Batu Mulia
Batu Mulia
Batu Mulia
( GEM STONE )
Definisi
Batu Mulia = Gemstone
Yaitu setiap jenis batuan, mineral, dan bahan
mentah lainnya yang setelah diolah atau diproses
memiliki keindahan dan ketahanan yang memadai
untuk dipakai sebagai barang perhiasan.
Oleh karena itu, batuan ini memiliki nilai ekonomi
yang baik untuk dijual belikan dengan harga jual
tinggi.
Harga sebuah batu mulia ditentukan oleh tingkat
kekerasan, warna, kejernihan, pola/bentuk,
kelangkaan.
Klasifikasi Batu
intan,
mirah delima (ruby)
safir (sapphire)
zamrud (emerald)
garnet,
opal (kalimaya),
kecubung,
giok (jade)
topas
turmalin
Batu setengah permata
( Semi Precious Stone )
alsedon
agat (akik)
rijang (chert)
zircon
jasper
batusatam (textile),
krisopras
malakit
azurite
florit
batu darah (hematite)
krisokola
andalusit
kiastolit
phrenit
obsidian
Batu Hias
( Ornament Stone )
onik
serpentinit
kalsit
aktinolit
peridotit
pegmatite
kurarsit
kuiseki
fossil kayu (silicified wood)
Batu Permata
http://www.informasi-batu-permata-mulia-gemstone.blogspot.com/
http://www.batu-permata-asli-sintetik.blogspot.com/
INTAN
(DIAMOND)
INTAN
Warna : Bening
Goresan : Colorless
Kilap : Kilap
Kekerasan : 10
Cara modern:
1. Intan ditambang Tambang dgn OPEN CUT mining system ini mencapai
kedalaman pit 360-420 m
2. dgn pengeboran dan peledakan batuan.
3. Batuan hasil ledakan diangkut dgn dume truck ke sistem crushing tingkat 1
dimana dihasilkan batuan berukuran 200mm
4. Selanjutnya batuan berukuran 200mm dibawa pada sistem crushing tingkat 2,
dimana menghasilkan batuan berukuran 60mm
5. Kemudian batuan yang telah berukuran 60mm diangkut menuju High Pressure
Roll Crusher (HPRC), dimana terjadi penghancuran tahap 3 dan menghasilkan
ukuran 15-25mm
6. Tahap akhir, kepingan intan diseleksi menggunakan sinar x, lalu seleksi manual/
dikenal dgn Hand Sorting. Lalu dibentuk sesuai keinginan konsumen.
Cara tradisional
1. Material berupa pasir, batu-batuan kecil, tanah, lumpur, dan sebagainya telah
bercampur menjadi satu diambil dari dalam lubang galian yang dapat dibuat
dengan kedalaman tertentu.
2. Kemudian dimuat kedalam dulang (berbentuk semacam caping) yang digunakan,
sebagai pendulang intan.
3. Selanjutnya dulang yang telah berisi material tersebut diputar-putar (dilenggang)
dalam air sehingga sedikit demi sedikit material dari dalam diulang terbuang
keluar dari dulang terbawa oleh pusaran air yang timbul akibat proses putaran
tsb.
4. Setelah/sesaat pendulang melakukan proses tsb., mengamati sisa material yang
berada dalam dulang. Apakah terdapat intan / tidak.
5. Hal tsb dilakukan begitu seterusnya sampai material yang berada dalam dulang
terbuang habis dari dulang.
Catatan :
Kegiatan tradisional ini belum tentu mendapat hasil yang bisa dibawa
pulang sebagai pendapatan hari itu. karena mencari barang yang belum
tentu dapat itu membutuhkan kesabaran dan keuletan yang tinggi.
Kegunaannya