SAP Penyakit Degeneratif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT DEGENERATIF
1. Topik
: Penyakit Degeneratif
2. Sasaran
a. Sasaran Penyuluhan
: Kader Kesehatan dan Lansia
b. Sasaran Program
: Lansia
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan
lansia mampu memahami tentang penyakit degeneratif.
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit degeneratif, diharapkan
Lansia mampu:
1) Menjelaskan pengertian penyakit degeneratif
2) Menyebutkan macam-macam penyakit degeneratif
3) Menjelaskan pencegahan penyakit degeneratif
4. Materi
a. Pengertian penyakit degeneratif
b. Macam-macam penyakit degeneratif
c. Pencegahan penyakit degeneratif
5. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
6. Media
LCD, Leaflet
7. Alat
Tikar
8. Alokasi Waktu
NO
1.

KEGIATAN
Pembukaan

2.

Pemaparan
materi

3.

Sesi
tanya
jawab
Evaluasi

4.

URAIAN
Mengucapkan salam
dan perkenalan
Penjelasan tujuan
Kontrak waktu
Penjelasan topik
a. Pengertian
penyakit
degeneratif\
b. Macam-macam penyakit
degeneratif
c. Pencegahan
penyakit
degeneratif

WAKTU
5 menit

Tanya jawab

7 menit

Memberikan
pertanyaan
Penyampaian evaluasi

10 menit

20 menit

5.

Penutupan

Ucapan terimakasih
Salam penutup
Pembagian leaflet

menit

9. Setting Tempat
Keterangan:
=
PENYULUH

10. Evaluasi
NO
1
2

ASPEK
Kognitif
Afektif

WAKTU

METODE

7 menit

Tanya jawab

Daftar

Wawancara

pertanyaan
Daftar

3 menit

ALAT

= TIKAR
EVALUATOR

Wawancara
11. Daftar Pertanyaan:
a. Apa penyakit degeneratif itu?
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan
penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia. Penyakit degeneratif
merupakan istilah yang secara medis digunakan untuk menerangkan
adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab yang
diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan yang lebih
buruk.
b. Apa saja jenis-jenis penyakit degeneratif?
1) Kolesterol
2) Penyakit Jantung Koroner
3) Osteoporosis
4) Stroke
5) Asam Urat
6) Hipertensi
c. Apa saja cara untuk mencegah penyakit degeneratif?
Melakukan pola makan yang baik, olah raga yang teratur, dan tidak
mengkonsumsi rokok.

MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT DEGENERATIF
A. Pengertian Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan
penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia. Penyakit degeneratif
merupakan istilah yang secara medis digunakan untuk menerangkan adanya
suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab yang diketahui, yaitu
dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan yang lebih buruk.
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya
kerusakan atau penghacuran terhadap jaringan atau organ tubuh. Proses
dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh penggunaan seiring dengan usia
maupun karena gaya hidup yang tidak sehat.
B. Jenis jenis Penyakit Degeneratif
7) Kolesterol
Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan
kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal.
8) Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung

yang

disebabkan oleh adanya sumbatan pada pembuluh darah koroner. PJK


timbul jika 1 atau lebih arteri koroner mengalami penyempitan akibat
penumpukan kolesterol dan pembentukan plak pada dinding pembuluh
darah (aterosklerosis). Tanda-tanda awal PJK antara lain adalah
hipertensi dan kolesterol tinggi. Gejala yang dapat ditemukan pada
penyakit ini adalah:
a. Nyeri di dada, dengan ciri khas nyeri di dada kiri, nyeri menjalar ke
tangan kiri dagu.
b. Sensasi berat di dada seperti ditimpa benda berat, nyeri yang
tajam dan menusuk di dada, dan seperti diremas - remas.
c. Jantung berdebar debar
d. Nyeri dan sesak napas timbul apabila beraktivitas berat dan
mereda setelah beristirahat.

9) Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit degeneratif pada tulang yang
ditandai dengan rendahnya massa tulang dan penipisan jaringan tulang.

Hal tersebut dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah


patah. Disebut osteoporosis apabila massa tulang <-2,5 standar deviasi
(SD) massa tulang normal, dan disebut osteopenia apabila massa tulang
antara -1 hingga -2,5 SD.
10) Stroke
Terjadi saat aliran darah ke otak terganggu atau berkurang secara hebat,
sehingga otak tidak mendapat oksigen dan makanan. Stroke terbagi
terbagi menjadi dua:
a. Stroke Iskemik, disebabkan kurangnya aliran darah ke otak karena
sumbatan pada pembuluh darah otak.
b. Stroke Hemoragik, disebabkan pecahnya pembuluh darah dalam
otak, darah yang berkumpul dalam jaringan otak menyebabkan
penekanan dan kerusakan sel otak.
Tanda dan Gejala:
a. Baal, lemah atau lumpuh di wajah, kaki atau tangan, biasanya pada
b.
c.
d.
e.

satu sisi badan .


Sulit berbicara atau memahami pembicaraan (afasia).
Penglihatan buram, terganggu atau pandangan ganda
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi badan
Sakit kepala hebat, dapat disertai leher kaku, nyeri wajah, nyeri di

daerah antara kedua mata, muntah atau gangguan kesadaran


f. Gangguan daya ingat, orientasi atau persepsi
11) Asam Urat
Asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari
pemecahan sel dalam darah.
Purin adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang
berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh
makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk
hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita.
Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga
dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal
atau karena penyakit tertentu. Gejala Asam Urat sebagai berikut:
a. Kesemutan dan linu
b. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
c. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas
dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

Solusi Mengatasi Asam Urat.


a. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal.
Kadar normal adalah 2.4-6 untuk wanita dan 3.0-7 untuk pria.
b. Kontrol makanan yang dikonsumsi.
c. Banyak minum air putih.
d. Makanan yang Dihindari
1) Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru
2)
3)
4)
5)

dan otak.
Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.
Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil
olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang

tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.


6) Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong,
asparagus, kembang kol, buncis.
7) Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.
8) Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir,
wiski, anggur, tape, tuak.
12) Hipertensi
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan
darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:
a. Keturunan
b. Usia
c. Garam
d. Kolesterol
e. Obesitas / Kegemukan
f. Stres
g. Rokok
h. Kafein
i. Alkohol
j. Kurang Olahraga
Untuk

mencegah

penyakit

hipertensi

ini

adalah

dengan

mengendalikan penyebab. Adapun pencehgahan yang berhubungan


dengan makanan adalah urangi konsumsi garam dalam makanan,
konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.
Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah
tinggi, makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau,
pisang,

tomat,

wortel,

melon,

kolesterol, kendalikan diabetes.

dan

jeruk,

kendalikan

kadar

13) Penyakit Diabetes Mellitus (DM)


Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya
kadar glukosa atau gula dalam darah yang disebabkan oleh tubuh tidak
dapat menggunakan glukosa atau gula dalam darah sebagai sumber
energi.
Faktor-faktor risiko diabetes mellitus antara lain obesitas,
merokok, stres, hipertensi, jarang berolah raga, usia di atas 45 tahun
keatas, faktor keturunan, ras, riwayat menderita diabetes gestasional
(pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg) dan jenis
kelamin.
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
1) Cepat merasa haus
2) Sering buang air kecil (BAK)
3) Cepat merasa lapar
4) Kesemutan pada ujung - ujung jari tangan dan kaki
5) Pengelihatan menjadi buram
6) Luka yang sulit sembuh
Pencegahan primer adalah pencegahan terjadinya diabetes
melitus pada individu yang berisiko melalui modifikasi gaya hidup (pola
makan sesuai, aktivitas fisik, penurunan berat badan) dengan didukung
program edukasi yang berkelanjutan. Sedangkan pencegahan sekunder,
merupakan tindakan pencegahan terjadinya komplikasi akut maupun
jangka panjang. Programnya meliputi pemeriksaan dan pengobatan
tekanan darah, perawatan kaki diabetes, pemeriksaan mata secara rutin,
pemeriksaan

protein

dalam

urine

program

menurunkan

atau

menghentikan kebisaaan merokok (Depkes.go.id, 2007).


14) Osteoartritis (OA)
Penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan jaringan
tulang rawan pada sendi yang ditandai dengan perubahan pada tulang.
Faktor resiko terjadinya penyakit ini adalah genetik, perempuan, riwayat
benturan pada sendi, usia dan obesitas. Gejala yang dapat ditemukan:
a. Nyeri pada sendi terutama setelah beraktivitas dan membaik setelah
beristirahat
b. Kadang dapat ditemukan kekakuan di pagi hari, durasi tidak lebih dari
30 menit.
Umumnya sendi yang terkena adalah sendi - sendi yang menopang
tubuh seperti lutut, panggul, dan punggung.

C. Pencegahan Penyakit Degeneratif


Faktor-faktor resiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola
makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, serta konsumsi rokok.
Pada pola makan yang tidak sehat misalnya mengkonsumsi makanan
berlemak jenuh seperti junk food serta makanan berkolestrol lainnya. Karena
itu, ada tiga cara upaya-upaya pencegahan penyakit degeneratif, yakni
melakukan pola makan yang baik, olah raga yang teratur, dan tidak
mengkonsumsi rokok.

DAFTAR PUSTAKA
http://degeneratif/Penanggulangan Penyakit Degeneratif di Masyarakat.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_degeneratif
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PR
ODI._ILMU_KEOLAHRAGAAN/198007212006042
IMAS_DAMAYANTI/Penyakit_pada_Lansia.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35051/4/Chapter%20II.pdf
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2010/09/30/penanggulanganpenyakit-degeneratif-274011.html

Anda mungkin juga menyukai