USTEK Rentek Drainase
USTEK Rentek Drainase
USTEK Rentek Drainase
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Dalam menyusun proposal teknis ini Konsultan mengikuti Dokumen Seleksi Umum
Pengadaan Jasa Konsultansi dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta penjelasan yang
diberikan dalam Aanwijzing.
Selanjutnya Konsultan akan menyajikan konsep pendekatan umum dan pendekatan teknis
yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan berdasarkan kerangka pemahanan
terhadap proyek, yang meliputi metodologi dan analisa teknis pelaksanaan secara rinci.
Berdasarkan metoda dan analisa teknis tersebut Konsultan menyusun program kerja
pelaksanaan pekerjaan lengkap dengan jadual waktu pelaksanaannya, sekaligus menyusun
Tim pelaksana pekerjaan yang terdiri dari para tenaga ahli yang profesional dalam bidang
transportasi dan sosial ekonomi. Tim tersebut akan dipimpin oleh seorang Ketua Tim yang
berpengalaman dalam bidang perencanaan pelabuhan, mulai dari proses studi kelayakan,
pradesain sampai dengan perencanaan detail serta beranggotakan tenaga-tenaga ahli yang
masing-masing mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman dibidangnya.
Page - 2
Proposal disusun sesuai ketentuan Dokumen Lelang terdiri dari 3 (tiga) buku terpisah
yaitu :
1. Dokumen administrasi;
2. Dokumen Usulan Teknis; dan
3. Dokumen Usulan Biaya.
Setelah mempelajari Rencana Kerja dan Syarat-syarat, kerangka acuan serta penjelasan
yang diberikan berikut parubahan dan tambahan yang tercantum dalam Berita Acara Rapat
Penjelasan maka konsultan dalam hal ini CV. PARAMADIPTA ENGINEERING
berkeyakinan sanggup menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik dan tepat waktu. Hal
tersebut didukung oleh pengalaman perusahaan dan tenaga ahli yang memiliki
pengalaman dan keahlian di bidangnya.
Page - 3
Bab 2
Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR, Pada Bab ini akan dijelaskan
pemahaman
Bab 4
Bab 5
Organisasi Kerja dan Rencana Kerja. Pada bab ini akan dijelaskan
organisasi pelaksana pekerjaan yang mencakup rencana alokasi waktu
kegiatan, penugasan personil dan pembagian tugas antar personil.
Page - 4
CV.
Page - 5
Bidang Usaha dan Jasa Layanan, sebagai perusahaan konsultan teknik dan manajemen,
maka konsentrasi CV.PARAMADIPTA ENGINEERING dalam usahanya bergerak dalam
usaha jasa konsultan konstruksi dan usaha jasa konsultan non-konstruksi, diantaranya
bidang sipil sub-bidang struktur bangunan dengan lingkup layanan perencanaan dan
pengawasan sub-layanan jasa manajemen konstruksi dan manajemen proyek.
Keuangan, sebagai perusahaan jasa konsultansi yang juga bergerak dalam bidang
manajemen, CV.PARAMADIPTA ENGINEERING sangat memandang perlu untuk
melakukan perencanaan, pengendalian, pemeriksaan dan pengevaluasian dalam aspek
keuangan.
Dari
hasil
tersebut
kemampuan
keuangan
CV.PARAMADIPTA
kegiatan
dan
operasioanal
perusahaan
CV.
PARAMADIPTA
Page - 6
ALAMAT :
JL. KRAKATAU NO. 567 PALANGKA RAYA
AKTE NOTARIS :
Melyo Unan Sawang, SH, Notaris di Palangka Raya ( PENDIRIAN )
Nomor : . 17 Tanggal 7 Nopember 1991
AKTE PERUBAHAN TERAKHIR :
A. SETIYO HIDAYATI, SH, Notaris di Palangka Raya
Nomor : 23 Tanggal 11 April 1995..
SURAT IJIN TEMPAT USAHA PERUSAHAAN :
DINAS TATA KOTA DAN BANGUNAN Palangka Raya, Nomor : 660/249/DTKP/SITU/II/2006,
Tanggal 28 Pebruari 2006 berlaku sampai dengan Tanggal 18 Pebruari 2009
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) :
Nomor : 01.489.651.8-711.000 Kantor Pelayanan Pajak Palangka Raya
Page - 7
TANDA
ANGGOTA
IKATAN
NASIONAL
KONSULTAN
INDONESIA
(INKINDO)
Nomor :5093/P/0038.KT, tanggal 22 Januari 2007
berlaku hingga tanggal 31 Desember 2007
BIDANG USAHA
DAN KEMAMPUAN PERUSAHAAN
1.
Page - 8
Prasarana Keairan
-
Prasarana Transportasi
-
Landasan
Struktur Bangunan
-
Konstruksi Tambang
Persampahan
Penataan Perkotaan
Pengembangan Wilayah
Page - 9
BIDANG USAHA
DAN KEMAMPUAN PERUSAHAAN
1.
5. BIDANG SIPIL
Prasarana Keairan
-
Prasarana Transportasi
-
Page - 10
-
Landasan
Struktur Bangunan
-
Konstruksi Tambang
Persampahan
Penataan Perkotaan
Pengembangan Wilayah
Page - 11
Page - 12
DIREKTUR
ADMINISTRASI &
KEUANGAN
BAGIAN
PERENCANAAN
BAGIAN
PENGAWASAN
BAGIAN STUDY
KELAYAKAN
Pekerjaan
Arsitektural
Pekerjaan
Arsitektural
Pekerjaan
Arsitektural
Pekerjaan Sipil
Pekerjaan Sipil
Pekerjaan Sipil
Pekerjaan
Tata Lingkungan
Pekerjaan
PROYEK
Tata
Lingkungan
Pekerjaan
Tata Lingkungan
Page - 13
maksud
itulah maka
kami
PARAMADIPTA ENGINEERING
menawarkan
Perusahaan
CV.
PENGALAMAN
PERUSAHAAN
YANG
TERKAIT
DENGAN
PEKERJAAN
Pengalaman Perusahaan CV. PARAMADIPTA ENGINEERING dalam
melakukan pelayanan jasa konsultansi dicantumkan dalam daftar
Page - 14
maksud
itulah
maka
kami
menawarkan
Perusahaan
Page - 15
BAB II
TANGGAPAN TERHADAP KAK
2.1.
gambaran, ruang lingkup dan batasan tentang pekerjaan dan dapat dijadikan pegangan
dalam mengerjakan pekerjaan penyusunan rentek (drainase).
Setelah konsultan mempelajari isi KAK, maka konsultan telah cukup memahami
pekerjaan tersebut. Oleh Karena itu dalam menanggapi KAK yang diberikan hanya
bersifat penegasan dan memperjelas pekerjaan, sehingga konsultan dapat bekerja dan
mencapai hasil seperti yang diharapkan.
Sesuai dengan ringkasan kegiatan dalam pekerjaan Penyusunan Rentek (Drainase) = 1
Paket, di lokasi Kawasan Sanggalang Garing Kabupaten Katingan yang tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja (TOR), terdapat 3 tahapan, yaitu: (1). Pekerjaan Persiapan, (2).
Pekerjaan Lapangan, dan (3). Pekerjaan Studio/Kantor.
Pekerjaan persiapan merupakan tahap awal dimulainya Pembuatan Studi Kawasan
(Drainase). Pada tahap ini, kegiatan konsultan adalah mempersiapkan administrasi dan
pembuatan rencana kerja lapangan. Tim pelaksana merupakan tenaga yang diandalkan
untuk mengumpulkan data dan informasi, sehingga potret nyata dari lokasi yang dipetakan
tergantung pada keahlian dan interpretasinya. Secara teknis, kegiatan awal ini merupakan
parameter kelancaran kegiatan selanjutnya di lapangan. Oleh karena itu, pengalaman dan
keahlian dari tenaga profesional yang terlibat dalam menginterpretasikan data dan
USULAN TEKNIS RENTEK-DRAINSE CV. PARAMADIPTA ENG.
Page - 16
informasi hasil hasil studi terdahulu adalah sangat penting, karena dari data informasi
tersebut dapat buat rencana kerja, volume pekerjaan, jadwal pelaksanaan dan penugasan
personil sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada tahap kerjaan lapangan, koordinasi dengan instansi terkait terutama dengan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotim sangat penting dilakukan khususnya terkait dengan
program pembangunan fisik UPT UPT disekitar proyek, dan keterkaitannya dengan
lintas sektor Dinas PU dan Bappeda serta kemampuan kontraktor di daerah adalah yang
pertama dilaksanakan. Selanjutnya, inventarisasi dan pengamatan secara umum mengenai
kondisi sebenarnya di lapang terutama terhadap patok-patok yang terdahulu, sistem
jaringan irigasi, spot-spot penyelidikan hdrologi dan hidrometri sangat membantu
pekerjaan utama lapangan yaitu pengukuran topografi, penyelidikan hidrologi dan
hidrometri, penyelidikan mekanika tanah, penyelidikan sumber material, pengamatan
lingkungan, pengamatan sosial ekonomi, dan domentasi lokasi.
Pengukuran topografi adalah pekerjaan lapangan awal yang akan menentukan pengukuran
pengukuran selanjutnya. Pengukuran ini dimaksudlen untuk membuat peta situasi detail
serta memperoleh data dan gambar-gambar pengukuran topografii yang lebih akurat untuk
dijadikan sebagai dasar dalam perencanaan detail jaringan drainase/pengendalian banjir.
Pada tahap ini juga, konsultan akan melakukan pemasangan patok-patok stake out pada jalur
trase yang direncanakan. Sebagai peta dasar, patok-patok merupakan orientasi dari tahapan
pekerjaan selanjutnya. Ruang lingkup dari pekerjaan Pengukuran Topografi sudah jelas
diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan dapat dimengerti oleh consultant
Penyelidikan hidrologi dan hidrometri dimaksudken untuk memperdeh data hidrologis dan
hidrometri sebagai masukan pada perencanaan teknis drainase/pengendalian air. Penyelidikan
Page - 17
Page - 18
lingkungannya. Adanya flora dan fauna yang dilindungi, erosi sungai, pengambilan
material, kondisi eksisting rona lingkungan yang meliputi lingkungan fisik dan biologi,
perlu diidentifikasi sehingga dampak lingkungan dari kegiatan proyek yang dimulai dari
kegiatan survey dan perencanaan, kegiatan konstruksi sampai dengan kegiatan pasca
konstruksi (operasional) dapat diketahui. Namun dalam
pengendalian dampak penting yang ditimbulkan dari kegiatan proyek yang akan dibangun.
Pengamatan Sosial Ekonomi diarahkan pada kondisi sosial budaya dan ekonomi
masyarakat sekitar tanpa menyebutkan ketersediaaan tenaga kerja yang mana sangat
diperlukan dalam pembangunan sistem drainase nantinya. Selain Namun analisis manfaat
proyek belum dijelaskan secara detail, tentunya dalam kajian selanjutnya hendaknya pihak
proyek tetap mengacu terhadap ketentuan manfaat drainase di sektor pertanian khususnya
dalam meninhkatkan produktivitas lahan masyarakat setempat.
Mengingat pekerjaan ini adalah Penyusunan Rektek (Drainase) yang mana ini mencakup
tata letak bangunan, panjang dan arah dari saluran, volume/debit air sungai dan ada
keterkaitanya dengan ruang/wilayah disekitarnya sehingga perlu keterpaduan dengan
instansi terkait sehingga sistem drainase yang direncanakan selaras dan singkron dengan
perencanan perencanaan teknis lainnya. Selain itu, satu hal yang mungkin belum
lengkap dalam kerangka acuan kerja dalam pandangan konsultan adalah belum
diuraikannya tentang latar belakang dibuatnya Studi Kawasan (Drainase) khususnya di
lokasi Mintin kabupaten Kotawaringin Timur dan kemungkinan diuraikannya paradigma
program transmigrasi pada saat era reformasi sekarang ini dan bila dikaitkannya program
otonomi daerah. Oleh karena itu konsultan menyarankan dalam tanggapan terhadap KAK
Page - 19
ini kalau bisa hal-hal tersebut dicantumkan dalam Kerangka Acuan Kerja pada Bab
Pendahuluan Sub Bab Latar Belakang.
2.2.
Kawasan adalah wilayah atau kesatuan geografis pemanfaatan ruang untuk suatu fungsi
utama tertentu. Sedangkan kawasan transmigrasi adalah kawasan budidaya yang
ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota merupakan suatu hamparan integral dari
wilayah yang lebih luas. Didalam kawasan tersebut terdapat pemukiman transmigrasi
yang dihuni atau akan dihuni transmigran dan penduduk setempat. Kawasan tersebut
merupakan pendorong terciptanya pusat - pusat pertumbuhan wilayah dengan susunan
fungsi - fungsi ruang didalamnya sebagai satuan - satuan pemukiman, pelayanan sosial
ekonomi dan pemerintahan.
Dengan demikian, suatu kawasan transmigrasi mempunyai sifat atau karakteristik sebagai:
(1). Kawasan budidaya, (2). Merupakan suatu hamparan, (3). Merupakan bagian integral
dari wilayah yang lebih luas, (4). Mendorong terciptanya pusat - pusat pertumbuhan
wilayah, dan (5). Mempunyai susunan fungsi - fungsi ruang.
Page - 20
2. Suatu Hamparan
Kawasan transmigrasi merupakan hamparan yang mempunyai batas - batas geografis
tertentu yang didalamnya terdapat desa, dusun (bagian desa), dukuh (bagian dusun),
lahan tidur dan lahan berpotensi lainnya. Kawasan tersebut memiliki luasan tertentu
karena terkait dengan skala ekonomi usaha atau kelayakan ekonomi, komoditi yang
akan dikembangkan (terutama komoditi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan
dan pertambangan rakyat), serta dapat menampung perpindahan penduduk secara
menetap.
Page - 21
Sehubungan dengan itu keterkaitan antara kegiatan ekonomi setempat (lokal) dan
pengembangan wilayah yang lebih luas perlu terus dikembangkan agar kegiatan
ekonomi kawasan transmigrasi dapat berkembang secara efektif, efisien dan tangguh
yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.
Page - 22
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
3.1
Letak Lokasi
Secara administrasi lokasi Penyusunan Rentek (Drainase) = 1 Paket terletak
dilokasi Kawasan Sanggalang Garing Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan
Tengah.
3.2
IKLIM
Berdasarkan data iklim dari stasiun Palangka Raya, rata-rata curah hujan tahunan
adalah 2794,4 mm dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember
sebesar 317,0 mm dan terendah pada bulan Agustus sebesar 109,3 mm.
Berdasarkan sistem klasifikasi Oldeman, daerah study mempunyai bulan basah
secara berurutan (curah hujan di atas 200 mm) selama 8 bulan dan tanpa bulan
kering (curah hujan dibawah 100 mm). hari hujan rata-rata di daerah study berkisar
antara 7 17 hari. Hari hujan rata-rata mencapai maksimum pada bulan Maret (17
mm) dan minimum pada bulan Juli (8 mm). data selengkapnya dapat dilihat pada
table 2.2
Page - 23
CH
HH
(mm)
Suhu
RH(%)
Penyinaran
V angin
ETP
Matahari
(m/det)
Penman
(C)
(mm)
Januari
256,2
14
25,7
87,6
46,7
2,50
1,58
Pebruari
227,1
13
26,1
86,6
59,8
2,60
144
Maret
293,8
17
25,9
87,5
51,3
2,64
148
April
298,4
15
26,2
87,6
62,0
2,55
178
Mei
268,5
12
26,4
86,9
63,6
2,55
179
Juni
178,1
10
26,4
85,1
71,9
2,74
183
Juli
152,0
25,7
83,3
71,7
2,98
183
Agustus
109,3
25,7
82,0
75,9
3,07
195
September
158,7
10
25,7
82,0
60,2
3,02
161
Oktober
217,1
11
26,0
84,0
58,1
2,69
165
Nopember
312,2
15
26,0
87,4
49,8
2,60
147
Desember
317,0
16
25,7
88,1
48,0
2,41
138
Jumlah
2797,4
148
26,0
85,7
9,9
2,71
1979
Page - 24
BAB IV
METODOLOGI PENDEKATAN TEKNIS
4.1.
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan tahap kegiatan awal yang bertujuan untuk menunjang
tahapan pekerjaan berikutnya, yaitu pekerjaan lapangan sehingga seluruh pekerjaan
perencanaan teknis drainase/pengendalian air ini dapat dilaksanakan sesuai dengan
pedoman dalam target waktu yang telah ditetapkan. Dalam melakukan pekerjaan
persiapan, rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
4.1.1. Persiapan Administrasi dan Koordinasi
1.
2.
3.
Page - 25
Koordinasi
Koordinasi dimaksudkan sebagai upaya agar pekerjaan lapangan berjalan dengan
lancar sesuai dengan rencana. Untuk itu perlu disiapkan kelengkapan administrasi
koordinasi dengan isntansi terkait baik intem maupun ekstern ditingkat pusat.
2.
Pengumpulan peta
Peta-peta yang harus dikumpulkan oleh konsultan pada pekerjaan ini adalah:
Peta Orientasi, dengan skala 1:250.000;
Peta RKSKP, dengan skala 1:150.000
Page - 26
Peta Topografi dengan skala 1:250.000, atau skala 1:100.000 atau skala
1:50.000 dari Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional)
Peta Tata Guna Lahan (Land Use) dengan skala 1:50.000 Peta Tata Ruang,
dengan skala 1:10.000 Peta Topografi hasil RTSP, dengan skala 1:10.000
Peta Penggunaan Lahan hasil RTSP, dengan skala 1:10.000 Peta Hidrologi
hasil RTSP, skala 1:10.000, dan
kajian.
4.1.3. Penyusunan Rencana Kerja, Metodotogi Pelaksanaan dan Pembuatan Peta
Rencana Kerja
Berdasarkan evaluasi dan analisis terhadap data-data sekunder yang diperoleh,
maka konsultan diharapkan dapat membuat lay out definitif (pendahuluan) di atas
peta Tata Ruang yang telah diperoleh. Lay out yang telah dibuat ini harus
diasistensikan teriebih dahulu sebeium didiskusikan pada waktu presentasi laporan
pendahuluan dengan pihak pemberi tugas.
Konsultan juga harus menyiapkan rencana kerja berikut dengan metodologi
pelaksanaannya. Rencana Kerja yang tefah dibuat ini akan diplot diatas peta lay
out definitif yang telah disetujui, sehingga seluruh ruang lingkup pekerjaan ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang belah ditetapkan di
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Page - 27
Pekerjaan Lapangan
2.
Pencapaian lokasi
3.
Page - 28
4.
Program Pemda Kabupaten Pulang Pisau dan lintas sektor terkait (Dinas PU
Pengairan, Bappeda, dll)
5.
6.
Page - 29
2.
3.
4.
5.
Evaluasi terhadap data-data yang diper-deh dari hasil orientasi lapangan guna
menyusun alternatif pemecahan masalah dan penyempumaan albematif layout
jaringan drainase definitive (pendahuluan) yang dibuat sebelumnya pada tahap
pekerjaan persiapan, serta penyesuaian peta rencana laerja dengan kondisi
lapangan hasil orientasi lapangan.
dijadikan
sebagai
dasar
dalam
perencanaan
detail
jaringan
Page - 30
Page - 31
Page - 32
b. Pengukuran Poligon
Pengukuran poligon dimaksudkan untuk ~ besaran sudut arah dar patok ke
patok yang telah dipasang sepanjang jalur pengukuran sehingga diketahui
huburxxiaan horiaontalrrya (X Y).
Pengukuran pdigon ini dilakukan dengan mengguna:kan alat To / Wild
(Theodolith) atau alat ukur lainnya yang sederajat dan rambu ukur, serta
perhitungannya menggunakan metode Bowdith, dengan merrperhatikan
kebentuan sebagai berikut:
dilakukan dengan menggunakan system tertutup/kring (loop);
dilakukan dengan kerapatan jarak antara titik-titik poligon bagian yang
lurus adalah 100 m dan pads bagian tikungan dirapatkan disesuaikan
dengan kondisi tikungan;
ketelitian pengukuran sudut maksimum adalah 10' untuk setiap titik
poligon; kesalahan penutup sudut adalah 4,5"n (dimana n adalah jumlah
titik poligon);
kesalahan tinier adalah <_ 1 : 2000; Jarak diukur dengan pita baja
(midband) dalam satu arah dan dikontrol dengan jarak opsit ke arah
muka dan belakang.
c. Pengukuran Sipat Datar
Pengukuran sipat dasar dimaksudkan untuk memperoleh ketinggian
permukaan suatu titik, guna rnemudahkan pengontrolan, maka dalam
Page - 33
Page - 34
Pada jalur rai untuk setiap jarak 100 m dipasang patok kayu dengan ukuran
diameter 5-7 cm yang dicat dengan vema lamig serta berfungsi sebagai
patDk pengukuran atau tempat berdirinya al at
e. Penggambaran Peta Tentatif
Penggambaran peta tentatif harus dilakukan dilapangan di atas kertas
millimeter.
Peta Tentatif merupakan peta sihuasi area! survey sementara yang dibuat
dilapangan dengan kebenhjan sebagai benkut: 1) Skala 1 : 5000
Jarak interval kontur 0,25 m pada daerah datar dan 0.5 m sampai 1 m pada
daerah bukit/peg unu nga n.
Peta tentatif ini merupakan hasil pengeplotan dari
Titik-titik poligon, benchmark dan titik-titik lainnya
berdasarkan perhitungan koordinat (x,y) dan elevasi
ketinggian (z).
Daerah genangan banjir.
Rencana layout atau tata letak trase yang merupakan penyempumaan dan
layout yang dibuat sebelumnya.
Rencana tata letak bangunan pelengkapp.
Page - 35
Page - 36
Page - 37
layout rencana di atas peta situasi serta telah mendapat persetujuan dari Pihak
Pemberi Tugas.
g. Pengukuran Profil Melintang
Pengukuran profil melintang dimaksudkan untuk memperoleh data-data
potongan/profil melintang dari trase yang direncanakan.
Pengukuran profil melintang dilakukan dengan menggunakan alat ulaur
theodolith To atau alat ukur lain yang sederajat dan rambu ukur, dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut
Dilakukan begak lurus ke arah sumbuJas trase dengan lebar
penampang 50 m ke arah kid-kanan trase;
Dilakukan pada setiap jarak 100 m untuk bagian yang lurus, sedangkan
bagian tikungan dirapatkan sesuai dengan kondisi tikungan;
Kerapatan titik profil maksimum adalah 2.0 rn dan setiap perubahan tanah
harus dicatat.
4.2.4. Penyelidikan Hidrologi dan Hidrometri
Penyelidikan hidrologi dan hidrometri dimaksud untuk memperleh data hidrologis dan
hidrometri sebagai masukan pada perencanaan teknis drainase/pengendalian air, yang
meliputi:
1.
Penyelidikan Hidrologi
Penyelidikan hidrologi dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik hidrologis
(klimatologi, curah hujan, modulus drainase, daerah pengaliran sungai) daerah
survey, yang meliputii rangkaian kegiatan sebagai berikut:
USULAN TEKNIS RENTEK-DRAINSE CV. PARAMADIPTA ENG.
Page - 38
Penyelidikan Hidrometri
Page - 39
Penyelidikan
hidrometri
dimaksudkan
untuk
mengetahui
karakteristik
Page - 40
Page - 41
Untuk satu titik pengukuran, v rata-rata = v (kecepatan aliran), pada titik d/D
=0.60 Untuk dua titik pengulauran, maka v rata-rata = harga ratarata dari v
(kecepatan aliran) pada titikd/D= 0.20 dan 0.80; Dan seterusnya. Dimana d
adalah kedalaman pengukuran dan D adalah kedaiaman sungai pada lokasi
pengukuran.
Pengukuran Elevasi Muka Air Sungai
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui elevasi atau ketinggian
muka air sungai guna menentukan elevasi mercu tanggut dan atau elevasi
serta jenis bangunan outlet yang direcanakan.
Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat duga ukur (peilschaal)
dengan ketentuan sebagai berdcut
Dibempatkan pada lokasi yang tepat sedemikian rupa
sehingga memudahkan dalam pengikatan;
Dipasang kuat dan stabil selama pengukuran;
Elevasi titik no[peilschaal harus diikatkan pada system pengukuran yang
ada dimana sudah diketahui koordinatnya (x,y,z).
Pengamatan elevasi muka air pasang surut dilakukan sekurangkurangnya selama 15 hari dan dicatat sekurang-kurangnya pada setiap
30 menit sekali.
b. Pengikatan (lavelling)
Pengikatan dilakukan dengan menggunakan alat ukur waterpass NAK-2 atau
sederajat dan rambu ukur yang bertujuan untukmengikat titik nol terhadap
Page - 42
BM atau titik tetap yang ada, sehingga diperoleh hubungan antara ketinggian
topografi dan perubahan elevasi muka air. Pengikatan ini harus dilakukan
pada waktu sebelum dan sesudah pengukuran tinggi muka air dalam periode
pengulaaran.
4.2.5. Penyelidikan Mekanika Tanah
Pekerjaan ini untuk mengetahui parameter mekanika tanah, yang meliputi paramater
mekanika tanah lapangan dan parameter mekanika tanah laboratorium dimana
nantinya akan dijadikan dasar dalam perencanaan teknik saluran drainase, bangunan
pengatur, bangunan pelengkap lainnya, yang meliputi data untuk perhitungan:
stabilitas air; daya dukung tanah/pondasi; permeabilitas; penurunan (selement);
pemadatan; dan lain-lain
Lokasi penyelidikan mekanika tanah ditentukan sedemikian rupa sehingga
representatif terhadap lokasi kajian dan keperluan perencanaan, serta harus mendapat
persetujuan dari assisten pengawas lapangan atau pihak pemberi tugas, seperti: Lokasi
calon tanggul atau bangunan; Lokasi calon saluran; Lokasi calon quarry bahan
timbunan terutama untuk tanggul.
Penyelidikan mekanika tanah, meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1). Penyelidikan Lapangan
Penyelidikan lapangan dimaksudkan untuk memperoleh parameterparameter
mekanika tanah berdasarkan survey lapangan, dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:
Page - 43
Page - 44
tanggal pelaksanaan, dll. Untuk lebih jelasrrya, format deskripsi tanah dapat
dilihat pada lampiran.
Test Pit (di lokasi quarry tanah timbunan)
Test pit dibuat dengan cara sebagai berikut : Ukuran lubang bes pit adalah 1,25
m x 1,25 m; Kedalaman lubang maksimum adalah 5.0 meter
Disepanjang dinding galian dibuatkan deskripsi tanah yang ada dan dilakukan
pengambilan contoh tanah secara merata dari keempat sisi galian sebanyak
sekurang-kurangnya 20 kg.
Contoh tanah yang diambil merupakan contoh tanah terganggu (disturb
sample) dimana akan diuji di laboratorium urtuk mendapatkan karakteristik
pemadatannya.
2). Penyelidikan Laboratorium
Penyelidikan ini dimaksudkan untuk memperoleh parameter-parameter mekanika
tanah yang akan dijadilen bahan ana6ss tes laboratDrium.
Menurut prosedurASTM dengan beberapa modfikasi yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Penyelidikan terhadap sample tanah yang diperoleh dari lapangan adalah:
Untuk contoh tanah tidak terganggu atau undisturbed sample, sebagai berikut:
Indeks properties; Atterberg Limits (consistency); Permeabilitas; Triaxial test
atau unconfined test atau uji geser langsung (direct shear); Test konsolidasi.
Page - 45
Dan untuk contoh tanah terganggu penyelidikan yang dilakukan meliputi:
Karakteristik pemadatan (compaction characteristic); Analisis gradasi butiran
(grain size analysis)
ini
dimaksudkan
untuk
mengetahui
dampak
pembangunan
Page - 46
Identifikasi dampak lingkungan dari kegiatan proyek yang dimulai dari kegiatan
survey dan perencanaan, kegiatan konstruksi sampai dengan kegiatan pasca
konstruksi (operasional).
4.2.8. Pengamatan Sosial Ekonomi
Pengamatan social ekonomi dan lingkungan, meliputi:
1) Informasi mengenai kondisi social budaya dan ekonomi lokasi kajian dan
sekitamya, baik yang sudah ada (existing) maupun rencana, meliputi: a) Jumlah
dan perkembangan transmigrasi/penduduk sekitar; b) Tingkat pendapatan
transmigran/penduduk sekitarnya; c) Komposisi penduduk menurut umur dan
mata pencaharian; d) Fasilitas pendidikan dan kesehatan dilokasi kajian dan
sekitamya.
2) Analisis manfaat proyek dengan menggunakan beberapa pendekatan yang
representatif.
4.2.9. Foto Dokumentasi Lapangan
Foto dokumentasi pekerjaan tapangan harus dilampirkan pada laporan lapangan
dimana dimaksudkan sebagai bukti bahwa konsultan telah melaksanakan pekerjaan
lapangan sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta sebagai bahan referensi tim
evaluasi didalam pemeriksaan draft laporan akhir.
Adapun spot-spot foto dokumentasi iapangan yang harus diambil oleh konsultan
adalah sebagai berikut: a. Mobilisasi personil dan peralatan survey; b. Pelaksanaan
pekerjaan lapangan; c. Patok-patok BM dan CP; d. Spot-spot penyelidikan mekanika
tanah; e. Spot-spot penyelidikan hidrornetri; f. Lokasi sumber maberial dan
Page - 47
aksessibilitasnya; g. Kondisi tata guna lahan bkasi dan daerah pengaliran sungai (dps);
h. Kondisi system tata air dan bangunan air (existing); i. Konsidi outlet rencana; j.
Kondisi morfobgis sungai ke arah hulu dan kearah hilir; k. Kondisi sosial budaya dan
ekaiorru bkasi dan sekitamya; l. Kondisi lingkungan lokasi dan sekitamya, dll.
4.2.10. Presentasi Daerah
Presentasi ini dimaksudkan untuk menyajikan data yang diperoleh dari hasil pekerjaan
untuk memperoleh masukan-masukan dari unsure pengguna (user) dan lintas sector
guna penyempurnaan laporan lapangan dan laporan akhir. Presentasi dilakukan di
Dinas Kepndudukan dan Transmigrasi Provinsi.
4.3.
Pekerjaan Studio/Kantor
Ditjen
Pembinaan
Penyiapan
Permukiman
dan
Perpindahan
Page - 48
2). Informasi mengenai jalur pengukuran topografi yang disajilcan dalam bentuk
sketsa, meliputi ; jalur pengamatan matahari, jalur pengukuran theodolith dan
jalur pengukuran waterpass;
3). Perhitungan data-data hasil survey topografi;
4). Informasi mengenai kondisi topografi lokasi kajian berdasarkan plotting data
hasii survey topografi.
4.3.1.2. Analisis Data Hidrologi, mencakup
1). Klasifikasi
dan
pembagian
zona
iklim
dengan
sekurang-kurangnya
Page - 49
4). Perhitungan intensitas curah hujan (rainfall intensity) dengan metAde yang
representatif tefiadap pola data curah hujan yang diperoleh, seperti: a) Metode
Talbot; b) Metode Ishuguro; c) Metode Sherman; d) Metode Rational. 5)
Perhitungan debit banjir rencana maximum (design flood) dan atau kapasitas
tampung sungai rencana (design discharge) dengan metode yang representatif
terhadap korxiisi dan lugs wilayah kajian.
4.3.1.3. Analisa Data Hidrometri, meliputi
1). Pefiitungan debit aliran sungai sesaat (flow discharge) dengan memasukan data
hasil survey hidrometri seperti kecepaian atiran rata-rata, luas penampang basah
rata-rata pada rumus/formula yang representatif;
2). Penentuan elevasi mercu tanggul banjir rencana serta elevasi dan jenis bangunan
pembuangan (pudet).
4.3.1.4. Analisis data mekanika tanah tersebut mencakup
1). Pehitungan daya dukung tanah yang d:iijinkan (ultimate bearing capacity) sesuai
dengan kondisi pembebanan, jenis pondasi dan karakberistik tanah setempat,
dengan menggunakan formula/ rumus Terzaghi atau rumus lain yang
representatif.
2). Perhitungan stabilitas lereng untuk oprit jem,bata.n yang tinggi dengan
menggunakan rumus/formuia Bishop atau nunus/formula lain yang representatif
3). Perhitungan
penurunan
(sehierrert)
pondasi
dergan
menggunakan
Page - 50
yang
meliputi:a)
Perhitungan
struktur
saluran
Page - 51
4.3.2.
Penggambaran
Materi yang akan digambar, jenis dan ukuran bahan, interval dan ketebalan garis
kontur, notasi, symbol, nomenklatur. Legenda dan lain-lain yang digunakan
mengacu kepada Standar Penggambaran Direktorat Perencanaan Teknis
Permukiman dan Perpindahan, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan
Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi R.I.
Dengan ukuran kertas gambar adalah AI atau 841 x 594 mm. Huruf dan angka
dalam penggambaran minimal berukuran CL 100 sehingga jika diperkecil
menjadi ukuran A3, huruf dan angka tersebut tetap dapat terbaca.
4.3.3.
Page - 52
harus mendapatkan Daftar Harga satuan Bahan dan Upah (Basic Price) yang
dikleuarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat.
4.3.4.
Page - 53
b.
4.3.5.
Penyusunan La poran
Semua hasil pekerjaan harus dijilid rapi dan diberi sampul/cover sesuai wama dan
judul buku mengikuti ketentuan standar Direktorat Perencanaan Teknis
Permukiman dan Perpindahan, Direktorat Jender-al Pembinaan Penyiapan
Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi R.I. Laporan-laporan yang harus diserahkan oleh konsultan selama
pelaksanaan pekerjaan ini adalah
1.
Laporan Pendahuluan
Laporan ini disusun oleh konsultan dan harus diserahkan sebelum pekerjaan
iapangan dilaksanakan. Laporan pendahuluan berisi Rencana Kerja
Konsultan, terlebih dahulu harus diasistensikan kepada Pihak Pemberi
Pekerjaan.
Page - 54
2.
Laporan Lapangan
Laporan ini merupakan laporan hasil pekerjaan lapangan berisi data lapangan
dan peta-peta hasil pengukuran lapangan serta dilengkapi dengan foto-foto
dokumenatasi kegiatan selama pelaksanaan pekerjaan lapangan.
3.
gambar
rencana,
mencakup
tata/layouttrase
gambargambarteknis.
dan
Page - 55
Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan hasil perbakan dari Draft Laporan Akhir yang telah
mendapat persetujuan dariPihak Pemberi Tugas, yang meliputi
- Laporan Akhir Jilid A
- Laporan Akhir Jilid B
- Laporan Akhir Jilid C
- Gambar Rencana
- Dokumen lelang
5.
6.
Dokumen Lelang
Dokumen lelang terdiri dari
a). Dolumen administrasi, yaitu a) Kontrak
Ketentuan Umum
Petunjuk kepada Penawar
Daftar Harga Satuan
Jadual Pelaksanaan, Daftar Peralatan dan Daftar Personil
Page - 56
8.
4.3.6.
Page - 57
g. Peta Situasi Trase, skala 1 : 1000, interval kontur 0.25 dan 0.5 - 1.0 m pada
daerah bukit/pegunungan.
h. Gambar potiongan memanjang Trase dengan skala
Skala Horizonta1 1: 1000
Skala Vertikal 1:100
i.
j.
Page - 58
BAB V
BAGAN ORGANISASI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1
ORGANISASI PELAKSANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini, konsultan membentuk organisasi proyek yang mantap,
sederhana dan terpadu yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling
mendukung untuk tercapainya tujuan yang dikehendaki.
Organisasi konsultan ini disusun berdasarkan kebutuhan sesuai arahan yang tertuang
didalam Kerangka Acuan Kerja, serta optimalisasi kerja sesuai dengan beban kerja/tugas
yang harus dilaksanakan oleh masing masing personil. Dengan demikian diharapkan
akan dapat dengan cepat mengakomodasikan kebutuhan dan mengadakan pengumpulan
data seakurat mungkin dan menyampaikan informasi sejelas mungkin kepada pelaku
pembuat kebijakan, sehingga mesukan teknis dapat tersusun dengan baik dan konsisten.
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan yang dimaksud dengan Kerangka
Acuan Kerja,
b.
Page - 59
2.
5.2.
c.
d.
Ahli Pemetaan/Geodesi
e.
Ahli Lingkungan
f.
Ahli Tanah/Geologi
g.
Drafter
b.
Operator Komputer
Page - 60
5.3.