RESUME TTG Bumi
RESUME TTG Bumi
RESUME TTG Bumi
GEOLOGI DASAR
Oleh:
Afifah Raisa Halim
11141320000015
BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima
dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet
kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya
pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi
fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan
lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan
mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat
fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang
mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan
Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau
dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi sebagian
besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antarktika dan es laut di paket es kutub. Interior Bumi
masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang
menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari
dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak
366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada
sumbunya miring 23,4 dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di
permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya
satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi
gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan
sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.
Sejarah Terbentuknya Bumi
A. Proses Terjadinya Bumi
1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen/belum terjadi diferensiasi dan
zonafikasi
2. Proses diferensiasi atau pemilahan, yaitu ketika material besi yang lebih berat tenggelam
menuju pusat bumi, sedangkan material yang lebih ringan bergerak ke permukaan. Dengan
demikian, bumi tidak lagi dalam keadaan homogen, melainkan terdiri atas material yang lebih
berat (besi) dipusat bumi dan material yang lebih ringan di bagian yang lebih luar/kerak
bumi.
3. Proses zonafikasi, yaitu tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa zona/lapisan, yaitu inti
besi yang padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer yang cair, dan
litosfer yang terdiri atas kerak benua dan kerak samudera.
Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di
sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa.
Tonjolan
ini
muncul
yang
menyebabkan
diameter
khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub. Karena hal ini, titik
terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang
berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau sekitar 2 kilometer lebih jauh jika dibandingkan
dengan Gunung Everest. Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira setara
dengan 40.000 km/, karena satuan meter pada awalnya dihitung sebagai 1/10.000.000 jarak dari
khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Paris, Perancis.
Topografi Bumi mengalami deviasi dari bentuk sferoid ideal, meskipun dalam skala global
deviasi ini tergolong kecil: Bumi memiliki tingkat toleransi sekitar 584, atau 0,17%
dari sferoid sempurna, lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat toleransi pada bola
biliar (0,22%). Deviasi tertinggi dan terendah pada permukaan Bumi terdapat di Gunung Everest
(8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut).
Karena adanya tonjolan khatulistiwa, lokasi di permukaan Bumi yang berada paling jauh dari
pusat Bumi adalah puncak Chimborazo di Ekuador dan Huascarn di Peru.
B. Komposisi Kimiawi
Massa Bumi adalah sekitar 5,981024 kg. Komposisi Bumi sebagian besarnya terdiri dari
besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), belerang (2,9%), nikel
(1,8%), kalsium (1,5%), danaluminium (1,4%); sisanya terdiri dari unsur-unsur lainnya (1,2%).
Akibat segregasi massa, bagian inti Bumi diyakini mengandung besi (88,8%), dan sejumlah kecil
nikel (5,8%), belerang (4,5%), dan kurang dari 1% unsur-unsur lainnya.
Ahli geokimia F. W. Clarke menghitung lebih dari 47% kerak Bumi mengandung oksigen.
Konstituen batuan yang umumnya terdapat pada kerak Bumi hampir semuanya merupakan
senyawa oksida; klorin, belerang, dan fluor adalah tiga pengecualian, dan jumlah total kandungan
unsur ini dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida utama yang terkandung dalam kerak
Bumi adalah silika, alumina, besi oksida, kapur, magnesia, kalium, dan soda. Silika pada
umumnya berfungsi sebagai asam, yang membentuk silikat, dan mineral paling umum yang
terdapat pada batuan beku adalah senyawa ini. Berdasarkan analisisnya terhadap 1.672 jenis
batuan di kerak Bumi, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% kerak Bumi terdiri dari 11 oksida.
Komposisi Kimia Kerak Bumi
Senyawa
Rumus
Silika
Alumina
Kapur
Magnesia
Besi(II) oksida
Sodium oksida
Kalium oksida
Besi(III) oksida
Air
Karbon dioksida
Titanium dioksida
Fosforus pentoksida
Total
SiO2
Al2O3
CaO
MgO
FeO
Na2O
K2O
Fe2O3
H2O
CO2
TiO2
P2O5
Komposisi
Daratan
60.2%
15.2%
5.5%
3.1%
3.8%
3.0%
2.8%
2.5%
1.4%
1.2%
0.7%
0.2%
99.6%
Lautan
48.6%
16.5%
12.3%
6.8%
6.2%
2.6%
0.4%
2.3%
1.1%
1.4%
1.4%
0.3%
99.9%
C. Struktur Dalam
Interior Bumi, seperti halnya planet kebumian lainnya, dibagi menjadi sejumlah lapisan
menurut kandunganfisika atau kimianya (reologi). Namun, tidak seperti planet kebumian lainnya,
Bumi memiliki inti luar dan inti dalam yang berbeda. Lapisan luar Bumi secara kimiawi berupa
kerak padat silikat yang diselimuti oleh mantel viskose padat. Kerak Bumi dipisahkan dari
mantel oleh diskontinuitas Mohorovii, dengan ketebalan kerak yang bervariasi; ketebalan rataratanya adalah 6 km di bawah lautan dan 30-50 km di bawah daratan. Kerak Bumi, serta bagian
kaku dan dingin di puncakmantel atas, secara kolektif dikenal dengan litosfer, dan pada lapisan
inilah tektonika lempeng terjadi. Di bawah litosfer terdapat astenosfer, lapisan dengan tingkat
viskositas yang relatif rendah dan menjadi tempat melekat bagi litosfer. Perubahan penting
struktur kristal di dalam mantel terjadi pada kedalaman 410 dan 660 kmdi bawah permukaan
Bumi, yang juga mencakup zona transisi yang memisahkan mantel atas dengan mantel bawah. Di
bawah mantel, terdapat fluida inti luardengan viskositas yang sangat rendah di atas inti dalam.
Inti dalam Bumi mengalami perputaran dengan kecepatan sudut yang sedikit lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bagian planet lainnya, sekitar 0,1-0,5 per tahun.
Lapisan geologi Bumi
Kedalaman
km
Lapisan komponen
Kepadatan
g/cm3
060
Litosfer
035
Kerak
2.22.9
3560
Mantel atas
3.44.4
352890
Mantel
3.45.6
100700
Astenosfer
28905100
Inti luar
9.912.2
51006378
Inti dalam
12.813.1