Standar Baku Mutu Limbah Industri
Standar Baku Mutu Limbah Industri
Standar Baku Mutu Limbah Industri
INDUSTRI
1. BAKU MUTU LIMBAH ASAM GLUTAMAT
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk Glutamic Acid (GA) /
Mono Sodium Glutamat (MSG).
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk MSG.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :
Catatan :
a.
Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
b.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk ethanol.
Berdasarkan
Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di
atas dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk ethanol atau
alkohol.
4. BAKU MUTU LIMBAH MINYAK SAWIT
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam milligram parameter per Liter air Limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per tom produk minyak sawit.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan lndustri Minyak
Goreng menggunakan Proses Basah
Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan lndustri Minyak
Goreng menggunakan Proses Kering
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk minyak.
Proses
Berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di
atas dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk water glass /
sodium silikat
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton sodium silikat
8. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI BIJI KOPI DAN COKLAT
Berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton biji kopi / coklat
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton minuman ringan ( soft drink
).
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton minuman ringan ( soft drink
).
10. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI BATERAI KERING
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton baterai kering
11.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton pulp dan kertas
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton pulp dan kertas
12.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk biskuit dan roti.
13. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI PELEBURAN TEMBAGA
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :
Keterangan :
*) Pembuangan Langsung ke laut
14.
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di
atas dinyatakan dalam kilogram parameter per ton industri gula.
15.
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per Liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas
2
dinyatakan dalam gram parameter per m produk pelapisan logam.
16.
Berdasarkan
keputusan
Menteri
Negara
Catatan :
Lingkungan
Hidup
(nomor
kep-
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalarn kilogram parameter per ton bahan baku kulit .
Berdasarkan
keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
(nomor
kep-
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per Liter air Limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas
dinyatakan dalam kg parameter per ton bahan baku (penggaraman kulit
mentah).
Surat Keputusan Gubernur Jatim No.45 tahun 2002
Air limbah yang dihasilkan oleh proses industri memiliki beberapa
indikator yang perlu diuji kadarnya. Menurut surat keputusan Gubernur Jawa
Timur no. 45 tahun 2002 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau
kegiatan Industri lainnya di Jawa Timur , parameter parameter air limbah
yang diperiksa untuk Industri penyamakan kulit adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
Crom Total
e.
f.
NH3 N
g.
Adapun baku mutu limbah cair untuk industri penyamakan untuk volume
air limbah maksimum persatuan bahan baku = 50 m3 / ton bahan baku kulit
kering proses lengkap, 30 m 3 / ton bahan baku kulit kering proses sampai wet
blue, 20 m3 / ton bahan baku kulit wet blue sampai produk jadi adalah sebagai
berikut :
Kadar Maksimum ( mg / lt )
Parameter
Proses lengkap
Sampai wet
Bahan Baku
BOD5
COD
CromTotal
Minyak & Lemak
100
250
0,5
5
Blue
100
250
0,5
5
Wet Blue
75
200
0,3
3
NH3 N
10
10
Sulfida
0,80
0,80
0,50
( sbg H2S )
18.
Catatan :
a. Satuan kuantitas air limbah bagi :
usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan m3 per ton bahan
baku.
usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan m3 per ton
bahanbaku.
usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan m3 per
ton produk.
b. Satuan beban pencemaran bagi :
usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan kg per ton bahan
baku.
usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan kg per ton bahan
baku.
usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan kg per
ton produk.
c. Khusus bagi usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan, satuan
kuantitas air limbah dapat menggunakan satuan m3 per ton bahan baku,
yaitu sebesar 60m3 per ton bahan baku. Dengan demikian, nilai beban
pencemaran bagi masing-masing parameter dalam satuan kg per ton
bahan baku adalah sebagai berikut :
TSS : 6 kg/ton bahan baku
Sulfida : 0,06 kg/ton bahan baku
Amonia : 0,3 kg/ton bahan baku
BOD : 6 kg/ton bahan baku
COD : 18 kg/ton bahan baku
Minyak-lemak : 0,9 kg/ton bahan baku
d. Bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan
hasil
perikanan
yang
Keterangan :
Qmix
: kuantitas air limbah gabungan bahan baku, dalam satuan
m3;
Qi
Pi
Keterangan :
Lmix
: beban pencemaran kegiatan, dalam satuan kg;
C
: kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix
: kuantitas air limbah gabungan, dalam satuan m3.
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Hasil
Perikanan Yang Melakukan Lebih Dari Satu Jenis Kegiatan Pengolahan
Catatan :
a. Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil
perikanan yang melakukan lebih dari satu kegiatan pengolahan adalah
jumlah perkalian antara nilai kuantitas air limbah dengan jumlah bahan
c. Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Perikanan Yang Melakukan
Pengolahan Air Limbah Secara Terpusat
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per 100 liter (HL) produk atau
minuman beralkohol.
Berdasarkan
keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
(nomor
kep-
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per Liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per hektoliter produk bir.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan
dalam
gram
parameter
per
meter
kubik
produk
kayu
lapis/partikel board.
c. 1000 m2 produk = 3,6 m3 produk dengan ketebalan 3,6 milimeter.
21. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk tapioka.
22. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk tekstil
c. Air limbah blow down boiler, regenerasi ion exchange dan lain-lain apabila
terpisah harus memenuhi Baku Mutu Air Limbah Golongan. Apabila jadi
satu harus memenuhi Baku Mutu Air Limbah Industri tekstil.
23. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI JAMU
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram paramater per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton bahan baku.
24. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI ROKOK
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
a. Kategori I yaitu sumber air limbah yang berasal dari proses primer basah
dan sumber air limbah yang berasal dari proses sekunder, termasuk
sumber air limbah yang hanya berasal dari proses primer basah.
b. Kategori II yaitu air limbah industri kategori I digabung dengan air limbah
domestik.
c. Kategori III yaitu sumber air limbah yang berasal dari proses primer kering
dan/atau sumber air limbah yang berasal dari proses sekunder, termasuk
industri cerutu dan industri rokok tanpa cengkeh.
d. Kategori IV yaitu air limbah industri kategori III digabung dengan air limbah
domestik.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk sabun detergen.
26.
BAKU
MUTU
LIMBAH
INDUSTRI
SUSU
DAN
MAKANAN
YANG
Catatan :
a. Pabrik susu dasar menghasilkan susu cair dan krim, susu kental manis dan
atau susu bubuk.
b. Pabrik terpadu : menghasilkan produksi dari susu seperti keju, mentega
dan atau es krim.
c. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakn
dalam iligram parameter per Liter air limbah.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton bahan baku.
28. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI KECAP
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk kecap.
c. 1 kg kedelai = 20 liter kecap, 1 liter kecap = 1,4 kg kecap.
29.
Catatan :
a. Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang melakukan
proses penggorengan dalam tahapan kegiatan pengolahannya, parameter
minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L.
b. Satuan kuantitas air limbah adalah m3 per ton bahan baku.
c. Satuan beban adalah kg per ton bahan baku.
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang melakukan
proses penggorengan dalam tahapan kegiatan pengolahannya, parameter
minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L.
c. Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan adalah jumlah perkalian antara
nilai kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku senyatanya dari
masing-masing kegiatan sebagaimana dinyatakan dalam persamaan
berikut :
Keterangan :
Qmix : kuantitas air limbah gabungan kegiatan, dalam satuan m3;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing kegiatan,
Pi
bahan baku.
Catatan :
Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
miligram parameter per liter air limbah.
30. BAKU MUTU LIMBAH RUMAH PEMOTONGAN HEWAN
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
miligram parameter per liter air limbah.
31. BAKU MUTU LIMBAH PENGOLAHAN DAGING
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk daging
32. BAKU MUTU LIMBAH KEGIATAN HOTEL
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Parameter bakteri Coliform dinyatakan dalam MPN/100 ml.
33. BAKU MUTU LIMBAH AIR LIMBAH KEGIATAN MINYAK, GAS, DAN
PANAS BUMI
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Eksplorasi dan
Produksi Migas
Baku Mutu Air Limbah dari Fasilitas Eksplorasi dan Produksi Migasdi
Lepas Pantai (off shore)
Keterangan :
(1)
Tidak
mengandung
minyak
bebas,
dalam
Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas dari
Fasilitas Darat (on shore) Lama
Catatan :
(1). Fasilitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas darat (onshore) lama adalah fasilitas yang digunakan untuk kegiatan
eksplorasi, pengeboran, sumur produksi, sumur injeksi, well
treatment, dan fasilitas pengolahan minyak dan gas dari industri
minyak dan gas yang telah beroperasi atau tahap perencanaannya
dilakukan
sebelum tahun 1996.
(2). Apabila air limbah terproduksi dibuang ke laut parameter TDS
tidak diberlakukan.
Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas dari
Fasilitas Darat (on shore) Baru
Catatan :
(1) Fasilitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas darat (onshore) lama adalah fasilitas yang digunakan untuk kegiatan
eksplorasi,
pengeboran,
sumur
produksi,
sumur
injeksi,
well
Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Eksplorasi dan
Produksi Panas Bumi
Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Minyak
Bumi
Catatan :
(1) Apabila air limbah drainase tercampur dengan air limbah proses,
maka campuran air limbah tersebut harus memenuhi Baku Mutu
Pembuangan Air Limbah Proses.
(2) Dihitung berdasarkan perbedaan antara outlet dan inlet.
Catatan :
Apabila air limbah drainase tercampur dengan air limbah proses, maka
campuran air limbah tersebut harus memenuhi Baku Mutu Air Limbah
Proses
Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Instalasi, Depot,
dan Terminal Minyak
Catatan :