Indikasi Dan Kontra Indikasi
Indikasi Dan Kontra Indikasi
Indikasi Dan Kontra Indikasi
Pengikut
Arsip Blog
2011 (1)
o November (1)
pengertian imunisasi
Mengenai Saya
Ilmu Kesehatan Anak-Dian Husada
Lihat profil lengkapku
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.
Menurut WHO Western Pacific (1999), ada 5 klasifikasi lapangan penyebab KIPI, yaitu :
1. Reaksi vaksin
2. Kesalahan Program/ Programatic error
3. Reaksi suntikan
4. Kebetulan/ Co insidensi
5. Tidak diketahui
A. REAKSI VAKSIN
Orang tua atau pengantar perlu diberitahu bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi lokal
di tempat penyuntikan atau reaksi umum berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada
jenis vaksinnya. Reaksi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi oleh orangtua atau
pengasuh , dan akan hilang dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan kadang-kadang timbul
kemerahan, pembekakan, gatal, nyeri selama 1 sampai 2 hari. Kompres hangat dapat
mengurangi keadaan tersebut. Kadang-kadang teraba benjolan kecil yang agak keras selama
beberapa minggu atau lebih, tetapi umumnya tidak perlu dilakukan tindakan apapun.
Pada pasca imunisasi dapat terjadi demam/panas (imunisasi DPT, campak). Untuk
mengurangi ketidaknyamanan pasca imunisasi, jika terjadi demam dianjurkan untuk
pemberian parasetamol 15 mg/kgbb kepada bayi/anak setelah imunisasi. Kemudian
dilanjutkan setiap 3-4 jam sesuai kebutuhan, maksimal 4 kali dalam 24 jam. Jika keluhan
masih berlanjut, diminta segera memeriksakan ke dokter.
Pada pasca imunisasi BCG dapat timbul bisul kecil (papula) yang semakin membesar dan
dapat terjadi ulserasi selama 2-4 minggu, kemudian menyembuh perlahan dengan
menimbulkan jaringan parut. Bila ulkus mengeluarkan cairan orang tua dapat mengkompres
dengan cairan antiseptik. Bila cairan bertambah banyak, koreng semakin membesar atau
timbul pembesaran kelenjar regional (aksila), orang tua harus membawanya ke dokter.
KIPI yang dapat timbul setelah pemberian vaksin meningitis meningokokus antara lain reaksi
lokal ditempat penyuntikan selama 1-2 hari, demam dan reaksi sistemik seperti sakit kepala,
malaise dan fatigue. Vaksin meningitis meningokokus tidak boleh diberikan (kontraindikasi)
bagi orang dengan reaksi alergi yang berat terhadap komponen vaksin serta orang-orang
dengan penyakit akut yang berat
Pasca imunisasi dapat juga timbul reaksi alergi, dari reaksi alergi ringan hingga yang serius,
seperti shock anafilaktik. Shock anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang
ditandai dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan penyempitan saluran
pernafasan, menyebabkan penderita jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri. Hal ini biasanya
dipicu oleh reaksi alergi yang disebabkan oleh respon sistem kekebalan tubuh yang abnormal
terhadap benda asing. Bila terjadi anafilaktik shock maka harus segera mendapatkan
penanganan dokter.
C. REAKSI SUNTIKAN
Reaksi suntikan dalam imunisasi ini dapat berupa reaksi langsung maupun tak langsung.
Reaksi langsung antara lain berupa rasa sakit, bengkak, dan kemerahan, sedangkan reaksi tak
langsung antara lain berupa rasa takut, nafas tertahan, pernafasan sangat cepat, pusing,
mual/muntah, kejang, sinkope.
Untuk menyikapi reaksi suntikan ini maka sangat penting adanya penjelasan dan penenangan
kepada anak sebelum imunisasi maupun kepada orang tua.
D. KIPI KEBETULAN/ CO INSIDENSI
Kejadian KIPI ini timbul secara kebetulan setelah imunisasi. Ditemukan kejadian yang sama
di saat bersamaan pada kelompok populasi setempat tetapi tidak diimunisasi.
E. KIPI PENYEBAB TIDAK DIKETAHUI
Kejadian yang dilaporkan belum dapat dikelompokkan ke dalam salah satu penyebab,
sehingga dibutuhkan kelengkapan informasi lebih lanjut.
ANTISIPASI KIPI
KIPI merupakan risiko program imunisasi, sehingga untuk mengantisipasinya diperlukan
pengetahuan imunisasi yang mendalam bagi petugas dan penerangan yang jelas kepada orang
tua anak yang diimunisasi. Selain itu orang tua atau pengantar bayi/ anak dianjurkan untuk
memberitahukan hal-hal tersebut di bawah ini secara lisan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan indikasi kontra atau risiko kejadian ikutan pasca imunisasi seperti tersebut di bawah
ini :
a. Pernah mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi yang berat pada imunisasi sebelumnya.
b. Alergi terhadap bahan yang juga terdapat di dalam vaksin.
c. Sedang mendapat pengobatan steroid, radioterapi atau kemoterapi.
d. Menderita sakit yang menurunkan imunitas (leukimia, kanker, HIV/AIDS).
e. Tinggal serumah dengan orang lain yang imunitasnya menurun (leukimia, kanker, HIV /
AIDS).
f. Tinggal serumah dengan orang lain dalam pengobatan yang menurunkan imunitas
(radioterapi, kemoterapi, atau terapi steroid).
g. Pada bulan lalu mendapat imunisasi yang berisi vaksin virus hidup (vaksin campak,
poliomielitis, rubela).
h. Pada 3 bulan yang lalu mendapat imunoglobulin atau transfusi darah
i. Bayi berat lahir rendah. Pada dasarnya jadwal imunisasi bayi kurang bulan sama dengan
bayi cukup bulan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bayi kurang bulan adalah titer
imunitas pasif melalui transmisi maternal lebih rendah dari pada bayi cukup umur.
HAL
YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
1. Setiap vaksin yang dipasarkan dan dipergunakan telah mengalami beberapa tahap uji klinik
dan uji mutu yang sangat ketat dan bertanggung jawab, sehingga dengan sangat pasti boleh
dikatakan, tidak ada vaksin yang berbahaya yang akan diberikan kepada anggota masyarakat
dan
bayi
kita.
2. Meskipun demikian tetap saja ada kemungkinan efek samping yang terjadi dengan
pemberian vaksinasi atau imunisasi, meskipun hal ini sudah sangat jarang terjadi untuk
vaksin yang telah dibuat dengan cara pembuatan yang modern dan sesuai dengan kriteria dan
kaidah
pembuatan
vaksin
yang
sangat
tinggi.
3. Biasanya yang terjadi adalah reaksi lokal yang akan berlangsung dalam waktu < 48 jam,
dan
reaksi
itu
akan
sembuh
atau
menghilang
dengan
sendirinya.
5. Rentang waktu yang diperkirakan adalah KIPI Vaksin, adalah kejadian KIPI yang terjadi
beberapa waktu segera setelah pemberian vaksinasi atau imunisasi hingga beberapa minggu
kemudian setelah kejadian pemberian vaksinasi atau imunisasi.
Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan imunisasi yang baik akan mengurangi KIPI. Selain itu
juga diperlukan sosialisasi dan pemberian informasi yang benar dan jelas dari tenaga
kesehatan kepada masyarakat tentang manfaat imunisasi, prosedur, serta reaksi yang mungkin
timbul. Penanganan KIPI yang baik dan komprehensif juga diperlukan dalam rangka
menunjang keberhasilan program imunisasi. (Ariyanto, SKM)
Imunisasi pada anak sekolah dalam program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Kategori Berita
Kegiatan KKP
Haji
Info Kesehatan
Undangan
Pengadaan
Seksi PKSE
Seksi PRL
Seksi UKLW
Wilker Tegal
Wilker Pekalongan
Wilker Jepara
Wilker Batang
Wilker Juwana
Wilker Rembang
Arsip File
PMK No. 492 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PMK 2348 tahun 2011 Tentang Organisasi dan tata kerja kkp
Links
Kementerian Kesehatan
Ditjen PP Dan PL
B2P2VRP Salatiga
Biro Kepegawaian
Dinkes Jateng
BBTKLPP Jakarta
BBTKLPP Surabaya
KKP Balikpapan
KKP Palembang
KKP Pontianak
KKP Samarinda
KKP Denpasar
KKP Banjarmasin
KKP Mataram
Kesehatan Anak
Kontak Kami
RSS :
Posts
Comments
KesehatanAnakku.com
Kesehatan Anak | Ilmu Kesehatan Anak
Imunisasi
Susu Formula
Cacar air
Kejang demam
Daftar Isi
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan jadwal imunisasi terbaru. Jadwal
ini menggantikan jadwal imunisasi 2011. Jadwal imunisasi terbaru ini berlaku mulai 1
Januari 2014.
Downloa
d jadwal imunisasi 2014 idai
imunisasi 2014
Perlu pembaca ketahui, IDAI tidak pernah menerbitkan jadwal imunisasi 2012.
Jadwal imunisasi terbaru yang diterbitkan IDAI adalah jadwal tahun 2011. Hal ini
perlu pembaca ketahui ...
Jika umur anak sudah lebih dari umur yang dianjurkan dalam jadwal imunisasi,
apakah boleh divaksin sesuai jadwal? Boleh, tidak berbahaya, karena anak belum
mendapat imunisasi ...
Perlu pembaca ketahui, sampai artikel ini ditulis, jadwal imunisasi yang paling baru
yang diterbitkan IDAI adalah jadwal tahun 2011. IDAI tidak menerbitkan jadwal baru
di ...
kesehatan anak tagged this post with: jadwal imunisasi 2014, jadwal imunisasi
idai, jadwal imunisasi terbaru Read 60 articles by kesehatan anak
HOT PROMO MAINAN EDUKASI
Berbagai mainan edukasi menarik dengan harga PROMOSI. Mainan edukasi
Harga Rp.100.000 - Rp.200.000. GRATIS ongkos kirim seluruh Indonesia.
Kesehatan Anak Update
Kesehatan Anak
Susu Formula
Daftar Susu HA
Artikel Populer
Dokter Anak
Imunisasi
Imunisasi Campak
Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi DPT
Imunisasi MMR
Imunisasi Polio
Imunisasi Hib
Imunisasi Rotavirus
Imunisasi BCG
Blogroll
HEPATITIS B
HBIg (imunoglobulin hepatitis B) diberikan pada bayi dari ibu HBSAg (+) dan juga
diberikan vaksin hep B untuk
cegah hepatitis kronik pada bayi.
POLIO
021 4220214
2014,
Facebook,
Twitter,
Instagram [tutu
p]
Jadwal imunisasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan.
Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan
ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan
diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau
nasihat medis. Wikipedia bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan
tenaga kesehatan profesional.
Jadwal imunisasi adalah informasi mengenai kapan suatu jenis vaksinasi atau imunisasi
harus diberikan kepada anak. Jadwal imunisasi suatu negara dapat saja berbeda dengan
negara lain tergantung kepada lembaga kesehatan yang berwewenang mengeluarkannya.
Daftar isi
2 Pranala luar
Berikut ini adalah jadwal imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Periode 2004 (revisi September 2003):
Bulan
Tahun
Ulangan, tiap 3
tahun
diberikan 2x,
interval 6-12 bulan
Ke
te
ra
ng
an
jad
wa
l
im
uni
sas
i
rek
om
en
da
si
ID
AI,
pe
rio
de
20
04:
Um
ur
Vaksi
n
Saat
lahir
Hepat
itis B1
Polio0
Keterangan
bayi lain)
1
bula
n
Hepat
itis B2
0-2
bula
n
BCG
2
bula
n
DTP-1
Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval HB1 dan HB-2 adalah 1 bulan.
Hib-1
Polio1
4
bula
n
DTP-2
Hib-2
Polio2
6
bula
n
DTP-3
Hib-3
Polio3
Hepat
itis B3
9
bula
n
Camp
ak-1
1518
bula
n
MMR
Polio4
2
tahu
n
Hepat
itis A
2-3
tahu
n
Tifoid
5
tahu
n
DTP-5
Hib-4
18
bula
n
DTP-4
Polio5
6
tahu
n.
MMR
10
tahu
n
dT/TT
Varise
la
Vaksinasi dewasa
Selain jadwal vaksinasi anak ada juga jadwal vaksinasi dewasa yang direkomendasikan oleh
PAPDI (Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia). Terdapat dua tabel:
Di Jepang Vaksinasi Dewasa sudah umum dilakukan, di Amerika Serikat umumnya juga
direkomendasikan seperti di Indonesia, di beberapa negara Eropa ada Vaksinasi Dewasa yang
gratis dan ada pula yang menjadi kewajiban dengan sanksi tertentu, jika tidak melakukannya.
Pranala luar
Kategori:
Vaksinasi
Menu navigasi
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Bahasa lain
Azrbaycanca
Deutsch
English
Nederlands
Polski
Ting Vit
Sunting interwiki
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Developers
Tampilan seluler