Kultum
Kultum
Kultum
puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan
dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk
perjuangan lainnya.
Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan
pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun
demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadangkadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena
kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda
yang artinya: "Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah
(HR. Muslim)
Demikian pula Imam Hasan Al Banna berkata bahwa salah satu kewajiban mujahid
adalah: Hendaklah engkau bersegera melakukan general chek-up secara berkala
atau berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu.
Gaul itu nggak mudah sakit-sakitan. Setuju???
5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)
Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga
penting.Muslim itu nggak boleh lelet, apalagi telmi. Jangan deh!! Karena itu salah
satu sifat Rasul adalah fathonah (cerdas). Al Qur'an juga banyak mengungkap ayatayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang
artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: " pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang
mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir" (QS Al Baqarah: 219)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus
dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki
wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa dibayangkan, betapa bahayanya
suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang
terlebih dahulu. Pasti akan terjadi yang namanya taqlid buta alias berbuat dan
berkata tanpa dasar yang jelas. Dan itu jelas nggak dibolehkan dalam Islam.
Oleh karena itu, Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan
intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah yang artinya: Katakanlah:
"samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?"',
sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran".(QS
Az Zumar: 9)
6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang juga harus ada pada
diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik
dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari
yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada
manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada
pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam.
Rasulullah SAW bersabda: "Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia
menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)" (HR.
Hakim)
7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu
mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak
bersumpah di dalam Al Qur'an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad
dhuha, wal 'asri, wallaili dan seterusnya.
Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24
jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan
tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang
menyatakan: "Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu". Waktu
merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.
Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya
dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang
sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan
momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum
mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan
kaya sebelum miskin.
Imam Hasan Al Banna berkata: Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang
tersedia.
Coba deh direnungkan. Bila seorang Muslim mampu memahami betapa banyak
kewajiban yang harus dipikulnya, tentu ia nggak akan pernah menyia-nyiakan
waktunya untuk hal-hal yang nggak berguna.
Sebuah kata bijak barangkali bisa menjadi pedoman. Jangan pernah menyianyiakan waktumu, karena sesungguhnya tidak ada yang sia-sia di sisi Allah.
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al Qur'an dan
sunnah. Sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.
Bahkan hal wajib buat generasi muda yang ngotot banget untuk jadi anak gaul.
Jadi jelas kan, bahwa gaul bukan hanya sekedar nongkrong di mall, belanja sanasini, sms-an sampe jempol sekarat, bukan juga berpakaian ala Jahiliyyah yang
memperlihatkan punggung, paha, bahkan hal lainnya yang seharusnya nggak boleh
terlihat.
Wallahu a'lam.