Wanita berusia 35 tahun mengalami gejala gangguan panik seperti jantung berdebar, sesak napas, gemetaran, dan ketakutan mati selama 10-15 menit secara tiba-tiba. Ia menjadi takut keluar rumah dan berada di tempat ramai. Diagnosisnya adalah gangguan panik dengan agorafobia.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
951 tayangan1 halaman
Wanita berusia 35 tahun mengalami gejala gangguan panik seperti jantung berdebar, sesak napas, gemetaran, dan ketakutan mati selama 10-15 menit secara tiba-tiba. Ia menjadi takut keluar rumah dan berada di tempat ramai. Diagnosisnya adalah gangguan panik dengan agorafobia.
Wanita berusia 35 tahun mengalami gejala gangguan panik seperti jantung berdebar, sesak napas, gemetaran, dan ketakutan mati selama 10-15 menit secara tiba-tiba. Ia menjadi takut keluar rumah dan berada di tempat ramai. Diagnosisnya adalah gangguan panik dengan agorafobia.
Wanita berusia 35 tahun mengalami gejala gangguan panik seperti jantung berdebar, sesak napas, gemetaran, dan ketakutan mati selama 10-15 menit secara tiba-tiba. Ia menjadi takut keluar rumah dan berada di tempat ramai. Diagnosisnya adalah gangguan panik dengan agorafobia.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1
Nama
: Cynthia C. C.
Senduk NRI : 120111188 Ruang : 10
Kasus Gangguan Panik
Seorang wanita bernama Ijah usia 35 tahun, suku Minahasa, tinggal di daerah tondano, agama Kristen Protestan, pendidikan terakhir tamat S1, pekerjaan saat itu berjualan sayur di pasar, sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak; datang dengan keluhan jantung berdebar-debar disertai sesak napas, gemetaran, pusing, perut kembung, mual, berkeringat dingin hingga tubuh, tangan, serta rambut basah kuyup; kaki dan tangan terasa lemas dan merasa tidak mampu bergerak, dan pasien merasa takut mati. Hal tersebut membuat pasien selalu ingin cepat pulang ke rumah. Selama 3 minggu, sudah lebih dari empat kali pasien mengalami kejadian yang sama seperti ini. Keluhan selalu datang tiba-tiba dan berlangsung kurang lebih 10-15 menit. Setelah kejadian pertama pasien menjadi takut keluar kamar dan berada di tempat ramai, terutama jika ia sendirian dan tidak ditemani. Ia merasa jika diluar rumah ia akan mati. Ia takut bila terjadi sesuatu padanya di luar rumah tidak ada yang menolongnya dan membiarkan ia sendirian. Ia mengatakan tiap mengingat hal tersebut maka ia akan merasa cemas dan takut kejadian tersebut akan terulang kembali. Sebelum kejadian pertama sekitar 3 minggu lalu pasien merasa sehat. Riwayat sakit yang sama 3 tahun yang lalu, tetapi mengkonsumsi obat secara tidak teratur. Tidak ditemukan riwayat penggunaan zat psikoaktif. Tidak ditemukan riwayat kelainan medis (organ dan neurologis) yang bermakna atau ada hubungan dengan keluhan saat ini. Dan juga tidak ditemukan riwayat keluarga dengan keluhan yang sama. Setelah dilakukan anamnesis lebih lanjut didapatkan bahwa dulu pasien merupakan orang yang berkecukupan namun karena ia menikah dengan seseorang yang tidak disetujui orang tuanya maka fasilitas yang diberikan tidak didapatkan lagi dan akhirnya ia bekerja sebagai pedagang sayur di pasar untuk membantu suaminya menafkahi 3 anaknya. Banyak kritikan yang didapatkan dari keluarga maupun lingkungan sekitar. Belakangan kritikan orang-orang membuatnya sedih. Diagnosis : Gangguan Panik dengan Agorafobia