan
dengan lingkungannya dan bertanggungjawab terhadap
dirinya dan orang lain.
b. Perkawinan dan pembentukan keluarga yang bahagia
hanya mungkin diperoleh oleh orang-orang yang cukup
dewasa dan bertanggungjawab.
7. Tujuan senam hamil
a. Menjaga kondisi otot-otot seluruh tubuh terutama otot
yang berperan dalam mekanisme persalinan.
b. Membantu persendian-persendian yang berperan dalam
persalinan terutama panggul.
c. Mempertinggi keadaan fisik dan psikis dalam menghadapi
persalinan.
8. Tujuan senam pasca bersalin
a. Melatih otot perut, punggung dan kaki serta meningkatkan
mobilitas peredaran darah, fungsi otot dan saraf.
b. Mengembalikan keadaan tubuh seperti keadaan pra-hamil.

Ciri Obginsos

Tujuan: meningkatkan derajat kesehatan khususnya kesehatan reproduksi wanita

Sasaran: semua wanita (seutuhnya)

Pendekatan: life cycle approach (pendekatan berdasarkan siklus kehidupan wanita, karena siklus
hidup wanita lebih kompleks).

Indikator keberhasilan:

Angka morbiditas/mortalitas ibu dan bayi

Angka harapan hidup

Quality of Live (QOL)

37

MISC 05 |

Supported by : Restu Fotocopy : 0274.7001172

[OBSTETRI SOSIAL]
4 April 2009 dr Alfaina Wahyuni
edited by: _uc_

Ruang lingkup

Hak reproduksi perempuan

Keluarga Berencana

Angka Kematian Ibu

Audit Maternal Perinatal

Kehamilan Risiko Tinggi

Kesehatan Remaja dan Reproduksi


Wanita punya hak reproduksinya sendiri, contoh kadang2 ada ibu2 punya anak
udh buanyak, trus sama dokternya disuruh KB, tpi jawabannya bentar y dok
saya tny sama suami saya dulu, atau sama suami saya ndak blh KB
dok.hmmmmm, padahal hak KB itu hak wanita untuk milih mau KB apa
enggak, kan yang tau persis kesehatan reproduksinya ya wanita itu sendiri
atau wanita berhak milih alat kontrasepsi yang mana yang mau dipake.

4 Prioritas Kesehatan Reproduksi

Kesehatan Ibu dan Anak Baru Lahir

Keluarga Berencana

Kesehatan Reproduksi Remaja

Pencegahan PMS, HIV/AIDS

Paket Kesehatan Reproduksi Esensial


PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Dasar) di puskesmas
PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Kegawatan) di RS

Perlindungan hak reproduksi perempuan

Perempuan = manusia

hak asasi perempuan = hak asasi manusia

Kesehatan reproduksi perempuan merupakan hak dasar perempuan

MISC 05 |

Supported by : Restu Fotocopy : 0274.7001172

37

[OBSTETRI SOSIAL]
4 April 2009 dr Alfaina Wahyuni
edited by: _uc_

Hak kesehatan anak perempuan menjadi penting 450 juta wanita dewasa di negara berkembang
kesehatannya tidak optimal karena kekurangan protein dan gizi sewaktu anak-anak

Hak kesehatan perempuan tidak terlepas dengan pendidikan mereka

International Conference on Popoulation & Development (Kairo, 1994)

Kepincangan status ekonomi

Bertahannya ketidaksetaraan gender dan diskriminasi

Kepincangan lain

Anak perempuan ditolak haknya dlm memenuhi standart kesehatannya (budaya boy
preference, female genital mutilation)

Mengawinkan perempuan diusia muda, edukasi seks remaja yang kurang

Perempuan tidak punya hak memlilih kontrasepsi

Dilema aborsi aman

Belum terpenuhinya hak untuk menjalani kehamilan & persalinan yang aman

Kekerasan terhadap perempuan, KDRT

Primary health care menggunakan life cycle approach

Perlu sistem pelayanan yang peka terhadap isu gender dan memperhatikan kebiasaan & budaya
perempuan yang merugikan & fakta bahwa perempuan tidak terbiasa memilih

Tiap wanita mempunyai akses pelayanan kesehatan

Perlu hubungan baik antara dokter- pasien perempuan yang baik

Menunjukkan respek terhadap perempuan

Mendorongnya untuk berani menceritakan kondisinya

37

MISC 05 |

Supported by : Restu Fotocopy : 0274.7001172

Anda mungkin juga menyukai