Manual CSL 1 Teknik Penulisan Resep Fix
Manual CSL 1 Teknik Penulisan Resep Fix
Manual CSL 1 Teknik Penulisan Resep Fix
PEMBELAJARAN
PENULISAN RESEP
Skenario 2 Batuk
Seorang pria perokok 50 tahun batuk sudah
5 hari Batuk hilang timbul dalam 2 tahun
terakhir, BAK dan BAB lancar. Keluhan
utama adalah batuk.
Tugas
Mengikuti Guide to Good Prescribing yang
direkomendasikan WHO, lakukan langkah berikut:
Aspirin
. Merupakan obat yang paling banyak digunakan
sebagai analgesik, antipiretik dan antiinflamasi.
. Indikasi :
Antipiretik.
Dewasa 325 – 650 mg tiap 3 – 4 jam
5
Suhu badan, frekuensi nadi menurun dan
penderita merasa lebih enak.
6
Acetaminophen (Parasetamol).
. Efek analgetik dapat menghilangkan nyeri ringan sampai
sedang, dan menurunkan suhu tubuh diduga juga
berdasarkan efek sentral seperti aspirin.
1. Natriumdiklofenak.
Dosis Dewasa 100 – 150 mg sehari (terbagi 2 atau 3
dosis)
2. Indometazin
. Digunakan untuk pengobatan artritis reumatoid dan
sejenisnya. Juga memiliki efek antiinflamasi,
analgetik – antipiretik yang sama dengan aspirin.
8
. Karena toksisitasnya tidak dianjurkan diberikan
pada anak, wanita hamil, penderita gangguan
psikiatris dan penderita penyakit lambung.
. Dosis. 2 – 4 x 25 mg sehari. Untuk mengurangi
gejala reumatik di malam hari diberikan 50 – 100
mg sebelum tidur.
3. Piroksikam
. Tidak dianjurkan diberikan pada wanita hamil,
penderita tukak lambung dan penderita yang sedang
minum antikoagulaan
. Dosis untuk penyakit inflamasi 10 – 20 mg sehari.
Morfin
. Efek analgetik Morfin dan opioid lain sangat efektif dan tidak
disertai oleh hilangnya fungsi sensorik lain yaitu rasa raba,
rasa getar, penglihatan dan pendengaran, bahkan persepsi
stimulasi nyeri pun tidak selalu hilang setelah pemberian
morfin dosis terapi. Yang terjadi adalah suatu perubahan reaksi
terhadap stimulus nyeri
. Efek depresi SSP beberapa opioid dapat diperhebat dan
diperpanjang oleh fenotiazin, penghambat monoamin oksidase
dan antidepresi trisiklik.
. Sediaan yang mengandung alkaloid murni dapat digunakan
untuk pemberian oral maupun parenteral.
. Dosis Morfin untuk nyeri pasca bedah 10 mg/70 kgBB
subkutan
Meperidin
. Efek analgetik serupa dengan morfin, efek ini mulai timbul
15 menit setelah pemberian oral dan mencapai puncak dalam 2
jam.
. Meperidin HCl tersedia dalam bentuk tablet 50 mg dan 100
mg dan ampul 50 mg/ml.
Metadon
. Efek analgetik 7,5 – 10 mg metadon sama kuat dengan efek
10 mg morfin.
. Metadon dapat diberikan secara oral maupun suntikan, tetapi
suntikan subkutan menimbulkan iritasi lokal.
. Tersedia dalam bentuk tablet 5 dan 10 mg dan sediaan
suntikan dalam ampul atau vial dengan kadar 10 mg/ml. Dosis
analgetik metadon oral untuk dewasa 2,5 – 15 mg, dan dosis
parenteral 2,5 10 mg
Ekspektoran
. Ekspektoran adalah obat yang dapat merangsang pengeluaran
dahak dari saluran napas.
1. Amonium klorida
. Pemberian dosis besar dapat menimbulkan asidosis
metabolik, dan hati-hati penggunaannya pada pasien dengan
insufisiensi hati, ginjal dan paru-paru.
. Dosis dewasa 300 mg (5 ml) tiap 2 – 4 jam.
2. Gliseril guaiakolat
. Tersedia dalam bentuk sirop 100 mg/5 ml. Dewasa 2 – 4 x
200 – 400 mg sehari
Mukolitik
. Adalah obat yang dapat mengencerkan sekret saluran napas
sengan jalan memecaha benang- benang mukoprotein dan
mukopolisakarida dari sputum.
1. Bromheksin
. Digunakan sebagai mukolitik pada bronkitis atau kelainan
saluran napas yng lain. Juga digunakan secara lokal di bronkus
untuk memudahkan pengeluaran dahak pasien yang dirawat di
ugd.
. Dosis oral dewasa 3 x 4 – 8 mgsehari
2. Ambroksol
. Suatu metabolit bromheksin diduga sama cara kerja dan
penggunaannya.
3. Asetilsistein
. Diberikan secara semprotan atau obat tetes hidung
. Menurunkan viskositas sekret paru pada pasien radang paru.