Analgetik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Analgetik

1. Parasetamol (paracetamol/acetaminophen)

http://pharmacyinstitute.blogspot.com/2009/03/selesma-influenza.html

Selamat pagi nama saya Tri Lestario, yang ingin saya tanyakan adalah apakah paracetamol
termasuk antibiotik? Berapakah dosis yang tepat dalam pemberian paracetamol (500 mg)
untuk anak umur 2,5 tahun dan 10 tahun ? Terimakasih

Jawab :
Sdr Tri Lestario yang terhormat,
Paracetamol tidak termasuk antibiotik, akan tetapi termasuk analgetik dan antipiretik, yaitu
penghilang nyeri dan penurun panas. Dosis untuk anak umur 2,5 tahun 125 mg atau tablet
3 4 kali sehari. Untuk anak umur 10 tahun 250 mg atau tablet 3 4 kali sehari.
Sebaiknya untuk anak yang dibawah umur 6 tahun menggunakan paracetamol sirup dengan
dosis 1 sendok the (120 mg/1 sendok the) 3 4 kali sehari. Tetapi jika panas atau nyeri dan
gejala lain sudah hilang hentikan penggunaannya. Jadi diminum jika ada gejala saja. Selalu
konsultasikan terlebih dahulu setiap penggunaan obat dengan dokter dan apoteker anda.
Semoga informasi dari kami bermanfaat,

PARACETAMOL 500MG

GOLONGAN
GENERIK
Parasetamol.

INDIKASI
Menghilangkan rasa sakit & penurun panas.

KONTRA INDIKASI
Gagal ginjal & hati.

PERHATIAN
Pasien alkoholik.

EFEK SAMPING
Reaksi kulit, hematologis, reaksi alergi yang lain.

KEMASAN
Kotak isi 100 tablet.

DOSIS
Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 tablet.
Anak berusia 6-12 tahun : -1 tablet tiap 4-6 jam.
Anak berusia 2-5 tahun : - tablet tiap 4-6 jam.

OBAT ANALGETIKA adalah obat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran
OBAT ANTIPIRETIKA obat yang menurunkan suhu tubuh Nyeri adalah perasaan sensoris
dan emosional yg tidak enak dan yg berhubungan dengan gangguan/kerusakan jaringan Rasa
nyeri hanya sebagai gejala/isyarat adanya gangguan di jaringan, seperti peradangan, infeksi
jasad renik, atau kejang otot. Nyeri dapat terjadi karena rangsangan mekanis, kimiawi atau
fisis yg menimbulkan kerusakan jaringan. Rangsangan tersebut memicu pelepasan zat-zat
tertentu yang disebut mediator nyeri. Mediator Nyeri merangsang reseptor nyeri yg letaknya
pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir dan jaringan lain. Dari tempat ini rangsang
dialirkan melalui syaraf sensoris ke S.S.P ( susunan saraf pusat), melalui sum-sum tulang
belakang ke talamus (optikus) kemudian ke pusat nyeri dalam otak besar, dimana rangsang
terasa sebagai nyeri. Mediator Nyeri antara lain: 1. Histamin 2. Serotonin 3. Bradikinin 4.
Leukotrien 5. Prostaglandin 6. Ion kalium Berdasarkan kerja farmakologiknya, analgetika
dibagi menjadi : 1. Analgetik perifer ( non narkotika/non opioid) : obat yang tidak bersifat
narkotik bekerja dengan menghalau rasa nyeri dalam reseptor perifer, tdk mempengaruhi SSP,
memiliki khasiat antipiretik 2. Analgetik Narkotika (opioid) menghalau rasa nyeri yg sangat
hebat dengan menghalangi pusat nyeri dlm SSP Macam-macam obat analgetik: 1.
Parasetamol/asetaminophen Nama Dagang Sanmol, Pamol, Panadol Sediaan Tablet 500 mg
dan sirup 120 mg/5 ml Indikasi Sebagai antipiretik/analgetik, termasuk bagi pasien yang
tidak tahan asetosal Sebagai analgetik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit
kepala, sakit gigi, nyeri haid, dan sakit pada otot Menurunkan demam pada influenza dan
setelah vaksinasi Cara Kerja Obat Parasetamol adalah derivate p-aminofenol, sifat
antipiretiknya disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan
efek sentral seperti halnya salisilat Sifat analgetiknya dapat menghilangkan nyeri ringan
sampai sedang. Sifat antiinflamasinya sangat lemah sehingga tidak digunakan sebagai
antirematik Pada penggunaan per oral parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran
cerna, kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah
pemberian Dosis dan Cara pemberian Dibawah 1 tahun : - 1 sendok teh atau 60-120 mg
tiap 4-6 jam 1 5 tahun 1 2 sendok teh atau 120-250 mg tiap 4-6 jam 6 12 tahun 2 4
sendok the atau 250-500 mg tiap 4-6 jam Diatas 12 tahun - 1 g tiap 4 jam, maksiumum 4 g
per hari Efek samping Dosis besar dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati 2. Asam
asetilsalisilat (Aspirin/asetosal) Nama Dagang Aspilet, Farmasal Sediaan Tablet 80 mg, 100
mg, 500 mg Indikasi Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik, pada
dosis toksik obat ini justru memperlihatkan efek piretik sehingga terjadi demam Sebagai
analgetik bermanfaat untuk mengobati nyeri yang tidak spesifik misalnya sakit kepala, nyeri
sendi, nyeri haid, neuralgia dan mialgia Untuk arthritis rheumatoid, walaupun telah banyak
ditemukan anti rematik baru, salisilat masih dianggap sebagai obat standar, selain
menghilangkan nyeri juga menghambat inflamasi. Sebagian penderita arthritis rheumatoid
dapat dikontrol dengan salisilat saja, bila hasilnya tdk memadai dapat digunakan obat lain
Demam rematik akut, setelah pemberian obat dalam waktu 24-48 jam terjadi pengurangan
nyeri, kekakuan, pembengkakan, rasa panas dan merah pada jaringan setempat Penggunaan
lain. Aspirin digunakan untuk mencegah thrombus koroner dan thrombus vena berdasarkan
efek penghambatan agregasi trombosit Cara Kerja Asam asetilsalisilat bekerja dengan
mempengaruhi pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam dan
menghambat pembentukan prostaglandin sehingga dapat meringankan rasa sakit Peringatan

dan perhatian Sebaiknya diminum setalah makan atau bersama dengan makanan Alkohol
dapat meningkatkan pendarahan gastrointestinal bila diminum bersamaan dengan obat ini
Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan pendarahan pada lambung Efek Samping
Kadang-kadang dapat terjadi iritasi lambung, mual dan muntah Kontra Indikasi Penderita
hipersensitif (termasuk asma), penderita tukak lambung (maag), pernah atau sering
mengalamai pendarahan di bawah kulit Penderita hemofili dan trombositopenia, karena
dapat meningkatkan resiko pendarahan Penderita yang sedang diterapi dengan
antikoagulan 3. Ibuprofen Nama Dagang Arthrifen, proris, ibufen Sediaan Tablet 200 mg, 400
mg, 600 mg Sirup 100 mg/5 ml Indikasi : Nyeri dan demam pada anak Nyeri ringan
sampai berat pada dismenorhea, analgetik pacsa bedah Nyeri dan radang pada rematik
Cara Kerja Ibuprofen bersifat analgetik dengan daya anti inflamasi yang tidak terlalu kuat,
efek analgetiknya sama seperti aspirin Absorpsi cepat melalui lambung dan kadar
maksimum dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam Peringatan dan perhatian Tidak
dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui Dapat mengurangi efek diuresis dari
furosemid dan tiazid Mengurangi efek antihipertensi obat beta bloker dan Captopril,
kemungkinan akibat hambatan biosintesis prostaglandin ginjal Dosis dan cara pemberian
Dosis dewasa : analgetik 400 mg 4 x sehari anti inflamasi 1200 2400 mg sehari Dosis anak
Dibawah 1 tahun tidak dianjurkan (atau anak 7 kg) 1- 2 tahun 50 mg 3 4 x sehari 3-7
tahun 100 mg 3 4 x sehari 8- 12 tahun 200 mg 3 4 x sehari 4. Antalgin/metampiron
Indikasi : analgesik, neuralgia Kontra indikasi : Jgn diberikan pd pasien yg mengalami
agranulositosis, bayi 3 bln pertama/bb < 5 kg, wanita hamil triwln I, wanita menyusui. Dosis
dan pemberian Dosis dws : 500 mg @ 6-8 jam DM: 2 g/hari Dosis anak : 250 mg @ 6-8 jam
5. Asam mefenamat Nama Dagang Mefinal, Ponstan Sediaan Tablet 500 mg Indikasi
Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, termasuk
nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri sesudah operasi. Sebagai anti inflamasi, asam
mefenamat kurang efektif dibandingkan aspirin. Cara Kerja As. Mefenamat merupakan
kelompok anti inflamasi non steroid bekerja dengan cara menghambat sntesa prostaglandin
dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzyme siklooksigenase sehingga mempunyai
efek analgetik, antiinflamasi dan antipiretik Dosis dan Cara pemberian Dewasa dan anakanak 14 tahun Dosis awal 500 mg selanjutnya 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan
Peringatan dan Perhatian Sebaiknya diminum sesudah makan Jangan digunakan lebih
dari 7 hari atau melebihi dosis yang dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter Dapat timbul
reaksi alergi terutama asma Hati-hati digunakan pada wanita hamil dan menyusui
Keamanan penggunaan pada anak-anak dibawah 14 tahun belum diketahui pasti Jangan
diberikan pada penderita bronkospasme, rhinitis alergi, urtikaria Efek Samping Sistem
pencernaan : mual, muntah diare dan rasa sakit pada abdominal Sistem hematopoetik :
leucopenia, trombositopenia, agranulositopenia Sistem saraf : rasa ngantuk, pusing,
penglihatan kabur dan insomnia Kontra Indikasi Penderita yang dengan asetosal
mengalami bronkospasme, alergi rhinitis dan urtikaria Penderita tukak lambung dan usus
Penderita gangguan ginjal berat Interaksi Obat Penggunaan bersamaan dengan
antikoagulan oral dapat memperpanjang waktu protrombin 6. Morfin Indikasi : khusus pada
nyeri hebat akut dan kronis, seperti pasca bedah dan infark jantung, kanker Sediaan Tablet 10
mg, 30 mg, 60 mg, injeksi 10 mg/ml dosis dws : 8-20 mg @ 4 jam Efek samping : mual,
muntah, gelisah, sesak napas, rasa mengantuk ES diatasi dengan atropin 0,3-0,6 mg inj sk 7.
Petidin Indikasi : Nyeri sedang sampai berat, analgetik obstetric, analgetik perioperatif
Sediaan Injeksi 50 mg/ml

Hak Cipta Artikel Ini Dilindungi, Yang Asli Di Buat dan Berasal dari:
http://bayuajuzt.blogspot.com/2012/06/materi-famakologi-obat-analgetik-dan.html

Anda mungkin juga menyukai