Radar Dan Navigasi
Radar Dan Navigasi
Radar Dan Navigasi
2.
Penerimaan Sinyal Echo (Rx)
Sinyal echo ditangkap oleh antenna, duplexer merubah
system yang awalnya transmite menjadi receiver. Sinyal
diproses oleh receiver guna memperkuat level sinyal gema
untuk proses sistem berikutnya, seperti pengolah sinyal yang
pada proses ini ada pendeteksian apakah ada target atau
tidak dan memperbaiki(recover) sinyal inti seperti jarak dan
Doppler shift. Lalu masuk ke proses data display yang akan
mengkonversi posisi target pada system koordinat dan
membuat informasi dapat dibaca.
Sinyal Interferensi
3.
Noise, disebabkan oleh gerakan secara acak pada muatan
elektric yang terjadi pada temperatur di atas kemutlakan nol,
tidak dapat dihindari pada penerima radar, dengan sejumlah
kecil juga dari jalur transmisi, antena, dan dari sumber
eksternal, yang terutama matahari.
- Clutter adalah sinyal gema yang tidak dikehendaki berasal
dari laut, cuaca dan daratan. Clutter merupakan suatu sinyal
gema nyata yangmana pada umumnya dihilangkan
berdasarkan pada penggeseran Doppler menjadi berbeda dari
target diinginkan. Seperti : Laut, daratan, dan awan
- Electronic countermeasures (ECM), atau gangguan adalah
gangguan yang disengaja dihasilkan dalam percobaan untuk
mengganggu pendeteksian gema target. ECM boleh bertindak
Ranging
Macam-macam noise
Macam-macam noise yang terjadi dalam hubungan transmisi:
1. Thermal Noise
2. Intermodulation Noise
3. Crosstalk Noise
4. Impulse Noise
Thermal Noise disebabkan oleh pergerakan elektron. Thermal
Noise terjadi pada semua media transmisi / benda.
Rumus umum Thermal Noise:
Pn = K T Bw (w)
Pn(dB) = - 228,6 dBw + 10 Log T + 10 Log Bw
Dimana:
K = Konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J / K
T = Temperatur absolut (K)
Bw = Bandwith frekuensi (Hz)
Thermal Noise pada penerima dirumuskan sebagai berikut;
Pn = -228,6 dBw + 10 Log T + 10 Log Bw + NF dB
Dimana:
K = Koefisien distorsi non linear
Sh = Harga efektif amplitudo komponen harmonisa
S = Hargta efektif seluruh sinyal komponen yang dihasilkan
b) Impluse Noise merupakan noise yang tidak kontinu:
beberapa pulsa (spike) pendek, relatif dengan amplitudo
tinggi. Impluse Noise Tidak terlalu dalam pentransmisian atau
hubungan analog, namun berpengaruh besar pada hubungan
atau transmisi digital dan transmisi data.
c) Crosstalk Noise ada dua jenis yaitu:
a. Dapat dimengerti informasinya -> Crosstalk
b. Tidak dapat dimengerti informasinya -> noise
Beberapa penyebab Crosstalk Noise:
1. Redaman antar saluran yang tidak besar
2. Adanya gangguan elektris + magnetis antar saluran
3. Frekuensi respon alat tidak baik
4. Performansi non linier suatu sistem, misalnya FDM analog
5. Adanya coupng inductive dan capasitive pada kanal yang
berdekatan
Satuan Crosstalk Noise antara lain:
- dBx
- CU (Crosstalk Unit)
Macam-macam tracking
Tracking Radar dibagi menjadi 4 macam yaitu:
Macam-Macam PRF
a) Low PRF (LPRF)
Dalam system LPRF, echo target diterima dari pulsa yang
ditembakkan terakhir sebelum pulsa berikutnya ditembakkan.
Sehingga jarak dapat ditentukan, karena jarak dari pulsa
transmit yang satu jauh waktunya dengan pulsa transmit
berikutnya, dan semua pantulan akan kembali sebelum pulsa
baru dipancarkan. Tetapi dalam hal ini ranging menjadi sulit
untuk dikenali.
Pergeseran Doppler hamper selalu undersampled pada low
PRF. Sehingga, radar dengan mode low PRF dapat mendeteksi
pergeseran Doppler target. Radar tersebut mampu
mendeteksi bahwa target bergerak, namun tidak dapat
mengetahui berapa kecepatan target.
b) High PRF (HPRF)
High PRF terjadi ketika kecepatan sampling cukup cepat untuk
memenuhi pergeseran Doppler dari target. Dengan kata lain
PRF lebih besar dari dua kali pergeseran Doppler target yang
mungkin. High PRF disebut juga sebagai pulsa Doppler.
Pada umumnya, pulsa dengan PRF yang besar terjadi
manakala PRI yang pendek yang echo target kembali cepat
sebelum transmitter menembakkan pulsa lagi. Oleh karena
itu, jarak adalah sangat rancu dan menentukan jarak pada
high PRF sangat problematic.
c)
Medium PRF (MPRF)
Jarak dan Doppler moderately ambiguous pada kelas PRF
ini.
TU PRI E PRI
1
PRF
dimana:
TU
PRI
PRF
Ru
Range
Target dianggap sebagai range yang tidak tepat karena adanya
ambiguitas yang disebut range ghost. Proses menentukan waktu
propagasi aktual dengan range dan waktu propagasi yang terbaca
dengan range adalah range deghosting. Target yang berada diluar
zona 1 menunjukan range yang berbeda untuk PRF yang berbedabeda pula (lihat gambar dibawah). Kebanyakan radar (tertapi tidak
semuanya) mengalami deghosting dalam range menggunakan
fenomena ini dalam pemerosessan mereka.
cTU cPRI E
c
2
2
2 PRF
dimana:
Ru = jarak maksimum yang tidak rancu
TA TP MOD PRI
c PRI / 2
TP TA nR 1 PRI
RA R MOD
R c TP / 2 (6.14)
R c TA nR 1 PRI / 2
R c TA nR 1 / PRF / 2
R RA c / 2 nR 1 / PRF
dimana:
TA
TP
RA
nR
PRF
PRI
diatas)
iluminasi
f d f A n D .PRF
dimana:
nD = nomor daerah Doppler, suatu bilangan integer yang
bisa negative, nol atau positif.
Persamaan 6.23 menunjukkan problem yang sama
dengan range; tidak terjadi bagaimana banyaknya PRF yang
digunakan, akan selalu ada satu lagi yang tak dikenal dibanding
penyamaan. Seperti dengan range, jika ada PRF yang tepat dan
tidak begitu banyak target, sebuah solusi unik dari semua alas an
pergeseran Doppler yang sebenarnya dapat ditemukan.