Pengendalian Tikus
Pengendalian Tikus
Pengendalian Tikus
3. Dibidang kesehatan
tikus tikus tersebut
berperan sebagai tuan
rumah perantara untuk
beberapa jenis penyakit
yang dikenal sebagai
Rodent Borne
Diseases (Ordo
Pasteurella pestis
Pasteurella pestis
SBG PENYEBAB
PENYAKIT PES
2.
Leptospirosis
WASPADALAH
dan
HATI-HATI
Leptospira
TERHADAP Bakteri
dalam
LEPTOSPIROSIS
Bakteri Leptospira
3.
Scrup Typhus
Disebabkan oleh Rikettsia
Trombicula akamushi
atau
T. deliensis
4. Murine Typhus
Penyebab penyakit ini adalah
Rikettsia mooseri,
Spirillium
Dunia
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas
: Mammalia
Subklas
: Theria
Ordo
: Rodentia
Sub ordo : Myomorpha
Famili
: Muridae
Sub famili : Murinae
Genus
: Bandicota, Rattus, dan Mus
Hystricomorpha
(rodensia bentuk
landak)
Myomorpha
(rodensia
bentuk tikus)
T (Tail).
3. Panjang telapak
kaki belakang mulai
dari unjung tumit
sampai unjung kuku
(cakar) disingkat
dengan
HF (Hind
Foot)
4. Panjang telinga
yaitu dari tabik (legokan)
pada dasar telinga
sampai keunjung daun
telinga disingkat dengan
E (Ear)
5. Panjang tengkorak
tikus, dimulai dari ujung
tonjolan belakang kepala
sampai kepada ujung
tulang hidung disingkat
dengan SK
(Skull).
CONTOH :
2+3 = 10 BUAH
2 ps depan + 3 ps
belakng
6. Kepandaian mengunyah
Kedua giginya yang dimuka sebelah
atas dan bawah sangat tajam .
Gigi ini tumbuh sepajang 4 5 inci (10
sampai 13 cm) tiap tahun.
7. Kepandaian memanjat dan
melompat.
Tikus pandai memanjat dan melompat,
melompat setinggi 2 - 3 kaki (60
hingga 90 cm).
meloncat sejauh1,2 meter
menjatuhkan diri dari ketinggian 15 m
dan tidak mati.
8. Kepandaian Berenang
Tikus adalah perenang yang cekatan.
dapat menempuh jarak sejauh mil
( 800 meter).
9. Tempat kediaman.
Tikus meninggalkan sarang tidak
terlalu jauh. Tikus rumah berkeliaran
sekitar rumah 10 sampai 30 feet
dari sekitar sarang
10. Panjang Umur Hidup.
Umumnya umur seekor tikus ladang
rata-rata mencapai 1 tahun
3. Tikus mempunyai
kecenderungan untuk
menempuh jalur yang sama
untuk mencari makanan dan
air
4. Indera.
Tikus memiliki perkembangan
indera pendengaran yang
cermat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Suncus Murinus :
H & B : 110
T
: 50
HF
:
E
: 11
140
70
17
16
mm
mm
24 mm
mm
H &
T :
HF
E :
M :
B : 125 205 mm
90 120 %
: 31 39 mm
18 29 mm
2 + 3 = 10
2. Rattus tiomanicus
(Miller)
Rattus jalorensis
(Bonhote)
Mus jalorensis.
3. Rattus argentiventer
(Robinson & Kloss)
Epimys rattus argentiventer (Robinson
& Kloss. 1916)
Nama daerah : tikus sawah
(Indonesia).
Punggungnya berwarna coklat.
Rambut berwarna gelap dan terang
bercampur sehingga kelihatan
seolah-olah berbintik.
Bagian dada dan perut berwarna
abu-abu keperak-perakan
H & B
: 145 210 mm
T
: 80 110 %
HF
: 28 33 mm
E
: 17 20 mm
M
: 3 + 3 = 12
4. Rattus norvegicus
(Berkenhout)
Rattus decumanus (Pallas)
Mus norvegicus (Mohr. 1924)
H & B
T
HF
mm
E
M
: 140 240 mm
: 80 155 %
: 32 45
: 20 - 23 mm
: 3 + 3 = 12
6. Bandicota indica
(Bechstein)
Pengendalian Tikus
Jenis-jenis pengendalian tikus :
1. Pengendalian tikus secara
fisik/mekanik dgn menggunakan :
a. Snap trap
b. Perangkap hidup
c. Perangkap lem
d. Perangkap gulungan
e. Perangkap bubu
f. Smart house trap
2. Pengendalian tikus
secara kimia dengan
menggunakan :
a. Bramadiolene
0,005 %
b. Detex
c. Detex with
3. Pengendalian tikus
scr biologi dgn
menggunakan :
a. Ular tikus jenis Ptyas
mucossus sbg predator
b. Burung hantu
c. Akar wangi: Vetiveria
zizanioides
PEMBERANTASAN
Pemberantasan tikus dan mencit di
rumah sakit dilakukan secara fisik yaitu
:
1.Secara penangkapan (trapping) dan
2.Secara kimia menggunakan umpan
beracun.
Cara penempatan perangkap
Apabila terdapat tanda-tanda
keberadaan tikus, pd sore hari
dilakukan pemasangan perangkap
3.
CARA PENGGUNAAN:
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
lima kelompok
ektoparasit telah
ditemukan pada tubuh
tikus rumah
R. tanezumi dan tikus
L. fletcheri dan
Celadonta
Ektoparasit merupakan
parasit yang berdasarkan
tempat manifestasi
parasitismenya terdapat
di permukaan luar tubuh
inang, termasuk di liangliang dalam kulit atau
ruang telinga luar
Leptopsylla,
Nosopsyllus, dan
Xenopsylla
(Chandler dan Clark, 1961; WHO, 1972; Brown,
1983; Harrison et al., 1982).
Weber (1982),
menemukan dua
kelompok Arthropoda
ektoparasit pada tikus,
yaitu serangga (pinjal
dan kutu), serta tungau
(larva tungau, tungau
dewasa) dan caplak.
1.Dermanysidae,
2.Laelapidae,
3.Macrochelidae,
4.Acaridiae dan
5.Cheyletidae,
Terima kasih
atas perhatiannya .