Bab 2-Pengukuran Elevasi Muka Air V28feb2011
Bab 2-Pengukuran Elevasi Muka Air V28feb2011
Bab 2-Pengukuran Elevasi Muka Air V28feb2011
2-1
2-2
B. PENGUKURAN GELOMBANG
Pengukuran gelombang pendek dapat dilakukan dengan beberapa metode
seperti yang tertera pada Bab 1. Metode pengukuran dapat dikelompokkan
menjadi
1. pengukuran dengan alat-alat ukur berada di darat (land based),
2. alat ukur di perairan, dan
3. alat ukur di udara.
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan adalah:
1. Metode-metode dan alat-alat ukur yang berada di darat, seperti misalnya
pengukuran visual, terbatas jangkauan ukurnya karena tidak mudah
mendapatkan lokasi penempatan alat ukur yang sesuai serta kurang luwes
untuk beberapa variasi pengukuran.
2. Pengukuran di near- atau surfzone pada umumnya menggunakan transmisi
kabel baik untuk penyaluran data atau catu daya alat ukur.
3. Telemetri digunakan untuk pengukuran di lepas-pantai atau laut dalam.
2-3
1. Pengukuran visual
Pengukuran visual yang paling sederhana adalah pengukuran tinggi
gelombang pecah secara visual (Hoyt,1971). Pengukuran dilakukan oleh 2
orang. Orang pertama memegang papan duga. Papan duga dipegang supaya
dapat berdiri tegak pada garis pantai rata-rata. Dasar papan duga dianggap
mendekati elevasi dasar atau lembah gelombang pecah. Orang kedua berdiri
di sisi darat dan orang pertama. Orang pertama mencari tempat sehingga ia
dapat melihat cakrawala di lepas-pantai satu garis dengan puncak gelombang
pecah dan papan duga. Angka yang terbaca pada papan duga merupakan
taksiran tmggi gelombang pecah. Lebih jelasnya lihat sketsa di halaman
berikut ini.
2-4
2-5
Jarak antar dua kamera harus cukup untuk mendapatkan efek stereo pada
gambar gelombang. Semakin tinggi posisi kamera semakin besar daerah yang
dapat dicakup tetapi semakin tinggi lokasi kamera akurasi semakin rendah.
Pada keadaan udara berangin pengukuran dengan balon atau helikopter sulit
dilakukan. Dilaporkan bahwa penggunaan balon terbatas pada kecepatan
angin di bawah 5 m/d.
Akurasi pengukuran dapat diperkirakan berdasarkan tinggi lokasi kamera
dibagi dengan faktor tertentu, C, yang besarnya tergantung alat stereoplotter
yang digunakan. Misalnya letak kamera pada ketinggian +200 m dan C =
1500 maka batas akurasi pengukuran adalah 30 cm.
2-6
2-7
Gambar 2.6. Alat ukur gelombang dengan listrik (a) capacitance, (b) resistance, (c)
step-type
2-8
2-9
2 - 10
5. Buoy
Pengukuran arah gelombang dapat dilakukan dengan suatu buoy khusus
(Longuet-Higgins, Cartwright, dan Smith, 1963) yang mencatat akselerasi
vertikal, dan kemiringan horisontal dalam dua arah (sumbu x dan y). Telah
dikembangkan suatu jenis buoy lain yang mengukur pula kelengkungan kurva
muka air dalam dua arah horisontal (Mitsuyasu, 1975).
6. Current meter
Pengukuran arah gelombang dapat pula dilakukan dengan alat ukur
kecepatan aliran yang mengukur dua arah kecepatan secara simultan. Nigata,
1964, mengembangkan alat ukur arus magnetis dua dimensi untuk
mengamati arah prinsipal gelombang.
7. Alat lain
Metode pengkuruan arah gelombang lainnya adalah dengan menggunakan
strain gage-type direction meter (Takashi, et al., 1970) atau penginderaan
jauh (radar, photogrammetry).
Hidrometri dan Hidrografi
2 - 11
2 - 12
2 - 13