Askep Koma Miksedema
Askep Koma Miksedema
Askep Koma Miksedema
KUMPULAN ASUHAN
KEPERAWATAN
(Askep Koma
Miksedema)
2012
WWW.SAKTYAIRLANGGA.WORDPRESS.COM
yang
disebabkan
oleh
malfungsi
hipotalamus
akan
menyebabkan rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH. Penurunan Hormon Tiroid
dalam darah menyebabkan laju metabolism basal turun, yang mempengaruhi
semua sistem tubuh.
Beberapa faktor yang memicu terjadinya koma miksidema secara tiba-tiba
terutama pada penderita hipotiroidisme, antara lain :
1.
2.
Faktor infeksi.
3.
Stroke.
4.
Trauma.
5.
Gagal Jantung.
6.
7.
Hypotermia
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 2
8.
pasien
dengan
koma
myxedema
memiliki
riwayat
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 3
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 4
ASUHAN KEPERAWATAN
Keluhan utama
Sesak napas dan menggigil.
2.
3.
4.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 5
Analisa data
No.
Data
1.
DS : pasien
mengeluh sesak
DO : RR =30 x/menit
Adanya otot bantu
nafas, cuping hidung
2.
DS : pasien
mengatakan mengigil
DO : suhu = 34oc
3.
DS : DO : peristaltic usus
= 1x/menit
Etiologi
Penurunan ADP dan ATP
Masalah
Pola nafas tidak efektif
Konstipasi
GI aktifitas menurun
Peristaltic usus menurun
4.
5.
DS :keluarga
mengatakan pasien
selalu dibantu dlm
pemenuhan KDM
DO :
DS : pasien lama
untuk menjawab
ketika bertanya
DO :status kesadaran
Eyes = 1
Motorik = 1
Verbal = 1
Intoleransi aktifitas
Perubahan perfusi
jaringan serebral
Diagnose keperawatan
1.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan kerja otot pernafasan.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 6
2.
3.
4.
5.
Intervensi keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan kerja otot pernafasan.
Tujuan : setelah 1x24 jam pola nafas menjadi efektif.
Kriteria hasil : RR= 24x/menit, tidak sesak nafas
Intervensi :
a. Berikan oksigen
Rasional : oksigen membantu untuk pemenuhan kebutuhan oksigen.
b. Berikan posisi semi fowler.
Rasional : posisi semifowler membantu dalam pengaliran oksigen.
c. Anjurkan pasien untuk bedrest.
Rasional : bedrest dianjurkan untuk meminimalkan penggunaan oksigen dalam
tubuh.
d. Pantau RR klien.
Rasional : pemantauan bertujuan untuk mengetahui perkembanagan nafas klien.
2. Hipotermia berhubungan dengan penurunan produksi kalor tubuh.
Tujuan : setelah 1x24 jam suhu meningkat.
Kriteria hasil : suhu 37oc, akral HKM
Intervensi :
a. Anjurkan pasien untuk menggunakan selimut atau baju tebal.
Rasional : selimut atau baju tebal bertujuan untuk mengurangi penguapan suhu
tubuh.
b. Anjurkan pasien untuk menghindari pendingin.
Rasional : menghindari pendingin agar pasien lebih nyaman dan suhu tidak
menurun.
c. Berikan suhu ruang yang hangat.
Rasional : agar pasien nyaman dan suhu ruangan tidak mempengaruhi suhu
tubuh pasien.
d. Pantau suhu tubuh pasien.
Rasional : pemantauan suhu tubuh untuk meminimalkan suhu pasien agar tidak
turun.
3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan aktifitas GI.
Tujuan : setelah 2x24 jam pasien tidak mengalami konstipasi.
Kriteria hasil : BAB lancar , konsistensi lunak.
Intervensi :
a. Kolaborasi pemberian obat laksatif.
Rasional : laksatif mempermudah BAB.
b. Berikan health education untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung air
dan lunak.
Rasional : menjaga pola diet pasien
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 7
c.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 8
PENUTUP
KESIMPULAN
Gawat darurat endokrin adalah keadaan gawat darurat yang diakibatkan
gangguan dari sistem endokrin, sehingga terjadi kondisi mengancam jiwa seseorang
yang memerlukan pertolongan segera agar tidak terjadi kematian.
Keadaan gawat darurat endokrin bisa diakibatkan oleh karena terganggunya
produksi horman baik kelebihan maupun kekurangan produksi hormon oleh suatu
kelenjar endokrin.
Diperlukan penatalksanaan sesegera mungkin agar tidak berlanjut ke keadaan
yang lebih fatal yaitu penurunan kesadaran bahkan sampai dengan kematian.
Sebagai perawat kita harus mengetahui konsep dan penanganan koma miksedema
dan krisis tiroid secara cepat dan tepat agar pasien tidak berlanjut ke keadaan yang
lebih buruk.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 9
DAFTAR PUSTAKA
(Anonim)
http://vitriexbont.blogspot.com/2011/02/asuhan-keperawatan-pasiendengan.html disitasi pada tanggal 20 September 2011pukul 19.05 WIB
Bakta, Made. 1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta : ECG
Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan Edisi 1. Jakarta : EGC
Brunner & Suddent. Textbook of Medical-Surgical Nursing 3th Edition
Juall, Lynda. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC
Wilkinson. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 7. Jakarta : EGC
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 10
Hipotiroidisme
Obat-obatan
(sedative,
narkotika,
dan
obat
Metabolisme tubuh
perdarahan
saluran
pencernaan,
Energy otot
kelenjar tiroid.
Hipotermi
Metabolism anaerob
Tidak adekuatnya
kerja otot pernafasan
Kekuatan kontraksi
otot jantung
kelelahan
Penurunan fungsi
pernafasan
bradikardia
Intoleransi aktifitas
hipotensi
Depresi ventilasi
Supply O2 ke
otak
Aktivitas GI
CO
Gerak peristaltic
usus
Konstipasi
Dyspnea
Gangguan neurologis
Pola nafas inefektif
Penurunan kesadaran
koma
Perubahan perfusi
jar.serebral
Gangguan perfusi
jaringan perifer
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 12