Penegakan Hukum PDF
Penegakan Hukum PDF
Penegakan Hukum PDF
BABII
KONSEPDANTEORIPENEGAKANHUKUM
A. LatarBelakangPenegakanHukum
Hukum merupakan suatu sarana dimana didalamnya terkandung nilainilai
atau konsepkonsep tentang keadilan, kebenaran kemanfaatan sosial, dan
sebagainya. Penegakan hukum pada hakikatnya merupakan penegakan ideide
atau konsepkonsep serta usaha untuk mewujudkan ideide dari harapan
masyarakatuntukmenjadikenyataan.
Penegakan hukum di Indonesia harus didasari oleh hukum administrasi
negara, penegakan hukum yang dilakukan oleh hukum administrasi negara
merupakan hukum yang melahirkan penegakan hukum dan pemerintahan yang
sehat dan teratur, dalam arti memadai atau setidaktidaknya dapat dikatakan
menjalankanhukum negaradalammenujunegarayangsupremasihukum.
Indonesia merupakan Negara hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945,
yaitu Negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat), tidak berdasarkan
kekuasaanbelaka(machtstaat).
Namun,pelaksanaanhukumdiIndonesiamasihterlihatberbedadikalangan
mayarakatluas,sekaranginihukumdiIndonesiasudahbisadijualbeli.Asalakan
punyabanyakuangmakasemuakebebasanhukumbisadilaksanakan,supremasi
hukum di Indonesia masih dipertanyakan. Konyol memang di Negara yang
21
22
berbasis pada hukum tetapi justru hukum bisa dijual belikan oleh elit yang
mempunyai uang. Seharusnya hukum itu bersifat netral dan berfungsi memberi
kesejahteraandanmeningkatkankeamanandiIndonesiaini.
Dalampermasalahaninidibutuhkanduafungsinegara,yaitunegarasebagai
suatu wadah mensejahterkan rakyat, fungsi negara yaitu menjaga agar jangan
sampai terjadi penggangguan terhadap hak pribadi warga masyarakat yang
bersangkutan. Fungsi negara dalam hukum tidak hanya sebatas menjaga
keamanansajabagimasyarakat,tetapi negarajugasebagaipencapaidanpewujud
kesejahteraanbagimasyarakat.
Hal di atas dapat dilakukan negara untuk mengembalikan kembali
kepercayaanmasyarakatterhadappenegakanhukumdiIndonesia.Permasalahan
kelonggaran hukum di Indonesia dapat disebabkan rusaknya moral para
administrasi negara dan wakil rakyat sehingga berpaling arah menjadi ketidak
adilandalampenegakanhukumitusendiri.
Maka dari permasalahan diatas penegakan hukum di Indonesia perlu di
tingkatkan,danmelibatkanbanyakhal.Penegakanhukumakandipengaruhioleh
beberapa faktor, diantaranya adalah pelaku pejabat negara sebagai penegak
hukum dan masyarakat luas dan melibatkan semua pihak sebagai pelaksana
hukumdiIndonesia.Penegakan hukumdanketertibanmerupakansyaratmutlak
bagi upayaupaya penciptaan Indonesia yang damai dan sejahtera. Apabila
hukum ditegakkan dan ketertiban diwujudkan, maka kepastian, rasa aman,
tenteram,ataupunkehidupanyangrukunakandapatterwujud.
23
B. KonsepPenegakanHukum
Penegakanhukummerupakanusahauntukmewujudkanideidedankonsep
konsep hukum yang diharapakan rakyat menjadi kenyataan. Penegakan hukum
merupakansuatuprosesyangmelibatkanbanyakhal.
Menurut Soerjono Soekanto, penegakan hukum adalah kegiatan
menyerasikan hubungan nilainilai yang terjabarkan didalam kaidah
kaidah/pandangan nilai yang mantap dan mengejewantah dan sikap tindak
sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara
danmempertahankankedamaianpergaulanhidup.
Penegakan hukum secara konkret adalah berlakunya hukum positif dalam
praktik sebagaimana seharusnya patut untuk dipatuhi. Oleh karena itu,
memberikan keadilan dalam suatu perkara berarti memutuskan hukum in
concreto dalam mempertahankan dan menjamin di taatinya hukum materiil
denganmenggunakancaraproseduralyangditetapkanolehhukumformal.
MenurutSatjipto Raharjo,penegakan hukum pada hakikatnya merupakan
penegakan ideide atau konsepkonsep tentang keadilan, kebenaran,
kemamfaatan sosial, dan sebagainya. Jadi Penegakan hukum merupakan usaha
untuk mewujudkan ide dan konsepkonsep tadi menjadi kenyataan. Satjipto
Rahardjo membedakan istilah penegakan hukum (law enforcement) dengan
penggunaanhukum(theuseoflaw).Penegakanhukumdanpenggunaanhukum
adalah dua hal yang berbeda. Orang dapat menegakkan hukum untuk
24
Satjipto Rahardjo, SisiSisi Lain dari Hukum di Indonesia, Cetakan Kedua, (Jakarta: Buku
Kompas,2006),169
2
BlackHenryCampbell,BlacksLawDictionary,EdisiVI,(St.PaulMinesota:WestPublishing,
1999), 578
3
Muladi,HakAsasiManusia,PolitikdanSistemPeradilanPidana,CetakanKedua,(Semarang:
BadanPenerbitUniversitasDiponegoro,2002), 69
25
Ibid,70
26
menegakkanhukumjugabaiknamunjikafasilitasnakurangmemadai,maka
hukum tadibisasajaberjalantidaksesuaidenganrencana.
4. Faktormasyarakat
Yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau di
tetapkan.faktor masyarakat disini adalah, bagaimana kesadaran masyarakat
akanhukum yangada.
5. Faktorkebudayaan
Yaknisebagaihasilkarya,cipta,danrasayangdidasarkanpadakarsa
manusia di dalam pergaulan hidup. Bagaiman hukumyang ada bisa masuk
kedalam dan menyatu dengan kebudayaan yang ada, sehingga semuanya
berjalandenganbaik.5
Relevan dengan teori efektivitas hukum yang dikemukakan Soerjono
Soekanto tersebut, Romli Atmasasmita mengatakan faktorfaktor yang
menghambat efektivitas penegakan hukum tidak hanya terletak pada sikap
SoerjonoSoekanto,FaktorFaktorYangMempengaruhiPenegakanHukum,(Jakarta:PT.Raja
GrafindoPersada, 2008), hal.8
27
mentalaparaturpenegakhukum(hakim,jaksa,polisidanpenasihathukum)akan
tetapijugaterletakpadafaktorsosialisasihukumyangseringdiabaikan.6
Konsepsi operasional tentang bekerjanya hukum dalam masyarakat dengan
didasarkanpadaduakonsepyangberbedayaitukonseptentangramalanramalan
mengenai akibatakibat (prediction of consequences) yang dikemukakan oleh
Lundberg dan Lansing tahun 1973 dan konsep Hans Kelsen tentang aspek
rangkapdarisuatuperaturanhukum.7
Berdasarkan konsep Lundberg dan Lansing, serta konsep Hans Kelsen
tersebut Robert B. Seidman dan William J. Chambliss menyusun suatu teori
bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan suatu
peraturan perundangundangan sangat tergantung banyak faktor. Secara garis
besarbekerjanyahukumdalammasyarakatakanditentukanolehbeberapafaktor
utama.Faktorfaktortersebutdapat:
1. Bersifat yuridis normatif (menyangkut pembuatan peraturan perundang
undangannya).
2. Penegakannya(parapihakdanperananpemerintah).
3. Serta faktor yang bersifat yuridis sosiologis (menyangkut pertimbangan
ekonomissertakulturhukumpelakubisnis).8
RomliAtmasasmita,ReformasiHukum,HakAsasiManusia &PenegakanHukum,(Bandung:
MandarMaju,2001) 55
7
Ronny Hanitijo Soemitro, Perspektif Sosial dalam Pemahaman MasalahMasalah Hukum,
Semarang:CVAgung, 1989), 23
8
Suteki, Rekonstruksi Politik Hukum Tentang Hak Menguasai Negara Atas Sumber Daya Air
Berbasis Nilai Keadilan Sosial (Studi Privatisasi Pengelolaan Sumber Daya Air), (Disertasi pada
ProgramDoktorIlmuHukumUniversitasDiponegoroSemarang, 2008), 34
28
29
SatjiptoRahardjo,LapisanLapisanDalamStudiHukum.(Malang:Bayumedia,2008), 111
Tim Editor, Percikan Permenungan. Kumpulan KataKata Mutiara, (Jakarta: Penerbit Mitra
Utama,1983),15
12
CharlesHimawan.HikmahGlobalisasiHukum. Artikeldalam HarianUmumKompas,8Mei
1993, 4
11
30
senjata,kapalperunggu,danlainsebagainya),perangkatlunak(sepertiprogram,
rencana,prosedurdanlainsebagainya)maupunbrainware(ahliahlidiberbagai
bidang, seperti ahli peneliti, ahli komunikasi, ahli komputer, ahli desain, ahli
perencanaan,ahlimediasidanarbitrase,danlainlain).13
Dalampelaksanaanpenegakan hukum hal yangterpentingadalah semangat
penyelenggara negara atau semangat aparatur penegak hukumnya (the man
behindthelaw),sebagaimanayangdiamanatkandalamPenjelasanUmumUUD
1945:
Yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidup negara,
ialah semangat, semangat para penyelenggara negara, semangat para
pemimpin pemerintahan. Meskipun dibikin UndangUndang Dasar yang
menurut katakatanya bersifat kekeluargaan apabila semangat para
penyelenggaranegara,UndangUndangDasartaditentutidakadaartinya
dalam praktik. Sebaliknya, meskipun UndangUndang Dasar itu tidak
sempurna, akan tetapi jikalau semangat para penyelenggara pemerintahan
baik, UndangUndang Dasar itu tentu tidak akan merintangi jalannya
negara.Jadi,yangpalingpentingialahsemangat.14
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penegakan hukum merupakan
usaha menegakkan normanormadankaidahkaidah hukumsekaligus nilainilai
yang ada di belakangnya. Dengan demikian aparat penegak hukum hendaknya
memahami benarbenar jiwa hukum (legal spirit) yang mendasari peraturan
13
31
hukum yang harus ditegakkan, terkait dengan berbagai dinamika yang terjadi
dalamprosespembuatanperundangundangan(lawmakingprocess).15
Penegakan hukum (law enforcement), keadilan dan hak asasi manusia
merupakan tiga kata kunci dalam suatu negara hukum (rechtsstaat) seperti
halnya Indonesia. Ketiga istilah tersebut mempunyai hubungan dan keterkaitan
yangsangaterat.Keadilanadalahhakikatdarihukum.Olehkarenaitu,jikasuatu
negara menyebutdirinya sebagai negara hukum, makadidalam negaratersebut
harusmenjunjungtinggikeadilan(justice).Bahkanparameterbagisuatunegara
yang berdasarkan atas hukum adalah dijaminnya pelaksanaan HAM. Jadi,
berbicara tentang negara hukum tidak hanya berhubungan erat dengan keadilan
dannilaikeadilansosialtetapijugaberbasisnilaiHAM.
C. TeoriPenegakanHukum
J.B.J.M ten berge menyebutkan beberapa aspek yang harus di perhatikan
ataudipertimbangkandalamrangkapenegakanhukum,yaitu:
1. Suatu peraturan harus sedikit mungkin membiarkan ruang bagi perbedaan
interpretasi.
2. Ketentuanperkecualianharusdibatasisecaraminimal.
3. Peraturan harus sebanyak mungkin di arahkan pada kenyataan yang secara
objektifdapatditentukan.
15
Ibid, 69
32
4. Peraturan harus dapat dilaksanakan oleh mereka yang terkena peraturan itu
danmerekayangdibebanidengantugaspenegakanhukum.16
Adabeberapateori penegakanhukum,diantaranyayaitu:
1. Teori Aliran Utilitis
Teori utilitas disebut juga dengan teori aliran kegunaan yakni aliran
yang menggariskan bahwa tujuan hukum yaitu untuk mengabdi kepada
kegunaan, yakni kegunaan yang dapat dinikmati oleh setiap warga
masyarakatdalamkadaryangsetinggimungkin(oleh:JeremyBentham).
2. Aristotelasdalambukunyarhetoricamengatakantujuandarihukumadalah
keadilan.
3. TeoriEtis
Yaituteoriyangmengajarkanbahwaisisuatuhukumyangberlakubagi
suatubangsatertentuyaituharuslahberdasarkanpadakesadaranetisbangsa
yang bersangkutan, seyogyanya melaksanakan pandanganpandangan yang
benarakan nilainilaikehidupan yang baik, menurutteori initujuan hukum
adalahuntukmencapaikedilandanpenegakanhukum.
4. TeoripenegakanhukumJohnGraham
Bahwa penegakan hukum dilapangan oleh polisi merupakan kebijakan
penegakanhukumdalampencegahankejahatan.
5. MenurutHamisMC.Rae
16
33
D. JenisPenegakanHukum
1. PenegakanHukumResponsif
IdepenegakanhukumyangresponsifitubaikdiBaratpadamasalampu
maupun dan sangat urgen di Indonesia saat ini atas dasar keprihatinan
terhadapkondisipenegakanhukumyangrepresif,bertentangandengannilai
keadilan sosial, HAM dan demokrasi. Penegakan hukum yang responsif
dapat dikatakan sebagaiconditio sine quanon saat ini, jika ingin hukum
tetapdianggapsebagaipanglimadalamkehidupanbermasyarakat,berbangsa
danbernegara.Artinyahukumyangmampumeresponkeinginanmasyarakat
untukterwujudnyakesejahteraan.
Pengembaraan mencari hukum responsif telah menjadi kegiatan teori
hukum modern yang terus berkelanjutan. Sebagaimana yang dikatakan
Jerome Frank (18891957), tujuan utama kaum realis hukum adalah untuk
membuat hukum menjadi lebih responsif terhadap kebutuhankebutuhan
17
RidwanHR,HukumAdministrasiNegara. (Jakarta:PTRajaGrafindoPersada,2008),17
34
18
35
hukum progresif. Inti dari hukum progresif terletak pada berpikir dan
bertindak progresif yang membebaskannya dari belenggu teks dokumen
hukum, karena pada akhirnya hukum itu bukan untuk teks hukum,
melainkanuntukkebahagiaandankesejahteraanmanusia.21
Menurut Satjipto Rahardjo, pemikiran hukum perlu kembali pada
filosofi dasarnya, yaitu hukum untuk manusia. Dengan filosofi tersebut,
maka manusia menjadipenentudantitikorientasihukum.Hukum bertugas
melayani manusia, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, hukum itu bukan
merupakan institusi yang lepas dari kepentingan manusia. Mutu hukum,
ditentukan oleh kemampuannya untuk mengabdi kepada kesejahteraan
manusia. Ini menyebabkan hukum progresif menganut ideologi hukum
yangprokeadilandanhukumyangprorakyat.Denganideologiini,dedikasi
para pelaku hukum mendapat tempat yang utama untuk melakukan
pemulihan. Para pelaku hukum dituntut mengedepankan kejujuran dan
ketulusan dalam penegakan hukum. Mereka harus memiliki empati dan
kepedulian pada penderitaan yang dialami rakyat dan bangsa ini.
Kepentinganrakyat(kesejahteraandankebahagiaannya),harusmenjadititik
orientasidantujuanakhirpenyelenggaraanhukum.22
21
Satjipto Rahardjo. Konsep dan Karakteristik Hukum Progresif. Makalah Dalam Seminar
Nasional Hukum Progresif I, Diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Bekerjasama dengan Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro dan Fakultas Hukum
UniversitasTrisakti,JakartadiSemarang,15Desember2007, 11
22
BernardL.Tanya,Hukum,PolitikdanKKN. (Surabaya:Srikandi, 2006), 43
36
Satjipto Rahardjo. Hukum Progresif (Penjelajahan Suatu Gagasan). Artikel dalam News
LetterKajianHukumEkonomidanBisnisNo.59Desember2004, 114
24
Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Solusi Permasalahan Hukum Pasca Bencana
Gempa dan Tsunami di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, diselenggarakan oleh Program Doktor
IlmuHukumUniversitasDiponegorobekerjasamadenganAusAIDdanBappenas,Semarang31Mei
2Juni2005, 19
37
25
Ibid. 195
Jaih Mubarok, HukumIslam, Konsep, Pembaruan, dan Teori Penegakan.(Bandung: Benang
MerahPress,2006), 133
26