Laporan Kasus Kista Coklat
Laporan Kasus Kista Coklat
Laporan Kasus Kista Coklat
KISTA ENDOMETRIOSIS
Oleh:
Pembimbing :
dr. Hermawan Wibisono, SpOG(K)
LATAR BELAKANG
Endometriosis merupakan
suatu kondisi yang
dicerminkan dengan
keberadaan dan
pertumbuhan jaringan
endometrium di luar
uterus.
Endometriosis terjadi
ketika salah satu jaringan
normal dari lapisan uterus,
yaitu endometrium,
tumbuh secara ektopik
pada organ-organ tubuh
selain uterus
TUJUAN
Untuk mengetahui gambaran lengkap tentang
endometriosis
Untuk mengetahui faktor resiko yang diduga
berperan dalam terjadinya kista coklat pada pasien
dalam laporan kasus ini.
Untuk mengetahui bagaimana mendiagnosis kista
coklat pada pasien dalam laporan kasus ini.
URAIAN KASUS
Identitas Pasien
Register : 1508060109
Nama
: Ny. M
Umur
: 34 th
Alamat
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
Status
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
Identitas Pasangan
Nama
: Tn. H
Umur
: 54 th
: Buruh
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
Subyektif
Ny. M/ 34 tahun/ menikah 1x, 14 th / Anak terakhir
usia 13 tahun/ P1001 Ab000 / HPHT: 30 Juli 2015 /
tidak memakai KB
Keluhan utama: benjolan di perut kurang lebih 3 bulan
dan terasa nyeri
Pasien rujukan dari RSUD dr. Soedomo Trenggalek
dengan diagnosis kista ovarii curiga keganasan
Pasien mengeluh benjolan di perut sejak 3 bulan yang
lalu, makin lama semakin membesar. Keluhan disertai
nyeri.
1.
At/P/I/
Ab/E
At
BBLf
Cara lhr
Penolong
L/P
Umur
H/M
3500gr
spontan
Bidan
14th
OBJEKTIF
STATUS GENERALIS
KU
: 80 kali/menit
RR
: 18 kali/menit
Tax
:36.5o C
K/L
Thoraks
Pulmo
STATUS GENITALIS
GE
Pemerksaan Penunjang
Hasil
Satuan
Nilai rujukan
12,70
g/dL
11.4-15.1
Eritrosit
4,52
g/dL
4,0-5,0
Leukosit
8,83
4.700 -11.300
37,40
38-42
Trombosit
412
103/L
142-424
Diff count
2,8/0,6/56,1/32,7/7,8
82,7/28,10/34,0
PPT
10,70
Detik
11,5-11,8
APTT
31,20
Detik
27,4-28,6
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
MCV/MCH/MCHC
Faal hemostasis
Faal Hati
AST/SGOT
13
U/L
0-32
ALT/SGPT
11
U/L
0-33
4,62
g/dL
3,5 5,5
mg/dL
16.6-48.5/ <1.2
Albumin
Faal Ginjal
Ureum/Creatinin
22,50/0,74
Metabolisme Karbohidrat
Glukosa Darah
100
mg/dL
<200
Sewaktu
Elektrolit Serum
Na/K/Cl
Penanda Tumor
Ca 125
140/3,90/107
106
101,40
U/ml
<35
Assessment
Cystoma ovarii suspect ganas
Planning Therapy
Konsultasi ke bagian kardiologi dan anastesi untuk
persiapan cysteretomy
Planning KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
Memberitahukan kepada pasien tentang penyakit yang
diderita pasien saat ini.
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang rencana
diagnosis dan rencana terapi yang akan dilakukan pada
pasien.
Menjelaskan tentang prognosa pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
DAN
PEMBAHASAN
DEFINISI
ENDOMETRIOSIS
Implan jaringan (sel-sel kelenjar dan stroma)
abnormal mirip endometrium (endometrium like
tissue) yang tumbuh di sisi luar kavum uteri, dan
memicu reaksi peradangan menahun
Jaringan ini terdiri dari kelenjar dan stroma
KISTA ENDOMETRIOSIS
suatu jenis kista yang berasal dari jaringan
endometrium
FAKTOR RESIKO
Insiden endometriosis meningkat pada wanita
dengan
Usia usia produktif
Menstruasi Dini ( <10 thn)
Riwayat Keluarga
Siklus haid pendek
Menoragia
ETIOLOGI
1. Teori retrograde menstruasi
Didasari 3 asumsi:
Penelitian:
5. Faktor Endokrin
Perkembangan dan pertumbuhan endometriosis
tergantung kepada estrogen (estrogendependent disorder).
Penyimpangan sintesa dan metabolisme
estrogen implikasi patogenesa endometriosis.
KLASIFIKASI
PERITONEAL
ENDOMETRIOSIS
ENDOMETRIOMA
DEEP NODULAR
ENDOMETRIOSIS
Skema klasifikasi
staging endometriosis
(American Fertility
Society, 2007)
Histogenesis
TEORI
SAMPSON
TEORI
ROBERT
MEYER
TEORI
DMOWSKI
GAMBARAN PATOLOGIS
Gambaran
mikroskopik
variabel
ovarium dan
biasanya bilateral
Lokasi
Histolo
gi
GEJALA KLINIS
Dismenore
Dispareunia
Nyeri
Infertilitas
30-40%
motilitas tuba terganggu karena fibrosis dan
perlekatan jaringan di sekitarnya
DIAGNOSIS
Anamnesis
Nyeri daerah pelvis, adanya benjolan pada perut bagian bawah, kadang
mempunyai gangguan haid & ada nyeri,infertilitas
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan rektovaginal
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : CA-125
PENATALAKSANAAN
Terapi Pembedahan
Konservatif
Jika fungsi reproduksi berusaha dipertahankan
Semi
Konservatif
jika kemampuan reproduksi dikurangi tetapi fungsi
ovarium masih ada
Radikal
jika uterus dan ovarium diangkat secara
keseluruhan
PENATALAKSANAAN
Endometriosis dan subfertilitas
Adhesi peritubal and periovarian menginterferensi transportasi
ovum secara mekanik dan berperan dalam subfertilitas
Pilihan lain untuk mendapatkan kehamilan: inseminasi
intrauterin, superovulasi, dan fertilisasi invitro
Terapi Medikamentosa (Hormonal)
Terapi medis: pil kontrasepsi oral kombinasi, danazol, agen
progestational, dan analog GnRH
pil kontrasepsi oral kombinasi supresi ovarium, efek progestin
lama
Progesteron atrofi endometrium
Analog GnRH menurunkan gejala nyeri, tidak berefek
fertilitas
Danazol hambat siklus FSH dan LH, mencegah steroidogenesis
di corpus luteum
Konservat
if
Laparoskopi
Lain-lain
PENATALAKSANAAN
Semi Konservatif
Indikasi : wanita yang telah melahirkan anak dengan
lengkap, dan terlalu muda untuk menjalani pembedahan
radikal, merasa terganggu oleh gejala-gejala
endometriosis.
Histerektomi dan sitoreduksi dari jaringan endometriosis
pelvis Kista endometriosis bisa diangkat karena
sepersepuluh dari jaringan ovarium yang berfungsi
diperlukan untuk memproduksi hormon.
mempertahankan ovarium memiliki risiko enam kalilipat
lebih besar untuk mengalami rekurensi dibandingkan
dengan wanita yang dilakukan histerektomi dan
ooforektomi.
Radikal
Histerektomi
total
Laparoscopic
Uterine Nerve
Reseksi
Ablation
(LUNA)
anastomosis
Obstruksi ureter memerlukan tindakan bedah untuk mengeksisi
bagian yang mengalami kerusakan.
Pada endometriosis dengan obstruksi usus dilakukan reseksi
anastomosis jika obstruksii di rektosigmoid anterior
DIAGNOSA BANDING
Adenomiosis uteri, radang
pelvik, dengan tumor adneksa
menimbulkan kesukaran dalam
diagnosis
Karsinoma: untuk endometriosis
yang berasal dari rektosigmoid
PROGNOSIS
Rekurensi 20% dalam waktu 5 tahun, kecuali telah
dilakukan dengan histerektomi dan ooforektomi
bilateral
Ablasi komplit dari endometriosis efektif dalam
menurunkan 90% gejala nyeri
Pada kasus infertilitas, keberhasilan tindakan bedah
berhubungan dengan tingkat berat atau ringannya
penyakit.
Peluang untuk hamil 60% pada endometriosis
sedang, 35% pada endometriosis berat
Pembahasan
Gangguan anatomis
Asia
Hyperesterogen
(penggunaan terapi
hormonal/ obesitas)
Riwayat Keluarga
Mutasi genetik
KASU
S
Wanita usia subur
Menarke usia dini (-)
Suspek gangguan
anatomis: uterus bersepta
(USG)
Asia
Tidak menggunakan KB
Siklus menstruasi banyak
dan lama
Riwayat Keluarga
menderita kanker
Mutasi genetik tidak
diketahui
KASU
S
Keluhan utama:
benjolan di perut 1
tahun dan nyeri
perut kanan 1 bulan
Dysmenorrhea
Riwayat haid: 1x
per bulan, durasi 45 hari, pendarahan
sedang (3-4
pembalut sehari)
KASU
S
Genital Exam:
Bimanual palpasi:
teraba masa kistik pada
adnexa parametrium kiri
berukuran 10x10dengan
permukaan rata,
berbatas tegas, mobilitas
terbatas, tidak nyeri
Adnexa kanan tidak
teraba massa maupun
nyeri tekan
Inspeksi normal
Palpasi: teraba massa kistik di
adnexa (dengan atau tanpa
nyeri tekan)
Patologi Anatomi
KASU
S
USG
Uterus bersepta
Tampak lesi kistik
berdinding tegas
permukaan reguler,
berukuran
+11,9x10x6,9 cm,
dengan internal
echo homogen
didalamnya Ca125:
101,40 U/ml
TEORI
Tatalaksana
KASUS
Direncakan oprasi
hysterectomy
Pasca operasi, jika
masih didapatkan
jaringan
endometriosis maka
direncanakan
pemberian GnRH
agonist yakni injeksi
endrolin 1 bulan sekali
selama 6 bulan
Prognosis
Endometrioma merupakan penyakit yang progresif dan
tidak secara langsung menyebabkan kematian
Keluhan nyeri pada pasien dapat diterapi dengan NSAID
dan pil kontrasepsi kombinasi, 80-85% menyatakan
keluhan berulang
50% wanita mengeluhkan gejala berulang 5 tahun
setelah medikasi
Pembedahan definitive (total hysterectomy dengan
bilateral salpingo-oophorectomy dan peritoneal
stripping) menawarkan pengangkatan nyeri jangka
panjang
KESIMPULAN
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang, pasien dalam laporan kasus ini
didiagnosis dengan cystoma ovarii.
SARAN
Diperlukan deteksi dini terhadap semua
penyakit kandungan terutama kista coklat karena
dapat menyebabkan infertilitas, oleh karena itu
tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan
kemampuan dalam mendiagnosis penyakit kista
coklat terutama bila dijumpai gangguan berupa
nyeri haid dan nyeri saat sengggama
Pentingnya KIE (Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi) tentang pencegahan, faktor resiko,
dan deteksi dini terjadinya kista coklat pada
wanita usia remaja sampai lanjut usia. Selain itu
jadwal kontrol kehamilan yang dianjurkan juga
perlu untuk diberikan sebagai edukasi.
Pentingnya KIE pada pasien yang menderita kista
cokelat untuk menjalani pengobatan yang