Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Purse seine atau pukat cincin merupakan alat tangkap yang efektif untuk
menangkap ikan pelagis yang memiliki tingkah laku hidup berkelompok dalam
ukuran besar, baik di daerah perairan pantai maupun lepas pantai. Pukat cincin
adalah alat tangkap berbentuk empat persegi panjang, yang keseluruhan bagian
utamanya terbuat dari bahan jaring, di mana terbentuknya kantong terjadi pada
gerombolan ikan dengan jaring dan setelah ikan terkurung jaring kemudian
ditarik. Dalam operasinya posisi pelampung dan tali ris atas berada di
dan berada di dalam laut. Melalui cincin-cincin ini terpasang tali kolor (purse line)
yang bila ditarik menjadikan bagian bawah jaring menutup, sehingga bentuk
Rancang bangun dan konstruksi dari pukat cincin secara teknis mempengaruhi
satu metode penangkapan yang paling agresif. Hal ini ditunjukkan untuk
2.1.1 Sejarah
Purse seine adalah alat (gear) yang digunakan untuk menangkap ikan
Selanjutnya, purse seine dipatenkan atas nama Berent Velder dari Bergen di
Norwegia pada tanggal 12 maret 1859. Pada tahun 1860 alat ini telah digunakan
5
di seluruh Pantai Atlantik dan Amerika Serikat. Kemudian pad tahun 1870
panjang purse seine diubah dari 65 fathom menjadi 250 fathom (1fathom=1,825
menghasilkan sebanyak 15,1% dari total hasil tangkapan berbagai alat tangkap
di Jepang. Dengan demikian, purse seine merupakan alat penangkap ikan yang
penting baik untuk perikanan pantai maupun perikanan lepas pantai (off shore)
Purse seine (pukat cincin) adalah alat tangkap yang sering disebut juga
jaring kolor, karena pada bagian bawah jaring dilengkapi dengan tali yang
berfungsi untuk menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara
fish). Purse seine adalah suatu alat penangkapan ikan yang digolongkan dalam
Konstruksi purse seine menurut Subani dan Barus (1988), terdiri atas :
1) Bagian jaring, terdiri atas jaring sayap, jaring badan, dan jaring kantong.
3) Tali temali, terdiri atas tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, tali
4) Pelampung
5) Pemberat.
6) Cincin.
6
Pada garis besarnya jaring purse seine terdiri dari kantong (bag, bunt),
badan jaring, tepi jaring, pelampung (float,corck), tali pelampung (cork line, float
line), sayap (wing), pemberat (singker lead), tali penarik (purse line), tali cincin
seine termasuk dalam klasifikasi pukat cincin. Brandt (1984), menyatakan bahwa
purse seine merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-
ikan pelagis di sekitar permukaan air. Purse seine dibuat dengan dinding jaring
yang panjang, dengan panjang jaring bagian bawah sama atau lebih panjang
dari bagian atas. Dengan bentuk konstruksi jaring seperti ini, tidak ada kantong
yang berbentuk permanent pada jaring purse seine. Karakteristik jaring purse
seine terletak pada cincin yang terdapat pada bagian bawah jaring.
menjadi dua jenis yaitu : purse seine dengan kantong di bagian ujung jaring dan
purse dengan kantong dibagian tengah. Purse seine dengan kantong di ujung
jaring biasanya dioperasikan oleh nelayan kecil dengan alat tangkap yang relatif
oleh kapal-kapal modern yang relatif lebih besar. Purse seine berkembang
menjadi alat tangkap ikan pelagis yang bergerombol yang paling efektif,
b. bentuk trapesium
c. bentuk lekuk
penangkapan ikan akan mempengaruhi bentuk dan ukuran kapal serta alat
5) Apa saja aktifitas ikan di tempat tersebut untuk mencari makan, memijah
6) Apa dan bagaimana reaksi ikan tersebut terhadap berbagai tenaga atau
sehingga membentuk sebuah dinding besar yang selanjutnya jaring akan ditarik
dari bagian bawah membentuk seperti sebuah kolam (Sainsbury, 1996). Untuk
mempunyai atau dilengkapi dengan cincin sebagai tempat lewatnya “tali kolor”
tangkap purse seine menggunakan cahaya dapat dilakukan pada malam hari di
lampu. Jika hari mulai gelap maka lampu yang berada pada perahu lampu
dinyalakan atau sudah banyak ikan yang bergerombol maka awak kapal yang
ada di perahu lampu tersebut akan memberikan kode kepada parahu jaring
2) Mengetahui arah arus. Hal ini penting diketahui sehubungan dengan arah
3) Penurunan jaring. Pada saat penurunan jaring kecepatan kapal akan lebih
4) Penarikan tali kolor. Setelah kedua tepi jaring bertemu maka dilakukan
penarikan tali kolor dengan maksud untuk mencegah ikan agar tidak lari
5) Penarikan tubuh jaring, float line. Ini ditarik jika bagian bawah jaring telah
tertutup, dengan demikian semua pemberat telah berada diatas kapal. Tubuh
jaring dan float line diatur kembali di atas kapal seperti semula.
kantong atau yang berfungsi sebagai kantong segera diserok ke atas kapal.
Ada beberapa alasan mengapa ikan tertarik pada cahaya, antara lain
menerima cahaya. Maka kemampuan ikan untuk tertarik sesuatu sumber cahaya
cangat berbeda-beda. Ada ikan yang senang pada intensitas cahaya rendah,
tetapi ada pula ikan yang senang pada intensitas cahaya tinggi. Bahkan ada pula
ikan yang tertarik oleh cahaya mulai dari intensitas yang rendah sampai yang
yaitu berupa kapal. Kapal ini berfungsi ketika pengoperasian yaitu untuk
melingkarkan jaring pada gerombolan ikan. Kapal yang digunakan yaitu kapal
purse seine yang biasanya kapal ini tebuat dari bahan kayu. Untuk ukuran kapal
ini cukup relatif tergantung dari skala penangkapan mulai dari yang ukurannya
antara 30-50 GT dengan kekuatan mesin 120 HP, hingga ukuran besar 50-100
B=Lebar kapal, D= Dalam Kapal, C= konstanta yang besarnya 0.55 (Nomura dan
Yamasaki, 1975).
berkantong dan tidak berkantong. Akan tetapi, ada juga yang membedakan
berdasarkan jumlah kapal yang dipergunakan sehingga dikenal one boat purse
seine dan two boat purse seine. Ada pula yang menggolongkan jenis ikan yang
menjadi ujuan penangkapan sehingga kita kenal tuna purse seine, sardin purse
seine, dan sebagainya. Berdasarkan tipenya kita kenal ada tipe Amerika dan tipe
Jepang.
1) Dibandingkan dengan two boat system, cara operasi lebih mudah (tidak
terlalu compicated).
3) Pengarh cuaca relatif kecil (lebih dapat dikuasai), dengan demikian jumlah
efisien.
5) Dengan ukuran jaring yang sama, ukuran kapal akan lebih besar pada one
menjadi sekitar seperdua dari waktu yang diperlukan oleh one boat system.
2) Sifat-sifat ikan, kondisi fishing ground ( angin, arus, gelombang, dan lain
2.4 Kecepatan
Menurut Yanti et al. (2015), kecepatan adalah satuan atau turunan dari
Kecepatan atau velositas adalah suatu vektor dari besaran dan arah
gerakan. Nilai absolut scalar atau magnitude dari kecepatan disebut kelajuan
V= s/t