Asuhan Kebidanan Soap
Asuhan Kebidanan Soap
Asuhan Kebidanan Soap
SUCI APRILIYANA . W
NIM. 250012238
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Imunisasi
2.1.1 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah Suatu usaha pemberian kekebalan pada tubuh seseorang
dengan harapan agar dapat tercegah dari suatu penyakit tertentu. (Asuhan
Kesehatan Anak Dalam Kontek Keluarga, 1993; 47)
Memasukkan antigan atau kuman, bakteri, virus, parasit, racun kuman
kedalam tubuh sehingga tubuh membuat zat anti berbubah menjadi anti bodi
atau anti toksin untuk mencegah penyakit tertentu. (FKUI, 1998; 17)
2.1.2 .Jenis Kekebalan
1. Imunisasi aktif
Adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak
terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat
bertahan lama.
Adalah kekebalan yang diperoleh dimana tubuh tersebut aktif
membuat zat antibody sendiri.
Imunisasi aktif dapat dibagi dalam 2 jenis :
a. Kekebalan aktif alamiah
Dimana tubuh anak
membuat
kekebalan
sendiri
setelah
yang
dibuat
tubuh
setelah
mendapat
2. Imunisasi pasif
Adalah tubuh
anak
tidak
membuat
zat
antibodi
sendiri
Contoh vaksin yang dibuat dari kuman hidup yang dilemahkan : vaksin
batuk rejan (DPT).
2)
Contoh vaksin yang terbuat dari kuman hidup yang dimatikan : vaksin
campak, vaksin BCG.
3)
4)
Kandungan
Bentuk
Cara
Pemberian
Difteri
Toxoid
Cair
I.M
Tetanus
Toxoid
Cair
I.M
Pertusis
Kuman dimatikan
Cair
I.M
Polio
Virus dilemahkan
Cair
Oral
Campak
Virus dilemahkan
Cair
SC
BCG
Bakteri dilemahkan
Kristal
IC
Hepatitis B
HBSAg
Cair
I.M
DT
3 7 hari
6 minggu
Pertusis
18 24 hari
BCG
~ Kristal
1 tahun
~ Cair
Campak
~ Kristal
~ Cair
2 kali
Di pakai satu kali kerja
1 minggu
Di pakai satu kali
kerja
Polio
6 12 bulan
1 3 hari
:Memberikan
kekebalan
terhadap
penyakit
b. Susunannya
: Mengandung BCG (Bacillus CalmetteGuering)
yang masih hidup
c. Penyimpanannya : Dalam lemari es pada suhu 2-8 oC
d. Kadaluwarsa
: 1 tahun sesudah pengeluaran yang dapat dilihat
pada tabel
e. Dosis
cutan
pada insersio
pertusis berupa demam lebih dari 39oC, Bengkak lokal, abses steril
:
:
e. Dosis
f. Cara pemberian
g. Kemasan
h. Kontra indikasi
i. Efek samping
: Reaksi lokal berupa kemerahan, bengkak dan
rasa sakit pada tempat suntikan
4. Vaksin DT (Diptheri, Tetanus)
a. Gunanya
: Memberikan kekebalan secara stimultan terhadap
penyakit diptheri dan tetanus
b. Susunannya
: Tiap ml mengandung 40 IV diptheri dan 15 IV
tetanus toxoid yang telah dimurnikan
c. Penyimpanan
: Dalam lemari es pada suhu 2-8oC
d. Kadaluwarsa
e. Dosis
f. Cara pemberian
g. Kemasan
: Intra muskuler
: Flakon 25 ml dan isi efektif tiap flakon 40 dosis
h. Kontra indikasi
i. Efek samping
: Tidak ada
: Indikasi 3-4 % dari anak yang menderita diptheri
tetanus
j. Perhatian
kekebalan
terhadap
penyakit
masing
1) Vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II, III, yang sudah
dimatikan (vaksin salk), cara pemberiannya dengan penyuntikan.
2) Vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II, III, yang masih
hidup tetapi telah dilemahkan (vaksin sabin) cara pemberiannya
melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan
c. Susunannya :
Tiap 2 tetes mengandung virus polio hidup yang
dilemahkan.
d. Kekebalan
sebesar 95 100 %.
e. Penyimpanan
:
f. Kadaluarsa
g. Dosis
:
:
h. Cara pemberian
:
Diteteskan langsung ke dalam mulut. Bila
anak sakit dosis tetap diberikan
Di Indonesia yang lazim diberikan ialah vaksin jenis sabin. Kedua
vaksin tersebut mempunyai kebaikan dan kekurangan. Kekebalan yang
diperoleh sama baiknya. Karena cara pemberiannya lebih mudah
melalui mulut maka lebih sering dipakai jenis sabin. Dibeberapa
negara dikenal retravaccineyang mengandung 4 jenis vaksin, yaitu
kombinasi DPT dan Polio dan cara pemberiannya dengan suntikan.
Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersama dengan BCG,
vaksin hepatitis B dan DPT. Bagi bayi yang sedang menetek maka ASI
dapat diberikan seperti biasa karena ASI tidak berpengaruh terhadap
vaksin polio. Imunisasi ulangan diberikan bersama dengan imunisasi
ulang DPT.
Masalah lain yang sering dipertanyakan adalah tentang perlunya
pemberian imunisasi ulang sendainya seorang anak pernah terjangkit
polio, hal itu masih perlu diberikan.
Alasannya adalah mungkin anak yang menderita polio itu
hanya terjangkit oleh virus polio tipes, artinya bila penyakitnya telah
sembuh, ia mempunyai kekebalan terhadap virus polio tipe I, tetapi
mempunyai kekebalan terhadap jenis virus polio tipe II dan III, karena
itu virus tersebut perlu diberikan imunisasi ulang polio.
i. Kemasan
: Vial dosis 10 disertai 1 buah pipet dan vial 20 dosis
disertai 1 buah pipet.
j. Reaksi
: Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan terdapat
bercak bercak ringan.
k. Kontra indikasi :
Pada anak dengan diare berat atau yang
sedang sakit parah. Sebaiknya imunisasi polio ditangguhkan.
Demikian pula anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan
(deficienci imun) tidak diberikan imunisasi polio. Alasan untuk tidak
memberiakn vaksin polio pada keadaan diare berat ialah kemungkinan
terjadinya diare yang lebih parah. Pada anak batuk, pilek, demam, atau
diare ringan, imunisasi polio dapat diberikan seperti biasa.
l. Efek
samping
: Kelumpuhan
anggota
gerak
karena
:
2 tahun sesudah tanggal pengeluaran.
0,5 ml untuk tiap penyuntikan
e. Cara pemberian
f. Kemasan
:
:
Intra muscular
Berbeda untuk tiap pabrik
g. Kontra indikasi
h. Efek samping
:
:
Tidak ada
Umumnya tidak ada
waktu
Vaksin
Pemberian
BCG
1x
0 11 bulan
DPT
3x
4 minggu
2 11 bulan
Campak
1x
9 11 bulan
Polio
4x
4 minggu
0 11 bulan
TT Bumil
2x
4 minggu
Selama hamil
DT
2x
4 minggu
SD kelas 1
TT
2x
4 minggu
SD kelas VI
TT CPW
2x
4 minggu
Hepatitis B
3x
pemberian imunisasi
Umur
11 bulan
2. Untuk bayi
Vaksin
Pemberian
Interval
Umur
BCG 0,05 cc
1 kali
0-11 bulan
DPT 0,5 cc
3 kali
4 minggu
2-11 bulan
POLIO 2 Tetes
4 kali
4 minggu
0-11 bulan
CAMPAK 0,5 cc
1 kali
9-11 bulan
HEPATITIS B 0,5 cc
3 kali
1 bulan
5 bulan
0-11 bulan
Antigen
0 bulan
HB1
BCG
POLIO1
2 bulan
HB2
DPT1
POLIO2
3 bulan
DPT2
4 bulan
DPT3
9 bulan
POLIO3
POLIO4
HB3
CAMPAK
Antigen
2 bulan
BCG
DPT1
POLIO 1
3 bulan
HB1
DPT2
POLIO 2
4 bulan
HB2
DPT3
POLIO 3
9 bulan
HB3
CAMPAK
POLIO 4
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Tanggal 13 Mei 2015
3.1 Identitas
Nama anak
Jenis kelamin
: AS
: perempuan
Tanggal lahir
Umur
: 2 Februari 2015
: 3 bulan
Status
Anak Ke-
: Anak Kandung
: 2
: Ny. M
Umur
Agama
: 25 tahun
: Islam
Alamat
Pendidikan
: Tambak Asri
: SMA
Pekerjaan
Nama ayah
: IRT
: Tn. H
Umur
Alamat
: 27 tahun
: Tambak Asri
Agama
Pendidikan
: Islam
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
1) Trimester I
Kunjungan sebanyak 1x di RB Al-Azar.
Ibu mengatakan terkadang mual dan muntah dipagi hari sehingga
nafsu makan agak menurun
Terapi : Tab. B6 1x1/hari,Tab. Kalk 1x1/hari, Tab. Bcomplek
1x1/hari
Penyuluhan :
Makan dengan porsi kecil tapi sering, makan dengan menu
seimbang, banyak minum air putih dan hindari jamu-jamuan,
menjaga kebersihan diri, dan kurangi kegiatan yang berdampak
melelahkan tubuh
2) Trimester II
Kunjungan 4x di RB Al-Azar.
Ibu sering kencing dan nyeri perut bagian bawah
Terapi : Tab. Fe 1x1/hari,Tab. Kalk 1x1/hari, Tab. Vit. C 1x1/hari
Penyuluhan :
He pola istirahat, aktivitas, kronologi terjadinya sering kencing,
jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan, dan anjurkan untuk
senam hamil
3) Trimester III
Kunjungan 3x di RB Al-Azar.
Ibu mengeluh nyeri pinggang yang menjalar keperut bagian
bawah.
Penyuluhan : Persiapan melahirkan, tanda-tanda persalinan,
perawatan payudara
b. Natal
Bayi lahir pada tanggal 2 Februari 2015 pukul 22.57 Wib di RB AlAzar Surabaya di tolong oleh Bidan secara normal, spontan belakang
kepala, dengan usia kehamilan 38 Minggu, jenis kelamin perempuan,
BB lahir 2600 gr, PB lahir 50 cm, bayi langsung menangis kuat, warna
kulit kemerahan, gerak aktif, tidak ada cacat.
c. Post Natal
Ibu mengatakan dalam waktu 1x24 jam bayi dapat BAB dab BAK, bayi
menghisap putting dengan kuat, ASI sudah keluar sehingga bayi bisa
langsung mendapatkan ASI.
d. Riwayat Imunisasi
Tanggal 2 Februari 2015 bayi mendapatkan imunisasi Hb0.
Tanggal 9 Februari 2015 bayi mendapatkan imunisasi BCG dan Polio
1.
Tanggal 13 April 2015bayi mendapatkan imunisasi DPT1 dan Polio 2.
5. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Ibu mengatakan anak hanya minum ASI sewaktu-waktu, jika dalam 2 jam
tidak bangun, maka ibu dengan sigap membangunkan untuk memberikan
ASI.
b. Aktivitas
: 36,7C
: 115x/mnt
Rr
BB
: 34x/mnt
: 5100 gram.
2. Pemeriksan Fisik
a. Inspeksi
Kepala
: Fontanel minor sudah menutup, fontanel mayor belum
menutup satu jari
Muka
Mata
: Tidak pucat
: Simetris, bening, sklera mata tidak kuning, conjungtiva
tidak pucat.
Hidung
cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada secret berlebih, kebersihan cukup
Telinga
: Simetris, bersih, tidak mengeluarkan cairan, tidak ada
cerumen, tidak ada kelainan
Mulut
: Bersih, bibir tidak pucat, tidak kering, lidah bersih,
stomatitis tidak ada, pada palatum tidak ada labio skizis, tidak ada labio
palato skizis, gusi berwarna merah muda, pertumbuhan gigi belum ada,
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembendungan
vena jugularis tidak ada
Tangan
syndaktili
Ketiak
Dada
Perut
ada infeksi
Pelipatan paha :
Bersih, pembesaran kelenjar lymfe tidak ada.
Punggung
: Simetris, normal, tidak ada benjolan, tidak ada spina
bifida, tidak ada skoliosis
Kaki
: Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada polidaktili dan
syndaktili
Genetalia
ke dalam scrotum
Anus
: Baik, kebersihan cukup, normal, tidak ada atresia ani
3. Pemeriksaan Refleks
Rooting reflek
: Baik
Sucking reflek
Grasping reflek
: Baik
: Baik
Moro reflek
Tonick neck reflek
: Baik
: Baik
Babynski reflek
Stapping reflek
: Baik / baik
: Baik
3.4 Analisa
Bayi sehat usia 3 bulan dengan imunisasi Combo II dan Polio III
3.5 Penatalaksanaan
Tanggal 13 Mei 2015
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan bayinya, hubungan terjalin dengan baik.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu bahwa bayinya
dalam keadaan sehat, ibu mengerti.
BAB 4
PEMBAHASAN
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan
anak terhadap penyakit tertentu atau memasukkan antigen/kuman, bakteti, vbirus,
parasit, racun kuman kedalam tubuh, sehingga tubuh membuat zat anti, berubah
antibody/anti toksin yang berfungsi untuk mencegah penyakit tertentu. Untuk
mencaapi hal-hal rtersevbut diperlukan keahlian, ilmu pengetahuan serta
ketrampilan. Aduhan kebidanan yang diberikan tidak akan mencapai hasil jika
prosedur dalm pemberian iminisasi dilanggar
Dosis yang tepat, tempat, cara dan yang terpenting teknik membergikan
vaksin dan vaksin itu sendir. Bila diketahui kualitas vaksin yang kurang bagus,
teknik pemberian vaksin yang kurang steril sangata besar pengaruhnya terhadap
tujuam akan dicapai. Efek samping yang timbul bukan hanya panas, nyeri befkas
tempat pemberian vaksinasi, peradangan bias juga hingga kejangdan komplikasim
yang lain.
Pada kasus didapatkanb bayi AS datang bersama dengan ibunya dengan
alasan kunjungan ingin mengimunisasikan bayinya. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan bayi dalam keadaaan sehat dengan BB : 5100 gr, pertumbuhan dan
perkembangan baik sehingga bayi AS dapat mendapatkan iminisasi Combo I
dan Polio III, sehingga berdasarkan data-data yang ada tidak diketemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.
Setelah diberikan penanganan dan tindakan dengan benar dan tepat maka
diharapkan tidak terjadi komplikasi pada klien tersebut, maka jhakl inilah yang
emnjadi perhatian khusus serta menuntut adanya penilaian dari tenaga kesehatan.
Dalam asuhan kebidanan ini dapat berjalan dengan baik karena tidak adanya
factor hambatan, akan tetapi selalu didukung oleh beberapa faktor, yaitu :
1.
Adanya kerja sama yang baik antara bidan dengan ibu klien
2.
3.
yang diberikan
4.
Adanya sarana adan prasarana yang memadai
BAB 5
PENUTUP
5.1
Simpulan
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan
mencegah atau memberantas beberapa penyakit, sasaran imunisasi adalah bayiu
usia 0-11 bulan dengan jangka waktu pemberian yang berbeda-beda.
Dalam pemberian imunisasi perlu banyak hal yang diperhatikan antara lai
jenis imunisasi, usia bayi, jadwal, efek samping, dosis dan cara. Prosedur
pemberian imunisasi harus sesuia dengan jadwal pemberian sesuai dengan
penjelasan diatas.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai dengan usia
merupakan hal yang perlu diperhatikan juga karena hal tersebut sangat berkaitan
dengan keberhasilan dalam pemberian asuahn kebidanan pada anak sehat.
5.2
Saran
Sasaran yang diperlukan bagi petugas maupun keluarga demi kelancaran dan
keberhasilan imunisasi antara lain :
5.2.1
1.
kesehatan
2.
Menggunakan komunikasi terapeutik dalam memberikan informasi yang
tepat tentang imunisasi
3.
Memberikan kesempatan bertanya pada klien dan memberikan jawaban
5.2.2
1.
2.
yang tepat
Ibu dan Keluarga diharapkan :
Selalu kooperatif denganpetugas dalam proses pelayanan kesehatan
Mematuhi segala ketentuan yang ada dan memberikan jadwal kunjungan
berikutnya
3.
Melaksanakn sran dan petunjuk petugas dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1993, Asuhan Kesehatan Anak Dalm Keluarga, Depkes RI, Jakarta.
Dick, George, 1995, Practical Immunization, Alih Bahasa Petrus Adriyanto, Jonathan
Oswar, Imunisasi dalam Praktek, Hipocrates, Jakarta.
Effendi, Nasrul. 2002. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Kapita Selekta Kedokteran, 2002, Edisi III Jilid 2, Media Aesculapius FKUI,Jakarta.
Mansjoer, A. 2000.,Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius.
Markum, AH. 1997. Imunisasi. FKUI, Jakarta.
Pedoman Diagnosa dan Terapi, 1994, Ilmu
Kesehatan
Anak
RSUD
Dr.
Sutomo,Surabaya.
Prihadi Riza, 1998, Imunisasi polio Bagian SMF Ilmu Kedokteran Anak RSHS,Jakarta.
Ranuh, IGN dkk, 2005, Pedoman Imunisasi di Indonesia Adisi II, Satgas Imunisasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta.
Soetjiningsih. 2003. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta
Suryanah. 1998, Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK, EGC. Jakarta.
Suyitno, Hariyono, 2005,Buku Panduan Imunisasidi Indonesi Edisi II, Jakarta