Prosedur Pengoperasian Purse Seine Dan Alat Tangkap Selain Pancing Dan Jaring

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah

: Manajeman Penangkapan Ikan

Modul

: Prosedur Pengoperasian Purse Seine dan Alat Tangkap


Selain Pancing dan Jaring

Dosen

Andi Baso Adil Natsir, S.Pi,M.Si

Oleh :
Muhammad Ikbal
1322050450
AGRIBISNIS PERIKANAN
XXVI B

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan
field trip. Dan tak lupa pula penulis kirimkan shalawat serta salam atas junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang
benderang.
Terima kasih kepada bpk Andi Baso Adil Natsir, S.Pi,M.Si Dimana beliau telah
banyak membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga laporan field trip ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan dan penulis menyadari betul bahwa laporan yang
dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun guna penyempurnaan laporan selanjutnya dan
mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama saya pribadi. Akhir
kata wabillahi taufik walhidayah wassalamu alaikum wr.wb

Pangkep, 30 April 2015

Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN
A .Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki garis pantai
81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2, sehingga potensi perikanan Indonesia sangat
besar. Ada banyak alat tangkap yang digunakan untuk mengeksplorasi hasil perikanan laut,
salah satunya adalah alat tangkap pukat cincin (purse seine). Purse seine merupakan alat
tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis di sekitar permukaan air.
Purse seine merupakan alat tangkap ikan berbentuk jaring kantong yang dilengkapi dengan
pelampung pada tali ris atas, pemberat dan cincin pada tali ris bawah. Prinsip kerjanya
melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring kemudian tali kolor di tarik hingga bagian
bawah jaring menutup dan membentuk kantong sehingga ikan terjebak dan tidak dapat
keluar. Alat tangkap Purse Seine di gunakan untuk menangkap ikan permukaan dan hidup
bergerombol.
Daerah penangkapan atau fishing Ground untuk alat tangkap Purse Seine yaitu perairan yang
arusnya kecil, dasar perairan berlumpur, tidak ada karang . Dan terdapat ikan yang hidup
bergerombol.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari field trip agar pembaca mampu:
1. Mampu memahami dan mengerti mengenai prosedur pengoperasian purse seine dan
alat tangkap selain pancing dan jaring

BAB II
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal

: Jumat, 17 April 2015

Waktu

: 15.00 - 17.30 WITA

Tempat

: Pelelangan Lappa Sinjai

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan dalam kegiatan field trip ini yaitu :

Pulpen
Buku
Jas almamater
Jadwal kegiatan field trip

C. Metode pelaksanaan
Adapun meode yang digunakan yaitu :
Metode observasi yaitu metode yang dilakukan dengan turun langsung ke lapangan
dan melakukan Tanya jawab dengan karyawan/ staf pada perusahaan tersebut.

BAB III

PEMBAHASAN
A. DEFINISI PURSE SEINE
Purse Seine disebut juga pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin
untuk mana tali cincin atau tali kerut di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali
kerut / tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya
tali kerut tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir
penangkapan.
Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan
dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan
terkumpul di bagian kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak
ikan. Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan
jaring adalah sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.
Di Jepang purse seine dapat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.One Boat Horse Sardine Purse Seine
2.Two Boat Sardine Purse Seine
3.One Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine
4.Two Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine
5.One Boat Skipjack and Tuna Purse Seine
6.Two Boat skipjack and Tuna Purse Seine
Dari keenam macam purse seine di atas no (2), (3), (5) merupakan purse seine yang banyak
digunakan.
Dalam paper ini akan dibahas purse seine dengan menggunakan 1 kapal.
B. SEJARAH PURSE SEINE
Purse seine, pertama kali diperkenalkan di pantai utara Jawa oleh BPPL (LPPL) pada tahun
1970 dalam rangka kerjasama dengan pengusaha perikanan di Batam (Bpk. Djajuri) dan
berhasil dengan baik. Kemudian diaplikasikan di Muncar (1973 / 1974) dan berkembang
pesat sampai sekarang. Pada awal pengembangannya di Muncar sempat menimbulakan
konflik sosial antara nelayan tradisional nelayan pengusaha yang menggunakan purse seine.
Namun akhirnya dapat diterima juga. Purse seine ini memang potensial dan produktivitas
hasil tangkapannya tinggi. Dalam perkembangannya terus mengalami penyempurnaan tidak
hanya bentuk (kontruksi) tetapi juga bahan dan perahu / kapal yang digunakan untuk usaha
perikanannya.
C. PROSPEKTIF PURSE SEINE
Pentingnya pukat cincin dalam rangka usaha penangkapan sudah tidak perlu diragukan untuk
pukat cincin besar daerah penangkapannya sudah menjangkau tempat-tempat yang jauh yang
kadang melakukan penangkapan mulai laut Jawa sampai selat Malaka dalam 1 trip
penangkapan lamanya 30-40 hari diperlukan berkisar antara 23-40 orang. Untuk operasi
penangkapannya biasanya menggunakan rumpon. Sasaran penangkapan terutama jenisjenis ikan pelagik kecil (kembung, layang, selat, bentong, dan lain-lain).
Hasil tangkapan terutama lemuru, kembung, slengseng, cumi-cumi.

D. BAHAN DAN SPESIFIKASINYA


a. Bagian Jaring
Nama bagian jaring ini belum mantap tapi ada yang membaginya menjadi 2 yaitu bagian
tengah dan bagian jampang. Namun yang jelas ia terdiri dari 3 bagian yaitu :
Jaring Utama
Jaring Sayap
Jaring Kantong
b.

Tali Temali
Tali Pelampung
Tali ris Atas
Tali ris Bawah
Tali Pemberat
Tali Kolor Bahan
Tali Slambar

c. Pemberat
Terbuat dari timah sebanyak 700 buah dipasang pada tali pemberat.
d. cincin
Terbuat dari besih dengan diameter lubang 11,5 cm, digantung pada tali pemberat dengan
seutas tali yang panjangnya 1m dengan jarak 3m setiap cincin. Kedalam cincin ini dilakukan
tali kolor (purse seine).
e. Pelampung
Ada 2 pelampung dengan 2 bahan yang sama yakni synthetic rubber. Pelampung Y-50
dipasang dipinggir kiri dan kanan 600 buah dan pelampung Y-80 dipasang ditengah sebanyak
400 buah. Pelampung yang dipasang dibagian tengah lebih rapat dibandingkan dibagian
pinggir.
E. HASIL TANGKAPAN
Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan yang
Pelagic Shoaling Species, yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk shoal
(gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan
pula agar densitas shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah
sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan volume hendaklah jumlah
individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang
terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan.
Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah :
Layang (Decapterus spp), bentang, kembung (Rastrehinger spp) lemuru (Sardinella spp),
slengseng, cumi-cumi dll.

F. DAERAH PENANGKAPAN
Purse seine dapat digunakan dari fishing ground dengan kondisi sebagai berikut :
Jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air
Kondisi laut bagus
G. ALAT BANTU PENANGKAPAN
Adapun alat bantu penangkapan menggunakan pukat cincin tersebut yaitu :
a. Lampu
b. Rumpon
o Lampu
Fungsi lampu untuk penangkapan adalah untuk mengumpulkan kawanan ikan kemudian
dilakukan operasi penangkapan dengan menggunakan berbagai alat tangkap, seperti purse
seine.Jenis lampu yang digunakan bermacam-macam, seperti oncor (obor), petromaks, lampu
listrik (penggunaannya masih sangat terbatas hanya untuk usaha penangkapan sebagian dari
perikanan industri).
Ikan-ikan itu tertarik oleh cahaya lampu kiranya tidak terlalu dipermasalahkan sebab adalah
sudah menjadi anggapan bahwa hampir semua organisme hidup termasuk ikan yang media
hidupnya itu air terangsang (tertarik) oleh sinar / cahaya (phototaxis positif) dan karena itu
mereka selalu berusaha mendekati asal / sumber cahaya dan berkumpul disekitarnya.
o Rumpon
Rumpon merupakan suatu bangunan (benda) menyerupai pepohonan yang dipasang
(ditanam) di suatu tempat ditengah laut. Pada prinsipnya rumpon terdiri dari empat
komponen utama, yaitu : pelampung (float), tali panjang (rope) dan atraktor (pemikat) dan
pemberat (sinkers / anchor).
Rumpon umumnya dipasang (ditanam) pada kedalaman 30-75 m. Setelah dipasang
kedudukan rumpon ada yang diangkat-angkat, tetapi ada juga yang bersifat tetap tergantung
pemberat yang digunakan.
Dalam praktek penggunaan rumpon yang mudah diangkat-angkat itu diatur sedemikian rupa
setelah purse seine dilingkarkan, maka pada waktu menjelang akhir penangkapan, rumpon
secara keseluruhan diangkat dari permukaan air dengan bantuan perahu penggerak (skoci,
jukung, canoes)
Sementara itu bisa juga digunakan tanpa sama sekali mengubah kedudukan rumpon yaitu
dengan cara mengikatkan tali slambar yang terdapat di salah satu kaki jaring pada pelampung
rumpon, sedang ujung tali slambar lainnya ditarik melingkar di depan rumpon. Menjelang
akhir penangkapan satu dua orang nelayan terjun kedalam air untuk mengusir ikan-ikan di
sekitar rumpon masuk ke kantong jaring. Cara yang hampir serupa juga dapat dilakukan yaitu
setelah jaring dilingkarkan di depan rumpon maka menjelang akhir penangkapan ikan-ikan di
dekat rumpon di halau engan menggunakan galah dari satu sisi perahu.

H. TEKNIK PENANGKAPAN (SITTING DAN MOULTING)


Pada umumnya jaring dipasang dari bagian belakang kapal (buritan) sungguhpun ada juga
yang menggunakan samping kapal.
Pertama-tama haruslah diketemukan gerombolan ikan terlebih dahulu. Ini dapat dilakukan
berdasarkan pengalaman-pengalaman, seperti adanya perubahan warna permukaan air laut
karena gerombolan ikan berenang dekat dengan permukaan air, ikan-ikan yang melompat di
permukaan terlihat riak-riak kecil karena gerombolan ikan berenang dekat permukaan. Buihbuih di permukaan laut akibat udara-udara yang dikeluarkan ikan, burung-burung yang
menukik dan menyambar-nyambar permukaan laut dan sebagainya. Hal-hal tersebut diatas
biasanya terjadi pada dini hari sebelum matahari keluar atau senja hari setelah matahari
terbenam disaat-saat mana gerombolan ikan-ikan teraktif untuk naik ke permukaan laut.
Tetapi dewasa ini dengan adanya berbagai alat bantu (fish finder, dll) waktu operasipun tidak
lagi terbatas pada dini hari atau senja hari, siang haripun jika gerombolan ikan diketemukan
segera jaring dipasang.
Pada operasi malam hari, mengumpulkan / menaikkan ikan ke permukaan laut dilakukan
dengan menggunakan cahaya. Biasanya dengan fish finder bisa diketahui depth dari
gerombolan ikan, juga besar dan densitasnya. Setelah posisi ini tertentu barulah lampu
dinyalakan (ligth intesity) yang digunakan berbeda-beda tergantung pada besarnya kapal,
kapasitas sumber cahaya. Juga pada sifat phototxisnya ikan yang menjadi tujuan
penangkapan.
I. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENANGKAPAN
1. Kecerahan Perairan
Transparasi air penting diketahui untuk menentukan kekuatan atau banyak sedikit lampu. Jika
kecerahan kecil berarti banyak zat-zat atau partikel-partikel yang menyebar di dalam air,
maka sebagian besar pembiasan cahaya akan habis tertahan (diserap) oleh zat-zat tersebut,
dan akhirnya tidak akan menarik perhatian atau memberi efek pada ikan yang ada yang
letaknya agak berjauhan.
2. Adanya Gelombang
Angin dan arus angin. Arus kuat dan gelombang besar jelas akan mempengaruhi kedudukan
lampu. Justru adanya faktor-faktor tersebut yang akan merubah sinar-sinar yang semula lurus
menjadi bengkok, sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan akhirnya menimbulkan sinar
yang menakutkan ikan (flickering light). Makin besar gelombang makin besar pula flickering
lightnyadan makin besar hilangnya efisiensi sebagai daya penarik perhatian ikan-ikanmaupun
biota lainnya menjadi lebih besar karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan
penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian rupa, misalnya dengan
memberi reflektor dan kap (tudung) yang baik atau dengan menempatkan under water lamp.
3. Sinar Bulan
Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan penangkapan dengan menggunakan lampu
(ligth fishing) karena cahaya terbagi rata, sedang untuk penangkapan dengan lampu
diperlukan keadaan gelap agar cahaya lampu terbias sempurna ke dalam air.
4. Musim

Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapat memberikan dampak positif untuk penangkapan
yang menggunakan lampu, misalnya terhadap pengaruh gelombang besar, angin dan arus
kuat. Penangkapan dengan lampu dapat dilakukan di daerah mana saja maupun setiap musim
asalkan angin dan gelombang tidak begitu kuat.
5. Ikan dan Binatang Buas
Walaupun semua ikan pada prinsipnya tertarik oleh cahaya lampu, namun umumnya lebih
didominasi oleh ikan-ikan kecil. Jenis-jenis ikan besar (pemangsa) umumnya berada di
lapisan yang lebih dalam sedang binatang-binatang lain seperti ular laut, lumba-lumba berada
di tempat-tempat gelap mengelilingi kawanan-kawanan ikan-ikan kecil tersebut. Binatangbinatang tersebut sebentar-sebentar menyerbu (menyerang) ikan-ikan yang bekerumun di
bawah lampu dan akhirnya mencerai beraikan kawanan ikan yang akan ditangkap.
6. Panjang dan Kedalaman Jaring
Untuk purse seine yang beroperasi dengan satu kapal digunakan jaring yang tidak terlalu
panjang tetapi agak dalam karena gerombolan ikan di bawah lampu tidak bergerak terlalu
menyebar . jaring harus cukup dalam untuk menangkap gerombolan ikan mulai permukaan
sampai area yang cukup dalam di bawah lampu.
7. Kecepatan kapal pada waktu melingkari gerombolan ikan
Jika kapal dijalankan cepat maka gerombolan ikan dapat segera terkepung.
8. Kecepatan Menarik Purse Line
Purse seine harus ditarik cepat agar ikan jangan sampai melarikan diri ke bawah.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Purse seine merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan
pelagis di sekitar permukaan air.
Purse seine merupakan alat tangkap ikan berbentuk jaring kantong yang dilengkapi
dengan pelampung pada tali ris atas, pemberat dan cincin pada tali ris bawah. Prinsip
kerjanya melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring kemudian tali kolor di tarik
hingga bagian bawah jaring menutup dan membentuk kantong sehingga ikan terjebak
dan tidak dapat keluar. Alat tangkap Purse Seine di gunakan untuk menangkap ikan
permukaan dan hidup bergerombol
B. Saran
Adapun saran kami yaitu semoga kedepannya kegiatan fieldtrip lebih efektif dan
efesien. terimakasih

Anda mungkin juga menyukai