CA Kolon

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Ca.

KOLON

Definisi
Kanker
kolon
adalah
suatu
pertumbuhan tumor yang bersifat
ganas dan merusak sel DNA dan
jaringan sehat disekitar kolon
(usus besar).
Kanker kolon atau kanker usus
besar
atau
colorectal
cancer
adalah
adanya
pertumbuhan
kanker yang dapat terjadi pada
usus besar, rectum dan usus buntu
atau appendix.

Stadium 0 (carcinoma in situ) Kanker belum menembus membran basal dari


mukosa kolon atau
Stadium I

rektum.

Kanker telah menembus membran basal hingga lapisan kedua atau

ketiga (submukosa/

muskularis propria) dari lapisan dinding kolon/ rektum

tetapi belum menyebar keluar dari dinding kolon/rektum.


Stadium II

Kanker telah menembus jaringan serosa dan menyebar keluar dari

dinding usus kolon/rektum dan ke jaringan sekitar tetapi belum menyebar pada
kelenjar getah bening.
Stadium III Kanker telah menyebar pada kelenjar getah bening terdekat tetapi
belum pada organ tubuh

lainnya.

Stadium IV Kanker telah menyebar pada organ tubuh lainnya.

Patofisiologi..

perawatan rumah.
2. Risiko tinggi injuri b.d. anemia, pascaprosedur bedah
kolektomi.
3. Nyeri b.d. kerusakan integritas jaringan, respons
pembedahan.
4. Gangguan konsep diri (gambaran diri) b.d. kolostomi
permanen.
5. Intoleransi aktivitas b.d. cepat lelah, kelemahan umum
fisik umum
sekunder dari anemia.
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d.
intake makanan yang kurang adekuat.
7. Risiko tinggi infeksi b.d. adanya port de entre luka
pascabedah

Intervensi
Diagnosa keperawatan: Resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake makanan yang kurang
adekuat.
Tujuan: Setelah 3 x 24 jam pada pasien nonbedah dan setelah 7 x
24 jam pascabedah, intake nutrisi dapat optimal dilaksanakan.
Kriteria evaluasi:
Pasien dapat menujukkan metode menelan makanan yang tepat.
Terjadi penurunan gejala refluks esophagus, meliputi: odinofagia
berkurang, pirosis berkurang, RR dalam batas normal 12-20
x/menit.
Berat badan pada hari ke-7 pascabedah meningkat minimal 0,5kg.

Intervensi Non Bedah

Rasional

Anjurkan pasien makan dengan


perlahan dan mengunyah
makanan dengan seksama.

Makanan dapat lewat dengan


mudah ke lambung.

Sajikan makanan dengan cara


yang menarik.

Membantu merangsang nafsu


makan.

Kandungan serat tinggi dapat


membentuk massa feses yang
optimal dan menurunkan
kondisi diverkulosis menjadi
divertikulitis. Komponen buahbuahan dan sayuran dapat
meningkatkan asupan tinggi
serat.

Fasilitasi pasien memperoleh diet


biasa dengan kandungan serat
tinggi.

Pantau intake dan output,


anjurkan untuk timbang berat
badan secara periodik (sekali
seminggu)

Berguna
dalam
mengukur
keefektifan
nutrisi
dan
dukungan cairan

Intervensi dengan
pembedahan
Berikan diet prabedah

Kaji kondisi dan toleransi


gastrointestinal pasca
reseksi kolon.

Lakukan perawatan mulut.


Kolaborasi dengan ahli gizi
jenis nutrisi yang akan
digunakan pasien.

Rasional
Diet tinggi kalori, rendah residu
biasanya diberikan selama
beberapa hari sebelum
pembedahan, bila waktu dan
kondisi pasien memungkinkan.
Parameter penting adalah dengan
melakukan auskultasi bising usus.
Apabila didapatkan bising usus
artinya fungsi gastrointestinal
sudah pulih pasca-anestesi umum.
Kembalinya diet ke pola normal
berlangsung sangat cepat.
Sedikitnya 2 l cairan/hari
dianjurkan.
Intervensi ini untuk menurunkan
risiko infeksi oral.
Ahli gizi harus terlibat dalam
penentuan komposisi dan jenis
makanan yang akan diberikan
sesuai dengan kebutuhan individu.

Anda mungkin juga menyukai