Tatalaksana Gizi Buruk Pada Anak - MD

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 93

GIZI BURUK

Dr.Julius Anzar, Sp.A(K)


Departemen Ilmu Kesehatan
Anak RSMH/FK Unsri

Palembang

POKOK BAHASAN

1.Pengertian gizi buruk


2.Tanda dan gejala klinis gizi buruk

DIAGNOSIS
PENGERTIAN
GIZI BURUK
GIZI BURUK

Klinis dan atau antropometris


DIAGNOSIS GIZI BURUK :
DIAGNOSIS
BURUK
: dan atau edema,
1. Terlihat GIZI
sangat
kurus
1. Terlihat sangat kurus dan atau edema,
dan atau
dan atau
2.
atauBB/PB
BB/PB
: <-3
2. BB/TB
BB/TB atau
: <-3
SD SD

Klinis

Gizi Buruk

Sangat kurus dan


atau edema
(minimal pada
kedua punggung
kaki)

Gizi
Kurang

Kurus

Gizi Baik

Tampak sehat

Gizi Lebih

Gemuk

Antropometri
(BB/TB-PB)
<-3 SD *)

(bila ada edema


BB/TB-PB bisa >3SD )

-3 SD -2 SD
- 2 SD +2 SD
+2 SD
4

TANDA DAN GEJALA KLINIS


GIZI BURUK

1. Gizi Buruk dengan


Edema
2. Gizi Buruk tanpa
Edema
(sangat kurus)
5

GIZI BURUK DENGAN EDEMA


Perubahan status mental: apatis &
rewel
Rambut tipis, kemerahan spt warna
rambut
jagung, mudah dicabut tanpa sakit,
mudah
rontok
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Pembesaran hati
6

GIZI BURUK DENGAN EDEMA

Edema :

Minimal pada kedua punggung kaki,


bersifat
pitting edema
Derajat edema:
+
Kedua punggung kaki
++ Tungkai & lengan bawah
+++ Seluruh tubuh (wajah &
perut)
7

GIZI BURUK DENGAN EDEMA


Otot mengecil (hipotrofi)
Kelainan kulit berupa bercak merah
muda
yg meluas & berubah warna menjadi
coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy
pavement
dermatosis)
Sering disertai: penyakit infeksi
(umumnya
akut) anemia dan diare
8

Gizi Buruk dengan Edema

Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi, Semarang

Gizi Buruk dengan Edema


dermatosis

edema
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi, Semarang

10

Gizi Buruk dengan Edema

Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi, Semarang

11

Gizi buruk dengan


Edema

Hepatomegali
Pitting Edema

Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo,

12

GIZI BURUK TANPA EDEMA


Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang
terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
sedikit sampai tidak ada (~pakai celana
longgarbaggy pants)
Perut umumnya cekung
Tulang rusuk menonjol (Iga gambang,
piano
sign)
Sering disertai penyakit infeksi (umumnya
kronis berulang) diare persisten
13

Gizi Buruk tanpa Edema:

Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi,

wajah seperti orang


tua
kulit terlihat longgar
tulang rusuk tampak
terlihat jelas
kulit paha keriput
kulit di pantat
berkeriput (baggy
pants)

14

Gizi Buruk tanpa Edema

Rambut hitam
Iga gambang

Tulang belakang menonjol


Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo,

Atrofi otot
15

Gizi Buruk tanpa Edema

Paha dan pantat keriput (baggy pants)


Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo,

16

Gizi Buruk :
Marasmik Kwashiorkor

Iga menonjol

Atrofi otot

Edema di ke 2 punggung kaki


Sumber: Koleksi foto RSUD Dr. Chasan Bosoire,

17

Gizi Buruk :
Marasmik Kwashiorkor

Iga menonjol
Sumber: Koleksi foto RSUD Dr. Chasan Bosoire,

Atrofi otot
18

POKOK BAHASAN
1. Langkah pemeriksaan anak gizi
buruk
2. 4 (empat) fase pada perawatan dan
pengobatan anak gizi buruk
3. 10 (sepuluh) langkah Tatalaksana
Anak Gizi Buruk
4. Tindakan dan pengobatan penyakit
penyerta/ penyulit

19

POKOK BAHASAN
1

LANGKAH PEMERIKSAAN
ANAK GIZI BURUK

20

Menegakkan Diagnosis
1.Anamnesis (penyakit & gizi)
Anamnesis awal
Anamnesis lanjutan
1.Pemeriksaan fisik (klinis dan
antropometri)
Pemeriksaan fisik awal
Pemeriksaan fisik lanjutan
1.Pemeriksaan penunjang : laboratorium,
radiologi, dll
2.Analisis diet dan makanan

21

Anamnesis Awal

Untuk mengetahui adanya tanda


bahaya
dan tanda penting:
- Syok/renjatan
- Letargis
- Muntah dan atau diare atau
dehidrasi

22

Anamnesis Lanjutan
Untuk mengetahui faktor penyebab
terjadinya gizi buruk

- Riwayat kehamilan & kelahiran


- Riwayat pemberian makan
- Riwayat imunisasi & pemberian vit A
- Riwayat penyakit penyerta/penyulit
- Riwayat tumbuh kembang
- Penyebab kematian pada saudara
kandung
- Status sosial, ekonomi dan budaya
keluarga

23

Pemeriksaan Fisik Awal

Untuk mengetahui adanya kedaruratan


medis
- Gangguan sirkulasi/syok
- Gangguan kesadaran
- Dehidrasi
- Hipoglikemi
- Hipotermi

24

TATA CARA PEMERIKSAAN


ANAK GIZI BURUK (lanjutan.)
Pemeriksaan fisik lanjutan :
- Tanda klinis gizi buruk
- Pengukuran dan penilaian antropometri
- Tanda defisiensi vitamin A pada mata
dan
mikronutrien lain
- Tanda dan gejala klinis penyakit
penyerta/
penyulit

25

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium/radiologi:
- Gula darah
- Hemoglobin dan hematokrit
- Urine rutin
- Albumin, elektrolit
- Rontgen thoraks

Analisis diet:
Kuantitas asupan makanan (Food recall)
Kualitas asupan makanan (Food frequency)
26

POKOK BAHASAN
2
FASE PERAWATAN DAN
PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK
1. Fase

Stabilisasi
2. Fase Transisi
3. Fase Rehabilitasi
4. Fase Tindak lanjut
27

Fase Stabilisasi
Fase awal tindakan segera untuk
menstabilkan
kondisi klinis anak.
- Atasi kedaruratan medis
- Pemberian formula khusus (F75):
Energi : 80-100 kkal/kgBB/hari
Protein: 1-1,5 g/kgBB/hari
Cairan : 130 ml/kgBB/hari (tanpa
edema)
100 ml/kgBB/hari (dgn
edema)
Hati-hati kelebihan cairan/overload
gagal
28
jantung.

Fase Transisi
Masa peralihan dari stabilisasi ke
rehabilitasi.
Memberi kesempatan tubuh beradaptasi
terhadap pemberian energi dan protein
yang lebih tinggi bertahap :
Energi : 100-150 kkal/kgBB/hari
Protein: 2-3 g/kgBB/hari
Cairan sesuai kebutuhan
F 75 F100
Hati-hati kelebihan cairan/overload
gagal
jantung.
Umumnya berlangsung 5 -7 hari

29

Fase Rehabilitasi
Fase tumbuh kejar: mengembalikan jaringan
tubuh yang hilang
Energi dan protein ditingkatkan sesuai
kemampuan
Energi : 150-220 kkal/kgBB/hari
Protein: 4-6 g/kgBB/hari
Cairan sesuai kebutuhan
F100, bertahap ditambah
makanan
Evaluasi kenaikan berat badan:
Minimal 5 g/kgBB/hari atau
50 g/kgBB/minggu
Berlangsung 2-4 minggu

30

Fase Tindak Lanjut


Setelah anak pulang dari rawat inap:
Teruskan pemberian makanan tumbuh
kejar
Kontrol teratur:
Setiap minggu pada bulan
pertama
Setiap 2 minggu pada bulan kedua
Selanjutnya setiap bulan
Lanjutkan/lengkapi imunisasi dan vitamin
A
Lanjutkan pengobatan penyakit penyerta
Ibu diberi konseling gizi
Berlangsung sampai 4 - 5 bulan

31

POKOK BAHASAN 3

10 (SEPULUH) LANGKAH
TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK

32

No

10 (Sepuluh) Langkah Tatalaksana Anak Gizi


Buruk

Tindakan

1. Mencegah dan
mengatasi hipoglikemia

Stabilisasi
H 1-2

Transisi
H 3- 7

Rehabilitasi Tindak lanjut


mg 2-6
mg 7-26

2. Mencegah dan
mengatasi hipotermia
3. Mencegah dan
mengatasi dehidrasi
4. Memperbaiki gangguan keseimbangan
elektrolit
5. Mengobati infeksi
6. Memperbaiki kekurangan
zat gizi mikro

tanpa Fe

+ Fe

7. Memberikan makanan
utk stab & trans
8. Memberikan makanan
utk Tumb.kejar
9. Memberikan stimulasi
utk Tumb.kembang
10. mempersiapkan utk tindak
lanjut di rumah

33

LANGKAH 1

MENCEGAH DAN
MENGATASI HIPOGLIKEMIA

34

HIPOGLIKEMIA
Kadar glukosa darah yang sangat rendah
(< 3 mmol/liter atau < 54 mg/dl)
Biasanya terjadi bersamaan dengan
hipotermia
Tanda lain:
letargis, nadi lemah, kehilangan
kesadaran
Gejala hipoglikemia berupa berkeringat
dan
pucat sangat jarang dijumpai pada anak
35

HIPOGLIKEMIA

(lanjutan)

Kematian karena hipoglikemia,


kadang-kadang hanya didahului
dengan mengantuk.
Bila tidak ada fasilitas pemeriksaan
kadar
glukosa darah, setiap anak
gizi buruk dianggap mengalami
hipoglikemia segera rawat/tangani
sesuai tatalaksana hipoglikemia.
36

CARA MENGATASI
HIPOGLIKEMIA
TANDA

CARA MENGATASI

SADAR
(TIDAK
LETARGIS)

TIDAK SADAR
(LETARGIS)

Berikan larutan Glukosa 10% atau


larutan gula pasir 10%*) secara
oral/NGT (bolus) sebanyak 50 ml

Berikan Larutan Glukosa 10% iv


(bolus) 5 ml/kgBB
Selanjutnya berikan larutan
Glukosa
10% atau larutan gula pasir 10%
secara oral / NGT (bolus)
sebanyak
*) 5 gram gula pasir (=50
1 sendok
teh munjung) + air matang s/d
ml
50 ml

37

LANGKAH 2

MENCEGAH DAN MENGATASI


HIPOTERMIA

38

HIPOTERMIA
Suhu aksiler < 36,0 C (ukur selama 5 menit).
Biasanya terjadi bersama-sama dgn hipoglikemia.
Hipotermia + hipoglikemia: tanda adanya infeksi
sistemik serius terapi u/ ketiganya
(hipotermia + hipoglikemia + infeksi)
Cadangan energi anak gizi buruk sangat terbatas
tidak mampu memproduksi panas untuk
mempertahankan suhu tubuh
39

Cara mencegah dan mengatasi


hipotermia
Suhu tubuh 36 37 C
Tutuplah tubuh anak termasuk
kepalanya dan diselimuti.
Hindari adanya hembusan angin
dan pertahankan suhu
ruangan 2830C.
Jangan biarkan tanpa baju terlalu
lama saat pemeriksaan dan
penimbangan.
Segeralah ganti baju atau
perlengkapan tidur yang
basah.
Segera keringkan badan setelah
mandi.
Tangan yang merawat jangan
dingin.

Suhu tubuh < 36 C (hipotermia)


Pemanasan aktif :
- Cara kanguru: kontak langsung
kulit ibu dan kulit anak.
- Lampu: diletakkan 50 cm dari
tubuh anak.
Jangan gunakan botol air panas
untuk menghangati anak kulit
terbakar.
- Selimut yang dipanaskan.
Ganti baju atau perlengkapan tidur
yang basah.
Pastikan seluruh tubuh sampai
kepala tertutup pakaian dan
diselimuti.
Pertahankan suhu ruangan sekitar
28-30C dan hindari hembusan
angin.
40

LANGKAH 3

MENCEGAH DAN
MENGATASI DEHIDRASI

41

TANDA DEHIDRASI
No

TANDA

Letargis

lemas,
tidak
waspada,
tertarik
terhadap kejadian sekitar

tidak

Anak
terutama bila disentuh/dilakukan
gelisah dan tindakan
rewel

Tidak ada
air mata

Mata
cekung

CARA MENENTUKAN

Tidak ada
menangis

air

mata

saat

anak

Mata cekung tsb memang spt


biasanya ataukah baru beberapa
saat timbulnya

Mulut dan Raba dengan jari yang kering dan


42
lidah kering bersih untuk menentukan apakah

TANDA DEHIDRASI

(lanjutan)

No

TANDA

CARA MELIHAT DAN MENENTUKAN

Haus

Lihat, apakah anak ingin meraih


cangkir saat melihat atau diberi
minuman.
Saat
minuman
itu
disingkirkan atau habis, apakah
tampak masih ingin minum lagi?

Kembaliny
a cubitan/
turgor
kulit
lambat

Tarik lapisan kulit dan jaringan


bawah kulit pelan-pelan. Cubit
selama 1 detik dan lepaskan. Jika
kulit masih terlipat (belum kembali
rata selama > 2 detik)
kulit/turgor kulit lambat. (catatan:
turgor biasanya lambat pada anak
wasting walaupun tidak dehidrasi )

Kencing
Bila lebih dari 6 jam dicurigai ada
terakhir
dehidrasi
43
(Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, Buku II, hal. 5)

Mengatasi dehidrasi

Beri ReSoMal (Rehydration Solution for


Malnutrition)
ReSoMal terbuat dari oralit yang
diencerkan, gula
pasir, larutan elektrolit/mineral mix.

Bila larutan elektrolit/mineral mix tidak


tersedia,
sebagai alternatif atau pengganti ReSoMal
dapat dibuat cairan pengganti ReSoMal.
44

ReSoMal :
Rehidration Solution for
Malnutrition
Oralit:

diencerkan 2 x untuk menurunkan kadar Na


agar
tidak terjadi retensi cairan hipervolemia
edema
paru, gagal jantung

Gula:

menambah energi dan mencegah


hipoglikemia

Mineral Mix/larutan elektrolit:


45
mengatasi kekurangan elektrolit (K, Mg, Cu,

LANGKAH 4

MEMPERBAIKI GANGGUAN
KESEIMBANGAN
ELEKTROLIT

46

MEMPERBAIKI GANGGUAN
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

Anak Gizi Buruk:


Terjadi gangguan keseimbangan cairan
dan

elektrolit
Tubuh relatif mengandung kadar natrium
(Na)

lebih tinggi dan kalium (K) rendah


berikan
mineral mix yang dicampurkan ke dalam
formula khusus (F75, F 100) dan

LANGKAH 5

MENGOBATI INFEKSI

48

PETUNJUK PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA
Tidak ada komplikasi/infeksi yang
jelas
kotrimoksasol/oral/12 jam selama
5 hr
Ada komplikasi
gentamisin iv atau im selama 7 hari
ampisilin iv atau im/6 jam selama 2
49
hr,

PETUNJUK PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA (lanjutan..)

Dalam 48 jam tidak membaik


kloramfenikol iv atau im/6 jam selama 10
hari
Bila ada infeksi khusus
antibiotika khusus sesuai dgn
penyakitnya

50

LANGKAH 6

MEMPERBAIKI
KEKURANGAN ZAT
GIZI MIKRO

51

MEMPERBAIKI KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO

Vitamin B (B1, B2, B6, B12)

Vitamin C

Vitamin A

Asam folat

Zat Besi/Fe

52

DOSIS VITAMIN DAN MINERAL


UNTUK ANAK UMUR 6 BULAN SAMPAI 5
TAHUN
Dosis
Vitamin C

Asam Folat
Vitamin B
compleks

BB
BB

<
>

5
5

kg:
kg:

50 mg/hari (1 tablet)
100 mg/hari (2 tablet)

Hari I: 5 mg/hari,
selanjutnya 1 mg/hari
1 tablet/hari

53

DOSIS TABLET BESI DAN SIRUP BESI


UNTUK ANAK UMUR 6 BULAN SAMPAI 5
TAHUN
BENTUK FORMULA Fe

TABLET BESI/FOLAT
(sulfas ferosus 200 mg
atau 60 mg besi
elemental +
0,25 mg as folat)

DOSIS

Bayi 6 - < 12 bln 1 x sehari


tab
Anak 1-5thn 1 x sehari tablet

SIRUP BESI
(sulfas ferosus 150 ml), Bayi 6 - < 12 bln 1 x sehari 2 ,5
setiap 5 ml
ml
mengandung 30 mg
( sendok teh)
besi elemental
10 mg ferosulfat setara
Anak 1-5 thn 1 x sehari 5 ml
dengan 3 mg besi
elemental
(1 sendok teh)
Catatan: Fe diberikan setelah minggu ke2 (pd fase
rehabilitasi)
(Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, Buku I, hal. 15)

54

JADWAL & DOSIS PEMBERIAN VIT


A
Gejala
Tidak ada gejala mata
atau tidak pernah
sakit Campak dlm 3
bulan terakhir

Ada salah satu gejala :


Bercak Bitot
Nanah/Radang
Kornea keruh
Ulkus kornea
Pernah sakit Campak

Hari ke 1 Hari ke
2

Hari ke
15

Beri
kapsul
dgn dosis
sesuai
umur

Tdk diberi
kapsul

Tdk diberi
kapsul

Beri
kapsul
dengan
dosis
sesuai
umur

Beri
kapsul
dengan
dosis
sesuai
umur

Beri kapsul
dengan
dosis
sesuai
umur

dalam 3 bulan
terakhir
55

DOSIS KAPSUL VITAMIN A DOSIS TINGGI


UNTUK ANAK UMUR 6 BULAN SAMPAI 5
TAHUN

Umur
< 6 bulan
6 11 bulan
1 5 tahun

Dosis
50.000 SI ( kapsul
biru )
biru )

100.000 SI ( 1 kapsul

200.000 SI ( 1 kapsul
merah )

56

LANGKAH 7

MEMBERIKAN MAKANAN
UNTUK STABILISASI DAN
TRANSISI

57

KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE


PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK GIZI
BURUK

A. Fase Stabilisasi (F75)

Energi

Protein : 1 1,5 g/kgBB/hari

Cairan

+)

: 80 100 Kkal/kgBB/hari
: 130 ml/kgBB/hari atau
100 ml/kgBB/hari (bila edema ++

Untuk menstabilkan kondisi anak, bukan


utk menaikkan berat badan.
58

KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE


PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK GIZI
BURUK (Lanjutan .)

B. Fase Transisi (F 100)

Energi: 100 150 Kkal/kgBB/hari

Protein: 2 3 g/kgBB/hari

Cairan: 150 ml/kgBB/hari

Umumnya mulai terjadi kenaikan berat


badan.

59

LANGKAH 8

MEMBERIKAN MAKANAN
UNTUK TUMBUH KEJAR

60

KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE


PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK GIZI
BURUK (Lanjutan .)
C. Fase Rehabiltasi (F100 & tambahan
makanan)

Energi

: 150 220 Kkal/kgBB/hari

Protein : 4 6 g/kgBB/hari

Cairan

: 150 200 ml/kgBB/hari

Beri F100, kemudian ditambah makanan:


- BB < 7 kg makanan bayi/lembik
- BB 7 kg makanan anak/lunak

Fase Tindak lanjut:


Makanan keluarga + PMT-P (energi 350 kkal
61
& protein 15 g)

LANGKAH 9

Memberikan stimulasi
untuk tumbuh kembang

62

Memberikan stimulasi untuk


tumbuh kembang
Anak gizi buruk keterlambatan
perkembangan mental dan perilaku.
Stimulasi diberikan secara bertahap dan
berkelanjutan sesuai umur anak terhadap
empat aspek kemampuan dasar anak:
- gerak kasar
- gerak halus
- bicara dan bahasa
- sosialisasi dan kemandirian
Stimulasi terstruktur selama 15 30 menit/hari
(permainan ci-luk-ba atau menggunakan Alat
Permainan Edukatif)
63

HAL-HAL PENTING
YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Jangan berikan Fe sebelum minggu ke 2
(Fe diberikan pada fase rehabilitasi)
2. Jangan berikan cairan intra vena, kecuali
syok
atau dehidrasi berat
3. Jangan berikan protein terlalu tinggi
4. Jangan berikan diuretik pada penderita
kwashiorkor
64

LANGKAH 10

Mempersiapkan untuk
tindak lanjut di rumah

65

MEMPERSIAPKAN TINDAK LANJUT DI


RUMAH
Persiapan dilakukan sejak anak dlm
perawatan
(libatkan ibu dlm kegiatan merawat
anaknya).
Pola pemberian makan yang baik dan
stimulasi
harus tetap dilanjutkan di rumah setelah
anak
dipulangkan.

Anjurkan untuk kontrol teratur setelah


pulang:
1x/minggu pada bulan pertama,
1x/2 minggu pada bulan kedua,

66

KRITERIA PEMULANGAN ANAK GIZI


BURUK

Anak dapat dipulangkan bila :


- Edema sudah berkurang atau hilang, anak
sadar dan aktif, nafsu makan baik.
- Komplikasi sudah teratasi
- Ibu sudah memahami cara merawat
anaknya
dan mendapat konseling gizi.
67

POKOK BAHASAN
4
TINDAKAN DAN PENGOBATAN
PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT

68

PENYAKIT PENYERTA/PENYULIT
a. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)/
Pneumonia
b. Diare Persisten
c. Kecacingan
d. Tuberkulosis (TB)
e. Malaria
f. HIV/AIDS
g. Gangguan pada mata akibat kekurangan
vit. A
h. Gangguan pada kulit (dermatosis)

69

PENERAPAN 10 LANGKAH
TATALAKSANA ANAK GIZI
BURUK PADA 5 KONDISI KLINIS

70

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING(1)

3 (tiga) tanda bahaya :


1. Renjatan/syok
1. Letargis

2. Diare dan atau muntah dan atau dehidra

71

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING (2)

selama perawatan, monitor:


- peningkatan denyut nadi
- peningkatan frekuensi napas
- peningkatan/penurunan suhu
tubuh yang mendadak

72

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING (3)

Variabel
Denyut
nadi dan
peningkat
an
frekuesi
pernafasa
n
Frekuanes
i
nafas

Suhu

Perhatikan Tanda Bahaya


Berkaitan dengan Denyut nadi, Pernafasan dan Suhu
Hubungi dokter apabila kejadian berikut ini muncul
Klasifikasi
Hasil Pengukuran
denyut

nadi naik 25x/ m,


Nadi cepat :
* > 160x/m ( < 1 tahun)
* > 140x/m ( > 1 tahun)
disertai :
Frek. nafas naik 5 x/ m

Infeksi

Pernafasan cepat bila:


60 x/m ( < 2 bln)
50 x/m ( 2 12 bln)
40 x/m ( 12-60 bln)

Pneumonia

Kenaikan

Infeksi

/penurunan secara tiba-

tiba.
Suhu aksiler < 36,5 C atau tubuh
teraba dingin

Gagal

jantung
(kemungkinan karena
overhidrasi)

Hipotermi

mgk krn
- infeksi?
- asupan mknan?
73

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING (4)
Lihat tanda bahaya lain selain peningkatan
denyut nadi, pernapasan dan suhu:
Anoreksia (kehilangan nafsu makan)
Perubahan kondisi mental (jadi letargis)
Jaundis/Ikterus (kuning pada kulit atau
konjungtiva)
Sianosis (lidah & bibir warna biru karena
kurang
oksigen)
Sesak napas, napas cuping hidung dan

74

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING (5)

Perut kembung
Ada edema baru
Perubahan BB yang berlebihan
(penurunan/peningkatan)
Muntah terus
Bercak merah pada kulit (ruam)
75

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING (6)

TANDA RENJATAN/SYOK
1. Keadaan bahaya, ditandai tubuh

sangat
lemah, letargis, kehilangan
kesadaran,
tangan dan kaki dingin serta nadi
yang
cepat dan lemah
2. Penyebab tersering : - diare +
dehidrasi,
-

76

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING (7)
TANDA RENJATAN/SYOK (LANJUTAN .)

3. Bila nadi sulit diukur, gunakan capilary


refill
tekan kuku ibu jari tangan 2 detik
sampai
warna kuku putih lepaskan tekanan
hingga warna kuku seperti semula
Bila perubahan warna putih merah
kembali
> 3 detik, maka capilary refill dianggap77

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING (8)

TANDA LETARGIS
1. Terjadinya penurunan kesadaran yang
ditandai dengan: anak tidak dapat bangun
dan apatis
2. Anak tampak mengantuk dan tidak
menunjukkan ketertarikan terhadap
kejadian sekelilingnya.

78

POKOK BAHASAN 1
TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING (9)

TANDA DIARE/MUNTAH/DEHIDRASI
1. Diare: terjadinya perubahan konsistensi
tinja (lembek, cair) dan frekuensi (> 3
kali/hari)
2. Diare dan muntah dapat menyebabkan
dehidrasi yaitu kekurangan cairan dan
elektrolit dalam tubuh.
Tanda dehidrasi dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Tatalaksanan Gizi
Buruk, buku II hal. 5
79

POKOK BAHASAN
2
PENETAPAN 5 (LIMA) KONDISI
BERDASARKAN 3 TANDA BAHAYA
Tanda

II

III

IV

Renjatan/ Syok +

Letargis/
Tidak Sadar

Mutah/ Diare/
Dehidrasi

80

Klinis
Antropometri z score <-3SD

Gizi Buruk

Syok (1)
Letargi (2)
Dehidrasi (3)

Kondisi

I
(1,2,3)
Fase Stabilisasi
awal
Lanjutan
Fase Transisi
Fase Rehabilitasi
Tindak Lanjut

II
III
(2,3) (3)

IV
(2)

V
(-)

10 Langkah Tata Laksana


Anak Gizi Buruk

Fase Stabilisai awal


2 jam pertama
Kondisi
III
O2

I
+

Hipogliikemia Bolus IV
Hiotermia
Dehidrasi

Antibiotik

II
-

NGT D10%/

Lar.Gula 10 %

D10% 5 cc/kg Lar.Gula 10%


+
+

IVFD RLG 5% NGT Resomal


Resomal 5 ml/kg/30
1:1 15 ml/kg 5 ml/kg
/30
/1 hr
NGT Resomal
5 ml/kg every
30
Broad spectrum
+
+

Mikronutrien Vit . A, Folic Ac,


B compl/ C

+
82

2 jam pertama
Kondisi
Hipoglikemia
p.o

IV
Bolus IV D10%

V
Lar.Gula 10%

5 ml/kg
Hipotermia

Antibiotik

Kotrimoksazole

Mikronutrien

Vit . A, Folic Acid,


Bcompl/ C

Makanan F 75
f75 utk 2

Beri jumlah f75 utk 2


jam tiap 30

+
+
+
Beri jumlah
jam tiap 30

83

10 Jam kedua
Condition
F75 dan resomal
Selang-seling
Tiap jam

II

III

IV

F75
tiap 2

jam
Resomal (-)1
1. Kecuali diare

84

Fase Stabilisasi Lanjutan


Kondisi
V
F75 12 /hr
Resomal bila
diare

II

III

IV

* F75 8/ hr
Resomal bila
diare

* F75 6/hr
Resomal bila
diare

Tidak diare

Tidak diberi Resomal

* Perbaikan : diare <<, edema <<, dapat menghabiskan formula


85

Fase Transisi
Hari perawatan ke-3 dan ke-4
Jumlah F100 diberikan sebanyak jumlah F75 terakhir

Hari perawatan ke-5


Jumlah F100 ditingkatkan 10 ml/ tiap 4jam sampai anak tak
mampu menghabiskan formulanya
Misal habis F100 6 X 185 ml
dipertahankan sampai
hari ke-7 lalu hari ke-8 masuk Fase Rehabilitasi
Masih minum ASI

Air
Kalori
Protein

Lanjutkan

:
150 ml/kg
: 100 150 Kcal/kg
: 2 3 g /kg

PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA


FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan..)
Contoh Perubahan pemberian Formula F75 ke F-100: Anak dengan BB 5 kg tanpa
edema
Stabilisasi
F-75
12 x/ hari 8x/ hari
100

6x/ hari

Transisi
F-100

sesuai dengan tabel F(min 125 ml, maks

185 ml)
-------------------------------------------------------------------------------------55 ml
80 ml 110 ml 110 ml 125 ml + 10 ml dst
(tabel F-75)
(pertahankan selama 2 hr)
87

Fase Rehabilitasi
Air
Kalori
Protein

: 150 200 ml/kg


: 150 - 220 kcal/kg
: 3 4 g/kg

Status Gizi
+ 2 SD

Menu
1. F100

3 X ..............

2. Bubur
2.1. BW < 7 kg Bubur lumat
2.2. BW > 7 kg Bubur kasar
3. Buah
3.1. BW < 7 kg Jus
3.2. BW > 7 kg irisan buah
88

Tindak Lanjut
1. Makan lebih sering
2. Kontrol teratur
2.1. Bulan pertama, tiap minggu
2.2. Bulan kedua, tiap 2 minggu
2.3. Bulan ketiga, tiap bulan
3.Imunisasi
3.1. Campak setelah fase rehabilitasi
3.2. Booster imunisasi dasar (BCG, Polio, DPT,
Hepatitis B)
3.2. Vitamin A setiap 6 bulan

89

90

91

92

93

Anda mungkin juga menyukai