Pemanfaatan Tumbuhan Hiperakumulator Untuk Daerah Yang Tercemar Logam Berat Di Teluk Jakarta

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Pemanfaatan Tumbuhan Hiperakumulator untuk Daerah yang Tercemar

Logam Berat di Teluk Jakarta


Teluk Jakarta merupakan sebuah teluk yang terletak di Perairan Laut Jawa
yang terletak di sebelah Utara provinsi DKI Jakarta. Pada dewasa ini Teluk Jakarta
80 terpapar logam berat yang berasal dari industri. Di teluk ini, bermuara 13 sungai
yang membelah kota Jakarta. Teluk Jakarta yang luasnya sekitar 514 km 2 ini
merupakan wilayah perairan dangkal dengan kedalaman rata-rata mencapai 15 meter.
Kepulauan Seribu yang terdiri atas 108 pulau adalah gugusan kepulauan yang berada
di Teluk Jakarta.
Hiperakumulator adalah tanaman yang dapat menyerap logam berat sekitar
1% dari berat keringnya (Fahrudin, 2010). Semua tumbuhan memiliki kemampuan
menyerap logam tetapi dalam jumlah yang bervariasi. Sejumlah tumbuhan dari
banyak famili terbukti memiliki sifat hipertoleran, yakni mampu mengakumulasi
logam dengan konsentrasi tinggi pada jaringan akar dan tajuknya, sehingga bersifat
hiperakumulator. Sifat hiperakumulator berarti dapat mengakumulasi unsur logam
tertentu dengan konsentrasi tinggi pada tajuknya dan dapat digunakan untuk tujuan
fitoekstraksi. Dalam proses fitoekstraksi ini logam berat diserap oleh akar tanaman
dan ditranslokasikan ke tajuk untuk diolah kembali atau dibuang pada saat tanaman
dipanen (Chaney et al. 1995 dalam Hidayati, 2005).
Tumbuhan hiperakumulator merupakan tumbuhan yang dapat digunakan
dalam proses fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan salah satu cara pembersihan
polutan menggunakan tumbuhan, umumnya terdefinisi seperti pembersihan dari
toksin atau kontaminan dari lingkungan dengan menggunakan tumbuhan
hyperaccumulator. Fitoremediasi berasal dari dua kata yaitu Phyto dalam bahasa
Yunani yang berarti tumbuhan/tanaman dan remediare yang berasal dari bahasa latin
yaitu

memperbaiki

atau

membersihkan

sesuatu.

Jadi

fitoremediasi

(phytoremediation) merupakan suatu sistim dimana tanaman dapat mengubah zat


kontaminan (pencemar/polutan) menjadi berkurang atau tidak berbahaya bahkan
menjadi bahan yang dapat digunakan kembali. (Irawanto, 2010).

Nama : Diana Fitriani Surtika


NPM : 230210130010
BAB. 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Muara Angke hal tersebut dikarenakan temat ini
menunjukkan bahwa air laut, udang, kerang-kerangan dan beberapa jenis ikan yang
hidup di muara Angke telah tercemar oleh merkuri (Hg), Timbal (Pb) dan Kadmium
(Cd). Selanjutnya disebutkan bahwa sumber bahan cemaran tersebut berasal dari
kegiatan di darat, khususnya industri yang membuang limbahnya ke Kali Angke.
Selanjutnya berdasarkan hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan
logam berat di Barat Teluk Jakarta lebih tinggi dibandingkan di bagian Timur Teluk.
Hasil ini menunjukkan bahwa sungaisungai yang bermuara di bagian Barat Teluk
lebih banyak mengandung logam berat dibandingkan dengan sungai-sungai yang
bermuara di bagian Timur. Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini adalah sekitar
3 bulan untuk memenuhi prosedur data analisa, uji laboratorium, dan perlakuan
lainnya.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah grab sampler
yang digunakan untuk melihat dan mengetahui kondisi substrat daerah yang tercemar
limbah, kemudian diperlukan juga pengambilan kualitas air untuk uji laboratorium
guna mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada air yang tercemar.
Diantaranya refraktometer, salinometer, pHmeter, dll.
3.3 Prosedur Penelitian
Pertama, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian
yang dimaksudkan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti (Nazir,
1999). Penumpulan data dilakukan melalui observasi, pengukuran langsung kualitas
air dan pengambilan sampel air, sedimen dan vegetasi mangrove serta aktifitas dan
pengaruhnya terhadap pencemaran logam berat di daerah Teluk Jakarta.

Data utama dalam penelitian ini adalah kandungan logam berat yang terdapat
dalam sedimen dasar dan juga kandungan logam yang terdapat pada sedimen dan
juga air nya. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan pengukuran dan
pengamatan langsung di lapangan. Alat yang dipakai dalam penetapan konsentrasi
logam berat adalah spekrofotometri serapan atom tanpa nyala untuk air dan sedimen.
3.4 Analisis Data
a) Analisis data tentang jenis-jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
fitoremediasi dengan menggunakan berbagai pendekatan studi dari berbagai
literatur.
b) Analisis tentang fitoremediasi dapat menurunkan konsentrasi logam berat di
ekosistem di Teluk Jakarta dengan menggunakan tabel dan grafik selanjutnya
diinteprestasi.

Anda mungkin juga menyukai