Skripsi Aya Sidang Hasil Acc
Skripsi Aya Sidang Hasil Acc
Skripsi Aya Sidang Hasil Acc
SKRIPSI
Oleh
Yulia Puspita Sari
NIM : 11194561920114
Skripsi
Oleh
Yulia Puspita Sari
NIM : 111945619220114
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
“Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi pada Balita: Literature Review”.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
Universitas Sari Mulia. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada masa penulisan skripsi ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya
1. Dr. RR. Dwi Sogi Sri R, S.KG., M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah
Banjarmasin.
2. Anggrita Sari, S.SiT., M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
3. Hariadi Widodo, S.Ked., M.PH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan
4. Dr. Ir. Agustinus Hermino Superma Putra, M.Pd selaku Wakil Rektor III
iii
7. Dini Rahmayani, S.Kep., Ns., MPH selaku Ketua LPPM Universitas Sari
Mulia Banjarmasin.
8. Malisa Ariani, Ns., M.Kep selaku Pembimbing I yang dengan sabar telah
10. Umi Hanik Fetriyah., Ns., M.Kep selaku Penguji Utama yang telah
11. Seluruh dosen pengajar dan staf Universitas Sari Mulia Banjarmasin yang
12. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan telah memberikan
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Saya berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
Peneliti
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
bahwa Skripsi yang saya tulis merupakan karya hasil penelitian saya bersama
apapun. Acuan pustaka yang tertuang dalam Skripsi ini adalah benar dan dapat
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah
ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
10.000
v
ABSTRAK
Yulia Puspita Sari. Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi pada Balita:
Literature Review. Dibimbing oleh Malisa Ariani dan Winda Ayu Fazraningtyas.
Latar Belakang: Status gizi merupakan ekspresi dari keseimbangan zat gizi
dengan kebutuhan tubuh. Ketidakseimbangan (kelebihan atau kekurangan) antara
zat gizi dengan kebutuhan tubuh menyebabkan malnutrition (gizi salah atau
kelainan gizi). Data United Nations Children's Fund (UNICEF) menyatakan
sepertiga anak di dunia atau hampir 700 juta balita di dunia kekurangan gizi atau
kelebihan berat badan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status gizi
adalah perilaku picky eater.
Tujuan: Menganalisis tinjauan literatur terkait hubungan picky eater dengan
status gizi pada balita.
Metode: Rancangan penelitian ini adalah literature review. Kriteria jurnal
diskraning berdasarkan judul literatur, abstrak dan kata kunci yang telah
ditentukan yang bersumber dari Biomed Central, Elsevier PubMed, Google
Scholar dan portal garuda yang diidentifikasi melalui pendekatan sistem
Population, Interventions, Comparisons, Outcomes dan Study Design (PICOS).
Jumlah artikel yang digunakan untuk literatur penelitian ini sebanyak 18 jurnal.
Hasil: Telaah jurnal didapatkan 12 jurnal (66,6%) menyatakan bahwa perilaku
picky eater berhubungan dengan status gizi pada balita dan terdapat 6 jurnal
(33,4%) yang menyatakan bahwa picky eater tidak berhubungan dengan status
gizi pada balita.
Simpulan: Bagi Institusi Kesehatan disarankan untuk memberikan penyuluhan
guna meningkatkan pengetahuan ibu yang berpengaruh pada perilaku ibu dalam
penyediaan makanan dalam keluarga khususnya bagi balitanya sehingga anak
terhindar dari perilaku picky eater yang akan mempengaruhi keadaan gizi balita.
vi
ABSTRACT
Yulia Puspita Sari. Picky Eater Relationship with Nutritional Status in Toddlers:
Literature Review. Supervised by Malisa Ariani and Winda Ayu Fazraningtyas.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING.................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI........................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.......................................................... iv
ABSTRAK.......................................................................................................... v
ABSTRACT........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 5
A. Status Gizi............................................................................................. 7
B. Picky Eater............................................................................................. 15
C. Balita...................................................................................................... 18
viii
D. Peta Literature Review.......................................................................... 25
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
asupan energi dan protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan
Keadaan demikian disebut malnutrition (gizi salah atau kelainan gizi). Secara
umum bentuk kelainan gizi digolongkan menjadi dua yaitu kelebihan gizi
sepertiga anak di dunia atau hampir 700 juta balita di dunia kekurangan gizi
besar negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Setengah dari anak-
(WHO) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 2018
1
2
hanya pada masalah gizi kurang sedangkan persentase pada gizi buruk
(PSG) tahun 2017 menyebutkan persentase gizi buruk pada balita sebesar
3,8% dan persentase gizi kurang sebesar 14,0%. Masalah gizi buruk maupun
persentase tertinggi gizi kurang pada balita tahun 2018 berasal dari Provinsi
diderita anak dan penolakan terhadap makan, sulit makan, hanya sedikit
tidak langsung masalah gizi pada balita terdiri dari ketahanan pangan
kurangnya makanan yang dikonsumsi karena pola asuh yang salah dalam
balita seringkali disebabkan karena adanya pola asuh makan yang salah
seperti tidak mengenalkan sayur sejak kecil pada anak akan menyebabkan
balita tidak menyukai sayuran sehingga asupan zat gizi makanan tidak
terpenuhi. Pola asuh makan yang salah akan mempengaruhi kebiasaan anak
picky eater. Perilaku picky eater biasanya hanya memilih makanan jenis
tertentu yang berdasarkan tekstur dan rasa makanan yang disukainya saja
(Adhani, 2019). Anak yang hanya mau mengkonsumsi makanan instan atau
makanan dan minuman manis dan tidak mau makan sayuran yang dalam
jangka panjang akan membuat anak kekurangan serat, vitamin dan mineral
(Bachren, 2018).
serat, vitamin dan mineral yang terdapat pada buah dan sayur dan biasanya
anak akan mengalami penyakit infeksi seperti diare. Anak yang sering
badan yang terus menurus, pertumbuhan balita akan terganggu, tubuh pendek
bahkan dapat terjadi gizi buruk (Nasution, 2018). Segala sesuatu yang
makanan yang dikonsumsi anak kurang dari yang dibutuhkan sebenarnya oleh
tubuh. Dampak dari picky eater yang tidak dikendalikan dapat menyebabkan
kegagalan tumbuh kembang pada anak, BB dan TB anak menjadi tidak sesuai
kekurangan zat-zat atau nutrisi lain yang tidak didapat pada kandungan
kekebalan tubuh dan ketahanan tubuh anak terhadap penyakit infeksi yang
pertambahan berat badan anak (Nurmalasari, 2020). Berat badan anak yang
tidak bertambah sesuai dengan usianya atau kekurangan gizi maka akan
risiko lebih tinggi mengalami penyakit infeksi (diare atau ISPA), menurunnya
5
kemampuan berpikir (kognitif) dan juga kerugian pada aspek ekonomi serta
perilaku picky eaters atau memilih makanan. Dampak dari perilaku makan
didapatkan bahwa ada hubungan antara picky eater dengan status gizi anak
usia 2-5 tahun di Lampung Selatan (p value = 0,000). Anak dengan perilaku
mendapatkan bahwa ada hubungan antara perilaku picky eater dengan status
gizi pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah
B. Rumasan Masalah
6
picky eater dengan status gizi pada balita berdasarkan literature review?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat aplikatif
kesehatan kepada ibu balita terkait hubungan picky eater dengan status
c. Peneliti
7
peneliti mengenai hubungan picky eater dengan status gizi pada balita.
d. Peneliti selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Balita
1. Pengertian balita
Secara harfiah, balita atau anak bawah lima tahun adalah anak usia
kurang dari lima tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga
termasuk dalam golongan ini. Namun, karena faal (kerja alat tubuh
semestinya) bayi usia dibawah satu tahun berbeda dengan anak usia diatas
satu tahun, banyak ilmuwan yan membedakannya. Anak usia 1-5 tahun
dapat pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan
prasekolah. Balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak
usia lebih dari satu tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan “batita”
dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan
Balita yaitu individu usia diatas 1 tahun dan dibawah 5 tahun. masa
ini dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu anak usia 1 sampai 3
tahun ( batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia 1 sampai 3
tahun sering disebut kelompok pasif di mana anak masih tergantung penuh
kepada kedua orang tua atau orang lain yang mengasuhnya untuk
melakukan kegiatan penting seperti mandi, buang air dan makan, setelah
8
9
melakukan banyak hal seperti mandi dan makan sendiri meskipun masih
2. Pertumbuhan balita
terjadi dalam dua bentuk, yaitu pertambahan ukuran sel dan atau
pertambahan ukuran fisik, baik dalam bentuk berat badan, tinggi badan
atau tampilan fisik. Akibat dari perubahan sel, juga menyebabkan proporsi
ukuran fisik dari waktu ke waktu, baik dari segi ukuran fisik, proporsi,
balita dapat dilihat dengan penilaian status gizi yaitu dengan teknik
sampai sekitar usia 5 tahun. Pada masa ini tubuh sangat cepat
panjang, pada masa ini sedang terjadi pertumbuhan jaringan tubuh yang
sangat vital. Pada janin sedang terjadi pertumbuhan jaringan hati, jaringan
10
jantung, pancreas, otak dan semua jaringan tubuh. Oleh karena itu asupan
gizi yang cukup harus dipenuhi agar semua jaringan tubuh dapat tumbuh
lahir sampai sekitar usia 5 tahun, pada masa ini semua jaringan tubuh juga
sedang tubuh. Yang paling harus mendapat perhatian pada masa balita ini
pertumbuhan otak pada sekitar usia 8 tahun. Kalau kita melihat pada grafik
sampai usia 5 tahun, setelah itu anak tetap tumbuh tetapi pertumbuhannya
(adiposity rebound).
manusia dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor genetik dan faktor
lingkungan.
11
a. Faktor genetik
genetik yang terdapat di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
badan yang tidak optimal, walaupun dengan asupan gizi yang baik.
mempunyai risiko untuk menjadi obesitas lebih besar dari pada individu
b. Faktor lingkungan
dari status gizi ibu, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi
kesehatan.
3. Perkembangan balita
c. Bahasa
kasar.
berikut:
a. Perkembangan Psikoseksual
cemburu dan memiliki rasa bersaing dengan orang tua yang berjenis
kelamin sama dengan anak dan menyayangi orang tua yang berjenis
b. Perkembangan psikososial
c. Perkembangan kognitif
d. Perkembangan moral
perilaku yang tidak sesuai dalam tahap ini jika orang tua tidak
e. Perkembangan motorik
B. Status Gizi
Bancin, 2020).
tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi
15
(Diyah, 2020).
Dalam kondisi ini, jaringan di dalam tubuh dipenuhi oleh semua zat
mempunyai daya kerja yang baik. Selain itu tubuh mempunyai daya
tahan yang tinggi (Saputra, 2013). Status gizi baik atau yang sering
asupan zat gizi yang cukup.Tingkat keadaan gigi norma tercapai bila
Status gizi kurang terjadi bila jumlah asupan zat gizi kurang
a. Penyebab langsung
2020).
17
2) Penyakit infeksi
(Namangboling, 2017).
2018).
hidup yang baik bagi anak secara keseluruhan. Pola asuh makan
anak yang berkaitan dengan cara dan situasi makan. Jumlah dan
(Rosliana, 2020).
3) Kesehatan lingkungan
2020).
sebagai berikut:
1) Pertumbuhan
2) Produksi tenaga
3) Pertahanan tubuh
5) Perilaku
penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak
status gizi secara tidak langsung yaitu yang meliputi survei konsumsi
makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Pengukuran status gizi yang
(Simbolon, 2019).
menentukan status gizi anak. Penilaian status gizi anak dilakukan dengan
dengan Standar Antropometri Anak. Kategori dan ambang batas status gizi
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Berdasarkan Indeks
Antropometri
C. Picky Eater
eater adalah hasil dari pembentukan pola makan sejak bayi (Apriyanti,
(Purnamasari, 2020).
makanan yang sudah masuk ke dalam mulut anak, makan dengan durasi
menolak dan tidak mau makan, waktu makan yang tidak wajar hingga
lebih dari 30 menit serta hanya mau makan makanan tertentu saja. Pelaku
a. Balita dipaksa makan dalam jumlah banyak dan tidak boleh ada sisa.
b. Orang tua memberlakukan aturan meja makan yang ketat seperti harus
duduk dengan rapi dan tenang, bisa juga orang tua marah jika anak
c. Anak terlalu aktif hingga lupa atau tidak tertarik untuk makan.
d. Pola makan orang tua, jika orang tua juga pilih-pilih makanan dan
tidak mau makan sayur dan buah maka anak cenderung menirunya.
gula tinggi pada makanan cepat saji dapat membuat anak tidak lagi
pada anak antara lain rendahnya variasi jenis makanan anak, perilaku
diperhatikan orang tua karena picky eater pada anak memiliki efek yang
merugikan terutama bagi anak karena nutrisi perilaku sulit makan dapat
mengurangi asupan nutrisi pada anak yang salah satu faktor penyebabnya
gizi tertentu, contohnya vitamin, magnesium (Mg), zat besi (Fe), dan zat
21% dari jumlah picky eater dan hanya 7% dari non- picky eater
(Arisandi, 2019).
karena sakit. Jika tidak segera ditangani sejak dini dan tepat, picky eater
badan rendah, terutama pada anak usia balita, perilaku picky eater yang
tidak menyukai makanan tersebut, tetapi suatu hari saat dia ingat rasa
Anak yang berperilaku picky eater atau pilih-pilih makan maka akan
menyebabkan asupan gizi akan kurang. Gizi atau makanan mempunyai peran
tenaga, sumber pembangun tubuh dan sumber pengatur. Prinsip gizi seimbang
antara kebutuhan dan asupan gizi. Pada masa pertumbuhan makanan sumber
pembangun harus menjadi perhatian khusus, seperti protein hewani dan protein
kecil berkaitan dengan asupan nutrisi yang tidak terpenuhi dan mengakibatkan
pola pertumbuhan yang buruk pada balita. Pertumbuhan yang buruk pada balita
Masalah yang ditimbulkan dari perilaku picky eater ini adalah rendahnya
nilai gizi makanan yang dimakan sehingga mengakibatkan status gizi anak
menjadi rendah dan masuk dalam kategori gizi kurang. Anak dengan picky
eater dapat memiliki nilai IMT yang lebih rendah dari anak yang tidak
27
mengalami picky eater. Hal ini dapat berakibat ke masalah kesehatan seperti
daya tahan tubuh yang lemah dan masalah pencernaan (Nadya, 2019).
kekurangan zat-zat atau nutrisi lain yang tidak didapat pada kandungan
kekebalan tubuh dan ketahanan tubuh anak terhadap penyakit infeksi yang
berat badan anak (Nurmalasari, 2020). Berat badan anak yang tidak bertambah
sesuai dengan usianya atau kekurangan gizi maka akan berdampak pada
berpikir (kognitif) dan juga kerugian pada aspek ekonomi serta rendahnya
mendapatkan bahwa ada hubungan antara picky eater dengan status gizi pada
terhadap gizi anak karena anak yang picky eater yaitu memiliki perilaku makan
yang lama, sulit makan atau mengunyah, memiliki kebiasaan memilih makanan
seperti, anak tidak suka sayur dan lebih suka jajan (snack) sehingga pemenuhan
gizi tidak terpenuhi yang akan mengakibatkan gangguan pada gizi anak.
BAB III
METODE PENELITIAN
yang dilakukan oleh penulis mengenai suatu topik menurut sudut pandang
literature review dilakukan sejak bulan Januari – Februari 2021 dengan kata
Tabel 3.1 Kata Kunci Pencarian Literature Review Hubungan Picky Eater
dengan Status Gizi Pada Balita
28
29
Kriteria artikel atau jurnal yang terpilih untuk di review yaitu jurnal
atau artikel yang mampu menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan
penelitian ini. Kriteria jurnal atau artikel yang disaring berdasarkan judul
literatur, abstrak dan kata kunci atau keyword yang terdiri dari kriteria inklusi
Outcomes dan Study Design (PICOS) yang dapat dilihat sebagai berikut:
sebagai barikut :
Hasil pencarian yang sesuai PICOS Hasil pencarian yang tidak di proses
kembali (n = 8)
1. Artikel dalam bentuk
skripsi/naskah publikasi (n = 4)
2. Tidak full paper /abstrak saja (n = 4
)
Penyebab:
Picky Eater 1. Balita dipaksa makan dalam jumlah
banyak dan tidak boleh ada sisa.
2. Orang tua memberlakukan aturan meja
makan yang ketat.
3. Anak terlalu aktif
4. Kebiasaan pola makan orang tua
5. Konsumsi makanan cepat saji.
6. Mengalami gangguan pada beberapa organ
tubuhnya.
(Savitri, 2018).
Status Gizi
(Kemenkes RI, 2020)
Gizi Buruk
Gizi Berisiko Gizi Obesitas
Baik Gizi Lebih
Lebih
Gizi Kurang
BAB IV
Hasil kajian literature review dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Responden pada
penelitian ini
sebagian besar
memiliki perilaku
picky eater yang
dikategorikan
dengan durasi
pendek sehingga
tidak
mempengaruhi
status gizi.
2 Hubungan Bahasa Portal Mengidentifikas Jenis penelitian Ada hubungan
perilaku picky Indonesia Garuda i hubungan deskriptif perilaku picky eater
eater dengan perilaku picky korelatif dengan status gizi
status gizi pada eater dengan menggunakan pada anak usia
anak usia status gizi pada desain cross prasekolah
prasekolah anak usia sectional stud. berdasarkan indeks
berdasarkan prasekolah BB/U (p-value
indeks BB/U. berdasarkan 0,000).
(Bahagia, indeks BB/U
2018) Salah satu penyebab
terjadinya gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan anak
adalah picky eater
dimana anak
memilih-milih
makanan sehingga
asupan makanan
kurang dari yang
dibutuhkan oleh
tubuh.
Malnutrisi
disebabkan karena
makan salah
satunya adalah
perilaku dalam
memilih makanan
9 Perceptions of Bahasa Science Untuk menilai cross-sectional Anak yang
food intake and Inggirs Direct prevalensi pilih- study berperilaku picky
weight status pilih makan eating dapat
among parents pada anak-anak menyebabkan berat
of picky eating Cina dan untuk badan menjadi
infants and mengeksplorasi kurus (BB/TB) (p <
todlers in bagaimana 0.001).
China (Li, persepsi orang
2017) tua tentang Anak yang pemilih
komposisi makanan
tubuh? berhubungan
dengan asupan dan
komposisi tubuh
anak.
10 Picky Eating in Bahasa Pubmed Mengetahui Case control Anak yang
Swedish Inggris prevalensi dan memiliki perilaku
Preshoolers of perilaku picky eater
Different karakteristik memiliki berat
Weight Status: picky eater pada badan yang lebih
a aplication of anak usia rendah (BMI-Z 2,9)
two new prasekolah dibandingkan
screening cut- preschool dengan anak yang
offs anak dengan tidak berperilaku
(Sandvik, kurus, berat picky eater lebih
2018) badan normal, banyak memiliki
kelebihan berat berat badan berlebih
35
pilih makan.
B. Pembahasan
saja sehingga asupan nutrisi anak tidak sesuai dengan zat-zat gizi yang
dibutuhkan sebenarnya. Perilaku picky eater dapat dilihat dari kebiasaan makan
kuesioner oleh orang tua anak (Chao, 2018). Picky eater yang berkepanjangan
akan mempengaruhi status gizi anak (Putri, 2019). Status gizi umumnya
diklasifikasikan menjadi status gizi buruk, gizi kurang (kurus), status gizi baik
normal, berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas (Kemenkes RI, 2020). Status
(BB/TB), umur (BB/U), lingkar kepala dan dapat juga dengan pengukuran
picky eater dengan status gizi pada anak balita. Status gizi pada balita yang
keberhasilan dalam pemenuhan gizi untuk balita tersebut yang umumnya lebih
banyak diindikasikan oleh berat badan yang disesuaikan umur atau tinggi
badan balita. Status gizi normal atau baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup
zat-zat gizi yang digunakan secara efisien. Balita yang memiliki perilaku pilih-
pilih makan atau picky eater akan semakin berpeluang untuk mengalami
masalah gizi yaitu cenderung status gizi kurang (kurus). Hal ini sesuai dengan
38
picky eater banyak terjadi pada usia balita dan berisiko dua kali lebih besar
untuk mempunyai berat badan lebih rendah dibandingkan anak yang bukan
picky eater.
Status gizi normal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang
sehingga kebutuhan zat-zat gizi yang sebenarnya diperlukan oleh balita untuk
pertumbuhan tidak terpenuhi, daya tahan tubuh balita tersebut akan melemah
berkurang dan pada akhirnya mengalami penurunan berat badan (gizi kurang).
Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-
zat gizi. Semakin terpenuhi zat-zat gizi yang dikonsumsi balita semakin
meningkat status gizi balita tersebut. Sebaliknya, status gizi berkurang jika
Balita yang mengkonsumsi makanan yang berupa nasi dan lauk-pauk saja
tubuh balita untuk berkembang dengan baik. Hal ini sesuai dengan yang
39
yang mengalami kekurangan gizi terutama dalam bentuk vitamin dan mineral
yang diperoleh dari sayur dan buah yang berfungsi menjaga ketahanan tubuh
mereka dari penyakit. Keadaan yang mudah sakit akan menurunkan kondisi
Anak yang memilih makanan dengan asupan energi dan nutrisi yang
rendah seperti kurang vitamin E, folat dan rendah serat menyebabkan anak
E dapat bermanfaat untuk menjaga fungsi dan perkembangan tubuh serta dapat
yang bisa didapatkan dari makanan yang kurang disukai anak seperti sayur-
sayuran dan buah-buahan maka kekebalan tubuh anak menjadi lebih rendah,
anak menjadi mudah sakit misalnya sakit diare yang berpotensi dapat
menurunkan berat badan. Asam folat seperti vitamin B, vitamin B12 memiliki
peran yang penting karena dapat merangsang pembentukan sel-sel darah baru
seperti humburger/fizza, ice cream, soft drink dan snack lainnya dapat
menurunkan berat badan yang berlebih (Sandvik, 2019). Anak dengan perilaku
40
penelitian pada jurnal tersebut menunjukkan bahwa anak picky eater tidak
dalam pemilihan jenis makan anak yang terus menerus dikonsumsi atau disukai
anak. Jika perilaku picky eater anak ditunjukkan dengan anak hanya mau
mengkonsumsi makanan yang manis-manis seperti ice cream, soft drink dan
snack maka anak tersebut berisiko mengalami gangguan gizi lebih (obesitas).
badan berlebih karena banyak mengandung lemak dan gula dalam jumlah yang
Anak yang berperilaku picky eater atau pilih-pilih makan maka akan
menyebabkan asupan gizi akan kurang. Gizi atau makanan mempunyai peran
tenaga, sumber pembangun tubuh dan sumber pengatur. Prinsip gizi seimbang
antara kebutuhan dan asupan gizi. Pada masa pertumbuhan makanan sumber
pembangun harus menjadi perhatian khusus, seperti protein hewani dan protein
Hasil review pada jurnal juga mendapatkan bahwa dari 18 jurnal terdapat
6 jurnal (33,4%) menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara picky eater
dengan status gizi anak. Penelitian ini berarti menunjukkan bahwa picky eater
menyatakan tidak ada hubungan antara picky eater dengan status gizi pada
keterkaitan antara picky eater dengan status gizi pada anak dapat disebabkan
karena perilaku picky eater pada anak yang menjadi responden pada penelitian-
penelitian tersebut baru terjadi (hanya dalam waktu singkat) sehingga belum
Gangguan status gizi terutama pada gizi kurang dapat terjadi jika anak
tidak terpenuhi kecukupan zat-zat gizi dalam waktu yang lama, selain itu juga
oleh balita tersebut bisa saja mengandung beberapa zat gizi yang bermanfaat
dalam peningkatan perkembangan status gizi anak misalnya anak lebih suka
tersebut terus menerus mereka masih dapat memenuhi kebutuhan zat gizinya
dan memiliki status gizi yang sesuai. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Lestari (2018) bahwa anak yang memiliki perilaku picky eater dengan
yang normal. Berat badan anak tergantung jenis makanan berdasarkan kualitas
Picky eater tidak memiliki keterkaitan dengan status gizi balita juga
turut serta mempengaruhi namun tidak turut serta diteliti pada jurnal-jurnal
yang menjadi literatur pada penelitian ini, misalnya aktifitas fisik anak yang
kurang bergerak, hanya duduk menonton telivisi maka anak tidak dapat melatih
terjadi penimbunan lemak yang pada akhirnya malah anak memiliki status gizi
normal bahkan jika terus menerus mengalami obesitas. Menurut salah satu
peneliti pada jurnal yang telah di review bahwa status gizi yang tidak normal,
tidak hanya dipengaruhi oleh asupan makan atau perilaku makan anak semata,
tetapi diduga juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti aktivitas fisik,
perilaku picky eater cenderung lebih berisiko mengalami status gizi kurang.
berdampak tubuh anak terlihat lebih kurus dibandingkan dengan anak lain yang
seusianya. Hasil penelitian sebagian besar jurnal tersebut diatas juga sejalan
dengan hasil penelitian Khaq (2018) yang mendapatkan bahwa picky eater
juga menunjukkan hasil yang sama yaitu terdapat hubungan antara kejadian
picky eater terhadap status gizi anak (p value = 0,047). Picky eater atau anak
berat badan kurang pada usia 4- 5 tahun di bandingan dengan anak non picky
infeksi, keparahan penyakit, dan kematian (Rahayu dkk, 2018). Picky eater
vitamin, magnesium (Mg), zat besi (Fe), dan zat gizi mikro lainnya sehingga
C. Keterbatasan
diidentifikasi lebih dalam mengenai zat-zat gizi apa saja yang menyebabkan
direview, beberapa jurnal tidak menjelaskan secara rinci atau bahkan tidak
A. Simpulan
dengan status gizi pada balita dan terdapat 6 jurnal (33,4%) yang menyatakan
bahwa picky eater tidak berhubungan dengan status gizi pada balita.
Picky eater berhubungan dengan status gizi pada balita disebabkan karena
zat gizi yang sebenarnya diperlukan untuk pertumbuhan tidak terpenuhi, daya
tahan tubuh balita tersebut akan melemah sehingga mudah seringkali sakit
Picky eater tidak berhubungan dengan status gizi pada balita karena
perilaku tersebut terjadi dalam waktu yang belum lama sehingga belum begitu
mempengaruhi status gizi anak. Gangguan status gizi terutama pada gizi
kurang dapat terjadi jika anak tidak terpenuhi kecukupan zat-zat gizi dalam
waktu yang lama, selain itu juga dapat disebabkan karena adanya faktor-faktor
44
45
B. Rekomendasi
sehingga anak terhindar dari perilaku picky eater yang akan mempengaruhi
gizi balita.
penelitian selanjutnya mengenai status gizi balita dan terkait picky eater,
Adhani, D. N. 2019. Peran orang tua terhadap anak usia dini (2 tahun) yang
mengalami picky eater. Journal on Early Childhood [Internet]. 2(1). 39-44.
Tersedia pada https://doi.org/10.31004/aulad.v2i1.18. [Diakses 18
Desember 2020].
Andini, E. N. 2020. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada anak
usia 0-23 bulan berdasarkan Composite Index of Antropometrix Failure
(CIAF) di wilayah kerja Puskesmas Karangayu Kota Semarang. Jurnal
Epidemiologi Kesehatan Komunitas [Internet]. 5(2). 104-112.
https://doi.org/10.14710/jekk.v5i2.5898 [Diakses 27 Desember 2020].
Ariesti, K. D. 2020. Pengaruh sumber air minum dan sanitasi lingkungan terhadap
kejadian gizi kurang pada balita di Kabupaten Serang. CHM-K Apllied
Scientifics Journal [Internet]. 3(3). 76-80.
https://doi.org/10.47650/jpp.v2i1.159 [Diakses 29 Desember 2020]. DOI:
Arisandi, R. 2019. Faktor yang mempengaruhi picky eating pada anak. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada [Internet]. 10 (2). 238-241.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.158 [Diakses 06 Desember 2020].
DOI:
Astuti, E. P. 2018. Perilaku picky eater dan status gizi pada anak toodler.
Midwifery Journal. [Internet]. 3(1). 81-85.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/MJ/article/view/155/126 [Diakses 06
Desember 2020].
Bachrens, I. T. 2018. Panduan Mendidik Anak Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta:
PT. Kawah Media.
Bahagia, I. P. 2018. Hubungan antara perilaku picky eater dengan status gizi pada
anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten
Aceh Besar Tersedia pada: https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?
p=show_detail&id=42867 [Diakses 07 Januari 2021].
46
47
Brown, C. L. 2016. Association of ficky eating and food neophobia with weight: a
systematic review. Childhood Obesity. [Internet]. 12(4). 247-262.
http://10.1089/chi.2015.0189 [Diakses 07 Januari 2021].
Callie, L. B. 2018. Asociation of picky eating with weight status and dietary
quality among low-income prescholers. HHS Public Acces. [Internet]. 18(3).
334-341.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5837907/pdf/nihms904331.
pdf [Diakses 07 Januari 2021].
Diyah, H. S. 2020. Hubungan antara pola asuh dengan status gizi pada balita.
Jurnal Mahasiswa Kesehatan [Internet]. 1(2). 151-158.
https://dx.doi.org/10/30737/jumakes.v1i2.768 [Diakses 05 Januari 2021].
Hidayati, T., Hanifah, L., Sari, Y. N. 2019. Pendamping Gizi pada Balita.
Yogyakarta: Deepublish
Hardianti, R. 2018. Picky Eating dan status gizi pada anak prasekolah. Jurnal Gizi
Indonesia [Internet]. 6(2). 123-130. https://doi.org/10.14710/jgi.6.2.123-
130. [Diakses 28 Desember 2020].
Harjatmo, T. P., Par’i, M. H., Wiyono, S. 2017. Bahan Ajar Gizi Penilaian Status
Gizi. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
Institute for Dairy Nutrition and Health. 2020. Hasil laporan terbaru tentang gizi
oleh badan PBB [Internet]. Tersedia pada:
https://www.frieslandcampinainstitute.com/id/berita/hasil-laporan-terbaru-
tentang-gizi-oleh-badan-pbb/ [Diakses 01 Desember 2020].
Jumiatun. 2019. Hubungan pola pemberian makanan dengan status gizi balita
umur 1-5 tahun di Desa Ngempel Kulon Kecamatan Ngampel Kabupaten
Kendal. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan. [Internet]. 6 (2019).
218-224. https://doi.org/10.37402/jurbidhip.vol6.iss2.58 [Diakses 20
Desember 2020].
Lestari, S. W. 2018. Hubungan perilaku picky eater dengan status gizi (BB/U)
anak usia 2-5 Tahun. Jurnal Vokasi Kesehatan. 5(2). 67-71.
http://ejournal.poltekkes-
pontianak.ac.id/index.php/JVK/article/view/206/pdf [Diakses 22 Februari
2021].
Li, Z. 2017. Perceptions of food intake and weight status among parents of picky
eating infants and todlers in China. Appitite. [Internet]. 108 (1). 456-463.
https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S0195666316307048?
token=5859A23566E0912544A227CC955DDDC8B0DBAA443363BEA0C
D6A09E4BCD5D84E6FD16C5B2AD1AAE6C11CDABB8E591D5C&orig
inRegion=eu-west-1&originCreation=20210701232002 [Diakses 22
Februari 2021].
Lukitasari, D. 2020. Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku picky eater
pada anak usia pra sekolah. Jurnal Sehat Masada. [Internet]. 14(1). 73-80.
49
http://ejurnal.stikesdhb.ac.id/index.php/Jsm/article/view/127/104 [Diakses
07 April 2021].
Moenajat, Y., Kekalih, A., Friska, D., Lalisang, T. J. 2020. Penelitian Bedah Seri
1 Berbasis Bukti. Jakarta: UI Publishing.
Nadya, A. 2019. Hubungan kebiasaan makan orang tua dengan kejadian picky
eater terhadap status gizi anak Prasekolah di TK Islam Al-Azhar Kota
Padang tahun 2019. [Internet]. Tersedia pada:
http://repo.stikesperintis.ac.id/719/1/KTI%20AFIFAH%20NADYA.pdf
[Diakses 27 Desember 2020].
Nasution, H. S. 2018. Hubungan pola makan dengan status gizi pada anak balita
di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal di Lingkungan XII Kelurahan
Sunggal Kecamatan Medan Sunggal. Jurnal Kesehatan Masyarakat dan
Lingkungan Hidup [Internet]. 3(2). 48-58. http://e-journal.sari-
mutiara.ac.id/index.php/Kesehatan_Masyarakat/article/view/473/446
[Diakses 20 Desember 2020].
Nova, M. 2018. Hubungan asupan zat gizi makro dan pengetahuan gizi dengan
status gizi pada siswa MTs.S An-Nuur Kota Padang. Jurnal Kesehatan
Perintis. [Internet]. 5 (2). 169-175. https://doi.org/10.33653/jkp.v5i2.145
[Diakses 26 Desember 2020]. DOI:
Pane, H. W., Tasnim., Hasnidar., Sultianti., Puspita, R., Hastuti, P., Apriza.,
Sianturi, P. E., Rifai, A., Hulu, V. T. 2020. Gizi dan Kesehatan. Medan:
Yayasan Kita Menulis.
Purba, D, H., Kartika, L., Supinganto, A., Hasnidar., Wahyuni. 2020. Ilmu
Kesehatan Anak. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Rufaida, Z. 2018. Hubungan pola asuh orang tua terhadap terjadinya picky eater
pada anak usia 3-6 tahun. Journal of Issues in Midwifery. [Internet]. 2(1).
56-64. http://dx.doi.org/10.21776/ub.JOIM.2018.002.01.6 [Diakses 20
Desember 2020].
Rosliana, L. 2020. Hubungan pola asuh, penyakit penyerta dan pengetahuan ibu
dengan status gizi pada anak usia 12-24 bulan di Posyandu Teratai Wilayah
Kerja Puskesmas Ciasem Kabupaten Subang. Sintax Idea. [Internet]. 2(8).
415-428. https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v2i8`.499 [Diakses 20
Desember 2020].
Simamora, H. G. 2020. Hubungan pola asuh ibu dengan perilaku picky eating
pada anak usia prasekolah di Lingkungan VII Simalingkar Kelurahan
Mangga Dua Kecamatan Medan Tuntungan. Jurnal Penelitian Kesehatan
Masyarakat [Internet]. 2(2). 18-25. https://doi.org/10.36656/jpksy.v2i2.240
[Diakses 21 Desember 2020].
Sun, M. 2020. Eating habits and their asscotion with weight status in chines-
school-age children. International Journal of Environtmental Research and
Publich Health [Internet]. 17(10). 1-14.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7277406/pdf/ijerph-17-
03571.pdf [Diakses 02 Januari 2021].
Sumarni. 2015. Hubungan antara masalah makan (picky eater) dengan status gizi
pada anak usia toddler di Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten
Purbalingga. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad [Internet]. 8 (2). 26-33.
http://jka.stikesalirsyadclp.ac.id/index.php/jka/article/download/35/99/
[Diakses 20 Desember 2020].
Utami, F. B. 2016. Picky eater pada anak: studi kasus pada anak usia 3-4 tahun.
Jurnal Sosioreligi [Internet]. 14(2). 79-86.
https://ejournal.upi.edu/index.php/SosioReligi/article/viewFile/5613/3813
[Diakses 02 Januari 2021].
Wijayanti, I. K. 2020. Gambaran perilaku picky eater dan faktor yang melatar
belakanginya pada anak usia 2-4 tahun di RW XII Kelompok Bermain dan
Raudhatul Athfal Alam Terpadu Uwais Al Qorni Surakarta. Jurnal Gizi
Prima [Internet]. 5(1). 39-48. https://doi.org/10.32807/jgp.v5i1.174.
[Diakses 02 Januari 2021].
Yen, H. T. B. 2019. Picky eating and nutritional status among vietnamese children
unders five years og age in Hue, Central Vietnam. Journal of Scientific &
Technical Research. [Internet]. 16(1). 11733-11739.
https://biomedres.us/pdfs/BJSTR.MS.ID.002785.pdf [Diakses 02 Januari
2021].
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
53
54