Perbandingan Bahasa Nusantara
Perbandingan Bahasa Nusantara
Perbandingan Bahasa Nusantara
MAKALAH
untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Ilmu Perbandingan Bahasa Nusantara
oleh
Nama : MARTINNA EVA NOTARIANY
NIM/ Rombel : 2102406001/ 7 (tujuh)
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa
BAB I
PENDAHULUAN
1
3
cukup banyak perbedaan dalam kosakata kedua wilayah tersebut, sehingga perlu
untuk diteliti.
BAB II
PERBANDINGAN DAN WAKTU PISAH BAHASA
KABUPATEN PATI DENGAN KABUPATEN BREBES
3
6
monggo dan lemuk. Kata monggo dalam bahasa Brebes disebut gonggo, dan kata
lemuk dalam bahasa Brebes disebut lamuk. Hal ini dikarenakan sifat bahasa yang
arbitrer sehingga ada sedikit perbedaan dalam kosakata tersebut.
2.1.2.2 Bentuk yang Berbeda
Bentuk kata yang berbeda antara bahasa Pati dengan bahasa Brebes, yaitu
pitik, pela-pelu, tikus, enus, dan paos. Kata pitik dalam bahasa Brebes disebut
ayam. kata ini sama dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Brebes juga
mengenal kata pitik, akan tetapi artinya sama dengan kata piyik dalam bahasa Pati
yang berarti anak ayam.
Kata pela-pelu dalam bahasa Brebes disebut laler. Padahal dalam bahasa Pati
laler adalah lalat biasa, sedangkan pela-pelu adalah lalat yang berukuran besar
yang biasanya menyedot darah sapi atau binatang ternak lainnya.
Kata tikus dalam bahasa Brebes disebut curut. Antara tikus dan curut memang
mirip, akan tetapi dalam bahasa Pati kedua hewan ini dibedakan jenisnya. Untuk
tikus ukurannya lebih besar daripada curut.
Kata enus dalam bahasa Brebes disebut gurita, sama dengan kosakata dalam
bahasa Indonesia yang mempunyai arti yang sama.
Kata paos dalam bahasa Brebes disebut hiyu. Kata hiyu hampir sama dengan
kata hiu dalam bahasa Indonesia yang artinya juga sama.
tersebut juga berarti hidung, namun hidung disini untuk hidung hewan seperti sapi
atau kerbau bukan untuk manusia.
Kata sirah dalam bahasa Brebes disebut endas. Dalam bahasa Pati juga
mengenal kata endas yang sama-sama berarti kepala, namun kepala binatang.
Kata endas berkonotasi kasar jika diucapkan untuk manusia. Kata susu dalam
bahasa Brebes disebut tetek, ini sama dengan bahasa Indonesia yang artinya juga
payudara. Sedangkan kata wedhok dalam bahasa Brebes disebut wadon.
lunyu, lurus, abang, panas, dhawa, putih, landhep, wedi, kandel, tipis, tuwa,
ketul, wani, cepet, pait, pinter, enteng, dan salah.
Ada beberapa kata sifat antara bahasa pati dengan bahasa Brebes yang hampir
mirip. Kata aboh dalam bahasa Brebes disebut abuh. Sebenarnya dalam
penulisannya memang abuh, namun masyarakat Pati mengucapkannya aboh,
sehingga kata itulah yang akhirnya digunakan sampai sekarang.
Kata goblok dalam bahasa Brebes disebut goblog. Hal ini dikarenakan dalam
pengucapannya lebih tertahan dan terhambat.
Kata kasap dalam bahasa Brebes disebut kasar. Kata kasar sama dengan kata
dalam bahasa Indonesia.
Kata suwi dalam bahasa Brebes disebutkan suwe. Kata ini hanya berbeda satu
fonem saja, yaitu fonem /i/ dalam bahasa Pati, dan /e/ dalam bahasa Brebes.
2.1.6.2 Bentuk yang Berbeda
Bentuk kata sifat dalam bahasa Pati yang berbeda dengan bahasa Brebes, yaitu
elek, cedhak, bedha, jembar, cekak, sithik, ciut, kuru, rusoh, lara.
Kata elek dalam bahasa Brebes disebut ora apik. Kedua kata ini sebenarnya
memiliki arti yang sama, elek juga ora apik. Namun, bahasa Pati lebih khusus
karena ada istilahnya sendiri. Sedangkan kata ora apik jika diterjemahkan berarti
“tidak baik”.
Kata cedhak dalam bahasa Brebes disebut perek. Tidak diketahui secara pasti
mengapa kedua kata tersebut sangat berlainan satu sama lain. Sedangkan kata
bedha dalam bahasa Brebes disebut liya. Kata jembar dalam bahasa Brebes
disebut amba.
Kata cekak dalam bahasa Brebes disebut pendhek. Kata ini dengan kata dalam
baha Indonesia, yaitu pendek.
Kata sithik dalam bahasa Brebes disebut secuil. Kata secuil juga ada dalam
bahasa Pati, namun kata ini bermakna “satu potongan kecil”.
Kata ciut dalam bahasa Brebes disebut sempit. Kata ini sama dengan kosakata
dalam bahasa Indonesia.
Kata kuru dalam bahasa Brebes disebut gering. Kemungkinan kata ini berasal
dari kata garing yang berarti “kering”. Dalam kata bahasa gering dalam bahasa
10
Brebes hampir sama dengan kata pegering dalam bahasa Pati yang bermakna
“penyakit”
Kata rusoh dalam bahasa Brebes disebut kotor. Kata kotor sama dengan kata
dalam bahasa Indonesia, sedangkan kata rusoh kemungkinan berasal dari kata
rusuh dalam bahasa Indonesia yang bermakna “kacau, tidak beraturan”.
Kata nglangi dalam bahasa Pati disebut adus-adusan dalam bahasa Brebes.
Kedua kata tersebut merupakan kegiatan atau aktifitas yang dikerjakan di air.
Akan tetapi, kata adus dalam bahasa Pati lebih mengarah ke dalam makna mandi
bukan berenang.
Kata lungguh dalam bahasa Pati disebut njagong dalam bahasa Brebes. Kata
njagong juga ada dalam kosakata bahasa Pati, namun maknanya dalah ngobrol
atau bercengkrama. Ngobrol merupakan kegiatan atau aktifitas yang biasanya
dilakukan dengan duduk, sehingga dalam bahasa Brebes diartikan duduk.
Kata ngombe dalam bahasa Pati disebut nginung dalam bahasa Brebes. Kata
nginung sendiri memiliki kemiripan dengan kata minum dalam bahasa Indonesia.
Kata mukok dalam bahasa Pati disebut mutah dalam bahasa Brebes. Kata
mukok ini bisa jadi muncul dikarenakan bunyi orang muntah sehingga muncul
kata tersebut. Sedangkan kata mutah memiliki kemiripan dengan kata muntah
dalam bahasa Indonesia.
Kata kethok dalam bahasa Pati disebut potong dalam bahasa Brebes. Kata
potong mirip dengan kata dalam kosakata bahasa Indonesia yang maknanya juga
sama.
Kata ngguyu dalam bahasa Pati disebut gemuyui dalam bahasa Brebes. Kedua
kata ini hampir mirip, bedanya hanya terletak pada sisipan -em- pada kata
gemuyu.
Kata buwak dalam bahasa Pati disebut guwang dalam bahasa Brebes. Kata
buwak dan guwang memiliki kemiripan dengan kata buang dalam bahasa
Indonesia. Kata buwak memiliki sedikit perbedaan dengan kata buang dalam
bahasa Indonesia pada fonem /ŋ / menjadi fonem /k/ dalam bahasa Pati. Kata
guwang memiliki perbedaan dengan kata buang dalam bahasa Indonesia pada /b/
menjadi fonem /g/ dalam bahasa Brebes.
Kata gandhul dalam bahasa Pati disebut gantung dalam bahasa Brebes. Kata
gandhul juga ada dalam kosakata bahasa Brebes, kata gandhul dalam bahasa
Brebes bermakna pepaya. Pepaya merupakan buah yang tumbuhnya menggantung
di pohonnya, kemungkinan inilah yang menjadi asal kata gandhul.
12
2.1.8 Konjungsi
2.1.8.1 Bentuk yang (Relatif) Sama
Dari data yang dianalisis tidak ditemukan bentuk konjungsi antara bahasa Pati
yang sama dengan konjungsi dalam bahasa Brebes.
2.1.8.2 Bentuk yang Berbeda
Dari data yang dianalisis ada beberapa konjungsi dalam bahasa Pati yang
berbeda dengan konjungsi dalam bahasa Brebes, yaitu lan dan amarga.
Kata lan dalam bahasa Pati disebut garo dalam bahasa Brebes. kata garo
dalam bahasa Brebes hampir sama dengan kata karo dalam bahasa Pati. Kata karo
itu sendiri bermakna “dengan”.
Kata amarga dalam bahasa Pati disebut soale dalam bahasa Brebes. Kata soale
sama dengan kosakata dalam bahasa Indonesia, yaitu soalnya. Kata ini bisa
bermakna “karena”.
2.1.10 Preposisi
2.1.10.1 Bentuk yang (Relatif) Sama
Bentuk preposisi dalam bahasa Pati yang sama dengan bahasa Brebes, yaitu
ning, ning jero, ning jaba, ning kene. Dari data yang dianalisis ditemukan
preposisi yang bentuknya hampir mirip, yaitu kata karo dalam bahasa Pati disebut
garo dalam bahasa Brebes.
2.1.10.2 Bentuk yang Berbeda
Bentuk preposisi dalam bahasa Pati yang berbeda dengan preposisi dalam
bahasa Brebes, yaitu iki, iku dan ning kono. Kata iki dalam bahasa Pati disebut
kiye dalam bahasa Brebes. kata iku dalam bahasa Pati disebut kae dalam bahasa
Brebes. Sedangkan kata ning kono dalam bahasa Pati disebut ning kana dalam
bahasa Brebes. dalam bahasa Pati juga mengenal kata ning kana, tapi kata ini
bermakna di sana bukan di situ.
2.1.11 Arverbia
2.1.11.1 Bentuk yang (Relatif) Sama
Bentuk adverbia dalam bahasa Pati yang sama dengan adverbia dalam bahasa
Brebes, yaitu kabeh dan ora.
2.1.11.2 Bentuk yang Berbeda
Dalam data yang dianalisis tidak ditemukan bentuk adverbia yang berbeda
antara bahasa Pati dengan bahasa Brebes.
2.2 Waktu Pisah Bahasa antara Kabupaten Pati dengan Kabupaten Brebes
Waktu pisah antara dua bahasa dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
log C
W=
2 log r
Keterangan:
W : waktu pisah bahasa dalam ribuan tahun
C : prosentase kekerabatan dua bahasa
log r : logaritma retensi, nilai tetap = 0, 217
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat dihitung waktu pisah antara bahasa
Pati dengan bahasa Brebes. Dari 300 kata yang dianalisis, terdapat 210 kata yang
sama, 84 kata yang berbeda, dan 6 kata yang salah satu atau kedua bahasa tidak
memilikinya.
210
C= x 100% = 71, 43% = 71% = 0, 71
294
log 0, 71 0, 342
W= = = 0, 788 ribu tahun = 788 tahun
2 x 0,217 0, 434
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bentuk bahasa yang sama antara bahasa Pati dengan bahasa Brebes adalah 210
kata, bentuk yang berbeda ada 84 kata, sementara ada 6 kata yang salah satu
atau kedua bahasa tidak memilikinya. Pengelompokan tersebut berdasarkan
beberapa bentuk kata, yaitu nama bilangan (numeralia), nama tumbuh-
tumbuhan/ bagiannya, nama binatang/ bagiannya, orang/ organ tubuh, kata
ganti orang, kata sifat (adjektiva), kata kerja (verba), konjungsi, kata tanya,
preposisi, adverbia, nama benda-benda alam, dan nomina (bukan benda alam).
2. Berdasarkan penghitungan waktu pisah, diketahui bahwa bahasa Pati dan
bahasa Brebes telah berpisah sejak 788 tahun yang lalu.
3.2 Saran
Makalah ini merupakan penelitian bahasa, sehingga diharapkan dapat
bermanfaat dalam menambah pengetahuan dalam bidang kebahasaan. Selain itu
semoga makalah ini dapat dijadikan daftar rujukan dalam penelitian selanjutnya.
Tak hanya itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti secara mendalam
mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu perbandingan bahasa,
khususnya bahasa-bahasa yang ada di nusantara, yang belum banyak diteliti.
14
17
DAFTAR PUSTAKA
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2004. Pedoman Penulisan dan Ujian
Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Wibowo, Mungin Eddy. et al. 2006. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
15
18
LAMPIRAN
Tabel Kata
Daftar I
No. Bahasa Pati Bahasa Brebes Arti dalam Bahasa
Indonesia
awu awu abu
2. banyu banyu air
3. oyot oyod akar
4. aku enyong aku
5. mili mili alir (me)
6. anak anak anak
7. angin angin angin
8. asu asu anjing
9. apa apa apa
10. geni geni api
11. ngambang ngapung apung
12. pega kebul asap
13. mega awan awan
14. piye kepriben bagaimana
15. apik apik baik
16. obong obong bakar
17. walik walik balik
18. akih akih banyak
19. bapak bapak bapak
20. turon nglabruk baring
21. anyar anyar baru
22. teles teles basah
23. watu watu batu
24. arang-arang ----- berburu
25. nyigar nyigar belah (me)
26. bener bener benar
27. winih wijil benih
28. abuh abuh bengkak
29. nglangi adus-adusan berenang
30. mlaku mlaku berjalan
31. abot abot berat
32. ke’i ngain beri
33. gedhe gedhe besar
34. menawa misale bilamana
35. kewan kewan binatang
36. lintang lintang bintang
19
Daftar II
No. Bahasa Pati Bahasa Brebes Arti dalam Bahasa
Indonesia
jupuk jukut ambil
2. ndhuwur ndhuwur atas
3. pitik ayam ayam
4. babi babi babi
5. pring pring bambu
6. banyak banyak bangau
7. tangi tangi bangun
8. kulon kulon barat
9. ngisor ngisor bawah
10. wani wani berani
11. beras beras beras
12. mandheg mandheg berhenti
13. resik bersih bersih
14. wesi wesi besi
15. lambe lambe bibir
16. goblok goblok bodoh
17. buwak guwang buang
18. bukak buka buka
19. pereng ----- bukit
20. pring pring buluh
21. busur busur busur
22. wuta picek buta
23. cepet cepet cepat
24. darat darat darat
25. welahan dayung dayung
26. wolu wolu delapan
27. ning jaba ning jaba di luar
28. ning kana ning kana di sana
29. enem enem enam
30. aren ----- enau
31. gandhul gantung gantung
32. enus gurita gurita
33. paos hiyu hiu
34. eling emut ingat
35. jagung jagung jagung
36. kasap kasar kasar
37. bladhok kapak kapak
38. kringet kringet keringat
39. kuru gering kurus
40. monggo gonggo laba-laba
41. tegalan karangan ladang
24