Opini Publik Dan Citra Perusahaan
Opini Publik Dan Citra Perusahaan
Opini Publik Dan Citra Perusahaan
KELOMPOK 5
ELDO NURAHAYU 1311212006
REZKA HARNANDA 1311212023
GUSTI FAUZI 1311212030
ALFANNY LIVONZIA MUSHFI 1311212041
A3
Merupakan pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai
masalah yang menyangkut kepentingan umum. Dari defenisi tersebut terdapat
persamaan dengan opini massa, bahwa keduanya mempunyai pendapat yang sama.
Perbedannya adalah, jika pada opini massa pendapat yang sama itu merupakan hasil
perkembangan dari opini publik yaitu pendapat yang kontroversial, pada opini umum
tidak. Ketika ditengah-tengah masyarakat muncul suatu masalah yang menyangkut
kepentingan umum, semua orang yang pro atau semua orang yang kontra.
Abelson, dalam Kasali (1994), menyebutkan bahwa opini mempunyai unsur sebagai
molekul opini, yakni:
1. Belief (kepercayaan seseorang)
2. Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang)
Pendirian atau attitude sering disebut sikap, merupakan opini yang tersembunyi
didalam batin seseorang. Pendirian yang diungkapkan dalam bentuk apapun seperti
simbol, raut muka, ekspresi, warna , pakaian yang dikenakan, dll disebut opini.
3. Perception (persepsi)
Akar dari opini tidak lain adalah persepsi. Persepsi ditentukan oleh faktor, seperti:
a. Latar belakang budaya
b. Pengalaman masa lalu
c. Nilai-nilai yang dianut
d. Berita-berita yang berkembang
( Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2008. Dasar-dasar Public Relation. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Bandung. )
B. Pembentukan Puclic Relation
Berdasarkan hasil penelitian, opini publik itu dikonsentrasikan pada masalah-masalah
berikut.
1. Dasar terjadinya opini publik
Dengan arus yang keras, kelompok potensial atau umum, situasi yang bagaimana,
arahnya kemana, positif atau negatif
2. Dasar untuk bertahan
Bagaimana opini publik itu bisa bertahan dan kekuatan apa yang mendorong hal
tersebut dapat bertahan.
3. Sebagai tolok ukur, metode, dan teknik penjajakan opini.
Dengan munculnya opini publik bisa dicermati, siapakah yang memiliki keterbukaan
dan sejauh mana keterbukaan tersebut bisa tampak pada kualitas opini publik.
4. Pengaruh di bidang politik dan kehidupan bermasyarakat untuk opini publik
(Saputra, Wahidin dan Rulli Nasrullah. 2011. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relation di Era Cyber 0101. Depok: Gramata Publishing Anggota IKAPI.)
3
Tugas perusahaan dalam rangka membentuk citranya adalah mengidentifikasi seperti apa
yang ingin dibentuk dimata masyarakat, ujar Katz.
( Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2008. Dasar-dasar Public Relation. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Bandung. )
E. Proses Pembentukan
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima
seseorang.
Model pembentukan citra
Pengalaman mengenai stimulus
Kognisi
Stimulus rangsang
prilaku
Respon
Persepsi
Sikap
Motifasi
Model pembentukan citra ini menunjukan bagaimana stimulus yang berasal dari luar
diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Stimulus atau rangsang yang diberikan pada
individu dapat diterima atau ditolak.
Jika rangsang ditolak maka proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini menunjukan
bahwa rangsangan tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu karena tidak ada
perhatian dari individu tersebut. Sebaliknya jika rangsangan itu diterima oleh individu,
berarti terdapat komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme, dengan demikian
proses selanjutnya dapat berjalan.
Proses pembentukan citra pada akhirnyaakan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan,
atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan atau lembaga
dibenak publiknya dibutuhkan adanya suatu penelitian. Melalui penelitian, perusahaan
dapat mengetahui secara pasti sikap publik terhadap lembaganya, mengetahui apa yang
disukai dan apa yang tidak disukai oleh publiknya.
Dengan melakukan penelitian citra, perusahaan dapat mengetahui secara pasti sikap
publik terhadap organisasi maupun terhadap produk barang atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan yang bersangkutan. Dari penilian citra ini, perusahaan juga dapat
mengetahui apa-apa yang disukai dan apa-apa yang tidak disukai publik tentang
perusahaan, dengan demikian perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat
bagi kebijaksanaan perusahaan selanjutnya.
5
Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relation (1984) dan buku lainnya Essential of
Public Relation (1998) mengemukakan jenis-jenis citra antara lain :
1. The mirror image (cerminan citra)
Yaitu bagaimana dugaan citra manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat
perusahaannya.
2. The current image (citra masih hangat)
Yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pada pengalaman
atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini
bisa saja bertentangan dengan mirror image.
3. The wish image (citra yang diinginkan)
Yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini dioaplikasikan
untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara
lengkap.
4. The multiple image (citra yang berlapis)
Yaitu sejumlah indivudu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat
membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh
organisasi atau perusahaan.
( Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2008. Dasar-dasar Public Relation. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Bandung. )
Jumlah pegawai, cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi
dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau
perusahaan tersebut secara keseluruhan
6. Citra yang baik dan buruk
Seorang public figure dapat menyandang reputasi baik atau buruk. Keduanya
bersumber dari adanya citra citra yang berlaku yang bersifat negatif atau positif.
Citra PR yang benar adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan
pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atau kenyataan yang sesungguhnya.
Citra tidak dapat dipoles agar lebih indah dari warna aslinya
C. Memahami citra
Frank Jeffkins dalam bukunya PR Technique, menyimpulkan bahwa secara umum
citra diartikan sebagai kesan seseorang tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari
pengetahuan dan pengalamannya.
Menurut David A. Dan John G. Mayer, citra adalah seperangkat anggapan, impresi
atau gambaran seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu objek
Menurut Onong Uchjana Effendy, citra didefenisikan sebagai berikut :
a. Gambaran antara fisik yang menyerupai kenyataan seperti manusia, binatang, atau
benda sebagai hasil lukisan, perekaman oleh kamera foto, film, atau televisi
b. Penampilan secara optis dari suatu objek seperti yang dipantulkan oleh sebuah
cermin
c. Perwakilan atas representasi secara mental dari sesuatu baik benda atau lembaga
yang mengandung karakter tertentu
Jadi, pengertian dari citra adalah total presepsi terhadap suatu objek yang dibentuk
dengan memproses informasi terkini dari beberapa sumber setiap waktu.
Menurut Kotler, citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor di luar kontrol perusahaan.
1. Citra perusahaan
Mark Craham Dewney mengatakan bahwa citra perusahaan yang ada dalam benak
konsumen. Citra menurut Jeffkins diartikan sebagai karakter sebuah organisasi.
Sementara PR Smith mendefenisikan citra perusahaan sebagai sejumlah presepsi
terhadap sebuah organisasi
2. Mengomunikasikan citra lewat media
Citra dapat disebarluaskan lewat segala media komunikasi yang dimiliki. Media
utama untuk mengomunikasikan citra adalah :
a. Lambang
Citra dapat diperkuat dengan menggunakan simbol simbol yang kuat
b. Media
Citra yang dipilih harus ditampilkan dalam iklan yang menyampaikan suatu
cerita suasana hati
c. Suasana
Ruang fisk yang ditempati organisasi merupakan pencipta citra yang kuat
d. Peristiwa
Perusahaan dapat membangun suatu identitas melalui jenis kegiatan yang
disponsorinya
3. Peran citra bagi perusahaan
8
d.
e.
f.
g.
Tepati janji jika ingin menjawab respon tersebut, seperti surat pembaca,
jawaban tidak boleh lebih dari 2X24 jam. Keterlambatan akan berakibat
perusahaan dinilai tidak peduli terhadap keluhan publik.
( Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relation. Jakarta : Rajawali Pers. )
12