RPJPD
RPJPD
RPJPD
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............ .iii
DAFTAR TABEL ..............................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................... iv
BAB I.
PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ..........................................2
1.3 Hubungan Antar Dokumen RPJPD dengan Dokumen
Rencana Pembangunan Daerah lainnya ....................... 4
1.4 Sistematika Penulisan .................................................. 5
1.5 Maksud dan Tujuan ..................................................... 6
BAB II.
..
BAB III.
BAB IV.
BAB V.
BAB VI.
BAB VII.
..
ii
DAFTAR TABEL
Tabel II-1
Tabel II-2
Tabel II-3
Tabel II-4
Tabel II-5
..
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I-1
Gambar I-2
..
..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
4. RPJPD
Kota
Batam
2005-2025
merupakan
dokumen
perencanaan berwawasan dua puluh tahun yang memuat visi,
misi dan arah pembangunan jangka panjang Kota Batam yang
nilai amarnya menjadi sangat diamanatkan dan hukumnya
harus dijadikan rujukan oleh seluruh pelaku pembangunan,
baik institusi pemerintah maupun swasta.
5. RPJPD Kota Batam 2005-2025 sebagai arahan terselenggaranya
pembangunan daerah yang demokratis dengan prinsip-prinsip
partisipatif,
kebersamaan,
berkeadilan,
berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga
keseimbangan kemajuan, kesatuan nasional dan berorientasi ke
masa depan.
RPJPD Kota Batam Tahun 2005 2025 disusun dengan
pendekatan perencanaan politik, teknokratik, partisipatif dari atasbawah (top down), serta bawah-atas (bottom up), dengan
mengedepankan proses evaluasi, proyeksi dan analisis terhadap
faktor faktor internal dan eksternal yang berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan daerah
Kota Batam.
1.2.
Penyusunan
berdasarkan
berikut :
DOKUMEN
RPJPD
DENGAN
Nasional
Kota/Kab
RTRW
Kota Batam
Merupakan
Pedoman
RPJPN
2005-2025
Merupakan
Acuan
RPJPD Prov.
Kepulauan Riau
2005-2025
Merupakan Acuan
Merupakan
Acuan
RPJPD
Kota Batam
Merupakan
Perhatian
20 Tahun
PEMERINTAH
PUSAT
RPJP Nasional
Renstra KL
Pedoman
RenjaKL
KL
Renja
Renja
KL
RPJM Nasional
Jabaran
RKP
RKP
RKP
Pedoman
Acuan
PEMERINTAH
DAERAH
1 Tahun
RPJP Daerah
1.4.
BAB I
Penyerasian
melalui
Musrenbang
Menjadi
Perhatian
Pedoman
RPJMDaerah
Renstra SKPD
Jabaran
Pedoman
RKPD
RKPD
RKPD
RenjaSKPD
SKPD
Renja
Renja
SKPD
SISTEMATIKA PENULISAN
PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum materi
RPJPD Kota Batam Tahun 2005-2025 yang meliputi (i)
latar belakang, (ii) dasar hukum penyusunan, (iii)
hubungan antar dokumen RPJMD dengan dokumen
rencana lainnya, (iv) sistematika penulisan, serta (v)
maksud dan tujuan agar substansi pada bab-bab
berikutnya dapat dipahami dengan baik.
BAB II
BAB III
BAB V
BAB VI
KAIDAH PELAKSANAAN
Pada
bagian
ini
diuraikan
langkah-langkah
pelaksanaan dari visi misi dan arah kebijakan yang
telah disusun dalam dokumen RPJPD.
BAB VII
PENUTUP
Bab ini merupakan bagian penutup yang menjelaskan
kaedah umum pelaksanaan RPJPD yang mencakup
penegasan
tentang
peranan
RPJPD
dalam
pembangunan daerah.
1.5.
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.
Pada abad ke 18 Lord Minto dan Rafles dari Kerajaan Inggris telah
melakukan "Barter" dengan Pemerintah Hindia Belanda, sehingga
Pulau Batam yang merupakan pulau kembar dengan Singapura
diserahkan kepada Pemerintah Belanda.
Sebelum menjadi daerah otonom, Kota Batam merupakan
Kotamadya Administratif di Provinsi Riau, dimana Walikota
diangkat dan ditunjuk oleh Gubernur Provinsi Riau. Sebelum
terbentuknya Kota Batam pada mulanya merupakan suatu wilayah
kecamatan, yaitu Kecamatan Batam yang termasuk dalam wilayah
administrasi Kabupaten Tingkat II Kepulauan Riau. Batam adalah
nama sebuah pulau terbesar di daerah ini, tetapi tidak jelas
diketahui dari mana literatur sejarah masa lampau diwaktu Johor
dan Riau masih merupakan Kerajaan Melayu.
Kota Batam sebagai wilayah administrasi pemerintahan yang baru
merupakan daerah otonom yang dibentuk bersama 7 kabupaten
lainnya berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999, tentang Pembentukan
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan
Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam.
Berikut ini diuraikan aspek-aspek geografi dan demografi dari Kota
Batam secara umum.
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Luas wilayah Kota Batam seluas 426,563.28 Ha, terdiri dari luas
wilayah darat 108,265 Ha dan luas wilayah perairan/laut
318,8298.28 Ha. Kota Batam meliputi lebih dari 400 (empat ratus)
pulau, 329 (tiga ratus dua puluh sembilan) di antaranya telah
bernama, termasuk di dalamnya pulau-pulau terluar di wilayah
perbatasan negara. Dalam hal ini Kota Batam berbatasan dengan:
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
10
11
Tabel II-1
Perkembangan Penduduk Kota Batam
Periode 2005-2012
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Penduduk
685.787
713.960
724.315
892.469
992.095
1.056.701
1.137.894
1.235.651
Rerata LPP
Laju
Pertumbuhan
Penduduk (%)
13,8%
3,9%
1,4%
18,8%
10,0%
6,9%
7,7%
8,0%
9,0%
12
13
Bank Indonesia, Laporan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau Triwulan IV 2008.
2Bank
Indonesia, Laporan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau Triwulan I 2011.
14
15
Tabel II-2
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Atas Dasar Harga Konstan 2011 Menurut Lapangan Usaha di Kota Batam
No
1
2
Lapangan Usaha
Pertanian,
Peternakan,Kehutanan dan
Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
1,48
1,38
1,31
1,26
1,24
1,18
1,18
0,32
0,31
0,16
0,15
0,15
0,14
0,15
63,20
63,31
62,97
62,53
61,97
61,64
61,97
Industri Pengolahan
0,26
0,25
0,69
0,69
0,67
0,65
0,67
Bangunan
1,98
1,88
2,21
2,24
2,62
2,81
2,44
23,04
23,58
23,71
24,02
24,57
24,80
24,57
2,94
2,83
2,76
3,17
3,17
3,10
3,06
5,47
5,18
4,91
4,68
4,60
4,48
4,44
Jasa - Jasa
1,31
1,27
1,28
1,28
1,29
1,25
1,21
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
TOTAL PDRB
16
2005
42.044.333,20
30.721.002,78
2006
44.556.634,45
32.556.694,01
2007
47.388.251,09
33.836.279,69
2008
51.710.848,27
36.818.123,97
2009
46.266.613,81
36.909.167,95
2010
50.088.304,37
37.180.548,33
2011
53.026.089.63
Sumber : BPS, Batam Dalam Angka (kompilasi)
39.096.135,88
17
18
19
Gambaran perkembangan IPM Kota Batam beserta komponenkomponennya dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel II-4
Perkembangan Indeks Komponen IPM Kota Batam
Tahun 2005 - 2011
Tahun
Indeks
Harapan
Hidup
Indeks
Daya
Beli
IPM
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2005
75,81
89,6
78,2
76,5
2006
75,91
89,67
78,5
76,7
2007
76,03
89,67
78,7
76,82
2008
76,17
89,67
79,1
77,28
2009
76,26
89,69
66,59
77,51
2010
76,35
89.89
67,16
77,80
2011
76,43
89,94
67,73
78,03
Indeks
Pengetahuan
20
21
22
23
24
25
26
B Kesehatan
Kualitas SDM disuatu daerah tidak hanya dilihat dari
pendidikannya tapi juga ditunjukkan oleh kondisi kesehatan
masyarakat di daerah tersebut. Kalau dilihat dari beberapa
indikator kesehatan, kualitas kesehatan masyarakat di Kota
Batam relatif lebih baik dan ini dapat dilihat dari indikator
derajat kesehatan Kota Batam.
Pada tahun 2007 angka harapan hidup sebesar 70,62 tahun
dan meningkat menjadi 70,86 tahun pada tahun 2011, angka
kematian bayi tahun 2007 sebesar 7,2 per 1000 kelahiran
hidup menurun pada tahun 2011 menjadi 3,8 per 1000
kelahiran hidup dimana kondisi ini telah melampaui target
MDGs sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian
ibu 78,6 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2011
menunjukan telah tercapainya target MDGs yang ditetapkan
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Proporsi kelahiran
yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih tahun 2009 sebesar
77,34% sedangkan tahun 2011 sebesar 99,77% hampir
mendekati target MDGs 100%.
Berdasarkan hasil pemantauan angka kematian balita Kota
Batam sudah mencapai angka 4,24 per 1000 ini sudah
melampaui target MDGs sebesar 32 per 1000. Sedangkan
status gizi balita untuk prevalensi balita gizi buruk sebesar 5,4%
tahun 2007 dan menurun menjadi 0,46% pada tahun 2011 dan
ini melampaui target MDGs sebesar 3,46%, sedangkan untuk
prevalensi balita gizi kurang sebesar 13% tahun 2007 dan
menurun menjadi 2,57% pada tahun 2011 juga melampaui target
MDGs sebesar 2,9%.
Kondisi pelayanan kesehatan yang ada di Kota Batam saat ini
masih perlu ditingkatkan, terutama yang meliputi sarana dan
prasarana kesehatan, kualitas dan kuantitas tenaga
kesehatan yang belum merata dan masih sangat terbatas.
Untuk rumah sakit umum daerah (RSUD) dari segi
infrastruktur sudah cukup lengkap dalam memenuhi harapan
masyarakat. Selain itu, jangkauan pelayanan melalui
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) belum
secara merata dapat melayani masyarakat.
Infrastruktur kesehatan di Kota Batam saat ini telah berdiri 14
Rumah Sakit Umum (RSU) dan 6 RS Khusus. Keberadaan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sudah menjadi RSUD
kelas B hingga saat ini manfaatnya sudah dirasakan oleh
masyarakat sebagai antisipasi terhadap mahalnya biaya
pengobatan di rumah sakit swasta yang kurang terjangkau
oleh masyarakat kurang mampu.
Selain pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersifat kuratif
dan rehabilitatif masyarakat juga sangat membutuhkan
sarana puskesmas yang lebih mengarah ke upaya preventif dan
promotif. Puskesmas yang ada di Kota Batam sebanyak 15 unit,
50 puskesmas pembantu (pustu), 30 polindes dan 31 unit
puskesmas keliling yang tersebar di daerah perkotaan dan
hinterland.
27
28
29
30
31
E Penataan Ruang
Dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Batam, Peraturan
Daerah Kota Batam Nomor 2 Tahun 2004, tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2004-2014 dijadikan
sebagai acuan oleh semua stake holder yang melaksanakan
pembangunan di Kota Batam baik dilakukan oleh pemerintah,
swasta dan masyarakat. Dalam peraturan daerah tersebut telah
mengalokasikan peruntukan kawasan budidaya dan kawasan
lindung secara proporsional berdasarkan kaidah dan peraturan
perundangan yang berlaku, sehingga pemerintah kota memiliki
alat kontrol dalam pemanfaatan ruang.
Penataan ruang kawasan budidaya telah memperhatikan
pertumbuhan berbagai sektor pembangunan dalam kurun waktu
satu dekade ke depan khususnya untuk kawasan-kawasan yang
cepat tumbuh seperti kawasan permukiman, industri dan jasa.
Sedangkan untuk pemantapan kawasan lindung kota
dilakukan melalui penataan ulang status hutan lindung dan
hutan wisata alam serta menetapkan kawasan hutan lindung
baru. Dengan demikian tetap diperoleh persediaan kawasan
hutan lindung yang mampu menjaga keseimbangan lingkungan
di Kota Batam.
Disamping itu, dalam sinkronisasi penataan ruang kota perlu
segera
ditindaklanjuti.
Konsistensi
pemanfaatan
ruang
merupakan syarat utama terwujudnya masyarakat madani,
mengingat Kota Batam memiliki berbagai keterbatasan antara
lain persediaan air bersih dan sumber daya alam. Untuk
menjaga agar sumber daya yang tersedia dapat menjamin
kebutuhan hidup, maka masyarakat memiliki peran memantau
dan memberikan pertimbangan, sehingga efisiensi dan
efektivitas pemanfatan ruang bagi kepentingan masyarakat dapat
terwujud.
F Perencanaan Pembangunan
Esensi utama dalam penyusunan perencanaan pembangunan
harus disusun secara partisipatif dan mengoptimalkan
kepentingan masyarakat. Hal ini juga sudah diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 Pasal 2 ayat 4 yang
menyebutkan bahwa tujuan sistem penyusunan perencanaan
pembangunan nasional adalah mendukung koordinasi antar
pelaku
pembangunan,
menjamin
terciptanya
integrasi,
sinkronisasi & sinergi antar daerah, antarruang, antarwaktu,
antarfungsi pemerintah, menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan
dan
pengawasan, mengoptimalkan partisipasi masyarakat, menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
Untuk itu perencanaan ke depan harus merupakan perencanaan
partisipatif sehingga diperoleh hasil perencanaan pembangunan
yang memenuhi kriteria stabil, solid, kompeten, akuntabel,
bertanggungjawab, efisien dan logis serta memiliki dasar
32
33
34
35
36
37
38
39
40
masih
rendahnya
kemampuan
masyarakat
untuk
memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi dan
komunikasi serta terbatasnya kemampuan masyarakat untuk
mengolah informasi menjadi peluang ekonomi atau sebagai nilai
tambah ekonomi.
Fasilitas yang berkaitan dengan komunikasi dan informatika
yang ada di Kota Batam saat ini dilayani oleh penyedia menara
sebanyak 459 menara dari berbagai operator yang berada di
wilayah mainland dan sebanyak 39 menara di wilayah
hinterland. Dalam rangka penataan menara telekomunikasi telah
diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 Tentang
Menara Telekomunikasi di Kota Batam dengan maksud
pembangunan
menara
ke
depan
disinergikan
dengan
ketersediaan ruang di Kota Batam serta perkembangan
kebutuhan menara telekomunikasi sehingga tercapainya
efektifitas, efisiensi dan estetika kota dalam pembangunan
menara telekomunikasi.
Sampai saat ini tantangan yang dihadapi adalah pada beberapa
wilayah masih belum terjangkau oleh fasilitas pelayanan
operator telekomunikasi dan bahkan pada wilayah-wilayah
tertentu yang sudah mendapat jangkauan telekomunikasi tetapi
masih mengalami gangguan/roaming dari operator luar negeri
yaitu dari Singapura dan Malaysia. Pada masa mendatang
tantangan utama yang dihadapi dalam sektor ini adalah
meningkatnya penyebaran dan pemanfaatan arus informasi dan
teledensitas pelayanan telematika masyarakat pengguna jasa.
Tantangan lainnya adalah konvergensi teknologi informasi dan
komunikasi yang menghilangkan sekat antara telekomunikasi,
teknologi informasi dan penyiaran, pendidikan dan etika moral.
P Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Batam merupakan kota yang memiliki komposisi masyarakat
yang sangat komplit dari Etnis Aceh sampai Etnis Papua. Secara
teoritis, masyarakat yang multikultur seperti ini membuat Kota
Batam memiliki kelompok-kelompok masyarakat yang lebih
mudah
menerima
pembaharuan
dibandingkan
dengan
masyarakat yang cenderung homogen. Sifat keterbukaan dan
penerimaan atas perbedaan serta nilai toleransi akan cenderung
semakin baik. Namun demikian, kenyataan akan kemungkinan
terjadinya konflik antar suku tetap saja terbuka, terutama
apabila terjadi kesenjangan ekonomi.
Kerukunan umat beragama merupakan syarat penting dalam
menilai sejauh mana kehidupan masyarakat Kota Batam
memahami perbedaan. Salah satu indikator terciptanya
kerukunan beragama adalah terciptanya toleransi antar umat
beragama. Hal ini akan terwujud apabila setiap pemeluk agama
menyadari bahwa agama adalah sebuah faktor vital yang
mencerminkan egoisme tertinggi seorang manusia sehingga
tidak bisa diganggu (merupakan hak individu seseorang).
Kebebasan beragama dan beribadah harus dihormati oleh setiap
pemeluk agama yang berbeda-beda. Di sisi lain, ketegasan
41
Otonomi Daerah
Sejak diberlakukannya Undang-undang nomor 22 Tahun
1999 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah
membawa serangkaian perubahan dalam sistem, organisasi
dan tata laksana pemerintahan daerah. Otonomi daerah yang
juga membawa akibat pada desentralisasi fiskal telah
membuka kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah
daerah. Dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,
penyusunan APBD, pelaksanaan pembangunan hingga
pengawasan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan itu
sendiri.
42
Birokrasi
Globalisasi menciptakan revolusi teknologi dan sistem
informasi yang secara langsung akan mempengaruhi dan
menuntut peningkatan kinerja aparat negara dan sistem
informasi pelayan publik dari pemerintah. Salah satu
tuntutan globalisasi adalah penguasaan atas Informasi dan
Teknologi (IPTEK) yang didukung oleh SDM berkualitas.
Aparatur pemerintah perlu mempersiapkan sistem pelayanan
pemerintah yang profesional melalui peningkatan sistem
informasi dan database yang berkaitan dengan pelayanan
publik. Sistem tersebut harus memiliki karakter akurat,
handal (reliable) dan variatif, serta mampu memenuhi
kepentingan masyarakat dan pengusaha. Permasalahan di
Kota Batam sampai dengan saat ini adalah perlunya
peningkatan penguasaan IPTEK dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pengawasan yang berorientasi pada Clean
Government and Good Governance.
Tantangan birokrasi ke depan adalah kesiapan aparatur agar
mampu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi aspek
transparansi, akuntabilitas dan kualitas yang prima dari
kinerja organisasi publik. Di samping itu dalam menyikapi
era globalisasi dan revolusi teknologi dan informasi
memerlukan
peningkatan
kualitas
manajemen
penyelenggaraan pemerintahan dalam bentuk e-goverment, eprocurement, e-business dan cyber law. Hal ini diperlukan
dalam rangka menghasilkan layanan publik yang lebih cepat,
lebih baik dan lebih murah selain itu juga akan
meningkatkan diterapkannya prinsip-prinsip tata pemerintah
yang baik.
Manajemen Pemerintah
Manajemen pemerintah di dalam penyediaan pelayanan dasar
kepada masyarakat perlu ditingkatkan secara kualitas. Jenis
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pun masih
terbatas. Hak-hak masyarakat dalam pelayanan publik,
sebagai mandat UUD 1945, belum dapat diberikan secara
penuh. Peningkatkan kualitas aparatur pemerintah Batam di
dalam memberikan pelayanan publik yang profesional untuk
masyarakat dan pihak swasta mutlak diperlukan, salah satu
ukuran profesionalitas adalah kemampuan memberikan
pelayanan publik yang cepat, tepat, akurat dan murah.
43
Dualisme Kewenangan
Adanya dualisme kewenangan antara Pemerintah Kota Batam
dan Badan Pengusahaan Batam (Otorita Batam) yang terjadi
sejak diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 yang telah
direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, serta UU No. 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten
Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota
Batam; penyelenggaraan sebagian tugas, kewenangan dan
fungsi yang selama ini dilakukan Badan Pengusahaan Batam
telah beralih menjadi kewenangan Pemerintah Kota Batam.
Fenomena ini di lapangan menimbulkan kesan dualisme
kewenangan. Dampak dari kondisi ini memberikan efek
ketidakpastian hukum dalam berinvestasi di Kota Batam.
Untuk itu sosialisasi, publikasi kepada masyarakat dan dunia
usaha perlu dilakukan agar tafsiran dualisme kewenangan ini
menjadi motor penggerak pembangunan di Kota Batam.
Namun demikian koordinasi, integrasi, sinkronisasi secara
konsisten perlu dilakukan dengan pola komunikasi yang
kondusif,
sehingga
diharapkan
sinergisitas
antara
Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Batam
dapat terjalin dengan baik agar pembangunan di Batam
dapat berjalan lebih optimal.
R Sosial
Pesatnya proses industrialisasi yang terjadi di Kota Batam di
samping memberikan manfaat kemajuan dalam pembangunan,
juga berdampak pada munculnya berbagai permasalahan sosial
antara lain adalah adanya penyandang masalah kesejahteraan
sosial dan prostitusi. Di samping itu, letak Kota Batam secara
geografis yang berdekatan dengan negara tetangga juga
menimbulkan permasalahan antara lain dijadikannya Kota
Batam sebagai salah satu daerah transit kegiatan trafficking,
transaksi narkoba, penyelundupan dan lain-lain.
Untuk itu peningkatan taraf kesejahteraan sosial masyarakat
Kota Batam yang sudah dilakukan saat ini perlu ditingkatkan
melalui berbagai upaya antara lain upaya pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pecandu
narkotika dan obat-obat terlarang. Namun demikian tantangan
ke depan yang menjadi perhatian adalah menurunkan beban
permasalahn kesejahteraan sosial yang semakin beragam dan
meningkat akibat terjadinya berbagai krisis sosial, menurunkan
akses dan gejala sosial dampak dari disparitas kondisi sosial
ekonomi masyarakat dan terjadinya bencana sosial dan bencana
alam, dan meningkatkan pemenuhan kebutuhan sosial dasar
masyarakat.
44
3Laporan
45
B Pertanian
Berbagai kendala di sektor pertanian antara lain, mahalnya
biaya pengelolaan lahan, rendahnya tingkat kesuburan lahan,
rendahnya kualitas produksi yang dihasilkan, terbatasnya
modal usaha petani, serta ketidakpastian status lahan yang
diusahakan di daerah bounded.
Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian tanaman
pangan di Kota Batam relatif sedikit. Tercatat pada tahun 2009
hanya terdapat 5.083 penduduk (kurang dari 2% dari total
keseluruhan tenaga kerja) yang menggantungkan mata
pencaharian di sektor ini. Jenis tanaman yang ditanami di
wilayah Kota Batam antara lain tanaman palawija, sayursayuran, dan buah-buahan.
Disisi lain, kegiatan peternakan Kota Batam juga masih
menghadapi beberapa kendala antara lain; masih rendahnya
tingkat keterampilan, terbatasnya tenaga profesional seperti
dokter hewan, tidak tersedianya bibit unggul yang tahan
terhadap penyakit, tingginya harga pakan ternak, terbatasnya
lahan peternakan. Walaupun begitu, saat ini terdapat banyak
hewan ternak yang ada di Kota Batam akibat dari peluang
yang ditangkap oleh pelaku-pelaku usaha di bidang
peternakan yang melihat kebutuhan Kota Batam di bidang
penyediaan daging hewan potong cukup prospektif di mana
setiap tahunnya semakin meningkat.
Di sisi lain, mengingat letak strategis Kota Batam yang
berdekatan dengan negara tetangga sangat mudah dimasuki
oleh berbagai produk produk impor dan ini menuntut pentingnya
fungsi kontrol dan pengawasan terhadap produk impor tersebut.
C Kehutanan
Sejak awal pembangunan Batam telah disusun Rencana Tata
Ruang, yang pada masa itu dikenal dengan sebutan Master
Plan
sebagai pedoman arahan peruntukan ruang dalam
pembangunan yang memuat pengaturan peruntukan ruang
bagi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Salah satu
peruntukan kawsan lindung adalah kawasan hutan.
Ketentuan yang mengatur tentang kawasan hutan di Kota
Batam, dimulai dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri
Nomor 173/Kpts-II/1986 tanggal 6 Juni 1986 tentang
46
47
Saat ini Kota Batam sudah menjadi salah satu Kota Wisata
Konvensi atau Meeting Intensive Tour Conference Exhibition
(MICE) di Indonesia. Selain itu, Kota Batam juga berpotensi
sebagai Kota Wisata Budaya karena selama ini telah mempunyai
48
2009
2010
2011
2012
Singapura
645.033
646.106
611.270
606.3l26
Jepang
26.209
24.015
17.627
19.306
Malaysia
148.967
153.172
137.484
148.167
Australia
11.274
10,601
8.766
9.417
Taiwan
Korea Selatan
Amerika
Serikat
Inggris
Lainnya
No
Jumlah
3.86
3.63
3.286
3.521
28.41
42.865
44.527
48.843
11.713
11.057
9.291
10.430
18.009
17.393
12.657
13.413
126.665
131.126
186.515
222.817
1.020.140
1.039.965
1,031,423
1,082,240
F Industri
Industri manufaktur merupakan sektor yang paling dominan di
dalam struktur ekonomi Kota Batam. Tercatat pada tahun 2011,
jumlah tenaga kerja perusahaan besar dan sedang industri
pengolahan ialah sebanyak 174,084 orang. Hal ini tidak terlepas
dari status Kota Batam sebagai kawasan bebas dan pelabuhan
bebas (Free Trade Zone). Keberadaan kegiatan industri di Batam
49
50
51
Gambar II-9
Perkembangan Rerata Nilai Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga Per Bulan
52
Sumber : BPS Kota Batam & BPS Pusat (Buku Perkembangan Bebebapa Indikator Utama Sosial
Ekonomi Indonesia, Agustus 2012)
53
54
55
56
57
58
BAB III
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
3.1. PERMASALAHAN DAN POTENSI PEMBANGUNAN
Penduduk dan Kesejahteraan
Permasalahan:
1. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Fakta menunjukkan
bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota Batam cenderung
meningkat, hal ini dapat dilihat selama periode tahun 20052012 yaitu laju pertumbuhan penduduk mencapai 9,0% per
tahun. Tingginya laju pertumbuhan penduduk ini berasal dari
migrasi dimana sebagian besar dari pendatang tersebut
merupakan usia produktif yang tidak didukung dengan
keterampilan dan kompetensi yang memadai (unskill). Di
samping itu tingkat kelahiran yang tinggi juga menjadi faktor
meningkatnya laju pertumbuhan penduduk di Kota Batam.
2. Penyebaran penduduk tidak merata dan mobilitas penduduk
yang belum optimal. Banyaknya jumlah penduduk di Kota
Batam hanya terkonsentrasi pada kecamatan yang berada di
wilayah Pulau Batam (mainland), sebagai akibat terlalu
teragglomerasinya aktivitas perekonomian di Pulau Batam.
Dampak dari kondisi ini menciptakan penyebaran penduduk di
Kota Batam tidak merata. Hal ini ditunjukkan dengan
persentase penduduk di Pulau Batam pada tahun 2011 sebesar
95,4%. Di samping itu jumlah penduduk yang cukup besar
dan mobilitas yang tergolong tinggi belum didayagunakan
secara optimal sebagai asset dan potensi dalam menggerakan
roda perekonomian di Kota Batam.
3. Tenaga kerja lokal relatif belum kompetitif. Sebagian besar
jumlah tenaga kerja yang terserap dalam lapangan pekerjaan
yang tersedia masih didominasi oleh tenaga kerja yang berasal
dari luar daerah (pendatang). Hal ini disebabkan masih
rendahnya kompetensi tenaga kerja lokal dalam memenuhi
standar kualifikasi yang dibutuhkan oleh dunia usaha.
4. Tingkat kemiskinan yang relatif tinggi. Tingkat kemiskinan
mikro Kota Batam 16,34% lebih tinggi dibanding tingkat
kemiskinan mikro nasional 12,49% dan rencana target MDGs
sebesar 12,1%. Tingginya tingkat kemiskinan ini antara lain
disebabkan oleh migrasi yang tinggi yang tidak terserap pada
lapangan kerja termasuk juga tingginya tingkat kemiskinan di
wilayah hinterland. Khusus di wilayah hinterland tingkat
kemiskinan pada tahun 2011 dari jumlah penduduk sebesar
52.534 jiwa hampir 52% penduduknya masuk dalam kategori
miskin. Hal ini disebabkan aktivitas penduduk di wilayah
hinterland umumnya bergerak di bidang perikanan, pertanian
yang masih bersifat tradisional. Selain itu wilayah ini kurang
didukung sarana dan prasarana aksesibilitas dengan pusat
kegiatan perekonomian sehingga menyebabkan tingginya
harga-harga komoditas. Kondisi ini berakibat tingginya tingkat
59
60
61
1. Adanya
dukungan
regulasi
yang
mengamanatkan
pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan, antara lain:
Perpres No. 87 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Batam, Bintan, Karimun.
2. Alokasi kawasan hutan di Kota Batam lebih dari batas
minimum yaitu di atas 30%.
3. Posisi Kota Batam sebagai daerah perbatasan dan memiliki
pulau-pulau terluar mendapat perhatian khusus dari
Pemerintah Pusat dalam hal pengamanan wilayah dan
pengembangan kawasan yang berdaya saing tinggi.
Infrastruktur
Permasalahan:
1. Ketersediaan infrastruktur jalan belum optimal. Dalam rangka
meningkatkan daya saing daerah diperlukan ketersediaan
sarana infrastruktur jalan yang berstandar tinggi. Fakta
menggambarkan bahwa infrastruktur jalan berada pada kondisi
rusak ringan sampai berat 18%. Kondisi ini dapat mengganggu
aktivitas perekonomian, distribusi baik barang maupun orang
dan mobilitas penduduk di Kota Batam. Di samping itu juga
berdampak terhambatnya pengembangan wilayah untuk
menciptakan kawasan pertumbuhan yang baru, menghambat
aksesibilitas antar kawasan dan antar wilayah.
2. Belum optimalnya pengelolaan transportasi publik. Ketersediaan
infrastruktur darat, laut dan udara merupakan salah satu
faktor penting dalam aspek peningkatan daya saing daerah,
apalagi dikaitkan dengan kondisi geografis Kota Batam yang
terdiri dari daerah mainland dan hinterland serta dijadikannya
Batam sebagai kawasan destinasi investasi di bidang industri,
perdagangan dan jasa, pariwisata dan alih kapal. Permasalahan
yang dihadapi pada infrastruktur transportasi darat adalah
pada terbatasnya ketersediaan sistem angkutan umum,
manajemen lalu lintas dan fasilitas lalu lintas jalan yang
memadai
dan
keterbatasan
transportasi
publik
yang
representatif dan terjangkau oleh masyarakat.
Dalam hal transportasi laut masih dihadapkan pada kurangnya
fasilitas sarana transportasi laut yang menghubungkan wilayah
hinterland ke pusat perekonomian di mainland dan antar
wilayah pulau-pulau di kawasan hinterland. Sedangkan untuk
sarana pelabuhan bongkar muat barang/ kargo masih terbatas
termasuk manajemen pengelolaan pelabuhan. Untuk Bandara
Hang Nadim, masih diperlukan peningkatan dalam hal fasilitas
penunjang kebandaraan agar mampu bersaing dengan fasilitas
yang ada di bandara internasional terkemuka.
3. Belum optimalnya penanganan banjir. Penanganan banjir di
Kota Batam masih belum optimal hal ini dapat dilihat dari
masih banyaknya titik-titik banjir atau genangan air karena
kekurangan sarana dan prasarana drainase pada jalur-jalur
jalan utama, jalan kolektor dan jalan lingkungan maupun pada
kawasan pusat kota dan permukiman serta pelaksanaan
penyiapan lahan dengan cut and fill tanpa memperhatikan
62
63
Potensi:
Potensi yang dapat dijadikan sebagai faktor pengungkit dalam
menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan Infrastruktur yang
harus dimanfaatkan secara maksimal antara lain sebagai berikut:
1. Aksesibiliti dan konektiviti menuju Batam sangat beragam,
dimana dapat memanfaatkan sarana pintu masuk transportasi
laut dan udara baik keperluan domestik maupun internasional.
2. Batam memiliki fasilitas sarana perhubungan yang mudah
untuk melakukan kegiatan distribusi baik barang maupun
penumpang dan mobilitas orang keluar masuk Batam melalui
Bandara Internasional Hang Nadim dan lima pelabuhan fery
internasional yang menghubung ke negara Singapura dan
Malaysia.
3. Memiliki fasilitas tiga pelabuhan berstatus pelabuhan bebas
dan perdagangan bebas untuk bongkar muat barang/ kargo
sebagai hub berpotensi setara dengan pelabuhan internasional
hub di Singapura dan Johor Bahru Malaysia.
4. Ketersediaan ruang daerah milik jalan untuk ekspansi sarana
transportasi darat dalam rangka mempercepat jarak tempuh
distribusi barang dari pusat-pusat kawasan perekonomian
menuju pelabuhan. Di samping itu juga ruang untuk fasilitas
umum percepatan pembangunan infrastruktur di bidang
energi, telekomunikasi, dan sanitasi.
5. Komitmen
Pemerintah
Pusat
untuk
mempercepat
pembangunan Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan
Bebas dalam rangka meningkatkan daya saing kawasan Batam
agar dapat berkompetensi dengan kawasan sejenis dilingkup
regional Asia Pasifik.
Ekonomi
Permasalahan:
1. Pengembangan kawasan industri masih bersifat industri
footloose dan padat karya. Pembangunan ekonomi di bidang
Industri sebagian besar aktivitasnya berada di kawasan
industri yang tersebar di Kota Batam. Namun penyiapan
kawasan industri yang berkembang saat ini umumnya adalah
industri footloose (kurang memanfaatkan input lokal dan
produknya tidak diolah oleh industri lokal) dan padat karya,
sehingga industri tersebut rentan terhadap gejolak ekonomi
eksternal (global), nilai tambah (added values) dan efek
penggandanya (multiplier effects) bagi perekonomian wilayah
Kota Batam relatif tidak sebesar yang diharapkan. Di samping
itu aktivitas jenis industri masih berorientasi industri padat
karya dan belum berorientasi pada pengembangan industri
berbasis high tech dan ecoindustry yang bersifat padat modal.
2. Belum optimalnya perkembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM). Peranan koperasi, UKM dan UMKM
berbasis ekonomi lokal yang diharapkan sebagai salah satu
tulang punggung atau menjadi tiang penting pembangunan
ekonomi Kota Batam masih dihadapkan kepada permasalahan
64
65
66
Potensi:
Potensi yang dapat dijadikan sebagai faktor pengungkit dalam
menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan Ekonomi yang
harus dimanfaatkan secara maksimal antara lain sebagai berikut:
1. Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas merupakan potensi yang dapat didayagunakan secara
optimal dan Batam telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK).
2. Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi
dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional.
3. Kota Batam dengan luas perairan dan nelayan yang tersebar di
pulau-pulau memiliki potensi sumber daya laut.
4. Batam memiliki kemudahan (insentif) dalam berinvestasi.
5. Sektor perdagangan, hotel dan restoran semakin berkembang
dan di masa depan dapat menjadi motor penggerak utama
ekonomi Kota Batam.
6. Sektor pariwisata sangat berpotensi untuk dikembangkan
sebagai salah satu penggerak perekonomian ke depan, yang
dapat dilihat dari tingginya jumlah wisatawan dari Singapura
dan Malaysia. Kota Batam juga sangat berpotensi menjadi Kota
Wisata Konvensi atau Meeting Incentive Tour Conference
Exhibition (MICE) dan Kota Wisata Budaya.
7. Potensi pengembangan ekonomi kreatif berbasis kerakyatan,
karena memiliki lokasi strategis dan sebagai pintu gerbang
ekonomi Indonesia bagian barat.
Sosial Budaya
Permasalahan:
1. Masih ditemuinya masyarakat yang berstatus Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sebagai akibat tingginya
migrasi penduduk yang datang ke Kota Batam memberikan
berbagai konsekuensi dalam penyediaan lapangan kerja.
Ketersediaan lapangan kerja selama ini hanya dapat
dimanfaatkan oleh pencari kerja yang mempunyai kompetensi,
sedangkan yang tidak mempunyai kompetensi mencari
alternatif lapangan kerja di sektor informal dan bahkan masuk
ke dalam kelompok masyarakat berstatus PMKS. Kondisi ini
sangat banyak ditemui di Kota Batam seperti gelandangan,
pengemis
dan
prostitusi
sehingga
ini
menimbulkan
permasalahan di Kota Batam dalam menciptakan Batam
sebagai kota berstandar internasional.
2. Masih adanya aktivitas kegiatan trafficking, transaksi narkoba
dan penyelundupan di Kota Batam. Posisi Batam yang strategis
tidak selamanya memberikan prospek positif bagi Kota Batam
tetapi juga Kota Batam dihadapkan oleh permasalahan
kegiatan yang merugikan kehidupan masyarakat dengan
memanfaatkan posisi Kota Batam sebagai daerah transit
kegiatan trafficking, transaksi narkoba, serta kegiatan
penyelundupan yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan
67
68
69
70
71
72
BAB IV
VISI DAN MISI
4.1.
VISI
MISI
73
Misi I : Mengembangkan
Internasional
Batam
sebagai
Bandar
Berstandar
Salah
Satu
Pusat
74
75
didukung
oleh
kelembagaan
yang
mendukung.
Kelembagaan
tersebut
pada
pokoknya
meliputi
kelembagaan pemerintah, masyarakat dan swasta yang
madani.
Untuk mewujudkan kelembagaan pemerintah yang handal,
maka perlu diterapkan clean goverment and good
governance, yang didalamnya ditegakkan atas azas
akuntabilitas dan transparansi, didukung tata kelola
organisasi yang handal serta aparatur pemerintah.
Untuk mewujudkan kelembagaan swasta yang handal,
maka perlu diterapkan good corporate governance, yaitu
lembaga bisnis yang kreatif dan mendasarkan pada
kepatuhan bisnis serta kepedulian.
Untuk mewujudkan kelembagaan masyarakat yang
partisipatif dan unggul serta kooperatif, maka perlu
diterapkan masyarakat yang tertib dan tenggangrasa.
Bila seluruh kelembagaan tersebut berfungsi dengan baik,
maka
kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan
oleh
pemerintah, swasta dan masyarakat sendiri akan dapat
bersinergi dan berdaya guna tinggi.
Tujuan dari misi tersebut adalah meningkatkan kinerja
dan harmoni kelembagaan pemerintah, swasta dan
masyarakat sehingga dapat mengoptimalkan potensi
daerah atau untuk bersinergi.
Untuk mewujudkan Pemerintahan yang Transparan dan
Akuntabel dapat dilakukan dengan meningkatkan
kualitas pelayanan pemerintah yang efisien bagi
pengusaha dan akuntabel bagi penegak hukum dan
transparan di dalam proses pengambilan keputusan bagi
para politisi. Usaha mewujudkan Kota Batam sebagai
Bandar Dunia yang Madani tidak terlepas dari usaha
untuk mewujudkan pemerintah yang efisien, akuntabel
dan transparan.
Pemerintah yang efisien dan bersih adalah aparatur
pemerintah yang tidak menjadi beban bagi usaha
masyarakat, tidak korupsi dan melakukan kolusi.
Pemerintah yang bersih juga sangat tergantung pada
tegaknya hukum yang berkeadilan. Aparatur pemerintah
dimasa yang akan datang diharapkan, benar benar
dirasakan oleh rakyat sebagai pengayom, pelayan dan
pelindung yang adil, bukan sebaliknya dirasakan sebagai
penguasa yang menambah beban rakyat. Tapi satu hal
yang harus diperhatikan bahwa kebebasan setiap
indivudu harus memperhatikan kebebasan individu
lainnya. Disinilah peran penting pemerintah untuk
memberikan kepastian dan jaminan hukum bahwa
pelanggaran atas kebebasan orang lain adalah perbuatan
melanggar hukum. Pembentukan sistem pemerintahan
yang baik erat kaitanya dengan penegakan supremasi
hukum, aparatur pemerintah yang efisien, bersih dan
profesional.
76
BAB V
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
5.1.
SASARAN
POKOK
DAN
ARAH
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
KEBIJAKAN
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
kebutuhan
angkutan
diarahkan
melalui
91
92
93
Pemerintahan,
94
95
5.2.1
MISI
1
Mewujudkan
Batam
sebagai
Bandar
Berstandar
Internasional
SASARAN POKOK
Meningkatnya daya saing
Kota
Batam
dalam
melaksanakan
pembangunan
menuju
Bandar
Berstandar
Internasional
untuk
mencapai kesejahteraan
masyarakat.
Meningkatnya
kualitas
kesinambungan
operasionalisasi
promosi
Internasional.
jaminan
dan
serta
Bandar
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM PRIORITAS
2006-2011
Penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai
dan maju.
- Penyediaan
jaringan
infrastruktur
transportasi
dan
perhubungan
yang
saling terintegrasi.
- Pengembangan
dan
peningkatan sarana dan
prasarana transportasi,
pelabuhan
laut
dan
udara.
- Pengembangan aktivitas
dan sistem pendukung
pelayanan transportasi,
pelabuhan
laut
dan
udara.
- Penyediaan
pasokan
tenaga
listrik
untuk
dunia usaha dan rumah
tangga
termasuk
pemenuhan elektrifikasi
wilayah
hinterland
dengan
tenaga
diesel/genset
- Pengadaan pelayanan
pos dan telematika yang
efisien dan moderen.
- Pemantapan konservasi
sumber daya air untuk
keberlanjutan
fungsi
sumber daya air.
Peningkatan
kualitas
sumber daya manusia,
termasuk
peran
perempuan dan pemuda
dalam pembangunan.
- Peningkatan
Indeks
Pembangunan Manusia
(IPM)
- Pengembangan sarana
dan
prasarana
kepemudaan dan olah
raga
- Pengendalian
jumlah
dan laju pertumbuhan
penduduk
Peningkatan
kualitas
operasional
Bandar
Internasional.
Peningkatan
kualitas
aparatur pemerintahan
Peningkatan
promosi
Bandar
Internasional
Batam
dalam
lingkup
dosmestik dan luar negeri.
Peningkatan peranan dan
kontribusi
Kota
Batam
dalam berbagai kerjasama
96
MISI
Menciptakan
Batam sebagai
salah
satu
Pusat
Pertumbuhan
Ekonomi
Nasional
SASARAN POKOK
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM PRIORITAS
2006-2011
antar daerah, kawasan
regional dan internasional.
Terlaksananya
pembangunan
dengan
berpedoman
kepada
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
(RTRW)
Kota
Batam dan Rencana Tata
Ruang
Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam.
Meningkatnya dukungan
ekosistem
untuk
menjamin keberlanjutan
lingkungan hidup.
Peningkatan pengendalian
dan
pemantauan
pemanfaatan ruang
Pelaksanaan
revisi
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
(RTRW)
Kota
Batam
Meningkatnya
peranan
Pemerintah Kota Batam
dan Badan Pengusahaan
Batam
menjalankan
peran dan fungsi Batam
sebagai
Kawasan
Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam.
Meningkatnya
pemerataan pertumbuhan
ekonomi
untuk
menghindari
terjadinya
ketimpangan
antar
wilayah dan golongan
pendapatan.
Peningkatan
peranan
Pemerintahan Kota Batam
dan Badan Pengusahaan
Batam yang efektif dan
optimal.
Peningkatan
pelayanan
publik yang efisien dan
efektif.
Identifikasi
potensi
kegiatan-kegiatan ekonomi
baru berskala kecil dan
menengah
di
daerah
hinterland
Penyiapan
kemitraan
usaha-usaha
antara
usaha-usaha di mainland
dan hinterland
Meningkatkan
dan
mengembangkan kegiatan
ekonomi sektor industri.
- Peningkatan
dan
pengembangan kegiatan
ekonomi sektor industri
pengolahan yang terkait
langsung
dengan
aktivitas
pelabuhan
internasional.
- Peningkatan
dan
pengembangan kegiatan
ekonomi sektor industri
pengolahan yang terkait
potensi
pasar
dan
kebutuhan lokal.
Meningkatkan
dan
mengembangkan kegiatan
ekonomi
sektor
perdagangan yang terkait
potensi
pasar
dan
kebutuhan lokal.
- Peningkatan
dan
pengembangan kegiatan
ekonomi
sektor
perdagangan besar dan
menengah.
Meningkatnya
pengembangan kegiatan
sektor
ekonomi
yang
didukung oleh komitmen
Pemerintah Pusat dan
Pemerintah
Provinsi
Kepulauan Riau dalam
mengembangkan Batam
sebagai
pusat
pertumbuhan
ekonomi
nasional.
97
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
kegiatan
ekonomi
berbasis
kelautan dan kegiatan
ekonomi di wilayah pulaupulau termasuk pulau
terluar.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM PRIORITAS
2006-2011
- Peningkatan
dan
pengembangan kegiatan
ekonomi
sektor
perdagangan eceran dan
pasar tradisional.
- Perlindungan
hak-hak
konsumen.
- Peningkatan keterkaitan
sektor
perdagangan
dengan
pengembangan
pariwisata.
Meningkatkan
kegiatan
ekonomi sektor pariwisata
- Pengembangan
sarana
pariwisata
moderen
berskala besar.
- Peningkatan kerjasama
pariwisata.
- Peningkatan
promosi
wisata.
- Pengadaan
industri
berbasis budaya
Meningkatkan
kegiatan
ekonomi
sektor
jasa
penunjang
- Fasilitasi pengembangan
sektor
ekonomi
jasa
penunjang.
Meningkatkan
kegiatan
ekonomi sektor pertanian
penunjang
- Peningkatan
produksi
pertanian
untuk
kebutuhan lokal.
- Pengadaan
keterkaitan
sektor pertanian dengan
pengembangan
pariwisata skala kecil.
Peningkatan
kekuatan
dan potensi kelautan
Peningkatan pemanfaatan
sumber daya kelautan
dan perikanan
Peningkatan keterkaitan
kelautan dan perikanan
dengan
pengembangan
pariwisata daerah
Pengembangan
pembenihan perikanan.
Pengadaan sarana dan
prasarana perikanan dan
kelautan.
Pengembangan
keterampilan
dan
produktivitas
usaha
ekonomi
kecil
dan
menengah.
Peningkatan
kemitraan
usaha dengan kegiatan
ekonomi
skala
besar
terutama untuk kegiatan
pemasaran
dan
98
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
dukungan atas gerakan
pemberdayaan ekonomi
masyarakat
yang
mandiri dengan jiwa
kewirausahaan
yang
tinggi
melalui
pemberdayaan
usaha
kecil dan menengah
serta revitalisasi peran
koperasi
sebagai
pondasi dasar ekonomi
kerakyatan Kota Batam.
Terciptanya
iklim
investasi dan usaha
melalui
pelayanan
handal,
jaminan
hukum, keamanan dan
insentif yang menarik
serta promosi daerah.
Penciptaan
lingkungan
yang aman dan kondusif
untuk investasi.
Pengadaan produk hukum
untuk
kepastian
berinvestasi.
Peningkatan pengawasan
dan kerjasama investasi.
Pengadaan
pelayanan
birokrasi yang efektif dan
efisien bagi investasi.
Peningkatan
upaya
promosi
dan
insentif
investasi.
Penciptaan lapangan kerja
formal dan kesejahteraan
pekerja
Penguatan keterkaitan
tenaga kerja dengan sektor
bisnis.
Pengembangan pasar
tenaga kerja yang optimal.
Review sistem pengupahan
secara berkala.
Penyediaan
sarana
transportasi, energi, air
bersih,
teknologi
komunikasi
dan
informasi.
Pengadaan
teknologi
komunikasi serta fasilitas
prasarana lainnya dalam
meningkatkan daya saing
daerah (persampahan dan
fasilitas umum lainnya)
Menciptakan
pasar
tenaga
kerja
dan
pengembangan
SDM
untuk
mendukung
kebutuhan
sektor
ekonomi.
Menyediakan,
meningkatkan,
dan
mengembangkan sarana
transportasi, energi, air
bersih,
teknologi
komunikasi
dan
informasi, persampahan
dan
fasilitas
umum
lainnya yang mendukung
pertumbuhan
ekonomi
berkelanjutan
dan
berkualitas
serta
prasarana lainnya.
3
Menciptakan
Masyarakat
Sejahtera
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM PRIORITAS
2006-2011
pembinaan.
Pengembangan dan
optimalisasi wilayah
pulau-pulau dan pulau
terluar.
Pengembangan UKM dan
Koperasi sebagai agen
ekonomi yang berdaya
saing
tinggi
sehingga
dapat bersaing di dalam
perekonomian lokal dan
regional
Penyiapan
sistem
pembiayaan yang efektif
bagi UKM
Pengadaan
akses
permodalan bagi UKM
Meningkatnya keterkaitan
kegiatan
ekonomi
di
wilayah mainland dengan
kegiatan
ekonomi
di
wilayah hinterland.
99
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatkan
daya
jangkau/pemerataan dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
dan
meningkatkan
nilai
strategis
bidang
pendidikan yang relevan
dengan
pembangunan
Kota
Batam
melalui
penguatan kemitraan dan
peran serta masyarakat.
Meningkatkan
daya
jangkau
dan
kualitas
pelayanan kesehatan serta
penguatan peran serta
masyarakat
dan
kemitraan dalam bidang
kesehatan.
Tersedianya
kebutuhan
dasar masyarakat seperti
perumahan, listrik, air
bersih,
angkutan,
pengelolaan
sampah
perkotaan, dan sanitasi
lingkungan
serta
kebutuhan bahan pokok
(sembako) dalam rangka
meningkatkan
kemampuan usaha dan
kualitas
kehidupan
masyarakat.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM PRIORITAS
2006-2011
Peningkatan daya jangkau,
kuantitas
dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
bidang pendidikan.
Peningkatan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
Penguatan kemitraan dan
peran serta masyarakat
dalam pendidikan.
Pembangunan
sarana
pendidikan
berskala
internasional.
Perluasan
cakupan,
kuantitas dan kualitas
pelayanan
kesehatan
umum serta pendirian
Rumah
Sakit
Umum
Daerah (RSUD).
Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
melalui
penyediaan
sarana dan prasarana
pelayanan khusus bagi
penduduk rentan sosial
Peningkatan ketersediaan
obat
Pengobatan gratis bagi
masyarakat di Puskesmas
dan Polindes
Penanganan
melalui
preventif
dan
kuratif
terhadap
penyakit
menular
Peningkatan pengawasan
dan
manajemen
kesehatan
Pembangunan
dan
peningkatan
gizi
masyarakat
Penguatan peran serta
masyarakat
dan
kemitraan dalam bidang
kesehatan.
Pengembangan
sarana
kesehatan
berskala
internasional.
Pemenuhan
kebutuhan
hunian yang dilengkapi
dengan
prasarana
dan
sarana pendukungnya.
Penertiban
dan
pengendalian permukiman
illegal.
Pengadaan
dan
peningkatan sarana listrik,
air bersih dan angkutan
baik di wilayah mainland
dan hinterland.
Peningkatan
kualitas
pengelolaan
sampah
perkotaan dan sanitasi
100
MISI
SASARAN POKOK
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM PRIORITAS
2006-2011
lingkungan.
Peningkatan
jangkauan
pelayanan transportasi dan
sarana
prasarana
angkutan
Pengendalian harga dan
peningkatan
jaminan
distribusi
barang
kebutuhan
pokok
(sembako).
Peningkatan kesempatan
kerja bagi penduduk.
Peningkatan pendapatan
penduduk.
Peningkatan
lapangan
kerja
dan
penurunan
tingkat pengangguran
Meningkatnya
ketersediaan
lapangan
kerja,
pendapatan
penduduk,
distribusi
pendapatan
dan
penurunan
angka
kemiskinan serta tingkat
pengangguran.
Meningkatkan
tingkat
kehidupan agama, sosial
dan
budaya
umum
penduduk.
Fasilitasi kehidupan
beragama, sosial, budaya.
Pengembangan kesenian
dan budaya daerah melalui
peningkatan event
Peningkatan peran dan
partisipasi masyarakat
dalam mempertahankan
budaya melayu sebagai
payung budaya di Kota
Batam
Fasilitasi
kehidupan
penyandang
masalah
kesejahteraan sosial.
Meningkatkan
kegiatan
sosial dan pemberdayaan
bagi
kelompok
penyandang
masalah
kesejahteraan sosial
Terwujudnya kelestarian
sumber daya hayati dan
lingkungan
bagi
kelangsungan hidup dan
kehidupan penduduk.
Pengendalian pencemaran
lingkungan hidup.
Peningkatan kualitas serta
daya dukung lingkungan
melalui
pemantapan
kebijakan
Pemulihan dan rehabilitasi
lingkungan
Peningkatan
partisipasi
masyarakat, dunia usaha
dan
pemerintah
dalam
menjaga
kualitas
lingkungan hidup.
Peningkatan pengendalian,
penertiban, dan
perlindungan terhadap
rasa aman kehidupan
penduduk.
Peningkatan partisipasi
masyarakat dan kemitraan
antara pihak keamanan
dan masyarakat dalam
mewujudkan rasa aman di
lingkungan masyarakat.
Peningkatan mitigasi
bencana alam.
101
MISI
SASARAN POKOK
Menciptakan
Pemerintah,
Swasta dan
Masyarakat
yang Madani
Meningkatnya
kualitas
Sumber Daya Manusia
(SDM)
aparatur
pemerintahan
daerah
untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik,
bersih, berwibawa dan
bertanggung jawab serta
profesional
termasuk
meningkatnya pengelolaan
keuangan daerah yang
akuntabel yang mampu
mendukung
pembangunan Kota Batam
Meningkatnya kerjasama
dan
koordinasi
Pemerintah
Daerah,
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Provinsi,
Badan
Pengusahaan
Batam
dan
Instansi
Vertikal dalam rangka
pembangunan
Kota
Batam.
Meningkatkan penguatan
dunia usaha di Kota
Batam dalam penerapan
prinsip
good
corporate
governance
Terwujudnya masyarakat
Kota
Batam
yang
"MADANI".
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM PRIORITAS
2006-2011
Peningkatan tanggap dini
terhadap keadaan darurat
dan bencana alam.
Peningkatan kualitas
SDM aparatur
pemerintahan daerah
Penciptaan sistem
birokrasi dan pelayanan
pemerintah berdasarkan
prinsip (clean government
and good governance).
Penataan bidang aparatur
dan pengembangan karir
berdasarkan kompetensi
yang berbasis kinerja
Peningkatan
kesejahteraan aparatur
Pemerintah Kota Batam
Peningkatan pengelolaan
keuangan daerah yang
akuntabel
Peningkatan
kerjasama
dan koordinasi dengan
Badan
Pengusahaan
Kawasan dan Instansi
Vertikal
Peningkatan
kerjasama
dan koordinasi, advokasi
dengan Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan
kelembagaan pemerintah
lainnya.
Penguatan dunia usaha di
Kota Batam dalam
penerapan prinsip good
corporate governance.
Penguatan dunia usaha di
Kota Batam dalam
kemitraan.
Penguatan karakter dan
kepribadian masyarakat
yang tangguh, kompetitif,
berakhlak
mulia
dan
bermoral,
berorientasi
kinerja, kemajuan IPTEK
serta pengamalan nilai
agama, norma hukum
dan budaya.
Pemeliharaan
tatanan
sosial masyarakat yang
tertib, aman, sejahtera,
tenggang rasa dan kreatif.
Peningkatan peran serta
masyarakat
dalam
pembangunan
secara
partisipatif, kreatif dan
sinergis.
102
MISI
1
Mewujudkan
Batam
sebagai
Bandar
Berstandar
Internasional
SASARAN POKOK
Meningkatnya daya saing
Kota
Batam
dalam
melaksanakan
pembangunan
menuju
Bandar
Berstandar
Internasional
untuk
mencapai
kesejahteraan
masyarakat.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
Penyediaan sarana dan
prasarana
yang
memadai dan maju.
- Penyediaan (lanjutan)
dan
pengembangan
serta
peningkatan
kualitas
jaringan
infrastruktur
transportasi
dan
perhubungan.
- Pengembangan
dan
peningkatan
serta
pembenahan sarana
dan
prasarana
transportasi
dan
pelabuhan laut dan
udara (lanjutan)
- Pengembangan
(lanjutan)
dan
peningkatan aktivitas
dan
sistem
pendukung pelayanan
transportasi
dan
pelabuhan laut dan
udara
- Peningkatan pasokan
tenaga listrik tenaga
gas
untuk
dunia
usaha
dan
rumah
tangga, peningkatan
pemenuhan
elektrifikasi
wilayah
hinterland
dengan
Solar Home System
(SHS)
- Peningkatan kualitas
dan kuantitas
pelayanan pos dan
telematika yang
efisien dan moderen.
- Pemantapan
(lanjutan)
dan
peningkatan
konservasi
sumber
daya
air
untuk
keberlanjutan fungsi
sumber daya air
Peningkatan kualitas
sumber
daya
manusia,
termasuk
peran perempuan dan
pemuda
dalam
pembangunan.
- Peningkatan Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
- Peningkatan Indeks
Pembangunan
103
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
kualitas
kesinambungan
operasionalisasi
promosi
Internasional.
jaminan
dan
serta
Bandar
Terlaksananya
pembangunan
dengan
berpedoman
kepada
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Batam
dan Rencana Tata Ruang
Perdagangan
Bebas
dan
Pelabuhan Bebas Batam.
Meningkatnya
dukungan
ekosistem untuk menjamin
keberlanjutan
lingkungan
hidup.
Menciptakan
Batam
sebagai salah
satu Pusat
Pertumbuhan
Ekonomi
Meningkatnya
peranan
Pemerintah Kota Batam dan
Badan Pengusahaan Batam
menjalankan
peran
dan
fungsi
Batam
sebagai
Kawasan
Perdagangan
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
Gender (IPG)
- Pengembangan
sarana
dan
prasarana
kepemudaan
dan
olah raga berskala
menengah
- Pengendalian jumlah
dan
laju
pertumbuhan
penduduk (lanjutan)
Peningkatan
kualitas
operasional
Bandar
Internasional (lanjutan)
Peningkatan
kualitas
dan
kapasitas
profesionalisme
aparatur pemerintahan
Peningkatan
promosi
Bandar
Internasional
Batam dalam lingkup
domestik
dan
luar
negeri (lanjutan)
Peningkatan
peranan
dan kontribusi Kota
Batam dalam berbagai
kerjasama
antar
daerah,
kawasan
regional
dan
internasional
untuk
membangun
brand
image
Bandar
Internasional
Batam
(lanjutan)
Peningkatan
pengendalian
dan
pemantauan
pemanfaatan
ruang
(lanjutan)
Percepatan Perda RTRW
Kota Batam
Penyediaan
Rencana
Detail
Tata
Ruang
(RDTR)
Penyiapan
Regulasi
Zonasi Tata Ruang
Penyiapan
(lanjutan)
pengelolaan
Sanitasi
limbah rumah tangga
dan limbah B3 dengan
pola KPS
Peningkatan kapasitas
dan
kualitas
daya
dukung
lingkungan
Kota Batam (lanjutan)
Peningkatan
peranan
Pemerintahan
Kota
Batam
dan
Badan
Pengusahaan
Batam
yang efektif dan optimal
(lanjutan)
104
MISI
Nasional
SASARAN POKOK
Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam.
Meningkatnya
pemerataan
pertumbuhan
ekonomi
untuk
menghindari
terjadinya
ketimpangan
antar wilayah dan golongan
pendapatan.
Meningkatnya
pengembangan
kegiatan
sektor
ekonomi
yang
didukung oleh komitmen
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Provinsi
Kepulauan
Riau
dalam
mengembangkan
Batam
sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi nasional.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
Peningkatan pelayanan
publik yang efisien dan
efektif didukung dengan
ICT
Identifikasi
(lanjutan)
dan
pengembangan
keterkaitan
ekonomi
antara
pusat
pertumbuhan
dengan
daerah hinterland
Pengembangan
kegiatan-kegiatan
ekonomi baru berskala
kecil dan menengah di
daerah hinterland
Pengembangan
kemitraan usaha-usaha
antara usaha-usaha di
mainland dan hinterland
(lanjutan)
Meningkatkan
dan
mengembangkan
kegiatan ekonomi sektor
industri.
- Peningkatan
dan
pengembangan
kegiatan
ekonomi
sektor
industri
pengolahan
yang
terkait
langsung
dengan
aktivitas
pelabuhan
internasional
(lanjutan)
- Peningkatan
dan
pengembangan
kegiatan
ekonomi
sektor
industri
pengolahan
yang
terkait potensi pasar
dan kebutuhan local
(lanjutan)
- Peningkatan
keterkaitan (linkages)
sektor
industri
dengan
hubungan
intraindustri
dan
dengan
sektor
lainnya.
Meningkatkan
dan
mengembangkan
kegiatan ekonomi sektor
perdagangan
yang
terkait potensi pasar
dan kebutuhan lokal.
- Peningkatan
dan
pengembangan
kegiatan
ekonomi
sektor
perdagangan
besar dan menengah
(lanjutan)
105
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
kegiatan
ekonomi berbasis kelautan
dan kegiatan ekonomi di
wilayah
pulau-pulau
termasuk pulau terluar.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
- Peningkatan
dan
pengembangan
kegiatan
ekonomi
sektor
perdagangan
eceran
dan
pasar
tradisional
yang
tertata dan (lanjutan)
- Perlindungan hak-hak
konsumen (lanjutan)
- Peningkatan
keterkaitan
sektor
perdagangan dengan
pengembangan
pariwisata (lanjutan)
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
pariwisata
- Pengembangan
sarana
pariwisata
moderen
berskala
besar (lanjutan)
- Pengembangan wisata
alam khas Batam
- Peningkatan
kerjasama pariwisata
(lanjutan)
- Peningkatan promosi
wisata (lanjutan)
- Pengadaan (lanjutan)
dan
peningkatan
industri
berbasis
budaya
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
jasa
penunjang
- Fasilitasi
pengembangan sektor
ekonomi jasa
penunjang (lanjutan)
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
pertanian penunjang
- Peningkatan produksi
pertanian
untuk
kebutuhan
lokal
(lanjutan)
dan
peningkatan
produk
pertanian potensial.
- Peningkatan
keterkaitan
sektor
pertanian
dengan
pengembangan
pariwisata skala kecil
(lanjutan)
Peningkatan (lanjutan)
dan
Pengembangan
kekuatan dan potensi
kelautan
Peningkatan (lanjutan)
dan
pengembangan
pemanfaatan
sumber
106
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
dukungan
atas gerakan pemberdayaan
ekonomi masyarakat yang
mandiri
dengan
jiwa
kewirausahaan yang tinggi
melalui pemberdayaan usaha
kecil dan menengah serta
revitalisasi peran koperasi
sebagai
pondasi
dasar
ekonomi kerakyatan Kota
Batam.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
daya
kelautan
dan
perikanan
Peningkatan (lanjutan)
dan
pengembangan
keterkaitan
kelautan
dan perikanan dengan
pengembangan
pariwisata daerah
Pengembangan
pembenihan perikanan
(lanjutan)
dan
penyiapan
industri
pakan ikan
Pengadaan sarana dan
prasarana
perikanan
dan kelautan (lanjutan)
Pengembangan
(lanjutan)
dan
peningkatan
keterampilan
dan
produktivitas
usaha
ekonomi
kecil
dan
menengah.
Peningkatan kemitraan
usaha dengan kegiatan
ekonomi skala besar
terutama
untuk
kegiatan
pemasaran
dan
pembinaan
(lanjutan)
Pengembangan
dan
optimalisasi
wilayah
pulau-pulau dan pulau
terluar
berbasis
ekonomi
dan
pertahanan
Pengembangan
UKM
dan Koperasi
untuk
menjadi agen ekonomi
yang berdaya saing
tinggi
dalam
perekonomian
skala
regional dan nasional
Pembangunan sistem
pembiayaan
yang
efektif bagi UKM
Pengadaan
(lanjutan)
dan perluasan akses
permodalan bagi UKM
Penciptaan lingkungan
yang
aman
dan
kondusif
untuk
investasi (lanjutan)
Implementasi
produk
hukum
untuk
kepastian berinvestasi.
Peningkatan
kualitas
pengawasan
dan
kerjasama investasi.
Peningkatan pelayanan
birokrasi yang efektif
107
MISI
SASARAN POKOK
Menyediakan,
meningkatkan,
dan
mengembangkan
sarana
transportasi,
energi,
air
bersih,
teknologi
komunikasi dan informasi,
persampahan dan fasilitas
umum
lainnya
yang
mendukung pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan dan
berkualitas serta prasarana
lainnya.
Menciptakan
Masyarakat
Sejahtera
Meningkatnya
keterkaitan
kegiatan ekonomi di wilayah
mainland dengan kegiatan
ekonomi
di
wilayah
hinterland.
Meningkatkan
daya
jangkau/pemerataan
dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
dan
meningkatkan nilai strategis
bidang
pendidikan
yang
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
dan
efisien
bagi
investasi
dan
penanaman
modal
didukung IT
Peningkatan
upaya
promosi dan insentif
investasi (lanjutan)
Penciptaan
lapangan
kerja
formal
dan
kesejahteraan
pekerja
(lanjutan)
Peningkatan keterkaitan
tenaga kerja dengan
sektor bisnis.
Pengembangan
dan
peningkatan
pasar
tenaga
kerja
yang
optimal.
Revitalisasi
Balai
Latihan Kerja (BLK)
Review
sistem
pengupahan
secara
berkala (lanjutan)
Penyediaan
dan
peningkatan
kualitas
dan kuantitas
sarana
transportasi, energi, air
bersih,
teknologi
komunikasi
dan
informasi.
Penyiapan
pengembangan
kapasitas
strategis
sarana
transportasi
berbasis
angkutan
massal
dan
Green
Transportation,
energi,
air
bersih,
teknologi
komunikasi
dan
informasi.
Pengembangan
dan
peningkatan
teknologi
komunikasi
serta
fasilitas
prasarana
lainnya
(persampahan
dan
fasilitas
umum
lainnya)
Penciptaan keterkaitan
ekonomi
wilayah
mainland
dan
hinterland
(backward
linkage)
Pelaksanaan
produk
hukum dan penegakan
hukum
Peningkatan
daya
jangkau, kuantitas dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
bidang
pendidikan yang relevan
dengan
pembangunan
108
MISI
SASARAN POKOK
relevan
dengan
pembangunan Kota Batam
melalui
penguatan
kemitraan dan peran serta
masyarakat
Tersedianya
kebutuhan
dasar masyarakat seperti
perumahan,
listrik,
air
bersih,
angkutan,
pengelolaan
sampah
perkotaan,
dan
sanitasi
lingkungan serta kebutuhan
bahan
pokok
(sembako)
dalam rangka meningkatkan
kemampuan
usaha
dan
kualitas
kehidupan
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
Kota Batam (lanjutan)
Peningkatan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi (lanjutan)
Penguatan
kemitraan
dan
peran
serta
masyarakat
dalam
pendidikan (lanjutan)
Pengembangan sarana
pendidikan
berskala
internasional (lanjutan)
Perluasan
cakupan,
peningkatan kuantitas
dan kualitas pelayanan
kesehatan umum dan
peningkatan tipe RSUD
menjadi tipe B
Peningkatan
derajat
kesehatan masyarakat
melalui
penyediaan
sarana dan prasarana
pelayanan khusus bagi
penduduk rentan social
(lanjutan)
Peningkatan
ketersediaan obat yang
berkualitas dan dengan
stok yang cukup
Pengobatan
gratis
selektif khusus untuk
masyarakat
tergolong
tidak mampu
Penanganan
melalui
preventif dan kuratif
terhadap
penyakit
menular (lanjutan)
Peningkatan
pengawasan
dan
manajemen
kesehatan
(lanjutan)
Pembangunan
dan
peningkatan
gizi
masyarakat (lanjutan)
Penguatan peran serta
masyarakat
dan
kemitraan dalam bidang
kesehatan (lanjutan)
Pengembangan sarana
kesehatan
berskala
internasional (lanjutan)
Peningkatan
dan
pengadaan kebutuhan
hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan
sarana pendukung yang
berkualitas
Pemantapan
sistem
pembiayaan perumahan
jangka panjang yang
berkelanjutan, efisien,
dan akuntabel.
109
MISI
SASARAN POKOK
masyarakat.
Meningkatnya ketersediaan
lapangan kerja, pendapatan
penduduk,
distribusi
pendapatan dan penurunan
angka
kemiskinan
serta
tingkat pengangguran.
Meningkatkan
tingkat
kehidupan agama, sosial
dan
budaya
umum
penduduk.
Meningkatkan
kegiatan
sosial dan pemberdayaan
bagi kelompok penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
Terwujudnya
sumber daya
lingkungan
kelestarian
hayati dan
bagi
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
Penertiban
dan
pengendalian
permukiman
illegal
(lanjutan)
Pengadaan
dan
peningkatan
sarana
listrik, air bersih dan
angkutan
baik
di
wilayah mainland dan
hinterland (lanjutan)
Peningkatan
kualitas
pengelolaan
sampah
perkotaan dan sanitasi
lingkungan yang ramah
lingkungan
Peningkatan jangkauan
pelayanan transportasi
dan sarana prasarana
angkutan
yang
terjangkau, bersih dan
aman serta nyaman
Pengendalian harga dan
peningkatan
jaminan
distribusi
barang
kebutuhan
pokok
(lanjutan)
Peningkatan
kesempatan kerja bagi
penduduk
terutama
penduduk lokal
Peningkatan
pendapatan penduduk.
Peningkatan
upaya
distribusi
pendapatan
dan penurunan angka
kemiskinan.
Peningkatan
lapangan
kerja dan penurunan
tingkat pengangguran
Fasilitasi
kehidupan
beragama,
sosial,
budaya (lanjutan)
Pengembangan kesenian
dan
budaya
daerah
melalui
peningkatan
event (lanjutan)
Peningkatan peran dan
partisipasi masyarakat
dalam mempertahankan
budaya melayu sebagai
payung budaya di Kota
Batam (lanjutan)
Fasilitasi, peningkatan
sarana dan prasarana
serta
pembinaan
kehidupan penyandang
masalah kesejahteraan
sosial.
Peningkatan
pengendalian
110
MISI
SASARAN POKOK
kelangsungan hidup
kehidupan penduduk.
dan
Menciptakan
Pemerintah,
Swasta dan
Masyarakat
yang Madani
Meningkatnya
kualitas
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
aparatur
pemerintahan daerah untuk
mewujudkan
tata
pemerintahan yang baik,
bersih,
berwibawa
dan
bertanggung jawab serta
profesional
termasuk
meningkatnya
pengelolaan
keuangan
daerah
yang
akuntabel
yang
mampu
mendukung pembangunan
Kota Batam.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
pencemaran lingkungan
hidup.
Peningkatan
kualitas
serta
daya
dukung
lingkungan
melalui
pemantapan kebijakan
Peningkatan pemulihan
dan
rehabilitasi
lingkungan
Peningkatan partisipasi
masyarakat,
dunia
usaha dan pemerintah
dalam menjaga kualitas
lingkungan hidup.
Peningkatan
pengendalian,
penertiban,
dan
perlindungan terhadap
rasa aman kehidupan
penduduk (lanjutan)
Peningkatan partisipasi
masyarakat
dan
kemitraan antara pihak
keamanan
dan
masyarakat
dalam
mewujudkan rasa aman
di
lingkungan
masyarakat (lanjutan)
Peningkatan
mitigasi
bencana alam (lanjutan)
Peningkatan
tanggap
dini terhadap keadaan
darurat dan bencana
alam (lanjutan)
Peningkatan
kualitas
SDM
aparatur
pemerintahan daerah
(lanjutan)
Penciptaan
sistem
birokrasi
dan
pelayanan pemerintah
berdasarkan
prinsip
(clean government ang
good
governance)
(lanjutan)
Penataan
bidang
aparatur
dan
pengembangan
karir
berdasarkan
kompetensi
yang
berbasis
kinerja
(lanjutan)
Penerapan
dan
pengembangan Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
dan
Standar
Operasional
dan
Prosedur (SOP)
Peningkatan
kesejahteraan aparatur
Pemerintah
Kota
111
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
kerjasama
dan koordinasi Pemerintah
Daerah, Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, Badan
Pengusahaan Batam dan
Instansi
Vertikal
dalam
rangka pembangunan Kota
Batam.
Meningkatkan
penguatan
dunia usaha di Kota Batam
dalam penerapan prinsip
good corporate governance.
Terwujudnya
masyarakat
Kota Batam yang "MADANI".
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20112016
Batam(lanjutan)
Peningkatan
pengelolaan keuangan
daerah yang akuntabel
(lanjutan)
Peningkatan
dan
penguatan
kerjasama
dan koordinasi dengan
Badan
Pengusahaan
Kawasan dan Instansi
Vertikal
Peningkatan kerjasama
dan
koordinasi,
advokasi
dengan
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah Provinsi dan
kelembagaan
pemerintah
lainnya
dalam
rangka
pembangunan
Kota
Batam (lanjutan)
Pengembangan
dan
penguatan dunia usaha
di Kota Batam dalam
penerapan prinsip good
corporate governance.
Penguatan dunia usaha
di Kota Batam dalam
kemitraan.
Penguatan karakter dan
kepribadian masyarakat
yang
tangguh,
kompetitif,
berakhlak
mulia dan bermoral,
berorientasi
kinerja,
kemajuan IPTEK serta
pengamalan
nilai
agama, norma hukum
dan budaya
Pemeliharaan
tatanan
sosial masyarakat yang
tertib, aman, sejahtera,
tenggang
rasa
dan
kreatif serta merasa
aman (lanjutan)
Peningkatan peran serta
masyarakat
dalam
pembangunan
secara
partisipatif, kreatif dan
sinergis (lanjutan)
112
MISI
1
Mewujudkan
Batam
sebagai
Bandar
Berstandar
Internasional
SASARAN POKOK
Meningkatnya daya saing
Kota
Batam
dalam
melaksanakan pembangunan
menuju Bandar Berstandar
Internasional
untuk
mencapai
kesejahteraan
masyarakat.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
Penyediaan sarana dan
prasarana
yang
memadai dan maju.
- Penyediaan (lanjutan)
dan
pengembangan
serta
peningkatan
kualitas
jaringan
infrastruktur
transportasi
bebas
hambatan dan bersifat
mass
transportation
dan
peningkatan
infrastruktur
perhubungan
yang
saling
terintegrasi
interwilayah
dan
antarwilayah/ regional
- Pengembangan
dan
peningkatan
serta
pembenahan
sarana
dan
prasarana
transportasi
dan
ekspansi
pelabuhan
laut dan udara.
- Pengembangan
(lanjutan)
dan
peningkatan aktivitas
dan sistem pendukung
pelayanan transportasi
dan pelabuhan laut
dan
udara
yang
moderen, profesional,
cepat, akurat, nyaman
- Peningkatan pasokan
listrik tenaga gas atau
sumber
alternatif
lainnya untuk dunia
usaha
dan
rumah
tangga
serta
peningkatan
pemenuhan
elektrifikasi
wilayah
hinterland
- Peningkatan kualitas
dan
kuantitas
pelayanan pos dan
telematika yang efisien
dan moderen serta
memiliki
jangkauan
luas
sampai
ke
wilayah hinterland
- Pemantapan
dan
peningkatan
konservasi
sumber
daya
air
untuk
keberlanjutan
fungsi
sumber
daya
air
(lanjutan)
113
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
jaminan
kualitas dan kesinambungan
operasionalisasi
serta
promosi
Bandar
Internasional.
Terlaksananya
pembangunan
dengan
berpedoman kepada Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Batam dan Rencana
Tata Ruang Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
Peningkatan
kualitas
sumber daya manusia,
termasuk
peran
perempuan
dan
pemuda
dalam
pembangunan.
- Peningkatan
Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
- Peningkatan
Indeks
Pembangunan Gender
(IPG)
- Pengembangan
sarana dan prasarana
kepemudaan dan olah
raga
berskala
moderen
- Pengendalian jumlah
dan
laju
pertumbuhan
penduduk (lanjutan)
Pemutakhiran
otomatisasi
perangkat
keras
operasional
Bandar Internasional.
Peningkatan
kualitas
dan
kapasitas
profesionalisme
aparatur pemerintahan
melalui pendidikan dan
pelatihan
dan
pengadaan tenaga ahli
pengelola bandar
Peningkatan
promosi
dan menarik kegiatan
dengan memanfaatkan
Bandar Internasional
Pengembangan jaringan
kerjasama
lanjutan
dengan bandar-bandar
Asia, Afrika, Eropa dan
Amerika.
Peningkatan
pengendalian
dan
pemantauan
pemanfaatan
ruang
(lanjutan)
Revisi Perda RTRW Kota
Batam
Penyusunan
Rencana
Detail
Tata
Ruang
(RDTR) dan Regulasi
Zonasi Tata Ruang
114
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
dukungan
ekosistem untuk menjamin
keberlanjutan
lingkungan
hidup.
Menciptakan
Batam
sebagai salah
satu Pusat
Pertumbuhan
Ekonomi
Nasional
Meningkatnya
peranan
Pemerintah Kota Batam dan
Badan Pengusahaan Batam
menjalankan
peran
dan
fungsi
Batam
sebagai
Kawasan Perdagangan Bebas
dan
Pelabuhan
Bebas
Batam.
Meningkatnya
pemerataan
pertumbuhan ekonomi untuk
menghindari
terjadinya
ketimpangan antar wilayah
dan golongan pendapatan.
Meningkatnya
pengembangan
kegiatan
sektor
ekonomi
yang
didukung oleh komitmen
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Provinsi
Kepulauan
Riau
dalam
mengembangkan
Batam
sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi nasional.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
Pelaksanaan
pengelolaan
Sanitasi
limbah rumah tangga
dan limbah B3 dengan
pola KPS
Peningkatan kapasitas
dan
kualitas
daya
dukung
lingkungan
Kota Batam (lanjutan)
Peningkatan
peranan
Pemerintahan
Kota
Batam
dan
Badan
Pengusahaan
Batam
yang efektif dan optimal
didukung oleh sarana
ICT
Peningkatan pelayanan
publik yang efisien dan
efektif didukung dengan
ICT
Pengembangan
keterkaitan
ekonomi
antara
pusat
pertumbuhan
dengan
daerah hinterland
Pengembangan
dan
peningkatan
kegiatankegiatan ekonomi baru
berskala
kecil,
menengah dan besar di
daerah hinterland
Pengembangan
kemitraan usaha-usaha
antara usaha-usaha di
mainland dan hinterland
secara
adil
dan
berkesinambungan
Meningkatkan
dan
mengembangkan
kegiatan ekonomi sektor
industri.
- Program
lanjutan
dengan pola ekspansi,
pembangunan
kawasan industi baru
yang
ramah
lingkungan
dan
promosi
serta
peningkatan
pelayanan.
Meningkatkan
dan
mengembangkan
kegiatan ekonomi sektor
perdagangan
yang
terkait potensi pasar
dan kebutuhan lokal.
- Program
lanjutan
dengan
pengembangan
perniagaan
kelas
dunia yang didukung
115
MISI
SASARAN POKOK
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
dengan infrastruktur
dan sistem informasi
yang prima
- Peningkatan
dan
pengembangan
kegiatan
ekonomi
sektor
perdagangan
eceran
dan
pasar
tradisional
yang
tertata,
ramah
lingkungan
dan
berstandar
kelas
dunia
- Perlindungan hak-hak
konsumen (lanjutan)
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
pariwisata
- Pengembangan
kawasan
pariwisata
berbasis alam, bahari,
pusat budaya dan
kesenian,
pusat
hiburan berteknologi
dan kuliner.
- Pengembangan objek
wisata dalam satu
kawasan
terpadu
berstandar
internasional.
- Peningkatan
kerjasama pariwisata
(lanjutan)
- Peningkatan promosi
wisata (lanjutan)
- Peningkatan
dan
pengembangan
industri
berbasis
budaya
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
jasa
penunjang
- Program
lanjutan
dengan
penyederhanaan izin
dan
pemberian
insentif
usaha
ekonomi
untuk
penunjang
sektor
ekonomi riil.
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
pertanian penunjang
- Peningkatan produksi
pertanian
untuk
kebutuhan
lokal
(lanjutan)
dan
peningkatan
produk
pertanian potensial.
- Peningkatan
keterkaitan
sektor
116
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
kegiatan
ekonomi berbasis kelautan
dan kegiatan ekonomi di
wilayah
pulau-pulau
termasuk pulau terluar.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
pertanian
dengan
pengembangan
pariwisata
skala
internasional
Intensifikasi budi daya
perikanan laut pada
pulau-pulau
berbasis
masyarakat dan sebagai
objek wisata kuliner
dalam
upaya
pengamanan laut dari
pencemaran
Peningkatan
produksi
pembenihan perikanan
dan
pembangunan
industri pakan ikan
Pengadaan sarana dan
prasarana
perikanan
dan kelautan moderen
Peningkatan kemitraan
usaha dengan kegiatan
ekonomi skala besar
terutama
untuk
kegiatan
pemasaran
dan
pembinaan
(lanjutan)
Pembangunan
dan
optimalisasi
wilayah
pulau-pulau dan pulau
terluar
berbasis
ekonomi
dan
pertahanan
Pengembangan
UKM
dan
Koperasi
dalam
perekonomian
skala
nasional
dan
internasional
Perluasan
akses
permodalan bagi UKM
Program
lanjutan
diperkuat
dengan
penguatan
penataan
ruang yang seimbang,
penurunan
angka
kriminalitas
dan
pengembangan insentif
dasar investasi
Penciptaan
lapangan
kerja
formal
dan
kesejahteraan
pekerja
(lanjutan)
Peningkatan keterkaitan
tenaga kerja dengan
sektor bisnis (lanjutan)
Pengembangan
kesempatan
lapangan
kerja
117
MISI
Menciptakan
Masyarakat
Sejahtera
SASARAN POKOK
Menyediakan,
meningkatkan,
dan
mengembangkan
sarana
transportasi,
energi,
air
bersih, teknologi komunikasi
dan informasi, persampahan
dan fasilitas umum lainnya
yang
mendukung
pertumbuhan
ekonomi
berkelanjutan
dan
berkualitas serta prasarana
lainnya.
Meningkatnya
keterkaitan
kegiatan ekonomi di wilayah
mainland
dengan kegiatan
ekonomi
di
wilayah
hinterland.
Meningkatkan
daya
jangkau/pemerataan
dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
dan
meningkatkan nilai strategis
bidang
pendidikan
yang
relevan
dengan
pembangunan Kota Batam
melalui penguatan kemitraan
dan peran serta masyarakat
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
Optimalisasi
Balai
Latihan
Kerja
(BLK)
yang
berstandar
internasional
sebagai
BLK rujukan wilayah
Sumatera
Review
sistem
pengupahan
secara
berkala (lanjutan)
Program lanjutan dalam
penjaminan sarana dan
prasarana transportasi,
energi,
air
bersih,
teknologi
komunikasi
dan
informasi
yang
memadai dan moderen
termasuk
sumber
energi alternatif dan
sarana
prasarana
fasilitas umum lainnya
Penciptaan keterkaitan
ekonomi
wilayah
mainland
dan
hinterland
(backward
linkage) (lanjutan)
Pelaksanaan
produk
hukum dan penegakan
hukum (lanjutan)
Peningkatan
daya
jangkau, kuantitas dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
bidang
pendidikan yang relevan
dengan pembangunan
Kota Batam berskala
internasional termasuk
pengembangan
kerjasama
untuk
pendirian
perguruan
tinggi
Peningkatan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi (lanjutan)
Penguatan
kemitraan
dan
peran
serta
masyarakat
dalam
pendidikan (lanjutan)
Pengembangan sarana
pendidikan
berskala
internasional (lanjutan)
Perluasan
cakupan,
peningkatan kuantitas
dan kualitas pelayanan
kesehatan
umum
puskesmas
yang
didukung oleh tenaga
spesialis
peralatan
moderen
dan
peningkatan tipe RSUD
menjadi tipe A
118
MISI
SASARAN POKOK
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
Peningkatan
derajat
kesehatan masyarakat
melalui
penyediaan
sarana dan prasarana
pelayanan khusus bagi
penduduk
rentan
sosial (lanjutan)
Peningkatan
ketersediaan obat yang
berkualitas dan dengan
stok yang cukup
Pengobatan
gratis
selektif khusus untuk
masyarakat tergolong
tidak mampu
Penanganan
melalui
preventif dan kuratif
terhadap
penyakit
menular (lanjutan)
Peningkatan
pengawasan
dan
manajemen kesehatan
(lanjutan)
Pembangunan
dan
peningkatan
gizi
masyarakat (lanjutan)
Penguatan peran serta
masyarakat
dan
kemitraan
dalam
bidang
kesehatan
(lanjutan)
Peningkatan
dan
pengadaan kebutuhan
hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan
sarana pendukung yang
berkualitas dan terpadu
Pemantapan
sistem
pembiayaan perumahan
jangka panjang yang
berkelanjutan,
efisien,
dan akuntabel.
Penertiban
dan
pengendalian
permukiman
illegal
(lanjutan)
Pengadaan
dan
peningkatan
sarana
listrik, air bersih dan
angkutan
baik
di
wilayah mainland dan
hinterland (lanjutan)
Peningkatan
kualitas
pengelolaan
sampah
perkotaan dan sanitasi
lingkungan yang ramah
lingkungan
dan
berteknologi tinggi
Peningkatan jangkauan
pelayanan transportasi
dan sarana prasarana
119
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya ketersediaan
lapangan kerja, pendapatan
penduduk,
distribusi
pendapatan dan penurunan
angka
kemiskinan
serta
tingkat pengangguran.
Meningkatkan
tingkat
kehidupan agama, sosial dan
budaya umum penduduk.
Meningkatkan
kegiatan
sosial dan pemberdayaan
bagi kelompok penyandang
masalah kesejahteraan sosial
Terwujudnya
kelestarian
sumber daya hayati dan
lingkungan
bagi
kelangsungan hidup dan
kehidupan penduduk.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
angkutan
yang
terjangkau, bersih dan
aman serta nyaman
Pengendalian harga dan
peningkatan
jaminan
distribusi
barang
kebutuhan
pokok
(lanjutan)
Peningkatan
kesempatan kerja bagi
penduduk
terutama
penduduk lokal
Peningkatan
pendapatan penduduk
melalui pengembangan
produk ekonomi kreatif
Peningkatan
upaya
distribusi
pendapatan
dan penurunan angka
kemiskinan di bawah 10
persen
Peningkatan lapangan
kerja dan penurunan
tingkat pengangguran di
bawah 7 persen
Fasilitasi
kehidupan
beragama,
sosial,
budaya (lanjutan)
Pengembangan kesenian
dan
budaya
daerah
melalui
peningkatan
event (lanjutan)
Peningkatan peran dan
partisipasi masyarakat
dalam mempertahankan
budaya melayu sebagai
payung budaya di Kota
Batam (lanjutan)
Fasilitasi, peningkatan
sarana dan prasarana
serta
pembinaan
kehidupan penyandang
masalah kesejahteraan
sosial pada tingkat yang
lebih tinggi
Peningkatan
kemampuan PMKS ke
arah
mandiri
secara
ekonomi
Peningkatan
pengendalian
pencemaran lingkungan
hidup.
Peningkatan
kualitas
serta
daya
dukung
lingkungan
melalui
pemantapan kebijakan
Peningkatan pemulihan
dan
rehabilitasi
lingkungan
120
MISI
SASARAN POKOK
Menciptakan
Pemerintah,
Swasta dan
Masyarakat
yang Madani
Meningkatnya
kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM)
aparatur
pemerintahan
daerah untuk mewujudkan
tata pemerintahan yang baik,
bersih,
berwibawa
dan
bertanggung
jawab
serta
profesional
termasuk
meningkatnya
pengelolaan
keuangan
daerah
yang
akuntabel
yang
mampu
mendukung
pembangunan
Kota Batam.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
Peningkatan partisipasi
masyarakat,
dunia
usaha dan pemerintah
dalam menjaga kualitas
lingkungan hidup.
Peningkatan
pengendalian,
penertiban,
dan
perlindungan terhadap
rasa aman kehidupan
penduduk (lanjutan)
Peningkatan partisipasi
masyarakat
dan
kemitraan antara pihak
keamanan
dan
masyarakat
dalam
mewujudkan rasa aman
di
lingkungan
masyarakat (lanjutan)
Peningkatan
mitigasi
bencana alam (lanjutan)
Sosialisasi peningkatan
tanggap dini terhadap
keadaan darurat dan
bencana alam (lanjutan)
Peningkatan
kualitas
SDM
aparatur
pemerintahan
daerah
(lanjutan)
Penciptaan
sistem
birokrasi dan pelayanan
pemerintah berdasarkan
prinsip
(clean
government ang good
governance) (lanjutan)
Penataan
bidang
aparatur
dan
pengembangan
karir
berdasarkan kompetensi
yang berbasis kinerja
(lanjutan)
Penerapan
dan
pengembangan Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
dan
Standar
Operasional
dan
Prosedur (SOP)
Peningkatan
kesejahteraan aparatur
Pemerintah
Kota
Batam(lanjutan)
Peningkatan pengelolaan
keuangan daerah yang
akuntabel
dan
transparan (lanjutan)
Peningkatan
dan
penguatan
kerjasama
dan koordinasi dengan
Badan
Pengusahaan
Kawasan dan Instansi
Vertikal
121
MISI
SASARAN POKOK
Instansi
Vertikal
dalam
rangka pembangunan Kota
Batam.
Meningkatkan
penguatan
dunia usaha di Kota Batam
dalam
penerapan
prinsip
good corporate governance.
Terwujudnya
masyarakat
Kota Batam yang "MADANI".
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20162021
Peningkatan kerjasama
dan
koordinasi,
advokasi
dengan
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah Provinsi dan
kelembagaan
pemerintah
lainnya
dalam
rangka
pembangunan
Kota
Batam (lanjutan)
Pengembangan
dan
penguatan dunia usaha
di Kota Batam dalam
penerapan prinsip good
corporate governance.
Penguatan
dunia
usaha di Kota Batam
dalam kemitraan.
Penguatan karakter dan
kepribadian masyarakat
yang
tangguh,
kompetitif,
berakhlak
mulia dan bermoral,
berorientasi
kinerja,
kemajuan IPTEK serta
pengamalan
nilai
agama, norma hukum
dan budaya
Pemeliharaan
tatanan
sosial masyarakat yang
tertib, aman, sejahtera,
tenggang
rasa
dan
kreatif
serta
merasa
aman (lanjutan)
Peningkatan peran serta
masyarakat
dalam
pembangunan
secara
partisipatif, kreatif dan
sinergis (lanjutan)
122
MISI
1
Mewujudkan
Batam sebagai
Bandar
Berstandar
Internasional
SASARAN POKOK
Meningkatnya daya saing
Kota
Batam
dalam
melaksanakan pembangunan
menuju Bandar Berstandar
Internasional
untuk
mencapai
kesejahteraan
masyarakat.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
Penyediaan sarana dan
prasarana
yang
memadai dan maju.
- Pengembangan
dan
peningkatan kualitas
jaringan infrastruktur
transportasi
bebas
hambatan dan bersifat
mass
transportation
dan
peningkatan
infrastruktur
perhubungan
yang
saling
terintegrasi
interwilayah
dan
antarwilayah/ regional
- Pengembangan
dan
peningkatan
serta
pembenahan
sarana
dan
prasarana
transportasi
dan
ekspansi
pelabuhan
laut
dan
udara
termasuk ekspansi di
luar Pulau Batam
- Program
lanjutan
dengan
peningkatan
aktivitas dan sistem
pendukung pelayanan
transportasi
dan
pelabuhan laut dan
udara yang moderen,
profesional,
cepat,
akurat, nyaman
- Peningkatan pasokan
listrik tenaga gas atau
sumber
alternatif
lainnya untuk dunia
usaha
dan
rumah
tangga
serta
peningkatan
pemenuhan
elektrifikasi
wilayah
hinterland
- Peningkatan kualitas
dan
kuantitas
pelayanan pos dan
telematika yang efisien
dan moderen serta
memiliki
jangkauan
luas
sampai
ke
wilayah hinterland
- Pemantapan
dan
peningkatan
konservasi
sumber
daya
air
untuk
keberlanjutan
fungsi
sumber
daya
air
(lanjutan)
Peningkatan
kualitas
123
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
jaminan
kualitas dan kesinambungan
operasionalisasi
serta
promosi
Bandar
Internasional.
Terlaksananya pembangunan
dengan berpedoman kepada
Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Batam dan
Rencana
Tata
Ruang
Perdagangan
Bebas
dan
Pelabuhan Bebas Batam.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
sumber daya manusia,
termasuk
peran
perempuan
dan
pemuda
dalam
pembangunan.
- Peningkatan
Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
- Peningkatan
Indeks
Pembangunan Gender
(IPG)
- Pengembangan
sarana dan prasarana
kepemudaan dan olah
raga
berskala
moderen
- Pengendalian jumlah
dan
laju
pertumbuhan
penduduk (lanjutan)
Peningkatan
nilai
strategis
perangkat
keras dan lunak sarana
Bandar
Internasional
yang kompetitif.
Peningkatan
kualitas
dan
kapasitas
profesionalisme
aparatur pemerintahan
melalui pendidikan dan
pelatihan
dan
pengadaan tenaga ahli
pengelola bandar serta
peningkatan kepastian
pelayanan
bandar,
keamanan, ketertiban
Peningkatan
promosi
dan menarik kegiatan
dengan memanfaatkan
Bandar Internasional
Pengembangan jaringan
kerjasama
lanjutan
dengan bandar-bandar
Asia, Afrika, Eropa dan
Amerika.
Peningkatan
pengendalian
dan
pemantauan
pemanfaatan
ruang
(lanjutan)
Pemantapan
pelaksanaan
Perda
RTRW Kota Batam
Penjaminan
pelaksanaan
Rencana
Detail
Tata
Ruang
(RDTR) dan Regulasi
Zonasi Tata Ruang
124
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
dukungan
ekosistem untuk menjamin
keberlanjutan
lingkungan
hidup.
Menciptakan
Batam
sebagai salah
satu Pusat
Pertumbuhan
Ekonomi
Nasional
Meningkatnya
peranan
Pemerintah Kota Batam dan
Badan Pengusahaan Batam
menjalankan
peran
dan
fungsi
Batam
sebagai
Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Batam.
Meningkatnya
pemerataan
pertumbuhan ekonomi untuk
menghindari
terjadinya
ketimpangan antar wilayah
dan golongan pendapatan.
Meningkatnya
pengembangan
kegiatan
sektor
ekonomi
yang
didukung oleh komitmen
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Provinsi
Kepulauan
Riau
dalam
mengembangkan
Batam
sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi nasional.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
Pelaksanaan
pengelolaan
Sanitasi
limbah rumah tangga
dan limbah B3 dengan
pola KPS
Peningkatan kapasitas
dan
kualitas
daya
dukung
lingkungan
Kota Batam (lanjutan)
Peningkatan
peranan
Pemerintahan
Kota
Batam
dan
Badan
Pengusahaan
Batam
yang efektif dan optimal
didukung oleh sarana
ICT (lanjutan)
Peningkatan pelayanan
publik yang efisien dan
efektif didukung dengan
ICT (lanjutan)
Pengembangan
keterkaitan
ekonomi
antara
pusat
pertumbuhan
dengan
daerah hinterland
Pengembangan
dan
peningkatan
kegiatankegiatan ekonomi baru
berskala
kecil,
menengah dan besar di
daerah hinterland
Pengembangan
kemitraan usaha-usaha
antara usaha-usaha di
mainland dan hinterland
secara
adil
dan
berkesinambungan
Meningkatkan
dan
mengembangkan
kegiatan ekonomi sektor
industri.
- Program
lanjutan
dengan pola ekspansi,
pembangunan
kawasan industi baru
yang
ramah
lingkungan
dan
promosi
serta
peningkatan
pelayanan (lanjutan)
Meningkatkan
dan
mengembangkan
kegiatan ekonomi sektor
perdagangan
yang
terkait potensi pasar
dan kebutuhan lokal.
- Program
lanjutan
dengan pengembangan
perniagaan
kelas
dunia yang didukung
dengan infrastruktur
125
MISI
SASARAN POKOK
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
dan sistem informasi
yang prima
- Peningkatan
dan
pengembangan
kegiatan
ekonomi
sektor
perdagangan
eceran
dan
pasar
tradisional
yang
tertata,
ramah
lingkungan
dan
berstandar kelas dunia
- Perlindungan hak-hak
konsumen (lanjutan)
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
pariwisata
- Penataan,
dan
pemeliharaan
serta
promosi
kawasan
pariwisata
berbasis
alam, pusat budaya
dan kesenian, pusat
hiburan berteknologi
dan kuliner.
- Pengembangan
dan
promosi objek wisata
dalam satu kawasan
terpadu
berstandar
internasional.
- Peningkatan
kerjasama pariwisata
(lanjutan)
- Peningkatan promosi
wisata (lanjutan)
- Peningkatan
dan
pengembangan
industri
berbasis
budaya
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
jasa
penunjang
- Program
lanjutan
dengan
penyederhanaan izin
dan
pemberian
insentif
usaha
ekonomi
untuk
penunjang
sektor
ekonomi riil.
Meningkatkan kegiatan
ekonomi
sektor
pertanian penunjang
- Peningkatan produksi
pertanian
untuk
kebutuhan
lokal
(lanjutan)
dan
peningkatan
produk
pertanian potensial.
- Peningkatan
keterkaitan
sektor
pertanian
dengan
126
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
kegiatan
ekonomi berbasis kelautan
dan kegiatan ekonomi di
wilayah
pulau-pulau
termasuk pulau terluar.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
pengembangan
pariwisata
skala
internasional
Intensifikasi budi daya
perikanan laut pada
pulau-pulau
berbasis
masyarakat dan sebagai
objek wisata kuliner
dalam
upaya
pengamanan laut dari
pencemaran
Peningkatan
produksi
pembenihan perikanan
dan
pembangunan
industri pakan ikan
Pengadaan
dan
pemeliharaan
sarana
dan
prasarana
perikanan dan kelautan
moderen
Peningkatan kemitraan
usaha dengan kegiatan
ekonomi skala besar
terutama
untuk
kegiatan pemasaran dan
pembinaan (lanjutan)
Pembangunan
dan
optimalisasi
wilayah
pulau-pulau dan pulau
terluar
berbasis
ekonomi
dan
pertahanan
dan
pariwisata
Pengembangan
UKM
dan
Koperasi
dalam
perekonomian
skala
nasional
dan
internasional
Perluasan
akses
permodalan bagi UKM
termasuk
permodalan
sumber
dana
internasional
127
MISI
Menciptakan
Masyarakat
Sejahtera
SASARAN POKOK
Menyediakan,
meningkatkan,
dan
mengembangkan
sarana
transportasi,
energi,
air
bersih, teknologi komunikasi
dan informasi, persampahan
dan fasilitas umum lainnya
yang
mendukung
pertumbuhan
ekonomi
berkelanjutan
dan
berkualitas serta prasarana
lainnya.
Meningkatnya
keterkaitan
kegiatan ekonomi di wilayah
mainland
dengan kegiatan
ekonomi
di
wilayah
hinterland.
Meningkatkan
daya
jangkau/pemerataan
dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
dan
meningkatkan nilai strategis
bidang
pendidikan
yang
relevan
dengan
pembangunan Kota Batam
melalui penguatan kemitraan
dan peran serta masyarakat
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
wilayah Indonesia Barat
Review
sistem
pengupahan
secara
berkala (lanjutan)
Program lanjutan dalam
penjaminan sarana dan
prasarana transportasi,
energi,
air
bersih,
teknologi
komunikasi
dan
informasi
yang
memadai dan moderen
termasuk sumber energi
alternatif dan sarana
prasarana
fasilitas
umum lainnya
Program lanjutan yang
didukung
dengan
pemantapan
dan
pengembangan
keterkaitan
ekonomi
wilayah mainland dan
hinterland
(backward
linkage)
Pelaksanaan
produk
hukum dan penegakan
hukum (lanjutan)
Peningkatan
daya
jangkau, kuantitas dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
bidang
pendidikan yang relevan
dengan pembangunan
Kota Batam berskala
internasional termasuk
program
lanjutan
pengembangan
kerjasama
bidangbidang
unggul
pendidikan tinggi
Peningkatan
kualitas
dan
variabilitas
pelayanan
kesehatan
secara
merata
di
seluruh wilayah dan
pelayanan
kesehatan
kompetitif
bertaraf
internasional
Program
lanjutan
perluasan
cakupan,
peningkatan kuantitas
dan kualitas pelayanan
kesehatan
umum
puskesmas
yang
didukung oleh tenaga
spesialis
peralatan
moderen
dan
peningkatan tipe RSUD
menjadi tipe A
Peningkatan
derajat
kesehatan masyarakat
128
MISI
SASARAN POKOK
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
melalui
penyediaan
sarana dan prasarana
pelayanan khusus bagi
penduduk rentan sosial
(lanjutan)
Program
lanjutan
peningkatan
ketersediaan obat yang
berkualitas, pengobatan
gratis selektif khusus
untuk
masyarakat
tergolong tidak mampu
Program
lanjutan
penanganan
melalui
preventif dan kuratif
terhadap
penyakit
menular
Pembangunan
dan
peningkatan
gizi
masyarakat (lanjutan)
Penguatan peran serta
masyarakat
dan
kemitraan dalam bidang
kesehatan (lanjutan)
Peningkatan
dan
pengadaan
kebutuhan
hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan
sarana pendukung yang
berkualitas dan terpadu
pada tingkat yang lebih
tinggi (lanjutan)
Pemantapan
sistem
pembiayaan perumahan
jangka panjang yang
berkelanjutan,
efisien,
dan
akuntabel
(Lanjutan)
Penertiban
dan
pengendalian
permukiman
illegal
(lanjutan)
Peningkatan
dan
pemeliharaan
sarana
listrik, air bersih dan
angkutan
baik
di
wilayah mainland dan
hinterland (lanjutan)
Peningkatan
kualitas
pengelolaan
sampah
perkotaan dan sanitasi
lingkungan yang ramah
lingkungan
dan
berteknologi
tinggi
(lanjutan)
Peningkatan jangkauan
pelayanan transportasi
dan sarana prasarana
angkutan
yang
terjangkau, bersih dan
aman
serta
nyaman
129
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatnya
ketersediaan
lapangan kerja, pendapatan
penduduk,
distribusi
pendapatan dan penurunan
angka
kemiskinan
serta
tingkat pengangguran.
Meningkatkan
tingkat
kehidupan agama, sosial dan
budaya umum penduduk.
Meningkatkan
kegiatan
sosial dan pemberdayaan
bagi kelompok penyandang
masalah kesejahteraan sosial
Terwujudnya
kelestarian
sumber daya hayati dan
lingkungan
bagi
kelangsungan
hidup
dan
kehidupan penduduk.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
(lanjutan)
Pengendalian harga dan
peningkatan
jaminan
distribusi
barang
kebutuhan
pokok
(lanjutan)
Peningkatan
kesempatan kerja bagi
penduduk
terutama
penduduk lokal
Peningkatan
pendapatan penduduk
melalui pengembangan
produk ekonomi kreatif
dan penguatan kaitan
pemasaran
Peningkatan
upaya
distribusi
pendapatan
dan penurunan angka
kemiskinan di bawah 10
persen
Peningkatan
lapangan
kerja dan penurunan
tingkat pengangguran di
bawah 7 persen
Pembinaan
kehidupan
bermasyarakat
dan
beragama
serta
menumbuhkannya
Fasilitasi
kehidupan
beragama,
sosial,
budaya (lanjutan)
Pengembangan kesenian
dan
budaya
daerah
melalui
peningkatan
event (lanjutan)
Peningkatan peran dan
partisipasi masyarakat
dalam mempertahankan
budaya melayu sebagai
payung budaya di Kota
Batam (lanjutan)
Peningkatan pelayanan
social bagi PMKS dan
inklusi yang produktif
Fasilitasi,
peningkatan
sarana dan prasarana
serta
pembinaan
kehidupan penyandang
masalah kesejahteraan
sosial pada tingkat yang
lebih tinggi
Peningkatan
kemampuan PMKS ke
arah
mandiri
secara
ekonomi
Peningkatan
pengendalian
pencemaran lingkungan
hidup (lanjutan)
130
MISI
SASARAN POKOK
Menciptakan
Pemerintah,
Swasta
dan
Masyarakat
yang Madani
Meningkatnya
kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM)
aparatur
pemerintahan
daerah untuk mewujudkan
tata pemerintahan yang baik,
bersih,
berwibawa
dan
bertanggung
jawab
serta
profesional
termasuk
meningkatnya
pengelolaan
keuangan
daerah
yang
akuntabel
yang
mampu
mendukung
pembangunan
Kota Batam.
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
Peningkatan
kualitas
serta
daya
dukung
lingkungan
melalui
pemantapan kebijakan
(lanjutan)
Peningkatan pemulihan
dan
rehabilitasi
lingkungan (lanjutan)
Peningkatan partisipasi
masyarakat,
dunia
usaha dan pemerintah
dalam menjaga kualitas
lingkungan
hidup
(lanjutan)
Peningkatan
pengendalian,
penertiban,
dan
perlindungan terhadap
rasa aman kehidupan
penduduk (lanjutan)
Peningkatan partisipasi
masyarakat
dan
kemitraan antara pihak
keamanan
dan
masyarakat
dalam
mewujudkan rasa aman
di
lingkungan
masyarakat (lanjutan)
Peningkatan
mitigasi
bencana alam (lanjutan)
Sosialisasi peningkatan
tanggap dini terhadap
keadaan darurat dan
bencana alam (lanjutan)
Peningkatan
kualitas
SDM
aparatur
pemerintahan
daerah
(lanjutan)
Penciptaan
sistem
birokrasi dan pelayanan
pemerintah berdasarkan
prinsip
(clean
government ang good
governance) (lanjutan)
Penataan
bidang
aparatur
dan
pengembangan
karir
berdasarkan kompetensi
yang berbasis kinerja
(lanjutan)
Penerapan
dan
pengembangan Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
dan
Standar
Operasional
dan
Prosedur (SOP)
Peningkatan
kesejahteraan aparatur
Pemerintah
Kota
Batam(lanjutan)
Peningkatan pengelolaan
131
MISI
SASARAN POKOK
Meningkatkan
penguatan
dunia usaha di Kota Batam
dalam
penerapan
prinsip
good corporate governance.
Terwujudnya
masyarakat
Kota Batam yang "MADANI".
INDIKASI CAPAIAN
PROGRAM
PRIORITAS 20212025
keuangan daerah yang
akuntabel
dan
transparan (lanjutan)
Peningkatan
dan
penguatan
kerjasama
dan koordinasi dengan
Badan
Pengusahaan
Kawasan dan Instansi
Vertikal
dan
kelembagaan pemerintah
lainnya dalam rangka
pembangunan
Kota
Batam untuk menjadi
sentra kerjasama dengan
daerah lain
Peningkatan kerjasama
dan koordinasi, advokasi
dengan
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Provinsi
dan
kelembagaan pemerintah
lainnya dalam rangka
pembangunan
Kota
Batam (lanjutan)
Pengembangan
dan
penguatan dunia usaha
di Kota Batam dalam
penerapan prinsip good
corporate governance.
Penguatan dunia usaha
di Kota Batam dalam
kemitraan.
Penguatan karakter dan
kepribadian masyarakat
yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia
dan
bermoral,
berorientasi
kinerja, kemajuan IPTEK
serta pengamalan nilai
agama, norma hukum
dan budaya
Pemeliharaan
tatanan
sosial masyarakat yang
tertib, aman, sejahtera,
tenggang rasa dan kreatif
serta
merasa
aman
(lanjutan)
Peningkatan peran serta
masyarakat
dalam
pembangunan
secara
partisipatif, kreatif dan
sinergis (lanjutan)
132
BAB VI
KAIDAH PELAKSANAAN
Pemerintah Kota Batam wajib menerapkan 3 pilar dari tata kelola
yang baik (good governance) yang meliputi (i) transparansi, (ii)
akuntabilitas dan (iii) partisipasi dalam melaksanakan program dan
kegiatan dalam rangka pencapaian visi, misi dan arah
pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJPD Kota Batam
Tahun 2005 - 2025 ini.
Transparansi berarti terbukanya akses bagi semua pihak yang
berkepentingan untuk pembangunan terhadap informasi terkait,
seperti berbagai peraturan dan perundang-undangan, serta
kebijakan pemerintah dengan biaya sesuai, seperti informasi sosial,
ekonomi, dan politik yang andal (reliable). Transparansi dibangun
atas pijakan kebebasan arus informasi yang memadai disediakan
untuk dipahami dan dapat dipantau.
Akuntabilitas adalah kapasitas suatu instansi pemerintah untuk
bertanggungjawab atas keberhasilan maupun kegagalannya dalam
melaksanakan misinya dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan secara periodik. Setiap instansi pemerintah mempunyai
kewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan
pencapaian
organisasinya dalam pengelolaan sumber dayayang dipercayakan
kepadanya, mulai dari tahap perencanaan, implementasi, sampai
pada pemantauan dan evaluasi. Akuntabilitas merupakan kunci
untuk memastikan bahwa kekuasaan itu dijalankan dengan baik
dan sesuai dengan kepentingan publik. Untuk itu, akuntabilitas
mensyaratkan kejelasan penanggungjawab, pertanggungjawaban
dan substansinya. Akuntabilitas juga berkaitan dengan penetapan
sejumlah kriteria dan indikator untuk mengukur kinerja
pembangunan
umum
maupun
pemerintah.Akuntabilitas
membutuhkan kepastian hukum serta upaya penegakan hukum
yang efektif, konsisten, dan tanpa pandang bulu. Kepastian hukum
adalah indikator penting dalam menimbang tingkat kewibawaan
suatu pemerintahan, legitimasinya di hadapan rakyatnya, dan
dunia internasional.
Partisipasi merupakan perwujudan dari berubahnya paradigma
mengenai peran masyarakat dalam pembangunan.Masyarakat
bukanlah sekedar penerima manfaat (beneficiaries) atau objek
belaka, melainkan agenpembangunan (subject) yangmempunyai
peran penting.
Pelaksanaan semua kegiatan, dalam kerangka regulasi maupun
dalam kerangka anggaran (budget intervention), mensyaratkan
pentingnya keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan dalam
satu program maupun kegiatan antar program, pada satu dinas
dan antar dinas, dengan tetap memperhatikan peran/
tanggungjawab/ tugas yang melekat pada pemerintah kota, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk mencapai keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan
program, maka dapat ditempuh antara lain melalui forum
musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) RPJPD
Kota Batam Tahun 2005-2025 yangmerupakan acuan bagi
Pemerintah Daerah maupun masyarakat termasuk dunia usaha,
133
sehingga
tercapai
pembangunan.
sinergi
dalam
pelaksanaan
program
134
BAB VII
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
merupakan dokumen perencanaan milik daerah yang memuat
visi, misi dan arah pembangunan dalam 20 tahun ke depan. Visi,
misi dan arah pembangunan tersebut dibuat dalam kerangka
berfikir yang berkesinambungan dan saling mendukung antara
satu dan lainnya. Kota Batam secara garis besar memiliki visi dan
misi yang menaungi pembangunan dalam 20 tahun mendatang.
Dokumen RPJPD akan menjadi dasar bagi penyusunan dokumen
perencanaan jangka menengah dan dokumen lain dibawahnya.
Setiap calon kepala daerah hendaknya memperhatikan arah
pembangunan RPJPD sehingga setiap RPJMD yang merupakan
tahapan pencapaian RPJPD akan menjadi alat kesinambungan
pelaksanaan dokumen RPJPD dalam 4 tahapan pembangunan
dalam kurun waktu 5 tahun.
Perhatian khusus dititikberatkan pada bidang ekonomi untuk
menjadikannya sebagai lokomotif pembangunan. Hal ini penting di
dalam proses perencanaan karena pada dasarnya tujuan
pembangunan adalah untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.
WALIKOTA BATAM,
AHMAD DAHLAN
135
136