Makalah Bauran Pemasaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH BAURAN PEMASARAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk mengembangkan produk suatu perusahaan, selain membenahi faktor-faktor
produksi, tindakan pemasaran sangat berperan di dalamnya, sehingga melalui pengembangan
produknya tujuan yang ingin dicapai dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan ada
kesesuaian dengan keadaan pasar.
Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, atau harga yang ditetapkan dapat memenuhi harapan konsumen, sehingga
memungkinkan konsumen untuk melipatgandakan pembeliannya terhadap produk yang
ditawarkan, yang pada gilirannya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Keberhasilan
memasarkan produk, dengan sendirinya diharapkan dapat menjamin kehidupan serta menjaga
kestabilan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengadakan hubungan dengan pembeli (konsumen)
sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha-usaha di bidang pemasarannya. Keberhasilan tersebut
juga dapat ditentukan oleh ketetapan produk yang dapat memenuhi selera konsumen yang
biasanya ditentukan lewat penelitian (research) sebelum produk tersebut dipasarkan.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan mengadakan riset
terhadap produk khususnya terhadap mutu, dan sasaran pasar atau pasar sasaran. Dalam hal ini
sedapat mungkin usaha-usaha pemasaran yang dilakukan dapat menunjang keberhasilan kegiatan
perusahaan yang berpedoman kepada hasil produk yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu
produk yang dihasilkan harus memenuhi selera konsumen.

1.2. Rumusan Masalah


Mengacu pada latar belakang Masalah yang ada di atas, maka Masalah penelitian ini secara
umum dirumuskan sebagai berikut Bagaimanakah Penerapan Bauran Pemasaran dalam
Meningkatkan Penjualan Produk, rumusan Masalah ini dirinci sbb:
1. Bagaimanakah penerapan strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan
Produk barang

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini yaitu memberikan teori-teori tentang bauran pemasaran
serta aplikasi Bauran pemasaran pada perusahaan untuk meningkatkan penjualan Produk Barang.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk mengembangkan produk suatu perusahaan, selain membenahi faktor-faktor
produksi, tindakan pemasaran sangat berperan di dalamnya, sehingga melalui pengembangan
produknya tujuan yang ingin dicapai dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan ada
kesesuaian dengan keadaan pasar.
Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, atau harga yang ditetapkan dapat memenuhi harapan konsumen, sehingga
memungkinkan konsumen untuk melipatgandakan pembeliannya terhadap produk yang

ditawarkan, yang pada gilirannya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Keberhasilan


memasarkan produk, dengan sendirinya diharapkan dapat menjamin kehidupan serta menjaga
kestabilan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengadakan hubungan dengan pembeli (konsumen)
sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha-usaha di bidang pemasarannya. Keberhasilan tersebut
juga dapat ditentukan oleh ketetapan produk yang dapat memenuhi selera konsumen yang
biasanya ditentukan lewat penelitian (research) sebelum produk tersebut dipasarkan.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan mengadakan riset
terhadap produk khususnya terhadap mutu, dan sasaran pasar atau pasar sasaran. Dalam hal ini
sedapat mungkin usaha-usaha pemasaran yang dilakukan dapat menunjang keberhasilan kegiatan
perusahaan yang berpedoman kepada hasil produk yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu
produk yang dihasilkan harus memenuhi selera konsumen.

1.2. Rumusan Masalah


Mengacu pada latar belakang Masalah yang ada di atas, maka Masalah penelitian ini secara
umum dirumuskan sebagai berikut Bagaimanakah Penerapan Bauran Pemasaran dalam
Meningkatkan Penjualan Produk, rumusan Masalah ini dirinci sbb:
1. Bagaimanakah penerapan strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan
Produk barang

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini yaitu memberikan teori-teori tentang bauran pemasaran
serta aplikasi Bauran pemasaran pada perusahaan untuk meningkatkan penjualan Produk Barang.

BAB II

TEORI
2.1 Pengertian Bauran Pemasaran
Perencanaan dalam pemasaran mencakup penentuan strategi yang akan dipakai agar
produk dapat dijual ketangan konsumen. Hal ini berarti bahwa tugas manajemen pemasaran
adalah bagaimana mengkomunikasikan keberadaan produk kepada pasar sehingga dalam pikiran
konsumen muncul perhatian akan produk tersebut, merasa tertarik dan kemudian konsumen
memutuskan untuk membelinya.
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan
kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang
(place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran

disebut pemasar. PeMasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk
mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi,
dan tidak berakhir dengan penjualan. Menurut Dharmmesta & Handoko Kegiatan pemasaran
perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.
Secara definisi, Kotler menyebutkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah penganalisisan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan programprogram yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk
mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di
dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".
Dalam menghadapi pasar sasarannya perusahaan memiliki seperangkat alat-alat pemasaran yang
sangat berperan untuk memperoleh dampak maximum terhadap pasar. Alat-alat pemasaran
tersebut terangkum dalam bauran pemasaran perusahaan. Secara definitif dikatakan oleh Philip
Kotler bahwa Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut dapat
dikelompokan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai 4P yaitu: produk
(product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Keempat variabel tersebut
dapat dikombinasikan dan saling berkaitan satu sama lain sehingga keputusan disatu bagian akan
mempengaruhi tindakan dibagian lain, sebagaimana halnya konsep sistem.
2.2 PENGERTIAN PEMASARAN
Demikian halnya dengan yang dikemukakan oleh William J. Santon dalam buku Swastha
dan Handoko (2008, Hal 4) bahwa : Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli petensial .
Adapun pengertian pemasaran menurut Yazid (2005 : 13) mengemukakan bahwa :
Pemasaran merupakan penghubung anatar organisasi denga konsumennya. Peran penghubung ini
akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar .
Lain halnya menurut Alma (2004, Hal 2) mengatakan bahwa : Pemasaran didefinisikan
sebagai kegiatan membeli dan menjual, dan termasuk didalamnya kegiatan menyalurkan barang
dan jasa antara produsen dan konsumen .
Dari definisi-definisi pemasaran tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
terdapat dua tujuan dari dua pihak yang berbeda yaitu pembeli dan penjual yang harus dicapai
oleh pemasaran. Oleh karena itu, pemasaran dilakukan untuk (1) menilai kebutuhan dari pembeli
potensial dan (2) memuaskan kebutuhan tersebut. Adapun yang disebut sebagai calon pembeli
atau pembeli potensial adalah para individu yang melakukan untuk dikonsumsi sendiri (dengan
keluarganya) dan organisasi-organisasi yang membeli sesuatu untuk kelancaran usaha mereka
(misalnya perusahaan manufaktur) atau untuk dijual kembali (misalnya pedagang besar dan
pengecer).
Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan
menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Menurut Kotler (2002, Hal 4)
terjemahan, bahwa orang-orang pemasaran melakukan pemasaran dari 10 jenis wujud yang
berbeda yaitu barang, jasa, pengayaan, peristiwa, orang, tempat, kepemilikan, organisasi,
informasi dan gagasan.
Untuk lebih jelasnya maka uraian dari pendapat Kotler akan dijelaskan yaitu sebagai
berikut :

1. Barang
Barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan usaha pemasaran
kebanyakan negara.
2. Jasa
Ketika perekonomian semakin maju, semakin meningkat proporsi kegiatan mereka difokuskan
pada produksi jasa.
3. Pengalaman
Dengan merangkai-rangkaikan beberapa jasa dan barang, seseorang dapat menciptakan,
mempergelarkan dan memasarkan pengayaan pengalaman.
4. Peristiwa
Pemasar mempromosikan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan waktu bersejarah seperti
olimpiade, ulang tahun perusahaan, pameran dagang yang besar, peristiwa-peristiwa olahraga
dan pementasan seni.
5. Orang
Pemasaran selebriti telah menjadi bisnis penting. Bertahun-tahun yang lalu, seseorang yang
membutuhkan popularitas akan menyewa agen pers untuk memuat riwayatnya di surat kabar dan
majalah.
6. Tempat
Tempat kota, negara bagian, wilayah dan bangsa-bangsa keseluruhan bersaing secara aktif untuk
menarik para turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan tempat tinggal baru.

7. Properti

Adalah hak kepemilikan tak terwujud baik itu berupa benda nyata (real estate) atau finansial
(saham dan obligasi). Properti itu diperjual belikan, dan itu menyebabkan timbulnya upaya
pemasaran. Agen real estate bekerja atas nama pemilik atau pencari properti guna menjual atau
membeli real estate untuk keperluan komersial atau tempat tinggal.
8. Organisasi
Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat dan menyenangkan pikiran
masyarakat publik mereka. Jika dilihat iklan identitas badan usaha yang ditayangkan oleh
perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pengakuan publik.
9. Informasi
Informasi dapat diproduksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk. Pada hakikatnya informasi
merupakan sesuatu yang diproduksi dan didistribusikan oleh sekolah dan universitas dengan
harga tertentu kepada para orang tua, mahasiswa dan masyarakat.
10. Gagasan
Setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar. Produk dan jasa adalah platform
untuk menyerahkan beberapa gagasan atau manfaat. Pemasar berusaha keras untuk mencari
kebutuhan inti yang ingin mereka penuhi.
Begitu pentingnya peranan pemasaran dalam menentukan kelanjutan usaha suatu
perusahaan, sehingga banyak diantara perusahaan dalam manajemennya menempatkan posisi
pemasaran paling depan. Seorang pemasar harus selalu tahu lebih dulu pasar yang akan
dimasukinya, baik besarnya pasar yang ada, pasar potensil, struktur sampai kepada tingkat
persaingan yang ada.
Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik perusahaan dagang
ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Tujuan

perusahaan dalam memasarkan produksinya ini dapat bersifat jangka pendek atau jangka
panjang.
Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat penting untuk
diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui berbagai strategi pemasaran
yang akan diterapkan nantinya. Jika tujuan perusahaan sudah diketahui, maka dapatlah disusun
strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat
bersifat jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana yang
telah disusun.

2.3 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran


Berdasarkan definisi-definisi bauran pemasaran diatas, dapat disimpulkan pengertian
bauran pemasaran adalah empat unsur pemasaran yang saling terkait dan digunakan dalam
formulasi yang tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif
sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sebagai salah satu strategi pemasaran yang mengandung empat pilar penting untuk dapat
menguasai pangsa pasar, bauran pemasaran mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:

2.3.1Produk (Product)
Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana produk ini
merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan berhasil

apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya konsumen
memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.
Menurut Assauri produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh
konsumen guna memenuhi kebutuhannya dan memberikan kepuasan.
Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisisi.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Perencana produk harus memikirkan produk pada 3 tingkat:
a. Produk Inti
Jasa untuk memecahkan Masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu
produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli
b. Produk Aktual
Bagian dari produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek dan pengemasan
dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat produk inti.
c. Produk Tambahan
Tambahan servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk inti
dan produk aktual.
1)

Klasifikasi Produk
Secara tradisional, peMasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan,
wujud dan penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran
pemasaran yang sesuai.
Barang konsumen diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan belanja produk yang dibeli oleh
konsumen akhir untuk konsumsi pribadi dibagi atas empat produk, yaitu:

a)

Produk sehari-hari (Convenience product). Produk konsumen yang biasanya sering dibeli,
seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan dan usaha membelinya minimal, meliputi:

Produk kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen secara teratur


Produk impuls: produk yang dibeli dengan sedikit perencanaan atau usaha untuk mencari
Produk keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen membutuhkan
b)

Produk shopping (Shopping product). Produk konsumen yang dalam proses memilih dan
membeli ditandai dengan pembandingan kesesuaian mutu, harga dan gaya, meliputi:

Produk homogen: produk yang mempunyai mutu sama, tetapi harganya cukup berbeda.
Produk heterogen: produk yang mana konsumen memandang sifat produk lebih penting
ketimbang harga.
c)

Produk khusus (Specialty product). Produk konsumen dengan karakteristik unik atau
diidentifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli, sehingga pembeli bersedia
melakukan usaha khusus untuk membeli.

d)

Produk yang tidak dicari. Produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui konsumen,
atau kalaupun diketahui, biasanya tidak berpikir untuk membelinya.

2)

Atribut Produk
Semua produk memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri dan model. Semua atribut
produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototype product.
Prototype product ini yang akhirnya menjadi brandmerk karena sudah semakin diperbaiki mutu
dan tampilannya.
Sebagai salah satu aspek penting dalam marketing mix, atribut produk melingkupi tiga unsur,
yaitu:

a) Mutu Produk.
Menurut kotler dalam buku karangan Catur Rismiati dan Bondan Suratno mutu merupakan
kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merk dalam menjalankan fungsinya. Maka, mutu
merupakan pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
pemeliharaan dan perbaikan segala atribut lainnya.
b) Ciri-Ciri Produk
Produk apa pun dapat dipasarkan dengan ciri-ciri beragam. Perusahaan harus mengidentifikasi
mana ciri-ciri pilihan yang optimal yang lebih sesuai dengan membidik pangsa pasar lebih besar
jika perusahaan itu mampu memberikan inovasi pengembangan produk.
3)

Pengertian Produk Mix dan Produk Line


Produk mix (bauran produk) adalah seluruh barang yang ditawarkan untuk dijual kepada
konsumen oleh perusahaan. Produk line (lini produk) adalah sekelompok barang-barang yang
prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dan memiliki karakteristik bentuk yang sama.
Bauran produk lebih bsnysk membicarakan tentang kombinasi beragai produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan untuk dapat menarik minat dan mendapatkan pelanggan setia dari produk
yang dihasilkan.

4)

Kendala-kendala strategi produk


Tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk
unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang berdampak
pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk individual.
Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat unit bisnis bersaing, mendorong timbulnya
perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk juga dibatasi oleh daur hidup
produk.

2.3.2

Harga (price)
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting dalalm
menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor
yang menentukan marketing mix, harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan
peMasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Menurut bayu swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah
beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya.
Dari pengertian harga tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah nilai suatu
barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa
yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar sejumlah uang. Hal ini juga harus
diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan maksud
untuk menjadikan barang atau jasa produksinya dalam kategori luxuries, maka harga yang
semakin tinggi dapat menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi akan
berbeda jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga yang harus digunakanpun
menyesuaikan dengan kemampuan pasar.

a)

Tujuan penetapan harga. Catur dalam bukunya menyebutkan ada empat tujuan utama yang dapat
diraih perusahaan melalui kebijakan harga, yaitu:

Bertahan hidup
Jika perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebih, atau terus
perubahan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat menetapakan harga jual yang rendah
agar pabrik dapat terus berproduksi dan persediaan bisa berputar. Perusahaan- perusahaan ini
akan mampu bertahan hidup dalam bisnisnya sepanjang harga jualnya dapat menutup biaya
variable saja.

Memaksimalisasi laba jangka pendek


Kebanyakan perusahaan akan menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan
keuntungan setinggi-tingginya. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya ada
hubungannya dengan tingkat harga sehingga menetapkan tingkat harga tertentu untuk
memperoleh keuntungan maksimal dan arus kas. Dalam hal ini, perusahaan lebih menenkankan
keuntungan jangka pendek.
Unggul dalam bagian pasar
Perusahaan perusahaan lain juga berusaha meraih pasar yang dominan. Perusahaan yang
memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati struktur biaya yang rendah dan
keuntungan jangka panjang yang tinggi. Perusahaan perusahaan ini berusaha keras agar
mendapat bagian pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual serendah mungkin.
Unggul dalam kualitas produk
Suatu perusahaan mungkin berkeinginan menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk di
pasarnya. Umumnya, perusahaan ini menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar bisa menutup
biaya penelitian dan pengembanngan dan biaya-biaiya untuk menghasilkan mutu produk yang
tinggi.
b)

Strategi Harga. Harga merupakan salah satu komponen dalam marketing mix sebagai salah satu
komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan strategi harga yang
tepat bagi produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam
menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam menentukan harga produk dapat
mengakibatkan produk itu semakin tidak laku atau bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi
lagi.
Dalam menentukan strategi harga atas suatu produk, harus dipertimbangkan produksi produk di
pasar persaingan, dan juga siklus kehidupan produk tersebut. produk lain yang mempunyai target
pasar sama dengan market leadernya tentu tidak akan bisa menyaingi harga standar terendah dari
market leder, karena jika produk nomor dua itu mematok harga sama dengan yang dilakukan
market leader, konsumen lebih memilih merk yang menjadi market leader.

c)

Metode-Metode Penetapan Harga. Perusahaan perusahaan menentukan harga dasar mereka


dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi faktor-faktor yang selalu berubah dalam
lingkungannya. Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya yang paling sederhana
adalah cost-plus pricing dan mark up pricing method.

Metode cost-plus pricing. Pada metode ini, produsen / penjual akan menentukan harga jual untuk
satu unit barang ditambah suatu jumlah tertentu untuk menutup laba yang diinginkan. Laba yang
diinginkan dalam konsep ini disebut margin.
Harga Jual = Biaya Total + Margin
Metode mark up pricing. Metode mark up pricing ini hampir sama dengan metode costplus
pricing. Hanya saja metode mark up pricing ini lebih cocok digunakan untuk pedagang/ penjual,
sedangkan metode cost-plus pricing cocok digunakan oleh produsen. Berdasarkan metode ini,
penjual/pedagang menentukan harga jualnya dengan cara menambah harga jual produk dengan
sejumlah mark up.
Mark up sendiri merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Dalam menentukan mark
up juga perlu diperhatikan biaya penjualan, biaya penelitian, dan biaya lainnya karena biayabiaya tersebut Masuk dalam mark up.
Harga Jual = Harga Beli + Mark Up
Metode Harga Break Even (Break-even pricing). Penetapan dengan metode ini artinya harga jual
produk adalah sama besarnya dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk. Suatu
keadaan dikatakan break even penghasilan yang diterima adalah sama dengan total biaya yang
dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan dikatakan memperoleh laba jika jumlah
penjualannya bisa melebihi di atas titik break even. Dalam metode ini produsen harus
mempunyai anggapananggapan terhadap suatu kondisi agar produksinya tidak mengalami
kesalahan.
Penetapan Harga dalam Hubungan dengan Pasar. Dalam metode ini harga tidak ditentukan
berdasarkan biaya produksi, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan. Harga
atas suatu barang ditentukan dari melihat harga barang produksi lain yang ada di pasaran.
Perusahaan akan menentukan harga sama dengan perusahaan lain, lebih tinggi atau bahkan lebih
rendah dari harga pesaingnya.

2.3.3

Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan
untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran. Sebagaimana
Hurriyati mengatakan, promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan


produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawrkan perusahaan
yang bersangkutan.
Dalam pemasaran modern, produsen bukan saja bertanggung jawab menciptakan produk
yang menarik akan tetapi produsen harus juga dapat berkomunikasi dengan konsumennya yang
diharapkan nanti bisa menjadi konsumen tetap. Dalam hal ini diperlukan yang namanya
komunikasi pemasaran. Dengan adanya komunikasi pemasaran, seorang produsen tidak akan
kehilangan pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan volume penjualan barang
produksinya. Menurut kotler, ada tiga tingkatan tanggapan khalayak sasaran atas informasi
pemasaran yang disampaikan para komunikator pemsaran. Ketiga tingkatan tersebut adalah
afektif, kognitif, dan keperilakuan.
Seperti halnya dengan unsur bauran pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai
kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa. Dalam hal ini kombinasi unsur
promosi lebih dikenal dengan promotional mix atau bauran promosi yang meliputi periklanan,
personal selling, publisitas dan promosi penjualan.
a)

Periklanan
Periklanan merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa
yang dibayar oleh sponsor tertentu.

b)

Personal Selling
Personal selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli atau
lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

c)

Publisitas
Publisitas merupakan pembritahuan secara komersial di media Massa atau sponsor secara non
pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide perusahaan.

d)

Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan, personal selling, dan
publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi penjualan di
antaranya pameran, peragaan, demonstrasi dan sebagainya.

2.3.4

Tempat (place)
Dalam kombinasi bauran pemasaran yang mencakup empat komponen pemasaran salah
satunya adalah unsur tempat atau dalam beberapa buku banyak disebutkan sebagai aspek

distribusi. Hurriyati menjelaskan untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai
saluran distribusi, sedangkan untuk produksi jasa place diartikan scbagai tempat pelayanan jasa.
Dalam perekonomian sekarang ini, produsen tidak langsung menjual hasil produksinya ke
konsumen. Akan tetapi dalam mengembangkan pangsa pasar, produsen banyak melalui tahapan
perantara untuk meMasarkan hasil produksinya.
Beberapa perantara seperti pedagang besar dan pengecer yang membeli dan menjual
kembali barang dagangannya disebut pedagang perantara. Selain perantara-perantara itu ada
perantara lain guna menunjang pemasaran suatu produk diantaranya makelar, agen penjualan,
dan lain sebagainya.
a)

Saluran Distribusi untuk barang konsumsi. Perantara yang melakukan fungsi penyaluran barang
dari tangan konsumen ke tangan konsumen akhir ada tiga macam, yaitu agen, pedagang besar
dan pengeer. Ada lima macam kombinasi saluran distribusi barang konsumsi.

Saluran distribusi langsung. Saluran distribusi ini disebut sebagai saluran distribusi langsung
karena sebagai produsen langsung mendatangi konsumen.
Saluran distribusi menggunakan satu perantara. Bentuk saluran distribusi ini menggunakan satu
perantara yaitu pengecer besar. Yang dimaksud dengan pengecer besar ini adalah pengecer yang
melakukan pembellian pada produsen untuk kemudian menjualnya pada konsumen akhir.
Saluran distribusi tradisional. Dalam saluran distribusi semacam ini, produsen hanya melayani
penjualan dalam jumlah besar kepada penjual besar saja dan tidak menjual kepada pengecer.
Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani
oleh pengecer saja.
Dalam saluran ini, produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya
kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada pengecer. Agen yang terlibat dalam
saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
Dalam saluran distribusi ini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan
kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama
kepada pengecer besar.
b)

Saluran Distribusi untuk barang produksi. Ada empat macam kombinasi saluran pemasaran
untuk kelompok barang industri.

Saluran distribusi langsung


Saluran distribusi menggunakan satu perantara distributor industri

Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan bahwa unit
penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada
penyalur perlu dipertimbangkan pula, sehingga agen memegang peran penting dalam
penyimpanan barang.
Pada umumnya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang memiliki department
pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki
daerah pemasaran baru.
c)

Manajemen Saluran Distribusi. Saluran distribusi pada dasarnya merupakan system perilau yang
kompleks karena didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan perusahaan untuk mencapai
tujuan pribadi dan tujuan perusahaan. Oleh karenanya saluran distribusi inipun tidak tetap, tetapi
dapat berubah sesuai dengan perubahan system.

d)

Lokasi yang Strategis. Penentuan lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi jumlah volume
penjualan produk yang dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh karenanya, sebuah perusahaan akan
mencari lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun lokasi
distribusinya. Jika berdasarkan penelitian pasar, telah diketahui daerah-daerah potensial sebagai
tempat produk yang dihasilkan perusahaan, maka yang terpenting adalah menentukan daerahdaerah strategis tempat para perantara membantu menyalurkan barang hingga sampai ke tangan
konsumen.

BAB 3
IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN
3.1 Implementasi bauran pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan
Agar perusahaan tidak kehilangan langganan dan bisa menembus pasar yang potensial,
maka perusahaan harus bisa melayani dan memenuhi permintaan pasar yang ada. Untuk bisa
memenuhi hal itu perusahaan harus berusaha membuat produknya lebih unggul untuk menarik
minat konsumen. Hal tersebut bisa ditempuh dengan mengadakan perubahan-perubahan warna,
bentuk, ukuran, kualitas, atau menmbah variasi yang ada.
Dengan jalan ini perusahaan akan bisa menciptakan produk sesuai dengan keinginan pasar,
dapat mempengaruhi pandangan konsumen. Ini mengandung makna bukan akan menjadikan
pelanggan tetap loyal pada perusahaan, tetapi bisa mencipptakan langganan baru yang lebih luas
dan potensional.
Dalam perusahaan perniagaan, penjualan berarti transaksi-transaksi yang meliputi
pengiriman barang untuk ditukar dengan kas, janji-janji untuk membayarnya. Menurut model
bauran pemasaran maka hal ini termasuk dalam aaspek distribusi atau place. Pengiriman barang
yang tepat waktu akan membantu perusahaan untuk bisa memperoleh kepercayaan dari
pelanggan yang pada akhirnya akan meningkatkan volume penjualan.
Selain kedua aspek yang dianggap bisa meningkatkan volume penjualan masih ada dua
aspek yang mempengaruhinya, yaitu aspek harga dan aspek promosi. Dalam penentuan harga
perusahaan sudah seharusnya memiliki strategi untuk bisa tetap mengusai harga pasar. Penentuan
harga ini sesuai dengan kebutuhan pengeluaran dan biaya operasionalnya. Penentuan harga ini
sudah seharusnya menjadi prioritas bagi perusahaan agar konsumen merasa puas dengan hasil
produksinya yang disertai dengan harga yang berimbang.
Untuk meningkatkan volume penjualan yang diinginkan oleh perusahaan maka sudah
menjadi keharusan bagi produsen memberikan tambahan pengetahuan pada konsumen dengan
memberikan promosi barang yang diproduksi perusahaan. Promosi merupakan salah satu jalan
alternatif bagi perusahaan agar konsumen mengetahui barang yang diproduksi oleh perusahaan.
Oleh karenanya promosi bisa digunakan sebagai media guna meningkatkan volume penjualan.

Setiap perusahaan dealer motor mempunyai tujuan dan sasaran untuk memperoleh
keuntungan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini dapat tercapai jika
perusahaan dapat meningkatkan penjualan melalui peningkatan pangsa pasar dan menerapkan
konsep-konsep bauran pemasaran yang tepat, agar posisi perusahaan di pasaran dapat
ditingkatkan. Dalam kaitannya dengan pembahasan ini, terdapat 4 (empat) kebijaksanaan
marketing mix yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu : jenis produk, harga, promosi, saluran
distribusi.
Berikut ini akan disajikan analisis mengenai kebijaksanaan bauran pemasaran dalam usaha
untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1.

Produk
Marketing mix adalah permasalahan yang penting bagi perusahaan yang diarahkan untuk
meningkatkan volume penjualan. Salah satu kebijaksanaan marketing mix yang berperan dalam
meningkatkan volume penjualan adalah aspek produk. Adapun kaitannya denga aspek produk
yang menunjukkan bahwa jenis motor merek Yamaha yang dijual oleh perusahaan PT. Megatama
Motor yaitu : New Vega R Cakram, Jupiter Z, New Jupiter Z, RX-King, New F1ZR-RR, dan
Mio. Oleh karena itulah pertumbuhan lini produk sepeda motor adalah sebagai berikut :

a. Tahun 2000 2002


Dalam penjualan sepeda motor khususnya pada PT. Megatama Motor di Makassar selama tahun
2000 2002, jenis sepeda motor yang dijual oleh perusahaan dapat meliputi : Vega R, Cakram,
Jupiter Z dan RX-King.

b. Tahun 2003 2007


Pelaksanaan penjualan sepeda motor merek Yamaha khususnya pada PT. Megatama Motor di
Makassar selama tahun 2003 2007, yang dapat meliputi : Vega R Cakram, Jupiter Z, RX-King
dan New F1ZR.
c. Tahun 2008 2009
Pelaksanaan penjualan sepeda motor merek Yamaha dalam tahun 2008 2009 pada PT.
Megatama Motor daapat meliputi : Vega R Cakram, Jupiter Z, RX-King, New F1ZR dan Mio.
2.

Harga Jual
Masalah harga jual dalam pemasaran sepeda motor adalah merupakan faktor yang penting,
sebab dengan adanya harga jual yang bersaing maka akan dapat mempengaruhi peningkatan
volume penjualan, dimana kesalahan dalam penetapan harga jual akan mempengaruhi kelancaran
penjualan sepeda motor.
Pentingnya strategi harga jual sepeda motor, maka setiap perusahaan perlu melakukan
evaluasi terhadap penentuan harga jual, hal ini dimaksudkan untuk melihat penerapan strategi
harga jual pemasaran sepeda motor.

3.

Aspek Promosi
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah menciptakan kesadaran
konsumen tentang sifat barang yang akan dijual, sehingga target penjualan dapat ditingkatkan
melalui program promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam melakukan pemasaran
sepeda motor. Tujuan dan sasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan promosi
tersebut ini adalah untuk dapat meningkatkan volume penjualan dan selain itu dapat juga
mengatasi ketatnya persaingan dalam pemasaran sepeda motor yang ada.

Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan PT. Megatama Motor dalam
pemasaran sepeda motornya adalah dengan pemberian brosur dan potongan harga serta
pemberian hadiah-hadiah yang menarik diberikan kepada para konsumen. Hadiah yang diberikan
kepada konsumen meliputi : Helm, Jaket, Gantungan Kunci dan Kipas Angin.

4.

Saluran Distribusi
Adapun mata rantai saluran distribusi dalam penjualan sepeda motor merek Yamaha yang
dapat dilihat melalui skema III yaitu sebagai berikut :
SKEMA III
SALURAN DISTRIBUSI DALAM PEMASARAN MOTOR YAMAHA PADA PT.
MEGATAMA MOTOR DI MAKASSAR

Sumber : PT. Megatama Motor di Makassar


Dalam melaksanakan pemasaran sepeda motor oleh perusahaan pada PT. Megatama Motor
sebagai dealer melakukan pemasaran langsung kepada pengecer. Dimana, untuk pengecer dalam
kota Makassar meliputi PT. Wirajaya Motor, PT. Makassar Raya Motor dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya dapat disajikan data biaya distribusi dalam pemasaran sepeda motor
yang dikeluarkan oleh PT. Megatama Motor di Makassar untuk tahun 2000 s/d tahun 2009

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam penerapan bauran pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan dapat ditemukan
beberapa faktor yang membantu meningkatkan volume penjualan, yaitu aspek produk (produk
yang berkualitas tinggi), aspek tempat (tempat produksi yang mempunyai dua lokasi
mempermudah akses bahan pokok ke rumah produksi). Sedangkan untuk aspek harga dan
promosi, Masih harus ada perbaikan dan peningkatan secara berkala.

4.2 Saran
Untuk mengoptimalkan penerapan strategi bauran pemasaran produk dengan baik dan
berdasarkan hasil analisis peneliti, akan ada beberapa saran yang perlu menjadi pertimbangan
antara lain:
1. Promosi perlu digalakkan lagi dengan jalan mengiklankan produk dan memperkuat jaringan
bisnis.

2. Strategi penjualan yang dilakukan lebih diperbanyak lagi, dan tidak sekedar hanya sebatas
strategi tradisional, semisal mengirimkan produk kripik buah untuk dikenalkan pada konsumen
luar kota secara lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Agustianto, Perdagangan dalam Al-quran (www.niriah.com//Agustianto Weblog.htm,diakses 31 Januari
2010)
Arifin, Ali. 2009. Seni Menjual. Yogyakarta:PT. Andi
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Assauri Sofyan. 2002 .Manajemen Pemasaran (dalam konsep dan strategi), Jakarta: RajawaliGrafindo
Baridwan Zaki. 1988. Intermediate Accounting, Edisi ketiga, Yogyakarta : Bagian Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada,
Catur E. Rismiati Ig. Bomdan Suratno. 2006. Pemasaran Barang dan Jasa, Yogyakarta;Kanisius.
Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2006.Pedoman Penulisan Skripsi. Malang; Fakultas Tarbiyah UIN Malang
Hakikat

dan

Ruang

Lingkup

Metode

Penelitian

Pendidikan

(http://Blog.360.Yahoo.Com/BlogZ0ypwug4a6nvuqoj_Km?Cq=1&P=93
http://Www.Ktiguru.Org/ndex.Php/Interpretatif-2,diakses tanggal 22 desember 2009
Harper W. Boyd, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global.
Jakarta: Erlangga.
http://prbusiness.blogspot.com//bauranpemasaran/Pemasaran.htm, diakses tanggal 22 desember 2009
Iqbal Hasan, M. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
J. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. ,Edisi Revisi Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kartajaya Hermawan & Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung: PT Mizan Pustaka
Kotler,Philip dan Gary Armstrong.2005.Prinsip-prinsip pemasaran, Jakarta; Erlangga

BAB II

TEORI
2.1 Pengertian Bauran Pemasaran
Perencanaan dalam pemasaran mencakup penentuan strategi yang akan dipakai agar
produk dapat dijual ketangan konsumen. Hal ini berarti bahwa tugas manajemen pemasaran
adalah bagaimana mengkomunikasikan keberadaan produk kepada pasar sehingga dalam pikiran
konsumen muncul perhatian akan produk tersebut, merasa tertarik dan kemudian konsumen
memutuskan untuk membelinya.
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan
kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang
(place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran
disebut pemasar. PeMasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk
mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi,
dan tidak berakhir dengan penjualan. Menurut Dharmmesta & Handoko Kegiatan pemasaran
perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.
Secara definisi, Kotler menyebutkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah penganalisisan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan programprogram yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk
mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di
dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".
Dalam menghadapi pasar sasarannya perusahaan memiliki seperangkat alat-alat pemasaran yang
sangat berperan untuk memperoleh dampak maximum terhadap pasar. Alat-alat pemasaran
tersebut terangkum dalam bauran pemasaran perusahaan. Secara definitif dikatakan oleh Philip
Kotler bahwa Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut dapat
dikelompokan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai 4P yaitu: produk
(product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Keempat variabel tersebut
dapat dikombinasikan dan saling berkaitan satu sama lain sehingga keputusan disatu bagian akan
mempengaruhi tindakan dibagian lain, sebagaimana halnya konsep sistem.
2.2 PENGERTIAN PEMASARAN
Demikian halnya dengan yang dikemukakan oleh William J. Santon dalam buku Swastha
dan Handoko (2008, Hal 4) bahwa : Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli petensial .
Adapun pengertian pemasaran menurut Yazid (2005 : 13) mengemukakan bahwa :
Pemasaran merupakan penghubung anatar organisasi denga konsumennya. Peran penghubung ini
akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar .
Lain halnya menurut Alma (2004, Hal 2) mengatakan bahwa : Pemasaran didefinisikan
sebagai kegiatan membeli dan menjual, dan termasuk didalamnya kegiatan menyalurkan barang
dan jasa antara produsen dan konsumen .
Dari definisi-definisi pemasaran tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
terdapat dua tujuan dari dua pihak yang berbeda yaitu pembeli dan penjual yang harus dicapai

oleh pemasaran. Oleh karena itu, pemasaran dilakukan untuk (1) menilai kebutuhan dari pembeli
potensial dan (2) memuaskan kebutuhan tersebut. Adapun yang disebut sebagai calon pembeli
atau pembeli potensial adalah para individu yang melakukan untuk dikonsumsi sendiri (dengan
keluarganya) dan organisasi-organisasi yang membeli sesuatu untuk kelancaran usaha mereka
(misalnya perusahaan manufaktur) atau untuk dijual kembali (misalnya pedagang besar dan
pengecer).
Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan
menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Menurut Kotler (2002, Hal 4)
terjemahan, bahwa orang-orang pemasaran melakukan pemasaran dari 10 jenis wujud yang
berbeda yaitu barang, jasa, pengayaan, peristiwa, orang, tempat, kepemilikan, organisasi,
informasi dan gagasan.
Untuk lebih jelasnya maka uraian dari pendapat Kotler akan dijelaskan yaitu sebagai
berikut :
1. Barang
Barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan usaha pemasaran
kebanyakan negara.
2. Jasa
Ketika perekonomian semakin maju, semakin meningkat proporsi kegiatan mereka difokuskan
pada produksi jasa.
3. Pengalaman
Dengan merangkai-rangkaikan beberapa jasa dan barang, seseorang dapat menciptakan,
mempergelarkan dan memasarkan pengayaan pengalaman.
4. Peristiwa

Pemasar mempromosikan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan waktu bersejarah seperti


olimpiade, ulang tahun perusahaan, pameran dagang yang besar, peristiwa-peristiwa olahraga
dan pementasan seni.
5. Orang
Pemasaran selebriti telah menjadi bisnis penting. Bertahun-tahun yang lalu, seseorang yang
membutuhkan popularitas akan menyewa agen pers untuk memuat riwayatnya di surat kabar dan
majalah.
6. Tempat
Tempat kota, negara bagian, wilayah dan bangsa-bangsa keseluruhan bersaing secara aktif untuk
menarik para turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan tempat tinggal baru.

7. Properti
Adalah hak kepemilikan tak terwujud baik itu berupa benda nyata (real estate) atau finansial
(saham dan obligasi). Properti itu diperjual belikan, dan itu menyebabkan timbulnya upaya
pemasaran. Agen real estate bekerja atas nama pemilik atau pencari properti guna menjual atau
membeli real estate untuk keperluan komersial atau tempat tinggal.
8. Organisasi
Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat dan menyenangkan pikiran
masyarakat publik mereka. Jika dilihat iklan identitas badan usaha yang ditayangkan oleh
perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pengakuan publik.
9. Informasi

Informasi dapat diproduksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk. Pada hakikatnya informasi
merupakan sesuatu yang diproduksi dan didistribusikan oleh sekolah dan universitas dengan
harga tertentu kepada para orang tua, mahasiswa dan masyarakat.
10. Gagasan
Setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar. Produk dan jasa adalah platform
untuk menyerahkan beberapa gagasan atau manfaat. Pemasar berusaha keras untuk mencari
kebutuhan inti yang ingin mereka penuhi.
Begitu pentingnya peranan pemasaran dalam menentukan kelanjutan usaha suatu
perusahaan, sehingga banyak diantara perusahaan dalam manajemennya menempatkan posisi
pemasaran paling depan. Seorang pemasar harus selalu tahu lebih dulu pasar yang akan
dimasukinya, baik besarnya pasar yang ada, pasar potensil, struktur sampai kepada tingkat
persaingan yang ada.
Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik perusahaan dagang
ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Tujuan
perusahaan dalam memasarkan produksinya ini dapat bersifat jangka pendek atau jangka
panjang.
Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat penting untuk
diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui berbagai strategi pemasaran
yang akan diterapkan nantinya. Jika tujuan perusahaan sudah diketahui, maka dapatlah disusun
strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat
bersifat jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana yang
telah disusun.

2.3 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran


Berdasarkan definisi-definisi bauran pemasaran diatas, dapat disimpulkan pengertian
bauran pemasaran adalah empat unsur pemasaran yang saling terkait dan digunakan dalam
formulasi yang tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif
sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sebagai salah satu strategi pemasaran yang mengandung empat pilar penting untuk dapat
menguasai pangsa pasar, bauran pemasaran mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:

2.3.1Produk (Product)
Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana produk ini
merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan berhasil
apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya konsumen
memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.
Menurut Assauri produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh
konsumen guna memenuhi kebutuhannya dan memberikan kepuasan.
Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisisi.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Perencana produk harus memikirkan produk pada 3 tingkat:
a. Produk Inti
Jasa untuk memecahkan Masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu
produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli
b. Produk Aktual

Bagian dari produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek dan pengemasan
dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat produk inti.
c. Produk Tambahan
Tambahan servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk inti
dan produk aktual.
1)

Klasifikasi Produk
Secara tradisional, peMasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan,
wujud dan penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran
pemasaran yang sesuai.
Barang konsumen diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan belanja produk yang dibeli oleh
konsumen akhir untuk konsumsi pribadi dibagi atas empat produk, yaitu:

a)

Produk sehari-hari (Convenience product). Produk konsumen yang biasanya sering dibeli,
seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan dan usaha membelinya minimal, meliputi:

Produk kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen secara teratur


Produk impuls: produk yang dibeli dengan sedikit perencanaan atau usaha untuk mencari
Produk keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen membutuhkan
b)

Produk shopping (Shopping product). Produk konsumen yang dalam proses memilih dan
membeli ditandai dengan pembandingan kesesuaian mutu, harga dan gaya, meliputi:

Produk homogen: produk yang mempunyai mutu sama, tetapi harganya cukup berbeda.
Produk heterogen: produk yang mana konsumen memandang sifat produk lebih penting
ketimbang harga.
c)

Produk khusus (Specialty product). Produk konsumen dengan karakteristik unik atau
diidentifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli, sehingga pembeli bersedia
melakukan usaha khusus untuk membeli.

d)

Produk yang tidak dicari. Produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui konsumen,
atau kalaupun diketahui, biasanya tidak berpikir untuk membelinya.

2)

Atribut Produk
Semua produk memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri dan model. Semua atribut
produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototype product.
Prototype product ini yang akhirnya menjadi brandmerk karena sudah semakin diperbaiki mutu
dan tampilannya.

Sebagai salah satu aspek penting dalam marketing mix, atribut produk melingkupi tiga unsur,
yaitu:
a) Mutu Produk.
Menurut kotler dalam buku karangan Catur Rismiati dan Bondan Suratno mutu merupakan
kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merk dalam menjalankan fungsinya. Maka, mutu
merupakan pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
pemeliharaan dan perbaikan segala atribut lainnya.
b) Ciri-Ciri Produk
Produk apa pun dapat dipasarkan dengan ciri-ciri beragam. Perusahaan harus mengidentifikasi
mana ciri-ciri pilihan yang optimal yang lebih sesuai dengan membidik pangsa pasar lebih besar
jika perusahaan itu mampu memberikan inovasi pengembangan produk.
3)

Pengertian Produk Mix dan Produk Line


Produk mix (bauran produk) adalah seluruh barang yang ditawarkan untuk dijual kepada
konsumen oleh perusahaan. Produk line (lini produk) adalah sekelompok barang-barang yang
prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dan memiliki karakteristik bentuk yang sama.
Bauran produk lebih bsnysk membicarakan tentang kombinasi beragai produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan untuk dapat menarik minat dan mendapatkan pelanggan setia dari produk
yang dihasilkan.

4)

Kendala-kendala strategi produk


Tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk
unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang berdampak
pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk individual.
Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat unit bisnis bersaing, mendorong timbulnya
perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk juga dibatasi oleh daur hidup
produk.

2.3.2

Harga (price)
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting dalalm
menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor
yang menentukan marketing mix, harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan
peMasukan atau pendapatan bagi perusahaan.

Menurut bayu swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah
beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya.
Dari pengertian harga tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah nilai suatu
barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa
yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar sejumlah uang. Hal ini juga harus
diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan maksud
untuk menjadikan barang atau jasa produksinya dalam kategori luxuries, maka harga yang
semakin tinggi dapat menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi akan
berbeda jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga yang harus digunakanpun
menyesuaikan dengan kemampuan pasar.
a)

Tujuan penetapan harga. Catur dalam bukunya menyebutkan ada empat tujuan utama yang dapat
diraih perusahaan melalui kebijakan harga, yaitu:

Bertahan hidup
Jika perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebih, atau terus
perubahan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat menetapakan harga jual yang rendah
agar pabrik dapat terus berproduksi dan persediaan bisa berputar. Perusahaan- perusahaan ini
akan mampu bertahan hidup dalam bisnisnya sepanjang harga jualnya dapat menutup biaya
variable saja.
Memaksimalisasi laba jangka pendek
Kebanyakan perusahaan akan menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan
keuntungan setinggi-tingginya. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya ada
hubungannya dengan tingkat harga sehingga menetapkan tingkat harga tertentu untuk
memperoleh keuntungan maksimal dan arus kas. Dalam hal ini, perusahaan lebih menenkankan
keuntungan jangka pendek.
Unggul dalam bagian pasar
Perusahaan perusahaan lain juga berusaha meraih pasar yang dominan. Perusahaan yang
memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati struktur biaya yang rendah dan
keuntungan jangka panjang yang tinggi. Perusahaan perusahaan ini berusaha keras agar
mendapat bagian pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual serendah mungkin.
Unggul dalam kualitas produk

Suatu perusahaan mungkin berkeinginan menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk di
pasarnya. Umumnya, perusahaan ini menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar bisa menutup
biaya penelitian dan pengembanngan dan biaya-biaiya untuk menghasilkan mutu produk yang
tinggi.
b)

Strategi Harga. Harga merupakan salah satu komponen dalam marketing mix sebagai salah satu
komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan strategi harga yang
tepat bagi produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam
menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam menentukan harga produk dapat
mengakibatkan produk itu semakin tidak laku atau bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi
lagi.
Dalam menentukan strategi harga atas suatu produk, harus dipertimbangkan produksi produk di
pasar persaingan, dan juga siklus kehidupan produk tersebut. produk lain yang mempunyai target
pasar sama dengan market leadernya tentu tidak akan bisa menyaingi harga standar terendah dari
market leder, karena jika produk nomor dua itu mematok harga sama dengan yang dilakukan
market leader, konsumen lebih memilih merk yang menjadi market leader.

c)

Metode-Metode Penetapan Harga. Perusahaan perusahaan menentukan harga dasar mereka


dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi faktor-faktor yang selalu berubah dalam
lingkungannya. Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya yang paling sederhana
adalah cost-plus pricing dan mark up pricing method.

Metode cost-plus pricing. Pada metode ini, produsen / penjual akan menentukan harga jual untuk
satu unit barang ditambah suatu jumlah tertentu untuk menutup laba yang diinginkan. Laba yang
diinginkan dalam konsep ini disebut margin.
Harga Jual = Biaya Total + Margin
Metode mark up pricing. Metode mark up pricing ini hampir sama dengan metode costplus
pricing. Hanya saja metode mark up pricing ini lebih cocok digunakan untuk pedagang/ penjual,
sedangkan metode cost-plus pricing cocok digunakan oleh produsen. Berdasarkan metode ini,
penjual/pedagang menentukan harga jualnya dengan cara menambah harga jual produk dengan
sejumlah mark up.
Mark up sendiri merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Dalam menentukan mark
up juga perlu diperhatikan biaya penjualan, biaya penelitian, dan biaya lainnya karena biayabiaya tersebut Masuk dalam mark up.

Harga Jual = Harga Beli + Mark Up


Metode Harga Break Even (Break-even pricing). Penetapan dengan metode ini artinya harga jual
produk adalah sama besarnya dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk. Suatu
keadaan dikatakan break even penghasilan yang diterima adalah sama dengan total biaya yang
dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan dikatakan memperoleh laba jika jumlah
penjualannya bisa melebihi di atas titik break even. Dalam metode ini produsen harus
mempunyai anggapananggapan terhadap suatu kondisi agar produksinya tidak mengalami
kesalahan.
Penetapan Harga dalam Hubungan dengan Pasar. Dalam metode ini harga tidak ditentukan
berdasarkan biaya produksi, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan. Harga
atas suatu barang ditentukan dari melihat harga barang produksi lain yang ada di pasaran.
Perusahaan akan menentukan harga sama dengan perusahaan lain, lebih tinggi atau bahkan lebih
rendah dari harga pesaingnya.

2.3.3

Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan
untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran. Sebagaimana
Hurriyati mengatakan, promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawrkan perusahaan
yang bersangkutan.
Dalam pemasaran modern, produsen bukan saja bertanggung jawab menciptakan produk
yang menarik akan tetapi produsen harus juga dapat berkomunikasi dengan konsumennya yang
diharapkan nanti bisa menjadi konsumen tetap. Dalam hal ini diperlukan yang namanya
komunikasi pemasaran. Dengan adanya komunikasi pemasaran, seorang produsen tidak akan
kehilangan pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan volume penjualan barang
produksinya. Menurut kotler, ada tiga tingkatan tanggapan khalayak sasaran atas informasi
pemasaran yang disampaikan para komunikator pemsaran. Ketiga tingkatan tersebut adalah
afektif, kognitif, dan keperilakuan.

Seperti halnya dengan unsur bauran pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai
kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa. Dalam hal ini kombinasi unsur
promosi lebih dikenal dengan promotional mix atau bauran promosi yang meliputi periklanan,
personal selling, publisitas dan promosi penjualan.
a)

Periklanan
Periklanan merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa
yang dibayar oleh sponsor tertentu.

b)

Personal Selling
Personal selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli atau
lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

c)

Publisitas
Publisitas merupakan pembritahuan secara komersial di media Massa atau sponsor secara non
pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide perusahaan.

d)

Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan, personal selling, dan
publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi penjualan di
antaranya pameran, peragaan, demonstrasi dan sebagainya.

2.3.4

Tempat (place)
Dalam kombinasi bauran pemasaran yang mencakup empat komponen pemasaran salah
satunya adalah unsur tempat atau dalam beberapa buku banyak disebutkan sebagai aspek
distribusi. Hurriyati menjelaskan untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai
saluran distribusi, sedangkan untuk produksi jasa place diartikan scbagai tempat pelayanan jasa.
Dalam perekonomian sekarang ini, produsen tidak langsung menjual hasil produksinya ke
konsumen. Akan tetapi dalam mengembangkan pangsa pasar, produsen banyak melalui tahapan
perantara untuk meMasarkan hasil produksinya.
Beberapa perantara seperti pedagang besar dan pengecer yang membeli dan menjual
kembali barang dagangannya disebut pedagang perantara. Selain perantara-perantara itu ada
perantara lain guna menunjang pemasaran suatu produk diantaranya makelar, agen penjualan,
dan lain sebagainya.

a)

Saluran Distribusi untuk barang konsumsi. Perantara yang melakukan fungsi penyaluran barang
dari tangan konsumen ke tangan konsumen akhir ada tiga macam, yaitu agen, pedagang besar
dan pengeer. Ada lima macam kombinasi saluran distribusi barang konsumsi.

Saluran distribusi langsung. Saluran distribusi ini disebut sebagai saluran distribusi langsung
karena sebagai produsen langsung mendatangi konsumen.
Saluran distribusi menggunakan satu perantara. Bentuk saluran distribusi ini menggunakan satu
perantara yaitu pengecer besar. Yang dimaksud dengan pengecer besar ini adalah pengecer yang
melakukan pembellian pada produsen untuk kemudian menjualnya pada konsumen akhir.
Saluran distribusi tradisional. Dalam saluran distribusi semacam ini, produsen hanya melayani
penjualan dalam jumlah besar kepada penjual besar saja dan tidak menjual kepada pengecer.
Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani
oleh pengecer saja.
Dalam saluran ini, produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya
kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada pengecer. Agen yang terlibat dalam
saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
Dalam saluran distribusi ini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan
kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama
kepada pengecer besar.
b)

Saluran Distribusi untuk barang produksi. Ada empat macam kombinasi saluran pemasaran
untuk kelompok barang industri.

Saluran distribusi langsung


Saluran distribusi menggunakan satu perantara distributor industri
Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan bahwa unit
penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada
penyalur perlu dipertimbangkan pula, sehingga agen memegang peran penting dalam
penyimpanan barang.
Pada umumnya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang memiliki department
pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki
daerah pemasaran baru.
c)

Manajemen Saluran Distribusi. Saluran distribusi pada dasarnya merupakan system perilau yang
kompleks karena didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan perusahaan untuk mencapai

tujuan pribadi dan tujuan perusahaan. Oleh karenanya saluran distribusi inipun tidak tetap, tetapi
dapat berubah sesuai dengan perubahan system.
d)

Lokasi yang Strategis. Penentuan lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi jumlah volume
penjualan produk yang dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh karenanya, sebuah perusahaan akan
mencari lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun lokasi
distribusinya. Jika berdasarkan penelitian pasar, telah diketahui daerah-daerah potensial sebagai
tempat produk yang dihasilkan perusahaan, maka yang terpenting adalah menentukan daerahdaerah strategis tempat para perantara membantu menyalurkan barang hingga sampai ke tangan
konsumen.

BAB 3
IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN
3.1 Implementasi bauran pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan
Agar perusahaan tidak kehilangan langganan dan bisa menembus pasar yang potensial,
maka perusahaan harus bisa melayani dan memenuhi permintaan pasar yang ada. Untuk bisa
memenuhi hal itu perusahaan harus berusaha membuat produknya lebih unggul untuk menarik

minat konsumen. Hal tersebut bisa ditempuh dengan mengadakan perubahan-perubahan warna,
bentuk, ukuran, kualitas, atau menmbah variasi yang ada.
Dengan jalan ini perusahaan akan bisa menciptakan produk sesuai dengan keinginan pasar,
dapat mempengaruhi pandangan konsumen. Ini mengandung makna bukan akan menjadikan
pelanggan tetap loyal pada perusahaan, tetapi bisa mencipptakan langganan baru yang lebih luas
dan potensional.
Dalam perusahaan perniagaan, penjualan berarti transaksi-transaksi yang meliputi
pengiriman barang untuk ditukar dengan kas, janji-janji untuk membayarnya. Menurut model
bauran pemasaran maka hal ini termasuk dalam aaspek distribusi atau place. Pengiriman barang
yang tepat waktu akan membantu perusahaan untuk bisa memperoleh kepercayaan dari
pelanggan yang pada akhirnya akan meningkatkan volume penjualan.
Selain kedua aspek yang dianggap bisa meningkatkan volume penjualan masih ada dua
aspek yang mempengaruhinya, yaitu aspek harga dan aspek promosi. Dalam penentuan harga
perusahaan sudah seharusnya memiliki strategi untuk bisa tetap mengusai harga pasar. Penentuan
harga ini sesuai dengan kebutuhan pengeluaran dan biaya operasionalnya. Penentuan harga ini
sudah seharusnya menjadi prioritas bagi perusahaan agar konsumen merasa puas dengan hasil
produksinya yang disertai dengan harga yang berimbang.
Untuk meningkatkan volume penjualan yang diinginkan oleh perusahaan maka sudah
menjadi keharusan bagi produsen memberikan tambahan pengetahuan pada konsumen dengan
memberikan promosi barang yang diproduksi perusahaan. Promosi merupakan salah satu jalan
alternatif bagi perusahaan agar konsumen mengetahui barang yang diproduksi oleh perusahaan.
Oleh karenanya promosi bisa digunakan sebagai media guna meningkatkan volume penjualan.

Setiap perusahaan dealer motor mempunyai tujuan dan sasaran untuk memperoleh
keuntungan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini dapat tercapai jika
perusahaan dapat meningkatkan penjualan melalui peningkatan pangsa pasar dan menerapkan
konsep-konsep bauran pemasaran yang tepat, agar posisi perusahaan di pasaran dapat
ditingkatkan. Dalam kaitannya dengan pembahasan ini, terdapat 4 (empat) kebijaksanaan

marketing mix yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu : jenis produk, harga, promosi, saluran
distribusi.
Berikut ini akan disajikan analisis mengenai kebijaksanaan bauran pemasaran dalam usaha
untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1.

Produk
Marketing mix adalah permasalahan yang penting bagi perusahaan yang diarahkan untuk
meningkatkan volume penjualan. Salah satu kebijaksanaan marketing mix yang berperan dalam
meningkatkan volume penjualan adalah aspek produk. Adapun kaitannya denga aspek produk
yang menunjukkan bahwa jenis motor merek Yamaha yang dijual oleh perusahaan PT. Megatama
Motor yaitu : New Vega R Cakram, Jupiter Z, New Jupiter Z, RX-King, New F1ZR-RR, dan
Mio. Oleh karena itulah pertumbuhan lini produk sepeda motor adalah sebagai berikut :

a. Tahun 2000 2002


Dalam penjualan sepeda motor khususnya pada PT. Megatama Motor di Makassar selama tahun
2000 2002, jenis sepeda motor yang dijual oleh perusahaan dapat meliputi : Vega R, Cakram,
Jupiter Z dan RX-King.
b. Tahun 2003 2007
Pelaksanaan penjualan sepeda motor merek Yamaha khususnya pada PT. Megatama Motor di
Makassar selama tahun 2003 2007, yang dapat meliputi : Vega R Cakram, Jupiter Z, RX-King
dan New F1ZR.
c. Tahun 2008 2009
Pelaksanaan penjualan sepeda motor merek Yamaha dalam tahun 2008 2009 pada PT.
Megatama Motor daapat meliputi : Vega R Cakram, Jupiter Z, RX-King, New F1ZR dan Mio.

2.

Harga Jual
Masalah harga jual dalam pemasaran sepeda motor adalah merupakan faktor yang penting,
sebab dengan adanya harga jual yang bersaing maka akan dapat mempengaruhi peningkatan
volume penjualan, dimana kesalahan dalam penetapan harga jual akan mempengaruhi kelancaran
penjualan sepeda motor.
Pentingnya strategi harga jual sepeda motor, maka setiap perusahaan perlu melakukan
evaluasi terhadap penentuan harga jual, hal ini dimaksudkan untuk melihat penerapan strategi
harga jual pemasaran sepeda motor.

3.

Aspek Promosi
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah menciptakan kesadaran
konsumen tentang sifat barang yang akan dijual, sehingga target penjualan dapat ditingkatkan
melalui program promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam melakukan pemasaran
sepeda motor. Tujuan dan sasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan promosi
tersebut ini adalah untuk dapat meningkatkan volume penjualan dan selain itu dapat juga
mengatasi ketatnya persaingan dalam pemasaran sepeda motor yang ada.
Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan PT. Megatama Motor dalam
pemasaran sepeda motornya adalah dengan pemberian brosur dan potongan harga serta
pemberian hadiah-hadiah yang menarik diberikan kepada para konsumen. Hadiah yang diberikan
kepada konsumen meliputi : Helm, Jaket, Gantungan Kunci dan Kipas Angin.

4.

Saluran Distribusi
Adapun mata rantai saluran distribusi dalam penjualan sepeda motor merek Yamaha yang
dapat dilihat melalui skema III yaitu sebagai berikut :

SKEMA III
SALURAN DISTRIBUSI DALAM PEMASARAN MOTOR YAMAHA PADA PT.
MEGATAMA MOTOR DI MAKASSAR

Sumber : PT. Megatama Motor di Makassar

Dalam melaksanakan pemasaran sepeda motor oleh perusahaan pada PT. Megatama Motor
sebagai dealer melakukan pemasaran langsung kepada pengecer. Dimana, untuk pengecer dalam
kota Makassar meliputi PT. Wirajaya Motor, PT. Makassar Raya Motor dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya dapat disajikan data biaya distribusi dalam pemasaran sepeda motor
yang dikeluarkan oleh PT. Megatama Motor di Makassar untuk tahun 2000 s/d tahun 2009

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam penerapan bauran pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan dapat ditemukan
beberapa faktor yang membantu meningkatkan volume penjualan, yaitu aspek produk (produk
yang berkualitas tinggi), aspek tempat (tempat produksi yang mempunyai dua lokasi
mempermudah akses bahan pokok ke rumah produksi). Sedangkan untuk aspek harga dan
promosi, Masih harus ada perbaikan dan peningkatan secara berkala.

4.2 Saran
Untuk mengoptimalkan penerapan strategi bauran pemasaran produk dengan baik dan
berdasarkan hasil analisis peneliti, akan ada beberapa saran yang perlu menjadi pertimbangan
antara lain:
1. Promosi perlu digalakkan lagi dengan jalan mengiklankan produk dan memperkuat jaringan
bisnis.
2. Strategi penjualan yang dilakukan lebih diperbanyak lagi, dan tidak sekedar hanya sebatas
strategi tradisional, semisal mengirimkan produk kripik buah untuk dikenalkan pada konsumen
luar kota secara lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Agustianto, Perdagangan dalam Al-quran (www.niriah.com//Agustianto Weblog.htm,diakses 31 Januari
2010)
Arifin, Ali. 2009. Seni Menjual. Yogyakarta:PT. Andi
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Assauri Sofyan. 2002 .Manajemen Pemasaran (dalam konsep dan strategi), Jakarta: RajawaliGrafindo
Baridwan Zaki. 1988. Intermediate Accounting, Edisi ketiga, Yogyakarta : Bagian Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada,
Catur E. Rismiati Ig. Bomdan Suratno. 2006. Pemasaran Barang dan Jasa, Yogyakarta;Kanisius.
Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2006.Pedoman Penulisan Skripsi. Malang; Fakultas Tarbiyah UIN Malang
Hakikat

dan

Ruang

Lingkup

Metode

Penelitian

Pendidikan

(http://Blog.360.Yahoo.Com/BlogZ0ypwug4a6nvuqoj_Km?Cq=1&P=93
http://Www.Ktiguru.Org/ndex.Php/Interpretatif-2,diakses tanggal 22 desember 2009
Harper W. Boyd, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global.
Jakarta: Erlangga.
http://prbusiness.blogspot.com//bauranpemasaran/Pemasaran.htm, diakses tanggal 22 desember 2009
Iqbal Hasan, M. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
J. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. ,Edisi Revisi Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kartajaya Hermawan & Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung: PT Mizan Pustaka
Kotler,Philip dan Gary Armstrong.2005.Prinsip-prinsip pemasaran, Jakarta; Erlangga

Anda mungkin juga menyukai