Laporan Praktikum Penginderaan Jauh 3 Raihan RD
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh 3 Raihan RD
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh 3 Raihan RD
PENGINDERAAN JAUH
Oleh :
LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
A. JUDUL
MEMBANGUN KUNCI INTERPRETASI UNTUK BEBERAPA JENIS
PENUTUP/PENGGUNAAN LAHAN
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui interpretasi citra secara objektif
2. Mahasiswa mampu memahami interpretasi penutup dan penggunaan lahan
3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi penginderaan jauh
4. Mahasiswa dapat mengetahui definisi foto udara
5. Mahasiswa mampu memahami dan menelaah macam-macam unsur interpretasi
citra
b. Bentuk, Bentuk merupakan bentuk fisik dari objek dalam citra. Bentuk dapat
membantu mengidentifikasi objek dan memahami bagaimana objek tersebut
berinteraksi dengan lingkungannya.Dalam interpretasi citra, bentuk mengacu
pada tampilan visual objek yang dilihat. Bentuk dapat didefinisikan sebagai
representasi visual dari benda atau objek dalam citra. Bentuk dapat memiliki
berbagai macam jenis, seperti bentuk geometris (lingkaran, persegi, segitiga),
bentuk organik (bentuk alami yang tidak beraturan), dan bentuk abstrak (bentuk
yang diciptakan oleh manusia).Bentuk dalam citra dapat memberikan informasi
penting mengenai jenis dan sifat objek yang digambarkan. Misalnya, bentuk
bulat pada citra mungkin menunjukkan bahwa objek yang digambarkan adalah
bola, sedangkan bentuk kotak dapat menunjukkan bahwa objek yang
digambarkan adalah kotak atau benda berbentuk kotak.Selain itu, bentuk juga
dapat memberikan kesan atau nuansa tertentu pada citra. Misalnya, bentuk
organik yang tidak beraturan dapat memberikan kesan alami dan bebas,
sedangkan bentuk geometris yang teratur dan simetris dapat memberikan kesan
rapi dan teratur.Oleh karena itu, dalam interpretasi citra, memahami dan
menganalisis bentuk objek secara cermat dan akurat sangat penting untuk
memahami makna dan informasi yang terkandung dalam citra.
c. Ukuran, Ukuran adalah salah satu unsur penting dalam interpretasi citra atau
gambar. Ukuran mengacu pada dimensi suatu objek dalam gambar atau citra,
dan dapat memberikan informasi tentang skala dan proporsi objek yang
digambarkan.Ukuran dapat membantu dalam mengidentifikasi jenis objek,
misalnya apakah objek itu kecil atau besar, panjang atau pendek, lebar atau
sempit. Ukuran juga dapat memberikan informasi tentang jarak antara objek atau
tentang relatif ukuran dari objek satu dengan yang lainnya. Dalam interpretasi
citra, ukuran dapat diukur dengan menggunakan skala atau perbandingan
dengan objek lain yang sudah diketahui ukurannya. Skala sering digunakan pada
citra satelit atau peta untuk menunjukkan ukuran suatu daerah atau objek di
dalamnya. Pengamatan yang akurat terhadap ukuran dalam interpretasi citra
sangat penting dalam berbagai bidang, seperti penginderaan jauh, ilmu forensik,
arkeologi, dan desain produk. Dengan memperhatikan ukuran dengan cermat,
maka interpretasi citra dapat dilakukan dengan lebih baik dan akurat, sehingga
dapat menghasilkan informasi yang lebih berguna dan bermanfaat.
f. Pola, Pola dalam interpretasi citra merujuk pada keberadaan struktur atau
pengulangan unsur visual tertentu dalam gambar. Pola dapat memberikan
informasi tentang bentuk, tekstur, dan hubungan spasial antar objek dalam
gambar. Ada beberapa jenis pola yang umum ditemukan dalam interpretasi citra,
di antaranya:
1. Pola Simetri: Pola simetri terjadi ketika objek atau bentuk memiliki
struktur yang sama di kedua sisi simetris. Pola simetri dapat memberikan
kesan harmoni dan keseimbangan pada gambar.
2. Pola Geometris: Pola geometris terjadi ketika bentuk atau garis diatur
secara teratur dalam susunan geometris tertentu, seperti lingkaran,
persegi, atau segitiga. Pola geometris dapat memberikan kesan
kesederhanaan dan keteraturan pada gambar.
5. Pola Kacau: Pola kacau terjadi ketika bentuk atau garis diatur secara
acak atau tanpa pola yang jelas. Pola kacau dapat memberikan kesan
kekacauan dan kegembiraan pada gambar. Pola dapat memberikan
informasi tambahan tentang gambar dan membantu dalam interpretasi
citra dengan lebih baik. Pola juga dapat memberikan kesan dan suasana
tertentu pada gambar, sehingga penting untuk memperhatikan pola
dalam proses interpretasi citra.
g. Situs Situs (atau posisi) juga merupakan unsur penting dalam interpretasi
citra. Situs mengacu pada lokasi atau tempat di mana objek atau elemen visual
dalam citra terletak. Dalam interpretasi citra, situs dapat memberikan informasi
tentang hubungan antara objek atau elemen visual dalam citra.Misalnya, situs
dapat memberikan informasi tentang ukuran dan jarak antara objek atau elemen
visual dalam citra. Situs juga dapat memberikan konteks spasial yang membantu
dalam memahami posisi objek atau elemen visual dalam citra.Selain itu, situs
juga dapat memberikan informasi tentang konteks sosial dan budaya di mana
citra diambil. Misalnya, situs dapat membantu dalam memahami apakah citra
diambil di lingkungan perkotaan atau pedesaan, atau dalam lingkungan sosial
dan budaya tertentu.Dalam beberapa kasus, situs dapat menjadi elemen kunci
dalam interpretasi citra. Misalnya, dalam interpretasi citra arkeologi, situs dapat
memberikan informasi penting tentang konteks sejarah dan budaya di mana
artefak atau bangunan itu ditemukan.Dengan memperhatikan situs dalam
interpretasi citra, maka kita dapat memahami hubungan dan konteks antara
objek atau elemen visual dalam citra, serta memahami konteks sosial dan budaya
di mana citra diambil. Hal ini dapat membantu kita dalam melakukan interpretasi
citra yang lebih akurat dan komprehensif
h. Asosiasi, Asosiasi mengacu pada hubungan antara elemen dalam citra dengan
sesuatu yang dikenal atau sudah ada dalam pikiran orang yang melihat. Asosiasi
dapat mempengaruhi cara citra dilihat dan dimengerti serta memberikan
interpretasi yang berbeda terhadap citra yang sama. Asosiasi dalam interpretasi
citra merujuk pada hubungan antara citra dan makna yang terkait dengan
pengalaman, pengetahuan, atau konsep yang telah terbentuk sebelumnya dalam
pikiran individu. Asosiasi ini dapat berbeda-beda pada setiap individu
tergantung dari pengalaman dan latar belakangnya.Asosiasi dapat terjadi dalam
berbagai unsur citra seperti warna, bentuk, tekstur, dan komposisi. Misalnya,
warna merah dapat diasosiasikan dengan kemarahan atau bahaya, sementara
warna biru sering dihubungkan dengan ketenangan dan kedamaian. Bentuk bulat
sering dianggap sebagai simbol kesatuan dan kebulatan, sementara bentuk
segitiga sering dihubungkan dengan kekuatan atau keagresifan.Selain itu,
asosiasi juga dapat terjadi melalui konteks citra, di mana situasi, latar belakang
atau lingkungan dapat memberikan makna tambahan pada citra yang diamati.
Sebagai contoh, sebuah gambar taman bermain dapat dihubungkan dengan
keceriaan, kebebasan, dan kegembiraan anak-anak.
Pada praktikum kali ini yaitu praktikum penginderaan jauh dasar yang
keempat, mahasisiwa melakukan identifikasi terhadap citra foto udara pada peta
delineasi mengenai penutup dan penggunaan lahan di Kota Semarang lebih tepatnya
di sekitar area Tugu Muda Kota Semarang.
Terdapat beberapa objek yang berhasil diidentifikasi oleh saya terhadap objek
yang berada di area sekitaran Tugu Muda Kota Semarang, berikut objek-objek yang
telah berhasil diidentifikasi yaitu terdapat Tugu Muda, Permukiman, Museum,
Universitas, Rumah Sakit, Kantor Daerah, Gedung KPU, Galeri Musik, Wisma,
Taman Makam Pahlawan, Komando Distrik Militer, Hotel, Kampung Pelangi,
Taman Kota, Pangudi Luhur, Lapangan Garnisun, Lahan Kosong, Lawang Sewu,
Sekolah Menengah Kejuruan, Gereja, Gedung Juang, Sekolah Dasar, Sungai, dan
Pasar Bulu. Masing-masing objek ini diberikan kode huruf dan warna yang sesuai
untuk menjiplak objeknya. Pada tabel unsur interpretasi, hal hal yang diidentifikasi
pada interpretasi citra di antara lain adalah rona atau warna, bentuk, ukuran, bayang,
tekstur, pola, situs,asosiasi. Pada rona biasanya diidentifikasi cerah atau tidaknya
suatu citra, pada warna diidentifikasi warna yang didapat sesuai dengan kondisi asli
citra. Pada bentuk biasanya terdiri dari persegi, persegi Panjang, tidak beraturan,
memanjang, maupun berkelok. Pada ukuran terdiri dari kecil, sedang dan besar.
Pada bayang terdiri dari berbayang dan tidak berbayang. Pada tekstur terdiri dari
sedang, kasar dan halus. Pada pola terdiri dari teratur dan tidak teratur. Situs adalah
objek-objekyang ada di sekitar objek yang kita amati. Asosiasi adalah objek atau
benda yang berasosiasi atau berhubungan dengan objek yang kita amati, asosiasi
biasanya berada di dalam objek tersebut.
Pada tabel kunci interpretasi, terdapat objek dan kunci interpretasi objek ialah
seperti Tugu Muda yang memiliki rona yang cerah dan warna putih memiliki bentuk
melingkar, memiliki setengah lingkaran di dalamnya dan panjang-panjang di
atasnya serta dikelilingi oleh bangunan-bangunan. Kemudian terdapat permukiman
yang memiliki rona cerah dan warna oren dengan bentuk persegi memanjang dan
berasosiasi dengan lahan kosong. Selanjutnya terdapat rumah sakit dengan rona
cerah dan warna oren memiliki bentuk persegi yang memanjang. Kemudian terdapat
Museum Mandala Bhakti, museum ini terletak di barat daya dari Tugu Muda, objek
ini memiliki rona cerah dan warna oren dengan bentuk persegi yang memanjang lalu
dikelilingi oleh objek berwarna abu-abu sebagai lahan tempat parkir. Selanjutnya
Lawang Sewu memiliki rona cerah dan berwarna oren memiliki bentuk persegi
panjang dan letter L, Lawang Sewu terletak di sebelah timur laut dari Tugu Muda.
Lalu terdapat sungai dengan rona gelap dan warna keabu-abuan hal ini disebabkan
sifat air yang tidak dapat memantulkan gelombang sinar matahari, sungai ini
mengaliri melewati Kampung Pelangi. Terdapat juga jalan utama yang panjang dan
lebar, hal ini dikarenakan untuk keperluan aksesibilitas yang lancar agar tidak
menumpuk pada satu lajur jalan, objeknya memiliki rona gelap dan berwarna hitam
serta berbentuk garis hitam yang memanjang.
G. KESIMPULAN
Pada tabel unsur interpretasi, hal hal yang diidentifikasi pada interpretasi citra
di antara lain adalah rona atau warna, bentuk, ukuran, bayang, tekstur, pola,
situs,asosiasi. Pada rona biasanya diidentifikasi cerah atau tidaknya suatu citra, pada
warna diidentifikasi warna yang didapat sesuai dengan kondisi asli citra. Pada bentuk
biasanya terdiri dari persegi, persegi Panjang, tidak beraturan, memanjang, maupun
berkelok. Pada ukuran terdiri dari kecil, sedang dan besar. Pada bayang terdiri dari
berbayang dan tidak berbayang. Pada tekstur terdiri dari sedang, kasar dan halus. Pada
pola terdiri dari teratur dan tidak teratur.
Terdapat beberapa objek yang berhasil diidentifikasi oleh saya terhadap objek
yang berada di area sekitaran Tugu Muda Kota Semarang, berikut objek-objek yang
telah berhasil diidentifikasi yaitu terdapat Tugu Muda, Permukiman, Museum,
Universitas, Rumah Sakit, Kantor Daerah, Gedung KPU, Galeri Musik, Wisma, Taman
Makam Pahlawan, Komando Distrik Militer, Hotel, Kampung Pelangi, Taman Kota,
Pangudi Luhur, Lapangan Garnisun, Lahan Kosong, Lawang Sewu, Sekolah Menengah
Kejuruan, Gereja, Gedung Juang, Sekolah Dasar, Sungai, dan Pasar Bulu.
Pada tabel kunci interpretasi, terdapat objek dan kunci interpretasi objek ialah
seperti Tugu Muda yang memiliki rona yang cerah dan warna putih memiliki bentuk
melingkar, memiliki setengah lingkaran di dalamnya dan panjang-panjang di atasnya
serta dikelilingi oleh bangunan-bangunan. Kemudian terdapat permukiman yang
memiliki rona cerah dan warna oren dengan bentuk persegi memanjang dan berasosiasi
dengan lahan kosong. Selanjutnya terdapat rumah sakit dengan rona cerah dan warna
oren memiliki bentuk persegi yang memanjang. Kemudian terdapat Museum Mandala
Bhakti, museum ini terletak di barat daya dari Tugu Muda, objek ini memiliki rona cerah
dan warna oren dengan bentuk persegi yang memanjang lalu dikelilingi oleh objek
berwarna abu-abu sebagai lahan tempat parkir.
DAFTAR PUSTAKA
Atap. (2021). “Memahami Lebih Dekat Prinsip Kerja, Jenis Citra dan Alat Penginderaan Jauh".
https://www.gramedia.com/literasi/penginderaan-jauh/ (Diakses pada tanggal 7 Mei
2023 pukul 23.00 WIB)
Jaya, I. (2014). Analisis Citra Digital. Bogor: PT. Penerbit IPB Press
Kusniawati, I. (2020). "Analisis Model Perubaha Penggunaan Lahan". Jurnal Geodesi Undip,
Vol 9 No 1.
Sari, N. (2019). "Analisis dampak pembangunan infrastruktur Bandara Internasional Jawa Barat
terhadap alih fungsi lahan pertanian melalui citra satelit resolusi tinggi". Jurnal
Geografi, Vol 11 No 2 146-162.
Lampiran
Interpretasi citra
Objek Rona/ Bentuk Ukuran Bayangan Tekstur Pola Situs Asosiasi Foto
citra
Rona:
gelap
Jalan Garis Besar Tidak ada Halus Teratur Dekat dengan Rambu-
utama Warna: Memanjang pemukiman rambu
J
hitam dan objek-
objek
Rona: Persegi
cerah
Permukim Memanjang Dekat dengan
an Warna: jalan
Besar Ada Kasar Tidak Selokan PM
Oren
Teratur dan jalan
Rona:
cerah
Tugu Beraturan Sedang Ada Sedang Teratur Di tengah Jalan TM
Muda Warna: Pusat Kota
Putih krem
Rumah Rona :
Sakit cerah
Persegi Besar Ada Kasar Teratur Di jalan Jalan RS
Warna: Panjang sekitar Tugu
oren Muda
Rona : Persegi Kecil Tidak ada Halus Teratur Area Jalan dan LK
cerah Permukiman permuki
Lahan
man
Kosong Warna :
Krem
Lapangan Rona : Persegi Besar Tidak ada Sedang Tidak Pusat Vegetasi LG
Garnisun Cerah panjang teratur pelayanan,
vegetasi, dan
Warna :
jalan
Krem
Taman Rona : Area Besar Tidak ada Kasar Tidak Komplek Vegetasi TMP
Makam Sedang persegi teratur Pemakaman dan
Pahlawan Permuki
Warna :
man
Krem
Universita Rona : Persegi Besar Ada Kasar Teratur Tugu Muda Jalan Un
s cerah
Warna :
Oren,
merah, dan
abu abu
Pasar Bulu Rona : Persegi Besar Ada Kasar Teratur Samping Jalan PB
cerah panjang Museum
Mandala
Warna :
Bhakti
Perak
Galeri Rona : Persegi Besar Ada Kasar Teratur Samping Jalan GMS
Musik cerah panjang Pasar Bulu
Semarang
Warna
:oren dan
cokelat
KPU Rona : Persegi Sedang Ada Kasar Teratur Area Tugu Jalan KPU
Semaran cerah Panjang Muda bunderan
melengkung Tugu
Warna :
di tengah Muda
abu abu
Gereja Rona : Persegi Sedang Ada Kasar Teratur Di pinggir Pangudi G
cerah sungai dan Luhur
area Tugu
Warna :
Muda
oren
Wisma Rona : Persegi Besar Ada Kasar Teratur Di samping Jalan dan WPD
Perdamaia cerah Udinus lapangan R
n Rumah voli
Warna :
Rakyat
merah
Kantor Rona Persegi Besar Ada Kasar Teratur Di seberang Jalan KDS
Daerah :cerah panjang Kodim
Semarang
Warna :
merah dan
cokelat
Sekolah Rona : Persegi Besar Ada Kasar Teratur Di samping Jalan SMK
Menengah cerah panjang Udinus
Kejuruan
Warna :
abu abu
dan oren
Komando Rona : Persegi Besar Ada Kasar Teratur Di samping Jalan Kodi
Distrik cerah panjang SD m
Militer Marsudirni
Warna :
hijau dan
oren
DP Mall Rona : Persegi dan Besar Ada Kasar Teratur Di samping Jalan DPMS
Semarang cerah persegi Kantor
panjang Daerah
Warna :
Semarang
perak