Laporan Minuman Jelly
Laporan Minuman Jelly
Laporan Minuman Jelly
Hari/Tanggal
: Rabu, 30-09-2015
Dosen
Asisten
J3E214099
Feby Riyandini
J3E214121
J3E214125
Wulan Anastasia
J3E114088
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktikum pembuatan minuman jelly pada mata kuliah Teknologi
Pengolahan Pangan Nabati ini bertujuan agar praktikan dapat mengetahui bahan,
alat, serta teknik pengolahan dari minuman jelly.
BAB II
BAHAN DAN METODE
Pendukung/Pengemas
Tempat/
Sumber Bahan Baku
1.
Serbuk
Pasar Tradisional
2.
Nutrijel
Rasa Leci
Pasar Tradisional
3.
Gula Pasir
Pasar Tradisional
Asam Sitrat
Sebagai pengasam
Lab PK JMP
Lemon Essence
Pasar Tradisional
5.
Label stiker
6.
Cup Plastik
lebar 5 cm
Ukuran 4 Oz
Pasar Tradisional
7.
Sedotan
Diameter 1 cm
Pasar Tradisional
2.2. Peralatan
No
Nama Peralatan
Spesifikasi
Keterangan
Peralatan
(Lab PK JMP /
Disediakan oleh Praktikan)
1.
Panci
Ukuran
Besar
1 Lab PK JMP
buah
2.
Pengaduk
2 buah
Lab PK JMP
3.
2 Buah
Lab PK JMP
4.
Pisau
2 Buah
Lab PK JMP
5.
Sealer
1 Buah
Lab PK JMP
6.
Loyang Kue
3 buah
Lab PK JMP
7.
pH meter
1 buah
Lab PK JMP
8.
Stopwatch
1 buah
Lab PK JMP
9.
Thermometer
1 buah
Lab PK JMP
2.3. Formulasi
Formulasi per cup
No
Nama Bahan
Persentase
Satuan
(terhadap
Jumlah
Satuan
Formulasi per
batch
basis
formula)
1
Nutrijlell
(%)
33%
Gula curah
15%
26,25 gr
1391,25 gr
Perisa
1%
ml
1,75 ml
92,75 ml
Lemon
Asam sitrat
0,02%
ml
Teh
10,5%
gr
Air
40%
ml
70 ml
gr
57,75 gr
3060,75 gr
0,8 gr
3710 ml
Kemudian
dilakukan
1 bungkus
teh dalam selama
7 L air 15
Selama
pemasakan,
jellypenyeduhan
tersebut diaduk
secara konsisten
o
dengan temperature 90-100
C.
Ditunggu
sekitar
30
menit.
menit.
Tahap Kritis
Metode Evaluasi
Periode Evaluasi
pH formula saat
Pengukuran pH dengan
Saat formulasi
pemanasan
pH-meter
dikemas
Saat pemasakan
jelly
dengan thermometer
dan pengisian ke
alcohol
dalam kemasan
pasteurisasi
Waktu pasteurisasi
Ikon dari salah satu social media Line yaitu Brown dipilih untuk menjadi
maskot dari produk minuman jelly ini. Brown dipilih karena minuman jelly yang
akan dibuat berbahan dasar teh yang juga berwana coklat dan memiliki rasa yang
manis. Sama seperti Brown yang manis dan memiliki tubuh berwarna coklat.
Setelah minuman jelly dimasukan kedalam kemasan, kemasan akan masuk
kedalam tahap sealing. Sealing ini dilakukan supaya produk minuman jelly
terjaga dan tidak tumpah saat penyimpanan dan penjualan hingga sampai ke
tangan produsen. Produk minuman jelly ini selama penyimpanan harus disimpan
di refrigerator serta pada tahap penjualan produk sari buah ini harus tetap dalam
keadaan dingin.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Parameter
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Rasa Teh
++
+++
+++
Aroma Teh
++
+++
+++
Warna Teh
++
+++
+++
Tekstur
++
+++
+++
Jelly
Ket : +
++
: Enak/Normal/Bening/Kenyal
: Mulai asam/Mulai asam/Mulai cerah/Mulai Lembek
10
(seperti vitamin dan protein) dan penurunan mutu sensori (rasa, warna, dan
tekstur).
Terdapat beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam
proses pengalengan pangan, seperti blansir, pasteurisasi, sterilisasi dan hot-filling.
Dari keempat proses pemanasan tersebut, blansir biasanya bagian dari proses
pengalengan sebelum dilakukan proses termal dan bertujuan bukan untuk proses
pengawetan.
A. Pasteurisasi
Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang
relatif cukup rendah (umumnya dilakukan pada suhu di bawah 100C) dengan
tujuan untuk mengurangi populasi mikroorganisme pembusuk sehingga bahan
pangan yang dipasteurisasi tersebut akan mempunyai daya awet beberapa hari
(seperti produk susu pasteurisasi) sampai beberapa bulan (seperti produk sari buah
pasteurisasi).
Walaupun proses ini hanya mampu membunuh sebagian populasi
mikroorganisme, namun pasteurisasi ini sering diaplikasikan terutama jika:
Tujuan
utama
proses
pemanasan
hanyalah
untuk
membunuh
mikroorganisme patogen
Akan
digunakan
cara
atau
metode
pengawetan
lainnya
yang
yang
tidak
berspora,
seperti
Pseudomonas,
Achromobater,
Long time pasteurization atau 'holder process', yaitu pada suhu 62.8oC65.6oC selama 30 menit.
High temperature short time [HTST] pasteurization, yaitu pada suhu 73oC
selama 15 detik.
B. Hot filling
12
untuk
produk
pangan
yang
memiliki
pH
rendah
(pangan
14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Produk minuman jelly yang diproduksi oleh praktikan adalah minuman teh
yang diberi potongan-potongan jelly. Jelly Brown dikemas dengan cup plastic PP
berukuran 125 ml. Pembuatan minuman teh Jelly Brown ini melibatkan proses
thermal di antaranya proses hot filling dan proses pasteurisasi yang
dikombinasikan juga dengan teknik pengawetan (penambahan asam sitrat).
Namun, produk yang dihasilkan tidak dapat bertahan lebih dari 3 hari dimana
pada hari ketiga produk sudah mengalami perubahan rasa, aroma, dan warna. Hal
ini disebabkan oleh kesalahan praktikan, yaitu dalam hal pengecekan pH dan
bekerja tidak secara aseptik.
4.2 Saran
Sebaiknya praktikan harus dapat mengatur waktu dalam proses pembuatan
produk sehingga tahap-tahap pembuatan produk dapat dilakukan dengan teliti.
Selain itu, praktikan juga harus bekerja secara aseptik agar resiko terjadinya
perubahan pada produk dapat diminimalisir.
BAB V
PERSONALIA DAN ANGGARAN
15
3.1.
Personalia
No
1
Tugas
Ketua Tim
Deskripsi
Nama
Tugas
Bertanggung
Singgih
jawab dan
Prasetyo
NIM
J3E114077
mengontrol
semua kegiatan
2
PPIC
produksi
Pengadaan
Kemala
J3E114044
Bahan dan
Putri
J3E114001
Peralatan
Yunin Lena
Manajer Produksi
Alfina
J3E114047
Syaikani
a. Staf Persiapan Bahan
Melakukan
Respon
persiapan
Harefa
J3E414140
bahan yang
b. Staf Pemotongan
akan digunakan
Melakukan
Meidina
pengecilan
Hutami
J3E214138
ukuran pada
c. Staf Pemasakan
jelly
Melakukan
Nazria
proses
Adliana
J3E114055
pembuatan
d. Staf Pengisian dan
Penutupan Kemasan
e. Staf Pasteurisasi
produk
Melakukan
Citra
J3E114065
pengisian serta
Oktarina
J3E214125
pengemasan
Tiara
produk
Halwa
Melakukan
Tsani
Wulan
J3E114088
16
pasteurisasi
Anastasia
pada produk
jadi
4
Manajer QC
a. Staf Pengujian pH
Dania
J3E214099
Melakukan
Syamsunita
Lisdiani
J3E114053
pengukuran pH
Nurul
pada saat
pembuatan
serta sebelum
b. Staf kendali suhu dan
waktu proses
pengemasan
Melakukan
Riyana
pengendalian
Hermawati
J3E114034
Manajer Pemasaran
proses produksi
Melakukan
Dita
J3E114076
penjualan
Agustiah
J3E214121
produk
Feby
Riyandini
3.2.
Bahan/Alat/
Kemasan
Nutrjilell
Spesifikasi Jumlah
Serbuk
jelly rasa
2
Gula curah
Leci
Gula pasir
Satuan
Bung
Pengadaan
Mhs JMP
Harga
Total
satuan
Harga
(Rp)
2.000
(Rp)
16.000
12.000
24.000
kus
2
Kg
17
Perisa
Perisa
botol
50
gram
10.000
10.000
200
10.600
rasa
5
Asam sitrat
lemon
Perisa
Cup plastik
asam
Cup
53
pcs
Sedotan
plastik
Sedotan
50
pcs
50
2.500
Bung
2500
5000
550
27.500
ukuran
8
Teh
besar
Teh
serbuk
kus
Poci 50
9
Stiker
gram
Stiker
50
pcs
untuk
10 Thermomete
kemasan
Pengukur
buah
r
11 Pisau
Suhu
Pisau
buah
buah
buah
buah
buah
untuk
memotong
12 Panci
jelly
Panci
untuk
memasak
jelly dan
13 Cetakan
teh
Cetakan
Jelly
pencetak
14 Pengaduk
jelly
Sendok
pengaduk
15 Teko
jelly
Teko
untuk
18
pembuata
16 Sealer
n teh
Sealer
buah
buah
10
20.000
20.000
50
pcs
10.000
10.000
untuk
perekat
kemasan
17 Sendok
sayur
cup
Sendok
untuk
mengaduk
teh
Air
18 Air
mineral
aqua
19 Cup 10 oz
galon
Cup
plastik
300 ml
TOTAL
125.600
Pengeluaran
Nutrijel
= Rp 19.000,00
Gula Pasir
= Rp 31.500,00
Teh
= Rp 5.000,00
Air Galon
= Rp 17.000,00
Cup 10 oz
= Rp 10.000, 00
Sedotan
= Rp 5.000, 00
Perisa
= Rp 30.000,00
Sticker
= Rp 27.500,00 +
Total
= Rp 145.000,00
19
Penjualan
70 cup yang terjual
Harga per botol : Rp 000,00
Rincian
: 64 cup x Rp 2500,00
6 cup x Rp 3000,00
Total
= Rp 160.000,00
= Rp 18.000,00
= Rp 178.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ahmad. 2014. Teknik Pengendalian Kualitas [Internet]. [diunduh pada
2015 Sept 7]. Tersedia pada :http://www.academia.edu/ 8639823/
Proses_Produksi_dan_Pengendalian_Mutu_Teh_Botol_Sosro .
Pertiwi, Mira. 2013. Pembuatan Jam dan Jelly [Internet]. [diunduh pada 2015
Sept 7]. Tersedia pada : http://www.academia.edu/7123437/jam_dan_jelly.
20