Standar Baku Mutu Limbah Industri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

STANDAR BAKU MUTU LIMBAH

INDUSTRI
1. BAKU MUTU LIMBAH ASAM GLUTAMAT
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk Glutamic Acid (GA) /
Mono Sodium Glutamat (MSG).
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk MSG.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

2. BAKU MUTU LIMBAH SODA KOSTIK KLOR


Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :
a.
Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
b.

dinyatakan dalam miligram parameter per liter air limbah.


Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel
di atas dinyatakan dalam kg atau gram parameter per ton produk soda
kostik.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

3. BAKU MUTU LIMBAH ETHANOL


Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk ethanol.

Berdasarkan
Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di
atas dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk ethanol atau
alkohol.
4. BAKU MUTU LIMBAH MINYAK SAWIT
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam milligram parameter per Liter air Limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per tom produk minyak sawit.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan lndustri Minyak
Goreng menggunakan Proses Basah

Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan lndustri Minyak
Goreng menggunakan Proses Kering

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk minyak.

Proses

basah adalah proses kristalisasi fraksinasi yang melibatkan penambahan


deterjen sebagai senyawa penurun tegangan permukaan (wetting agent).
c. Proses kering adalah proses kristalisasi fraksinasi yang hanya melibatkan
pengaturan suhu dan tidak melibatkan penambahan deterjen.
5. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI KEMBANG GULA

Berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

6. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI MIE DAN KERUPUK


Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

7. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI WATER GLASS ( SODIUM SILIKAT )


Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di
atas dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk water glass /
sodium silikat

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton sodium silikat
8. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI BIJI KOPI DAN COKLAT

Berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton biji kopi / coklat

9. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI MINUMAN RINGAN


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton minuman ringan ( soft drink
).
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton minuman ringan ( soft drink
).
10. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI BATERAI KERING
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton baterai kering

11.

BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton pulp dan kertas
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton pulp dan kertas

12.

BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI BISKUIT DAN ROTI

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk biskuit dan roti.
13. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI PELEBURAN TEMBAGA
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa timur (Nomor 45 tahun 2002) :

Keterangan :
*) Pembuangan Langsung ke laut

14.

BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI GULA

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Nomor : 05 Tahun 2010)


Tanggal : 18 Januari 2010 :

Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di
atas dinyatakan dalam kilogram parameter per ton industri gula.
15.

BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (nomor : kep51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per Liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas
2
dinyatakan dalam gram parameter per m produk pelapisan logam.
16.

BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI CAT DAN TINTA

Berdasarkan

keputusan

Menteri

Negara

51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Catatan :

Lingkungan

Hidup

(nomor

kep-

a. Solvent-Based Cat harus Zero Discharge; semua limbah cair yang


dihasilkan harus ditampung atau diolah kembali dan tidak boleh dibuangdi
perairan umum.
b. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
c. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per meter kubik produk cat.
17. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalarn kilogram parameter per ton bahan baku kulit .

Berdasarkan

keputusan

Menteri

Negara

51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995.

Lingkungan

Hidup

(nomor

kep-

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per Liter air Limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas
dinyatakan dalam kg parameter per ton bahan baku (penggaraman kulit
mentah).
Surat Keputusan Gubernur Jatim No.45 tahun 2002
Air limbah yang dihasilkan oleh proses industri memiliki beberapa
indikator yang perlu diuji kadarnya. Menurut surat keputusan Gubernur Jawa
Timur no. 45 tahun 2002 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau
kegiatan Industri lainnya di Jawa Timur , parameter parameter air limbah
yang diperiksa untuk Industri penyamakan kulit adalah sebagai berikut :
a.

BOD5 ( Biochemical Oxygen Demand )

b.

COD ( Chemical Oxygen Demand )

c.

TSS ( Total Suspended Solid )

d.

Crom Total

e.

Minyak dan Lemak

f.

NH3 N

g.

Sulfida sebagai H2S

Adapun baku mutu limbah cair untuk industri penyamakan untuk volume
air limbah maksimum persatuan bahan baku = 50 m3 / ton bahan baku kulit
kering proses lengkap, 30 m 3 / ton bahan baku kulit kering proses sampai wet
blue, 20 m3 / ton bahan baku kulit wet blue sampai produk jadi adalah sebagai
berikut :

Kadar Maksimum ( mg / lt )
Parameter

Proses lengkap

Sampai wet

Bahan Baku

BOD5
COD
CromTotal
Minyak & Lemak

100
250
0,5
5

Blue
100
250
0,5
5

Wet Blue
75
200
0,3
3

NH3 N

10

10

Sulfida

0,80

0,80

0,50

( sbg H2S )

18.

BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan PengolahanHasil


Perikanan yang Melakukan Satu Jenis Kegiatan Pengolahan

Catatan :
a. Satuan kuantitas air limbah bagi :
usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan m3 per ton bahan
baku.
usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan m3 per ton
bahanbaku.
usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan m3 per
ton produk.
b. Satuan beban pencemaran bagi :
usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan kg per ton bahan
baku.
usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan kg per ton bahan
baku.
usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan kg per
ton produk.
c. Khusus bagi usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan, satuan
kuantitas air limbah dapat menggunakan satuan m3 per ton bahan baku,
yaitu sebesar 60m3 per ton bahan baku. Dengan demikian, nilai beban
pencemaran bagi masing-masing parameter dalam satuan kg per ton
bahan baku adalah sebagai berikut :
TSS : 6 kg/ton bahan baku
Sulfida : 0,06 kg/ton bahan baku
Amonia : 0,3 kg/ton bahan baku
BOD : 6 kg/ton bahan baku
COD : 18 kg/ton bahan baku
Minyak-lemak : 0,9 kg/ton bahan baku
d. Bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan

hasil

perikanan

yang

melakukan satu kegiatan pengolahan namun menggunakan lebih dari


satu jenis bahan baku hasil perikanan, berlaku ketentuan :

nilai kuantitas air limbah adalah jumlah perkalian antara nilai


kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku yang digunakan
senyatanya, seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut :

Keterangan :
Qmix
: kuantitas air limbah gabungan bahan baku, dalam satuan
m3;
Qi
Pi

: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing


kegiatan jenis bahan baku,dalam satuan m3/ton;
: jumlah bahan baku yang digunakan senyatanya, dalam
satuan ton.

nilai beban pencemaran adalah perkalian antara nilai kadar dengan


nilai kuantitas air limbah, seperti yang dinyatakan dalam persamaan
berikut :

Keterangan :
Lmix
: beban pencemaran kegiatan, dalam satuan kg;
C
: kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;

Qmix
: kuantitas air limbah gabungan, dalam satuan m3.
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Hasil
Perikanan Yang Melakukan Lebih Dari Satu Jenis Kegiatan Pengolahan

Catatan :
a. Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil
perikanan yang melakukan lebih dari satu kegiatan pengolahan adalah
jumlah perkalian antara nilai kuantitas air limbah dengan jumlah bahan

baku (atau produk) senyatanya dari masing-masing kegiatan, seperti


yang dinyatakan dalam persamaan berikut :
Keterangan :
Qmix : kuantitas air limbah, dalam satuan m3;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing kegiatan,
Pi

dalam satuan m3/ton;


: jumlah bahan baku yang digunakan (atau produk yang
dihasilkan) senyatanya, dalam satuan ton bahan baku (atau ton
produk).

b. Nilai beban pencemaran bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil


perikanan yang melakukan lebih dari satu kegiatan pengolahan adalah
perkalian antara nilai kadar dengan nilai kuantitas air limbah gabungan,
seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut :
Keterangan :
Lmix
: beban pencemaran, dalam satuan kg;
Cmix
: kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix

: kuantitas air limbah gabungan, dalam satuan m3.

c. Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Perikanan Yang Melakukan
Pengolahan Air Limbah Secara Terpusat

19. BAKU MUTU BIR DAN MINUMAN ALKOHOL


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per 100 liter (HL) produk atau
minuman beralkohol.

Berdasarkan

keputusan

Menteri

Negara

Lingkungan

Hidup

(nomor

kep-

51/menlh/10/1995) tanggal 23 oktober 1995

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per Liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per hektoliter produk bir.

20. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI KAYU LAPIS


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan

dalam

gram

parameter

per

meter

kubik

produk

kayu

lapis/partikel board.
c. 1000 m2 produk = 3,6 m3 produk dengan ketebalan 3,6 milimeter.
21. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk tapioka.
22. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk tekstil
c. Air limbah blow down boiler, regenerasi ion exchange dan lain-lain apabila
terpisah harus memenuhi Baku Mutu Air Limbah Golongan. Apabila jadi
satu harus memenuhi Baku Mutu Air Limbah Industri tekstil.
23. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI JAMU
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram paramater per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton bahan baku.
24. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI ROKOK
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kategori I yaitu sumber air limbah yang berasal dari proses primer basah
dan sumber air limbah yang berasal dari proses sekunder, termasuk
sumber air limbah yang hanya berasal dari proses primer basah.
b. Kategori II yaitu air limbah industri kategori I digabung dengan air limbah
domestik.
c. Kategori III yaitu sumber air limbah yang berasal dari proses primer kering
dan/atau sumber air limbah yang berasal dari proses sekunder, termasuk
industri cerutu dan industri rokok tanpa cengkeh.
d. Kategori IV yaitu air limbah industri kategori III digabung dengan air limbah
domestik.

25. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI SABUN DAN DITERGEN


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk sabun detergen.
26.

BAKU

MUTU

LIMBAH

INDUSTRI

SUSU

DAN

MAKANAN

YANG

TERBUAT DARI SUSU


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Pabrik susu dasar menghasilkan susu cair dan krim, susu kental manis dan
atau susu bubuk.
b. Pabrik terpadu : menghasilkan produksi dari susu seperti keju, mentega
dan atau es krim.
c. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakn
dalam iligram parameter per Liter air limbah.

d. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas


dinyatakan dalam kg per ton total padatan susu atau produk susu.
27. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI KACANG GARING
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton bahan baku.
28. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI KECAP
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk kecap.
c. 1 kg kedelai = 20 liter kecap, 1 liter kecap = 1,4 kg kecap.
29.

BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :


Baku Mutu Air Limbah Industri Pengolahan Buah-Buahan dan/atau Sayuran
yang Melakukan Satu Jenis Kegiatan Pengolahan

Catatan :
a. Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang melakukan
proses penggorengan dalam tahapan kegiatan pengolahannya, parameter
minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L.
b. Satuan kuantitas air limbah adalah m3 per ton bahan baku.
c. Satuan beban adalah kg per ton bahan baku.

Baku Mutu Air Limbah Industri Pengolahan Buah-Buahan dan/atau Sayuran


yang Melakukan Kegiatan Pengolahan Gabungan

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang melakukan
proses penggorengan dalam tahapan kegiatan pengolahannya, parameter
minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L.

c. Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan adalah jumlah perkalian antara
nilai kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku senyatanya dari
masing-masing kegiatan sebagaimana dinyatakan dalam persamaan
berikut :

Keterangan :
Qmix : kuantitas air limbah gabungan kegiatan, dalam satuan m3;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing kegiatan,
Pi

dalam satuan m3/ton;


: jumlah bahan baku yang digunakan senyatanya, dalam satuan ton

bahan baku.

Baku Mutu Air Limbah Kawasan Industri Pengolahan Buah-Buahan


dan/atau Sayuran yang Melakukan Pengolahan Air Limbah Secara Terpusat

Catatan :
Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
miligram parameter per liter air limbah.
30. BAKU MUTU LIMBAH RUMAH PEMOTONGAN HEWAN
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
miligram parameter per liter air limbah.
31. BAKU MUTU LIMBAH PENGOLAHAN DAGING
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk daging
32. BAKU MUTU LIMBAH KEGIATAN HOTEL
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Parameter bakteri Coliform dinyatakan dalam MPN/100 ml.
33. BAKU MUTU LIMBAH AIR LIMBAH KEGIATAN MINYAK, GAS, DAN
PANAS BUMI
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :
Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Eksplorasi dan
Produksi Migas
Baku Mutu Air Limbah dari Fasilitas Eksplorasi dan Produksi Migasdi
Lepas Pantai (off shore)

Keterangan :
(1)
Tidak

mengandung

minyak

bebas,

dalam

pengertianmenyebabkan terjadinya lapisan minyak atau perubahan


warna pada permukaan badan air penerima.
(2) Tidak terdapat benda-benda yang terapung dan buih-buih busa.
i

Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas dari
Fasilitas Darat (on shore) Lama

Catatan :
(1). Fasilitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas darat (onshore) lama adalah fasilitas yang digunakan untuk kegiatan
eksplorasi, pengeboran, sumur produksi, sumur injeksi, well
treatment, dan fasilitas pengolahan minyak dan gas dari industri
minyak dan gas yang telah beroperasi atau tahap perencanaannya
dilakukan
sebelum tahun 1996.
(2). Apabila air limbah terproduksi dibuang ke laut parameter TDS
tidak diberlakukan.

Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas dari
Fasilitas Darat (on shore) Baru

Catatan :
(1) Fasilitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas darat (onshore) lama adalah fasilitas yang digunakan untuk kegiatan
eksplorasi,

pengeboran,

sumur

produksi,

sumur

injeksi,

well

treatment, dan fasilitas pengolahan minyak dan gas dari industri


minyak dan gas yang tahap perencanaannya dilakukan setelah
tahun 1996.
(2). Apabila air limbah terproduksi dibuang ke laut parameter TDS
tidak diberlakukan.

Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Eksplorasi dan
Produksi Panas Bumi

Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Minyak
Bumi

Baku Mutu Pembuangan Air Limbah Proses dari Kegiatan Pengolahan


Minyak Bumi

Baku Mutu Pembuangan Air Limbah Drainase dan Air Pendingin


Kegiatan Pengolahan Minyak Bumi

Catatan :
(1) Apabila air limbah drainase tercampur dengan air limbah proses,
maka campuran air limbah tersebut harus memenuhi Baku Mutu
Pembuangan Air Limbah Proses.
(2) Dihitung berdasarkan perbedaan antara outlet dan inlet.

Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengilangan LN


dan LPG Terpadu

Catatan :
Apabila air limbah drainase tercampur dengan air limbah proses, maka
campuran air limbah tersebut harus memenuhi Baku Mutu Air Limbah
Proses

Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Instalasi, Depot,
dan Terminal Minyak

34. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI MAKANAN


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Catatan :

a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan


dalam miligram parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk makanan spesifik.
35. BAKU MUTU LIMBAH KEGIATAN RUMAH SAKIT
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Nomor 5 tahun 2012) :

Anda mungkin juga menyukai