REKAYASA BGI (327D6202) : Oleh: Najamuddin Nawawi
REKAYASA BGI (327D6202) : Oleh: Najamuddin Nawawi
REKAYASA BGI (327D6202) : Oleh: Najamuddin Nawawi
Oleh :
Najamuddin Nawawi
LATAR BELAKANG
mempunyai kegunaan langsung terhadap berbagai industri.
tembok/dinding gedung, atap dan rangka gedung, lantai,
kendaraan roda dua dan empat, piring, mangkok dan gelas,
peralatan sanitari/kesehatan/farmasi, ornamen (ubin dan batu
tempel), obat-obatan, bedak, cat, kertas dan detergen, dan
lainnya;
KONDISI GEOLOGI
-
Proses geologi tersebut adalah tektonik dan non tektonik yang akan
menghasilkan :
(1). Zona patahan pada permukaan bumi (geser, turun, dan naik), zona
patahan tersebut adalah merupakan zona lemah yang merupakan
wadah/tempat terakumulasi atau terdapatnya bahan galian;
(2). Penerobosan magma dan larutan sisa magma dan aktifitas gunung
api yang akan menghasilkan batuan dan bahan galian;
(3). Pasca proses tektonik, maka akan dilanjutkan dengan proses
pelapukan (fisik, biologi dan kimia), erosi, longsoran, transportasi,
sedimentasi
dan
diagenesis
(sementasi,
kompaksi,
dan
litifikasi/pembatuan). Muara atau hasil dari proses geologi tersebut
adalah PETA GEOLOGI dengan berbagai sekala.
PENGGOLONGAN BGI
BGI
Teknologi/rekayasa
penambangan
dan
pengolahan dari batuan beku ultra basa sama
dengan granit. Penyebarannya di kawasan timur
Indonesia [Irian, Maluku (Halmahera), Sulawesi
Tenggara (Konawe, Kolaka, dan Bombana),
Sulawesi Tengah (Marowali, Tojo Una-Una, dan
Poso), dan Sulawesi Selatan (Luwu Timur).
Logam yang biasanya terbentuk atau berasosiasi
dengan batuan beku ultra basa (tipe magmatik)
adalah khromit, nikel primer dan sekunder,
platina, besi ilmenit, dan magnetit.
Non logam yg biasanya berasosiasi dengan batuan
beku ultra basa adalah intan (diamond), asbes,
talk, dan magnesit.
ASBES,
PENGELOMPOKAN ASBES
1
basa,
(Maluku
Tengah/Marowali/Poso/Luwuk
Tenggara/Konawe/Kolaka,
Utara/Halmahera,
Banggai,
Sulawesi
Sulawesi
PENGGUNAAN :
1) Asbes serabut panjang : dipintal untuk benang, tali, kain asbes,
untuk tirai tahan api, baju tahan api, isolasi listrik tahan panas, belt
conveyor, lapisan rem mobil, kaos tangan, sumbu, kaos lampu;
2). Asbes serabut sedang : bahan campuran dalam semen asbes,
membuat pipa-pipa, lembaran asbes/atap.
3) Asbes serabut pendek : bahan tuang tahan api.
TALK
MAGNESIT, adalah
:Teknik/rekayasa
penambangan
magnesit
sama
dengan kaolin , yaitu
1. Tambang terbuka (open pit);
2. Tambang semprot (hydraulicking);
3. Tambang dalam (underground mining).
Pada tambang terbuka, pengupasan tanah penutup
dilakukan dg alat sederhana atau dengan alat mekanis
(bulldoser, scrapper, dll). Endapan magnesit dapat digali dg
menggunakan excavator antara lain : backhoe ataupun
shovel, kemudian dimuat kedalam truck dan diangkut ke
pabrik pengolahan.
Pada cara tambang semprot, setelah pengupasan tanah
penutup, lalu disemprot dg menggunakan pompa air
bertekanan tinggi. Hasilnya berbentuk lumpur (magnesit
dengan air). Kemudian lumpur tersebut dipompakan ke
tempat pengolahan dengan pipa pipa.
BATU
GAMPING/BATU
KAPUR/LIME
STONE
dibedakan
atas
MARMER (MARBLE),
FOSFAT
berasosiasi pada batu gamping (umum) dan batuan beku
(apatit).
unsur fosfor di alam diserap oleh mahluk hidup,
senyawa fosfat pada jaringan mahluk hidup yang telah
mati terurai, kemudian terakumulasi dan terendapkan
di lautan.
berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar
terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat
pembungaan, pemasakan biji dan buah.
DOLOMIT,
berasosiasi dengan batugamping/batu kapur, baru dikenal sejak tahun
mengandung > 50% karbonat .
Secara sekunder, dolomite umumnya terjadi kerena proses pelindian
(leaching) atau peresapan unsur magnesium dari air laut
kedalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses
dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi
dolomite. Juga dapat
terbentuk karena diendapkan secara
tersendiri sebagai endapan evaporit/penguapan. Pembentukan
dolomite sekunder dapat terjadi karena bebeberapa factor,
diantaranya adalah tekanan air yang banyak mengandung unsur
magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama.
Dengan semakin tua umur batu gamping, semakin besar
kemungkinan untuk berubah menjadi dolomite. Dolomite primer
terbentuk bersama-sama dalam cebakan bijih.
Pengolahan,
KALSIT,
berasoasiasi dg batugamping/batu kapur, hasil
restrukturisasi batu gamping yang mengkristal
setelah
mengalami
proses
pelarutan.
Penambangan,
umumnya dilakukan secara
terbuka, pengupasan tanah penutup yang tipis,
kemudian
tahap
selanjunya
adalah
penambangan batuan secara berjenjang dengan
pengeboran dan peledakan atau dengan
menggunakan
peralatan
sederhana.
Di
Indonesia, penambangan kalsit dilakukan
secara tambang terbuka, karena endapannya
berupa perbukitan dan dataran dilingkungan
perbukitan/pegunungan
kapur.
Ada
juga
penambangan kalsit di daerah gua-gua kapur
yang
keberadaanya
bersamaan
dengan
endapan posfat.
DENGAN
1. PERLIT,
dihasilkan oleh aktifitas gunungapi yg terbentuk dari
magma bersifat asam yg membeku sangat cepat
atau secara tiba-tiba (aliran lava, sill dan retas),