Seni Tradisional Papua
Seni Tradisional Papua
Seni Tradisional Papua
KETERAMPILAN
KEANEKARAGAMAN
PAPUA
DISUSUN OLEH:
o ADELIA RAMADHANI
o AFIFAH FATIKHATUL
o AFIFAH ISNAINI
o ANNISA PRAMESWARI
o CERYLE CHRYSILLA
o KYRANA SEKAR
o NURUL AFIFAH
o RIZKY PUSPITARINI
KELAS:
X MIPA 8
3. Patung Asmat
Menurut tradisi, nenek moyang suku Asmat disimbolkan dalam bentuk patung serta ukiran. Budaya mengukir di Asmat lahir
dari upacara keagamaan.
2
4. Ukiran Kamoro
Kunjungilah Suku Kamoro di pesisir Mimika , Papua. Di
sana, kamu akan bertemu dengan para maramowe , sebutan bagi
para pengukir dari Kamoro .Tak setiap orang bisa menjadi maramowe. Hanya orang-orang tertentu yang mendapat warisan
keahlian mengukir dari nenek moyang yang bisa melakukannya.
Ketika sedang mengukir, tak
hanya suara pahat beradu
dengan palu yang terdengar.
Sesekali,
terdengar
pula
suara tabuhan eme,sejenis
gendang
khas Suku
Kamoro . Nya-nyian para
maramowe pun tu-rut meramaikan suasana. Tabuhan eme dan
nyanyian mara-mowe ini berusaha menghadirkan roh leluhur untuk
mendampingi proses mengukir patung. Juga memberikan hiburan
supaya para maramowe tidak bosan dan mengantuk.
Para maramowe tak hanya membuat ukiran patung orang
atau wemawe. Mereka juga membuat ukiran di atas perisai, dayung, mangkuk sagu, gendang, atau totem para leluhur. Namun,
yang paling populer memang wemawe dan mbitoro.
Wemawe merupakan patung berbentuk orang yang menggambarkan sosok leluhur. Biasanya, wemawe berukuran besar
dipakai untuk hiasan di luar ruangan, bahkan menjadi tugu yang
berdiri di lapangan. Sedangkan mbitoro adalah patung yang menjadi totem para leluhur. Mbitoro harus ada di dalam setiap rumah
adat. Orang-orang Kamoro percaya, mbitoro akan menjaga rumah dari bahaya dan kejahatan.
Ketika membuat ukiran, para maramowe sering
mengambil motif-motif alam, seperti
bentuk burung, insang ikan, tulang, gigi,
atau ular. Bentuk pusar yang disebut
mopere paling sering ditemukan ka-rena
dianggap sebagai inti kehidupan orang
Ka-moro. Mopere juga menjadi lambang
kesuburan. Keelokan dan keunikan
ukiran Suku Kamoro menjadi warisan
budaya yang harus kita jaga.
2. Apuse
Lagu ini mengisahkan tentang perpisakan kakek-nenek dengan cucunya yang hendak merantau ke negeri seberang. Lalu di
mana itu Teluk Doreri? Teluk Doreri adalah pintu masuk menuju
Manokwari melalui jalur laut. Dalam sejarahnya, teluk ini berperan
penting dalam penyebaran agama Kristen di tanah Papua. Untuk
saat ini Teluk Doreri menjadi pelabuhan baik untuk kapal Domestik
Nasional, maupun antar pulau di Papua.
2. Triton
Triton adalah alat musik tradisional masyarakat Papua. Triton merupakan alat musik
yang cara penggunaannya dengan cara ditiup.
Alat ini juga digunakan sebagai sarana hiburan
dan alat musik tradisional.
4
3. Fu
Terbuat dari kerang dan ditiup untuk mengeluarkan suara.
4. Sekakas
Instrumen yang ada di Papua digunakan
untuk keperluan praktis, misalnya Sekakas,
yang digunakan untuk menarik ikan-ikan hiu.
Sekakas bisa mengeluarkan bunyi gemeretakan kalau dipegang setengah didalam laut dan
setengahnya lagi di udara.
5. Pikon
Pikon berasal dari kata pikonane.
Dalam bahasa Baliem, Pikonane berarti alat
musik bunyi. Alat ini terbuat dari sejenis
bambu yang beruas-ruas dan berongga bernama Hite. Pikon yang ditiup sambil menarik
talinya ini hanya akan mengeluarkan nadanada dasar, berupa do, mi dan sol. Walau kelihatan sederhana,
namun ternyata tak semua orang bisa menggunakan alat musik
tradisional Papua ini.
Sebagian alat musik tradisional Irian Jaya (Papua) merupakan alat musik tradisional kiriman dari Maluku, seperti alat
musik tradisional Rebana, Rebab, dan Gong
2.Tari Perang
Tari Perang adalah salah satu
nama tarian yang berasal dari
Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan
kegagahan rakyat Papua. Tarian
ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar
ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.
PAKAIAN TRADISIONAL
Pakaian adat Papua untuk pria
dan wanita hampir sama bentuknya.
Pakaian adat itu me-makai hiasanhiasan seperti hiasan kepala berupa
bentuk
burung
cen-drawasih,
gelang, kalung, dan ikat pinggang
dari manik-manik, serta rumbairumbai pada pergelangan kaki.
Namun ada juga masyarakat suku
pedalaman Papua yang hanya menggunakan koteka dalam
membalut tubuhnya.
RUMAH ADAT
Honai
Rumah adat Papua memiliki nama Rumah
Honai, dimana bahan yang diguanakan
untuk membuat rumah Honai yaitu dari
kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang.
Rumah tradisional Honai mempunyai pintu
yang kecil dan tidak berjendela. Umumnya rumah Honai terdiri dari
2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.
serat
yang
sangat lezat. Karena rasanya yang enak, buah ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Kandungan vitamin E pada buah matoa juga
dapat membantu meringankan stress, meningkatkan daya tahan
tubuh, meningkatkan kesuburan serta meminimalkan resiko terserang penyakit kanker serta penyakit jantung koroner.
11