Laporan Praktikum III
Laporan Praktikum III
Laporan Praktikum III
PENGINDERAAN JAUH
ACARA III
LATIHAN INTERPRETASI FISIOGRAFI SECARA STEREOKOPIS
DENGAN FOTO UDARA PANKROMATIK HITAM PUTIH
Oleh:
RAHMAWATI SRI P
120721435402
Yang dibimbing oleh bapak Alfi Nur Rusydi, S.Si.,M.Sc.
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2014
A. Tujuan
Melatih ketrampilan dalam melakukan intepretasi foto udara secara stereoskopis
dengan foto udara pankromatik hitam putih, khususnya untuk pentup lahan dan
fisiografis
B. Alat dan Bahan
1. Foto udara pankromatik hitam putih skala 1:50.000 (sebanyak 2 lembar dimana
merupakan foto udara tampalan satu dengan yang lain)
2. Alat pengamatan stereoskopis yaitu stereoskop
3. Lembar transparansi
4. Kertas kalkir ukuran A4
5. Kertas HVS ukuran A4
6. Spidol OHP ukuran F dengan beberapa variasi warnanya
7. Rapidograph/drawing pen
8. Alat tulis dan gambar (pulpen, penggaris, penghapus, pensil, pensil warna, dsb)
C. Dasar Teori
a. INTERPRETASI STEROSKOPIS
Interpretasi foto udara merupakan kegiatan menganalisa citra foto udara
dengan maksud untuk mengidentifikasi dan menilai objek pada citra tersebut
sesuai dengan prinsip-prinsip interpretasi. Interpretasi khususnya foto udara
terdapat dua cara yaitu monoskopis dan stereokopis.
Interpretasi
stereokopis
yaitu
keagiatan
interpretasi
foto
udara
3. Yang operlu diperhatikan adalah unsur bayangan, karena hal ini mampu
menonjolkan kesan relief yang ada.
4. Pola, situs, dan asosiasi merupakan unsur-unsur paling penting untuk
membedakan satu kenampakan fisiografi dengan kenampakan lainnya.
Teknik Interpretasi Kenampakan Fisografis
1. Perubahan lereng secara umum
2. Perubahan pola aliran dan/atau kerapatan alur
3. Perubahan pola kesan lingkungan
4. Disamping itu, adanya pola penutup/penggunaan lahan kadang-kadang juiga
membantu dalam pembedaan satuan fisiografi, meskipun untuk beberapa wilayah
yang telah dieksploitasi secara eksesif, hal ini justru menyesatkan
Klasifikasi Fisiografi
Dataran: kenampakan datar landai, kemiringan kurang atau sama dengan 3%
Berombak: Beda tinggi titik tertinggi dengan terendah kurang dari 50 meter,
kemiringan 30%, pengulangan cukup besar
Bergelombang: beda tinggi maksimal 100 meter, pengulangan cukup besar,
kemiringan 8-15%
Berbukit: kadangkadang dirinci menjadi berbukit kecil, berbukit sedang, dan
berbukit, kemiringan lebih dari 15%, beda tingffi kurang dari 300 meter
Bergunung: kemiringan lebih dari 15%, beda tinggi lebih dari 300 meter
D. Langkah Kerja
1.Mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan dipgunakan daklam kegiatan
intepretasi kali ini, yaitu foto udara pankromatik hitam putih dengan skala
1:50.000, stereoskop, lembar transparansi, OHP maker (dengan variasi
warnanya) dan alat tulis.
3
menggunakan
stereoskop,
dimana
kedua
foto
F. PEMBAHASAN
1
Kenampakan fisiografi
Berdasarkan hasil
interpretasi
kenampakan
fisiografi
dengan
PENUTUP
Dalam menginterpretasi fisiografi, dapat dilihat dari teksturnya, maupun
rona. Meskipun rona tidak begitu dominan dalam menentukan. Dalam
menginterpretasi fisiografi ini, lebih melihat unsur bayangan, pola,dan asosiasinya
saja.
Daftar Pustaka
-
http://udhnr.blogspot.com/2009/06/pengantar-penginderaan-jauh.html
Purwanto.2012.Pengindraan Jauh Teori dan Aplikasi.Malang: Universitas
Negeri Malang
http://awaluddinzaenuri.blogspot.com/2011/05/intepretasi-kenampakanfisiografi.html (diakses:13/11/2014)