Uji Skor Dan Uji Peringkat

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum

Analisis Organoleptik
Tim Penyaji : Kelompok 10

Hari / Tanggal : Kamis / 7 Mei 2015


Dosen : Elzha Nurfadilla, SKM, MSi
Asisten
: Danang Adi H, Amd

UJI SKALAR
[UJI SKOR DAN UJI PERINGKAT]
Kelompok 10 / B P1
Dania Syamsunita

J3E214099

Tini Anggraeni

J3E114042

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Soekarto (1985) pengujian organoleptik mempunyai macam-macam
cara. Cara- cara pengujian itu dapat digolongkan dalam beberapa kelompok. Cara
pengujian yang paling populer adalah kelompok pengujian pembedaan (Deference
Test) dan kelompok pemilihan (Preference Test). Di samping kedua kelompok
pengujian itu, dikenal juga pengujian skalar dan pengujian deskripsi. Jika pengujian
pertama banyak digunakan dalam penelitian, maka dua kelompok pengujian yang
terakhir ini banyak digunakan dalam pengawasan mutu (Quality control).
Uji skalar adalah uji organoleptik dimana panelis diminta menyatakan respon
dalam besaran kesan. Besaran kesan tersebut dapat berupa besaran skalar garis,
besaran skalar numerik, atau besaran skalar hedonik. Jenis jenis uji skalar adalah uji
skalar garis, uji skor, uji perbandingan pasangan, uji perbandingan jamak, dan uji
perjenjangan.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan Uji Skor dan Uji Peringkat.
Pemberian skor pada uji skor adlah memberikan angka nilai atau menetapkan nilai
mutu sensorik terhadap bahan yang diuji pada jenjang mutu atau pada tingkat skala
hedonic. Banyaknya skala hedonic tergantung pada tingkat perbedaan yang ada dan
juga tingkat kelas yang diehendaki. Dalam pemberian skor, besarnya skor tergantung
pada kepraktisan dan kemudahan pengelolaan atau interpretasi data. Banyaknya skala
hedonic biasanya dibuat dalam jumlah tidak terlalu besar, demikan pula pada skor,
biasanya 1-10. Untuk skor hedonic biasanya dipilih jumlah ganjil. Pemberian skor
kadang-kadang menggunakan nilai positif dan nilai negative, nilai positif diberikan
untuk skala di atas titik netral, nilai negative diberikan untuk di bawah titik netral.
Uji peringkat disebut dengan uji perjenjangan atau Rangking Test. Dalam uji
ini panelis diminta membuat urutan contoh uji sesuai perbedaan tingkat mutu
sensoriknya. Dalam urutan jenjang atau tingkat, interval antar jenjang ke atas atau ke
bawah tidak harus sama. Misalnya jenjang peringkat 1 dan 2 tidak harus sama dengan
jenjang peringkat 2 dan 3. Uji peringkat jauh berbeda dengan uji skor. Dalam uji
peringkat komoditi yang diurutkan atau diberi nomor urut. Urutan pertama atau
kesatu selalu menyatakan yang paling tinggi, makin besar nomor peringkat
menunjukkan urutan makin ke bawah atau peringkat makin rendah.

Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah memperkenalkan contoh uji dan sekaligus ajang
berlatih bagi mahasiswa tentang cara penyelenggaraan berbagai variasi uji
pembedaan dan analisis respon ujinya. Di samping itu, sebagai ajang latihan terusmenerus mengenal sifat inderawi berbagai contoh uji (produk pangan).

BAB II
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah buah pisang dengan 3
jenis varietas [Cavendis, Sereh, Lampung],biscuit marie dengan 5 jenis merk, dan 1
galon air minum. Alat yang digunakan adalah 1 lusin gelas besar, dispenser, dan 4 lusin
piring melamin, talenan, dan pisau.

Prosedur Kerja
2.1.

Persiapan Contoh Uji


2.1.1 Uji Skor
Tiga jenis buah pisang dipotong kecil dengan
ukuran yang seragam

Disajikan seperti di bawah ini

123

Keterangan:
123
456
789

: Cavendis
: Lampung
: Raja Sereh

456

789

2.1.1

Uji Peringkat
Lima jenis biscuit marie dipotong kecil
dengan ukuran yang seragam

Disajikan seperti di bawah ini

Keterangan kode :
Jenis Biskuit
Regal
Khong Guan
Monde
Kokola
Roma

Rasa
125
328
555
640
978

2.2.

Kerenyahan
250
275
300
425
750

Penyajian Contoh Uji


2.2.1. Uji Perbandingan Pasangan
Tiga piring melamin masing-masing berisi potongan buah pisang sebagai contoh
uji, berkode berbeda, dan disajikan bersamaan.
Tingkat kemanisan

Format Uji

2.2.2. Uji Peringkat


Lima piring melamin masing-masing diberi contoh uji biscuit marie dari lima merk
berbeda, berkode berbeda, dan disajikan bersamaan.
Rasa

125

328

555

Format Uji

640

978

Kerenyahan

250

425

275

750

300

Format Uji

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Rekapitulasi Data Uji Skor dan Uji Peringkat
Uji Skor
NO
.

Uji Peringkat

Tingkat Kemanisan Buah Pisang


Panelis

123
(Cavendish
)

456
(lampung
)

789(Raj
a sereh)

Rasa
125
(rega
l)

328
(khon
g
guan)

555
(mond
e)

Kerenyahan
640
(kokol
a)

978
(roma
)

250
(rega
l)

275
(khon
g
guan)

300
(mond
e)

425
(kokol
a)

750
(roma
)

Sri

Yolanda

Fitria

Tiara

Ajeng

M.Qudsi

Rina

Annisa

Resta

10

Meidina

11

Wafa

12

Fakhri

13

Mutiara

14

Melisa

15

Widiawati

16

rinda

17

alfiah

18

alfina

19

gayrinda

20

evi nur

21

auzi

22

imam

23

delia

24

endang

25

widyana

26

witri

jumlah

113

119

113

80

64

50

74

92

58

72

64

71

95

Rata-rata

4.35

4.58

4.35

3.33

2.67

2.08

3.08

3.83

2.42

3.00

2.67

2.96

3.96

Table 2. Annova Uji Skor Tingkat Kemanisan Buah Pisang Cavendis, Lampung, dan Raja sereh

NO
.

Panelis

Uji Skor
Tingkat Kemanisan Buah Pisang
123
456
789(Raja
(Cavendi (lampun
X
sereh)
sh)
g)
17
5
5
7
14
7
3
4
19
7
6
6
13
5
6
2
14
6
5
3
11
4
3
4
12
5
4
3
15
5
4
6
18
5
7
6
18
6
7
5
11
4
3
4
14
4
5
5
15
4
5
6
13
5
5
3

X2

289
Sri
196
Yolanda
361
Fitria
169
Tiara
196
Ajeng
121
M.Qudsi
144
Rina
225
Annisa
324
Resta
324
Meidina
121
Wafa
196
Fakhri
225
Mutiara
169
Melisa
Widiawa
8
64
15 ti
1
5
2
11
121
16 rinda
4
5
2
16
256
17 alfiah
6
5
5
12
144
18 alfina
5
3
4
gayrind
12
144
19 a
1
5
6
14
196
20 evi nur
4
5
5
3
9
21 auzi
1
1
1
14
196
22 imam
4
5
5
11
121
23 delia
2
6
3
11
121
24 endang
5
2
4
Widyan
16
256
25 a
5
5
6
13
169
26 Witri
3
4
6
Rata-rata
4.35
4.58
4.35
345
4857
X
113
119
113
1709
X2
559
595
555
Table 2. Analisis Sidik Ragam Uji Skor Tingkat Kemanisan Buah Pisang Cavendish, Lampung,
dan Raja Sereh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Sumber
Keseragaman
Sampel
Panelis
Galat
Total

dB

JK

KT

Fhitung

1%

5%

2
25
50
77

0.92
93.04
89.08
183.04

0.46
3.72
1.78

0.26

4.98

3.15

Table 4. Analisis Rata-Rata Peringkat Kerenyahan Biskuit Marie Regal, Khong


Guan, Monde, Kokola, dan Roma
Jenis Biskuit
Regal
Khong Guan
Monde
Kokola
Roma

Jumlah Peringkat
58
72
64
71
95

Rata-Rata
2.42
3.00
2.67
2.96
3.96

Table 5. Analisis Rata-Rata Peringkat Rasa Biskuit Marie Regal, Khong Guan,
Monde, Kokola, dan Roma
Jenis Biskuit
Jumlah Peringkat
Rata-Rata
Regal
80
3.33
Khong Guan
64
2.67
Monde
50
2.08
Kokola
74
3.08
Roma
92
3.83
Table 6. Skor Transformasi Berdasarkan Tabel Fisher Yates
Data Peringkat
Skor Transformasi 5 Produk
1
1.16
2
0.50
3
0
4
-0.50
5
-1.16

NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Panelis

125 (regal)

328 (khong
guan)

555
(monde)

640
(kokola)

Sri
Yolanda
Fitria
Tiara
Ajeng
M.Qudsi
Rina
Annisa
Resta
Meidina
Wafa
Fakhri
Mutiara
Melisa
Widiawati
Rinda
Alfiah
Alfina
gayrinda
evi nur
Auzi
Imam
Delia
Endang
widyana
Witri

X
-1.16
-0.50
0
1.16
-1.16
0.50
-0.50
-0.50
0.50
1.16
0
1.16
-1.16
0
-0.50
-1.16
-0.50
0
1.16
0
X
0
-1.16
-0.50
-1.16

x
0.50
0
1.16
0
0.50
0
0.50
-1.16
0
0.50
1.16
-0.50
0.50
1.16
0
1.16
0
-0.50
-0.50
-0.50
x
0.50
0
0.50
-0.50

0,2975

-0,15167

x
0
1.16
0.50
-0.50
1.16
1.16
1.16
0.50
1.16
-0.50
0.50
0.50
-0.50
-0.50
1.16
0
1.16
1.16
0.50
1.16
x
-0.50
0.50
1.16
0.50
0,1591
67

x
-0.50
0.50
-1.16
-1.16
0
-1.16
0
0
-0.50
0
-1.16
0
1.16
0.50
-1.16
0.50
0.50
0.50
-1.16
0.50
x
1.16
1.16
0
0
0,04166
7

Rata-rata

978 (roma)

x
1.16
-1.16
-0.50
0.50
-0.50
-0.50
-1.16
1.16
-1.16
-1.16
-0.50
-1.16
0
-1.16
0.50
-0.50
-1.16
-1.16
0
-1.16
x
-1.16
-0.50
-1.16
1.16

-0,34667

7,14
-3,64
3,82
1
-8,32
X
Table 7. Matriks Transformasi Kerenyahan Biskuit Marie Regal, Khong Guan,
Monde, Kokola, dan Roma

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
x
0
0
0
0

NO
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Panelis
Sri
Yolanda
Fitria
Tiara
Ajeng
M.Qudsi
Rina
Annisa
Resta
Meidina
Wafa
Fakhri
Mutiara
Melisa
Widiawa
ti
Rinda
alfiah
alfina
gayrind
a
evi nur
Auzi
Imam
Delia
endang
widyana
Witri
X

Uji Peringkat
Rasa
555
640
(monde)
(kokola)
x
x
0
-0.5
1.16
0.5
0.5
-1.16
-0.5
-1.16
1.16
0
1.16
-1.16
1.16
0
0.5
0
1.16
-0.5
-0.5
0
0.5
-1.16
0.5
0
-0.5
1.16

125
(regal)
x
-1.16
-0.5
0
1.16
-1.16
0.5
-0.5
-0.5
0.5
1.16
0
1.16
-1.16

328 (khong
guan)
x
0.5
0
1.16
0
0.5
0
0.5
-1.16
0
0.5
1.16
-0.5
0.5

978
(roma)
x
1.16
-1.16
-0.5
0.5
-0.5
-0.5
-1.16
1.16
-1.16
-1.16
-0.5
-1.16
0

0
-0.5
-1.16
-0.5

1.16
0
1.16
0

-0.5
1.16
0
1.16

0.5
-1.16
0.5
0.5

-1.16
0.5
-0.5
-1.16

0
0
0
0

0
1.16
0
x
0
-1.16
-0.5
-1.16
-4,32

-0.5
-0.5
-0.5
x
0.5
0
0.5
-0.5
1,84

1.16
0.5
1.16
x
-0.5
0.5
1.16
0.5
9,30

0.5
-1.16
0.5
x
1.16
1.16
0
0
1,16

-1.16
0
-1.16
x
-1.16
-0.5
-1.16
1.16
-7,98

0
0
0
x
0
0
0
0

Rata-rata
-0,18
0,076667
0,3875
0,048333 -0,3325
Table 8. Matriks Transformasi Rasa Biskuit Marie Regal, Khong Guan, Monde,
Kokola, dan Roma

X
x
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

36
0

Table 9. Analisis Sidik Ragam Uji Peringkat Kerenyahan Biskuit Marie Regal, Monde, Kokola,
Khong Guan, dan Roma

Sumber Keseragaman
Sampel
Panelis
Galat
Total

dB
4
23
92
119

JK
KT
Fhitung
10.36
2.59
3.59 **
0
0
0
66.23
0.72
76.59
0.64
**Berbeda sangat nyata

1%
3.48

5%
2.45

Table 10. Uji Duncan Kerenyahan Biskuit Marie Regal, Monde, Kokola, Khong Guan, dan
Roma

Perlakuan

Rata-rata

Regal (A)

Monde (B)

Kokola (C)

Khong Guan
(D)

Roma
(E)
-0.54

0.33

0.19

Rp
3.71
LSR
0.63
A - E = 0,33 - (-0,54) = 0,87 > 0,69
A - D = 0,33 - 0,01 = 0,32 < 0,67
A - C = 0,33 - 0,01 = 0,32 < 0,65
A - B = 0,33 - 0,19 = 0,14 < 0,63
B - E = 0,19 - (-0,54) = 0,73 > 0,67
B - D = 0,19 - 0,01 = 0,18 < 0,65
B - C = 0,19 - 0,01 = 0,18 < 0,63
C - E = 0,01 - (-0,54) = 0,55 < 0,65
C - D = 0,01 - 0,01 = 0 < 0,63
D - E = 0,01 - (-0,54) = 0,55 < 0,63

0.01

0.01

3.86
0.65

3.98
0.67
jadi A E
jadi A = D
jadi A = C
jadi A = B
jadi B E
jadi B = D
jadi B = C
jadi C = E
jadi C = D
jadi D = E

4.06
0.69

Table 11. Analisis Sidik Ragam Uji Peringkat Rasa Biskuit Marie Regal, Monde, Kokola, Khong
Guan, dan Roma

Sumber Keseragaman
Sampel
Panelis
Galat
Total

dB
4
23
92
119

JK
KT
Fhitung
13.62
3.4
5 **
0
0
0
62.97
0.68
76.59
0.68
**Berbeda sangat nyata

1%
3.48

5%
2.45

Table 12. Uji Duncan Rasa Biskuit Marie Regal, Monde, Kokola, Khong Guan, dan Roma

Perlakuan
Rata-rata

Monde
(A)
0.53

Khong Guan
(B)
0.19

Kokola
(C)
0.06

Rp
3.71
LSR
0.63
A - E = 0,53 - (-0,47) = 1 > 0,69
A - D = 0,53 - (-0,18) = 0,71 > 0,67
A - C = 0,53 - (-0,06) = 0,59 < 0,65
A - B = 0,53 - 0,19 = 0,34 < 0,63
B - E = 0,19 - (-0,47) = 0,66 < 0,67
B - D = 0,19 - (-018) = 0,67 < 0,65
B - C = 0,19 - (-0,06) = 0,25 < 0,63
C - E = (-0,06) - (-0,47) = 0,41 < 0,65
C - D = (-0,06) - (-0,18) = 0,12 < 0,63
D - E = (-0,18) - (-0,47) = 0,29 < 0,63

3.86
0.65

Regal (D)

Roma
(E)
-0.47

-0.18

3.98
0.67
jadi A E
jadi A D
jadi A = C
jadi A = B
jadi B = E
jadi B = D
jadi B = C
jadi C = E
jadi C = D
jadi D = E

4.06
0.69

Pembahasan
Dalam kelompok pengujian intensitas sensoris dikenal tipe uji ranking, uji
skor, dan uji deskriptif. Uji skor dapat digunakan untuk penilaian sifat sensoris yang
spesifik sepeti tekstur pulen pada nasi, warna merah tomat, bau langu pada hasil
olahan keledai, atau sifat sensoris umum seperti sifat hedonic atau sifat sifat sensoris
kolektif pada pengawasan mutu produk pangan. Uji skor juga disebut pemberian skor
atau skoring. Pemberian skor adalah memberikan angka nilai atau menetapkan nilai
mutu sensoris terhadap bahan yang diuji pada jenjang mutu atau tingkat skala
hedonic. Tingkat skala mutu ini dapat dinyatakan dalam ungkapan-ungkapan skala
mutu yang sudah menjadi (Darmuniansyah, 2011). Uji peringkat disebut juga uji

perjenjangan atau rangking test. Dalam uji ini, panelis diminta membuat urutan
contoh uji sesuai perbedaan tingkat mutu sensoriknya. Dalam urutan jenjang atau
peringkat, interval antar jenjang ke atas atau ke bawah tidak harus ke bawah.
Misalnya jenjang peringkat 1 atau 2 tidak harus sama dengan jenjang peringkat 2 atau
3. Uji peringkat jauh berbeda dengan uji skor. Dalam uji peringkat, komoditi
diurutkan atau diberi nomor urut. Urutan pertama atau kesatu selalu menyatakan yang
paling tinggi, makin besar nomor peringkat menunjukkan urutan semakin ke bawah
atau peringkat makin rendah (Sarastani, 2012).
Pada praktikum ke-10 tanggal 7 Mei 2015, panelis diminta untuk melakukan
uji skor dan uji peringkat. Uji skor dilakukan dengan cara memberikan penilaian
berupa skor pada ketiga sampel buah pisang yang disajikan dengan menggunakan
skala numeric. Uji peringkat dilakukan dengan cara mengurutkan tingkat kerenyahan
dan rasa dari kelima biskuit marie yang disajikan dari yang tertinggi sampai yang
terendah.
a. Uji Skor
Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis yang benar-benar
terlatih dan tahu mengenai atributt yang dinilai.Tipe penilain skor skoring sering
digunakan untuk penilaian mtu bahan dan intensitas sifat tertentu misalnya,
kemanisan, kekerasan dan warna. Selain itu digunakan unuk mencari korelasi
pengukuran subjektif dan obyektif dalam rangka pengukuran obyektif (presisi alat)
(Kartika 1988).
Pada uji skor tingkat kemanisan buah pisang, panelis diminta untuk mencicipi
ketiga sampel buah pisang.selanjutnya, panelis diminta untuk memberikan penilaian
berupa skor terhadap ketiga contoh uji buah pisang tersebut dengan cara memberikan
tanda ceklis (). Pada kriteria penilaian ada form uji, skala kriteria yang diberikan
yaitu sangat manis [7], manis [6], agak manis [5], biasa [4], agak kurang manis [3],
kurang manis [2], dan tidak manis [1].
Dari hasil perhitungan tabel anova uji skor tingkat kemanisan buah pisang
diperoleh analisis sidik ragam dengan jumlah data ketiga sampel buah pisang untuk
mengetahui berbeda nyata atau tidak ketiga sampel. Dari hasil perhitungan didapat
besarnya jumlah respon panelis terhadap tingkat kemanisan buah pisang sebesar 345
dengan faktor koreksi (FK) 1526,96, jumlah kuadrat total (JK) 183,04, jumlah
kuadrat sampel 0,92, jumlah kuadrat panelis 93,04 dan jumlah kuadrat galat 89,08.
Dari hasil penilaian 26 panelis pada Uji Skor Tingkat Kemanisan Buah Pisang
dapat dilihat bahwa F hitung sampel memiliki nilai 0,26. Jika dibandingkan dengan

Ftabel 5% yaitu 3,15 dapat dinyatakan bahwa tingkat kemanisan dari buah pisang
Cavendish, Lampung, Raja Sareh tidak berbeda nyata atau dapat dinyatakan tingkat
kemanisan ketiga sampel pisang sama sehingga tidak perlu dilakukan uji Duncan.
b. Uji Peringkat
Uji peringkat disebut juga uji perjenjangan atau rangking test. Dalam uji
peringkat, komoditi diurutkan atau diberi nomor urut. Uji Peringkat jauh berbeda
dengan uji skor. Dalam uji peringkat komoditi diurutkan atau diberi nomor urut.
Urutan pertama atau kesatu selalu menyatakan yang paling tinggi, makin besar nomor
peringkat menunjukkan urutan semakin ke bawah atau peringkat makin rendah.
Uji Peringkat Rasa Biscuit Marie
Pada praktikum kali ini dilakukan Uji Peringkat Rasa Biscuit Marie. Panelis
disediakan 5 contoh uji Biscuit Marie dengan merk yang berdeda yaitu Regal, Khong
Guan, Monde, Kokola, dan Roma. Panelis diminta mencicipi rasa dari kelima contoh
uji kemudian diberi penilaian dengan mengurutkan contoh uji dari yang paling enak
sampai dengan yang paling tidak enak yaitu dari angka 1-5.
Hasil pengujian pada tabel 5, penilaian rasa untuk contoh biskuit regal sebesar
80 dan rata- rata 3,26, penilaian rasa untuk contoh biskuit Khong Guan sebesar 64
dan rata- rata 2,61, penilaian rasa untuk contoh biskuit Monde sebesar 50 dan ratarata 2,09, penilaian rasa untuk contoh biskuit Kokola sebesar 74 dan rata- rata 3,09,
dan penilaian rasa untuk contoh biskuit Roma sebesar 92 dan rata- rata 3,96. Jumlah
skor dan rata-rata yang diperoleh dapat dibuat urutan rasa terbaik sampai rasa
terburuk sementara dari kelima contoh uji. dapat diurutkan jenis biskuit yang paling
enak rasanya sampai rasa yang paling tidak enak rasanya. Biskuit dengan rasa terbaik
diperoleh pada biskuit Roma sedangkan biskuit dengan rasa terburuk diperoleh pada
biskuit Monde.
Berdasarkan Tabel 10. Analisis Sidik Ragam Uji Rasa pada Biskuit Regal,
Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma dapat dilihat bahwa Fhitung sampel memiliki
nilai 5,00. Jika dibandingkan dengan Ftabel 5% yaitu 2,45 dan Ftabel 1% yaitu 3,48
maka Fhitung sampel lebih besar dari pada F tabel sehingga dapat dinyatakan bahwa
tingkat rasa dari biscuit Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma berbeda
sangat nyata sehingga perlu dilakukan uji Duncan.

Uji Peringkat Kerenyahan Biscuit Marie

Pada praktikum kali ini dilakukan Uji Peringkat Kerenyahan Biscuit Marie.
Pada uji ini, panelis disediakan 5 contoh uji Biscuit Marie dengan merk yang berbeda
yaitu Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma. Panelis diminta untuk
mencicipi kerenyahan dari kelima contoh uji yang disajikan kemudian memberikan
penilaian dengan mengurutkan contoh uji dari yang paling renyah sampai dengan
yang paling tidak renyah yaitu angka 1-5.
Berdasarkan table 1 hasil rekapitulasi, penilaian kerenyahan untuk contoh
biskuit Regal sebesar 58 dan rata- ratanya 2,42, penilaian kerenyahan untuk contoh
biskuit Khong Guan sebesar 72 dan rata- ratanya 3,00, penilaian kerenyahan untuk
contoh biskuit Monde sebesar 64 dan rata- ratanya 2,67, penilaian kerenyahan untuk
contoh biskuit Kokola sebesar 71 dan rata- ratanya 2,96, dan penilaian kerenyahan
untuk contoh biskuit Roma sebesar 95 dan rata- ratanya 3,96. Jumlah skor dan ratarata yang diperoleh dapat dibuat urutan kerenyahan terbaik sampai kerenyahan
terburuk sementara dari kelima contoh uji. Biskuit dengan kerenyahan terbaik
diperoleh pada biskuit Roma sedangkan biskuit dengan kerenyahan terburuk
diperoleh pada biskuit Regal.
Berdasarkan Tabel 9. Analisis Sidik Ragam Uji Peringkat Kerenyahan Biscuit
Marie Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma dapat dilihat bahwa F hitung
sampel memiliki nilai 3,59. Jika dibandingkan dengan Ftabel 1 % dan 5 % yaitu 3.48
dan 2.45, maka nilai Fhitung sampel lebih besar daripada Ftabel 5% dan 1 % sehingga
dapat dinyatakan bahwa tingkat kerenyahan dari biscuit Regal, Khong Guan, Monde,
Kokola, dan Roma berbeda sangat nyata sehingga perlu dilakukan uji Duncan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pada Uji Skor
dengan parameter tingkat kemanisan buah pisang dapat dikatakan bahwa ketiga
sampel buah pisang memiliki tingkat kemanisan yang sama atau tidak berbeda nyata
dan yang sangat bebeda nyata itu panelis sehingga tidak perlu dilakukan uji Duncan.
Pada uji peringkat tingkat rasa pada biskuit Marie Regal, Khong Guan,
Monde, Kokola, dan Roma dapat disimpulkan biskuit dengan rasa terbaik diperoleh
pada biskuit Roma sedangkan biskuit dengan rasa terburuk diperoleh pada biskuit
Monde. Pada tingkat kerenyahan biskuit dengan kerenyahan terbaik diperoleh pada
biskuit Roma sedangkan biskuit dengan kerenyahan terburuk diperoleh pada biskuit
Regal. Pada Uji Peringkat dengan parameter rasa dan kerenyahan dapat dinyatakan
bahwa kelima sampel biskuit tersebut memiliki rasa dan kerenyahan yang berbeda
sangat nyata sehingga perlu dilakukan uji Duncan.

Saran
Dalam melakukan penilaian, panelis harus lebih mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan dari penyaji dengan baik agar tidak bingung dan salah
dalam melakukan penilaian. Sebelum mengisi format penilaian, panelis hendaknya
memperhatikan dan membaca instruksi yang telah dibuat serta lebih teliti dalam
mengisi agar tidak terjadi kesalahan penilaian. Panelis yang sudah melakukan
pengujian diharapkan tidak membocorkan rahasia kepada panelis yang belum melakukan
pengujian.

DAFTAR PUSTAKA

Sarastani, Dewi.2012. Penuntun Praktikum Analisis Organoletik. Bogor:


Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
Darmuniansyah. 2011. Uji Skoring. http://darmuniansyah.blogspot.com (13 Mei
2015)

LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Harga Nisbah F Terendah Untuk Menyatakan BedaNyata Pada
Tingkat 1% dan 5 %

Lampiran 2. Tabel Fisher-Yates

Anda mungkin juga menyukai