Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

http://syahyarorangsukses.weebly.com/pengertian-dan-ruang-lingkup-psikologipendidikan.

html 10mei 2015-05-20


PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan

faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan


adalah

proses

pertumbuhan

yang

berlangsung

melalui

tindakan-tindakan

belajar[1]. Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara
psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan
apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama
studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi
pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan
dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan
yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi
pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang dituntut
untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan fungsinya,
dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang besar
terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.

B.

Rumusan Masalah

1.

Apa pengertian psikologi dan pendidikan?

2.

Apa objek kajian psikologi dan psikologi pendidikan?

3.

Apa ruang lingkup psikologi pendidikan?

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertian Psikologi dan Psikologi Pendidikan


Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata

bahasa inggris psycology. kata psycology merupakan dua akar kata yang
bersumber dari kata greek (yunani), yaitu satu) psyche yang berarti jiwa; dua)
logos yang berarti ilmu. jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia.
alam hubungan ini, psikologi didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan
sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berfikir dan
berperasaan[2]
Bruno (1987) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada
prinsipnya saling berhubungan. Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan)
mengenai

ruh.

Kedua,

psikologi

adalah

ilmu

pengetahuan

mengenai

kehidupan mental. ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai


tingkah laku organisme.
Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi
sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga
penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika
mereaksi

arus

dan

perubahan

dalam

sekitar

dan

peristiwa-peristiwa

kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.[3]


Psikologi berasal dari perkataan Yunani psyche yang artinya jiwa, dan
logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata)
psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macammacam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan
ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan
antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya
tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu

perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu
dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang
menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi
(personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi
ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan
jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar

ialah proses untuk

meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan


pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat
yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi
jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapankecakapan.[4]
Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli
psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat
para ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini.
Dan dari pengertian tersebut paling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan
individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.[5]
Pendidikan dari kata didik, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga
menjadi

mendidik,

artinya

memelihara

dan

memberi

latihan.

Dalam

memelihara dan memberi akhlak dan kecerdasan pikiran[6]. Selanjutnya,


pendidikan menurut KBBI adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku
sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.[7]
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki
masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut
ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih
berprinsip

dalam

proses

pengajaran

yang

terlibat

dengan

penemuan

penemuan dan menerapkan prinsip prinsip dan cara untuk meningkatkan


keefisien di dalam pendidikan.[8]
Dari uarian di atas, kita dapat mengetahu pengertian dari psikologi dan
pengertian pendidikan itu sendiri.Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat
bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek
keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun

rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam


praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya dengan manusia
lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa psikologi
pendidikan itu sebenarnya sudah termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu
dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri.[9]
Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah
cabang

dari

psikologi

yang

dalam

penguraian

dan

penelitiannya

lebih

menekankan pada maslah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik


maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan
terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.[10]
B.

Objek Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan

1.

Objek Kajian Psikologi

Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :


Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu
unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek
material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide).
Objeknya yaitu manusia.[11]

2.

Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh

seorang

peneliti

terhadap

objek

materialnya

serta

prinsip-prinsip

yang

digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu
dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya
yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata,
yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang
dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu
dan melihat dari matanya.
Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan
atau

psikologi

hewan,

melainkan

membicarakan

tentang

psikologi

berobyekkan manusia. Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :

1)

Psikologi Umum

yang

Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatankegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa,
yang normal, dan yang beradab (berkultur)[12]

Macam-macam psikologi umum :


a.

Psikologi perkembangan

Psikolgi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi


sampai tua yang mencakuo psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi
( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, psikologi orang tua.

b.

Psikologi sosial
Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-

aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.

c.

Psikologi pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-

aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya


bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah
diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya.

d.

Psikologi kepribadian dan tipologi

Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai


tipe-tipe kepribadian manusia.

e.

Psikopatologi

Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak norman
atau abnormal

f.

Psikologi Kriminil

Psikologi

yang

khusus

berhubungan

dengan

soal-soal

kejahatan

atau

kriminalitas.

g.

Psikologi perusahaan

Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan

2)

Psikologi Khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari

aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari


hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.

2.

Objek Kajian Psikologi Pendidikan


Objek kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi

guru terletak pada peserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan
khusus diperuntukkan bagi peserta didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi
pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih
condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnya ketika mereka terlibat
dalam proses pembelajaran.
Menurut Glover dan Ronning bahwa objek kajian psikologi pendidikan
mencakup topik-topik tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,
hereditas dan lingkungan, perbedaan individual peserta didik, potensi dan
karakteristik tingkah laku peserta didik, pengukuran proses dan hasil pendidikan

dan pembelajaran, kesehatan mental, motivasi dan minat, serta disiplin lain yang
relean.[13]
Sedangkan

menurut

Syaodih

Sukmadinata

dalam

Syaiful

Sagala

mengatakan bahwa objek kajian psikologi pendidikan adalah interaksi antara


pendidik dengan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan peserta didik,
dengan dukungan sarana dan fasilitas tertentu yang berlangsung dalam
lingkungan tertentu.[14]
Psikologi pendidikan berusaha untuk mewujudkan tindakan psikologis yang
tepat dalam interaksi antar setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis
tentang peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Karena
itu, pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan
bagi para guru, bahkan bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai
pendidik.
Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan
menjadi tiga macam:
Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri
khas perilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;
Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang
terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;
Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik
bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar
peserta didik.

C.

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan


Jika

kita

bertanya

mengenai

maksudnya

bertanya

tentang

pendidikan,

maka berdasarkan

apa

lingkup

(scope)

saja

yang

berbagai

buku

psikologi

dibicarakn

pendidikan,

oleh

psikologi

psikologi pendidikan

akan

diperoleh jawaban yang berbeda-beda. Sebagian buku menunjukan lingkup yang


luas, sedangkan buku-buku yang lain menunjukkan ingkup yang lebih sempit
atau terbatas.

Buku yang lingkupnya lebih luas biasanya membahas selain proses belajar
juga membahas tentang perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan
mental, evaluasi belajar dan sebagainya. Sedangkan buku yang lingkupnya lebih
sempit biasanya berkisar pada soal proses belajar mengajar saja. Perbedaan ini
sangat dipengaruhi oleh maksud penulis dalam menulis buku itu. Ada yang
bermaksud

hanya

memberikan

pengantar

saja,

sehingga

pembahasanya

mengenai lingkup itu cukup luas, akan tetapi kurang mendalam. Sebaliknya ada
yang lingkup pembahasannya tidak luas, yaitu berkisar pada proses beljar, akan
tetapi pembahasannya cukup mendalam. Jadi, beleh dikatakan bahwa tidak ada
dua buku psikologi pendidikan yang menunjukkan ruang lingkup materi yang
sama benar. Walaupun demikian, pada dasarnya psikologi pendidikan membahas
hal-hal sebagai berikut

a)
b)

Hereditas dan Lingkungan


Pertumbuhan dan Perkembangan

c)

Potensial dan Karakteristik Tingkah laku

d)

Hasil Proses Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Individu yang Bersifat

Personal dan Sosial


e)

Higiene Mental dan Pendidikan dan

f)

Evaluasi Hasil Pendidikan


Disamping itu perlu diketahui bahwa banyak buku psikologi pendidikan

yang tidak member judul buku dengan kata-kata psikologi pendidikan, padahal
buku itu benar-benar buku psikologi pendidikan, dalam arti buku itu membahas
serta mendalami pokok-pokok bahasan tertentu dari psikologi pendidikan. Maka
untuk mendalami psikologi pendidikan tidak senantisa harus mempelajari buku
yang berjudul psikologi pendidikan.

Namun menurut Sumadi Suryobroto ( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan


meliputi :

Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan


mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
Pembawaaan
Lingkungan fisik dan psikologis
Perkembangan siswa
Proses proses tingkah laku
Hakekat dan ruang lingkup belajar
Faktor yang mempengaruhi belajar
Hukum dan teori belajar
Pengukuran pendidikan
Aspek praktis pengukuran pendidikan
Transfer belajar
Ilmu statistik dasar
Kesehatan mental
Pendidikan membentuk watak / kepribadian
Kurikulum pendidikan sekolah dasar
Kurikulum pendidikan sekolah menengah

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Objek kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi
guru terletak pada peserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan
khusus diperuntukkan bagi peserta didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi

pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih


condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnya ketika mereka terlibat
dalam proses pembelajaran.
Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan
menjadi tiga macam:
Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri
khas perilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;
Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang
terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;
Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik
bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar
peserta didik.

[1]Whiterington, 1982, h. 10.


[2] Gleitmen, 1986.
[3] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2003), h. 7.
[4] Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hal.1
[5] Abu Ahmadi, Psikologi Umum, ( Semarang : Rineka Cipta, 1991), hal.5
[6] Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991. H. 232.
[7] Muhibbin Syah, Op. Cit.
[8] Muhibbin Syah, Psikologi Psikologi Pendidikan Dengen Pendekatan Baru,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 7
[9] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
h. 7
[10] Ibid, h. 9.

[11] Alex Sobur, Psikologi Umum, ( Bandung : Pustaka Setia, 2003), hal.41
[12] Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.41
[13] Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru (Bandung
Alfabeta, 2010).
[14] Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2010).

Anda mungkin juga menyukai