Bahan Kuliah Perpan Dasar Konveksi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 75

Untuk plat yang dipanaskan (aliran laminar, temperatur permukaan plat

seragam (isothermal) dan 0,6 < Pr < 50) :

Koefisien perpindahan panas konveksi lokal :

Bilangan Nusselt lokal :

Dimana :
Untuk plat yang dipanaskan keseluruhan plat, xo = 0 , maka bilangan
Nusselt menjadi :

Untuk plat yang dipanaskan mulai di x = xo , koefisien perpindahan panas


konveksi rata-rata dapat dinyatakan sbb :

Dalam kasus ini, perpindahan panas total untuk plat :


Dengan asumsi bagian yang dipanaskan pada temperatur konstan Tw
Untuk plat yang dipanaskan keseluruhan plat :
atau
Dimana :

Sifat-sifat fluida dievaluasi berdasarkan film temperatur , Tf

Untuk kasus permukaan plat dikenai fluks kalor konstan, qw


Bilangan Nusselt lokal :

Bilangan Nu lokal juga dinyatakan sbb :

Perbedaan temperatur rata-rata sepanjang plat :

Untuk kasus dengan nilai Pr > 100


Untuk aliran laminar, plat datar isotermal :

Untuk kasus fluks kalor konstan :

Sifat-sifat fluida dievaluasi pada film temperature , Tf

Contoh-contoh soal :
Air at 27C and 1 atm flows over a flat plate at a speed of 2 m/s. Assume
that the plate is heated over its entire length to a temperature of 60C.
Calculate the heat transferred in (a) the first 20 cm of the plate and (b) the
first 40 cm of the plate. Assume unit depth in the z direction.

Hubungan Antara Gesekan Fluida Dengan Perpindahan Panas


Tegangan geser pada dinding dapat dinyatakan dalam sebuah parameter
koefisien gesekan, Cf

Koefisien gesekan lokal, Cfx

Persamaan untuk plat isotermal aliran laminar yang dipanaskan keluruhan

Persamaan di atas juga dapat ditulis ulang dalam bentuk :

Ruas sebelah kiri dalam rumus di atas disebut dengan bilangan Stanton
(St)

Sehingga :

Persamaan di atas disebut dengan Reynolds-Colburn Analogy,


menyatakan hubungan antara gesekan fluida dan perpindahan panas
untuk aliran laminar pada plat datar. Koefisien perpindahan panas (h)
dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran gaya seret akibar
gesekan pada sebuah plat di bawah kondisi dimana tidak melibatkan
perpindahan panas.
Analogy Reynolds berlaku untuk nilai Pr = 1

Dimana :

Example :
Air at 27C and 1 atm flows over a flat plate at a speed of 2 m/s. Assume that
the plate is heated over its entire length to a temperature of 60C. Compute the
drag force exerted on the first 40 cm of the plate using the analogy between
fluid friction and heat transfer.

Perpindahan Panas Turbulen Berdasarkan Analogi Gesekan Fluida


Local skin-friction coefficient : (untuk 5.105 < Re < 107)

Untuk Re : 107 109 menggunakan persamaan Schultz-Grunow :

Koefisien gesekan rata-rata untuk plat datar dengan lapis batas laminar
hingga Recr dan kemudian turbulent dapat dihitung dengan persamaan :

Pers (a)

Nilai konstanta A tergantung pada Recr berdasarkan tabel 5.1

Menggunakan Reynolds Colburn analogy diperoleh local turbulent heat


transfer :

Perpindahan panas rata-rata di atas keseluruhan lapis batas laminarturbulen :


untuk Recr = 5 x 105 dan ReL < 107

Untuk ReL < 107


Substitusi

persamaan di atas bisa ditulis ulang sbb :

Koefisien perpindahan panas rata-rata dapat juga diperoleh dengan


mengintegralkan nilai koefisien perpindahan panas lokal untuk keseluruhan
panjang plat :

Untuk bilangan Re yang lebih tinggi, persamaan koefisien gesekan (pers. a)


dapat digunakan sehingga :

Persamaan di atas berlaku untuk 107 < ReL < 109 dan Recr = 5 x 105
Untuk Recr tidak sama dengan 5 x 105 dapat digunakan persamaan Whitaker

Semua properties dievaluasi pada temperatur aliran bebas kecuali w . Untuk


gas rasio viskositas dievaluasi pada temperatur film.
Pada kasus plat datar yang dikenai fluks kalor konstan :

ALIRAN MELALUI SILINDER DAN BOLA


Bilangan Nusselt rata-rata untuk aliran melintang melewati sebuah silinder,
dapat dihitung dengan korelasi dari Churchill dan Bernstein :

Sifat-sifat fluida dievaluasi berdasarkan temperatur film :


dimana T adalah temperatur aliran bebas (free stream), dan Ts adalah
temperatur permukaan silinder.
Untuk aliran melewati bola, Whitaker merekomendasi korelasi sebagai
berikut :

Korelasi di atas valid untuk 3,5 Re 80.000 dan 0,7 Pr 380. Sifat-sifat
fluida dievaluasi pada temperatur aliran bebas , T kecuali untuk s
dievaluasi pada temperatur permukaan bola, Ts

Bilangan Nusselt rata-rata untuk aliran melewati silinder dapat dinyatakan


dalam bentuk yang lebih ringkas sbb :

dimana n = 1/3 dan nilai konstanta C dan m ditentukan secara


eksperimental , nilainya dapat dilihat pada tabel :

ALIRAN MELEWATI KUMPULAN PIPA

Susunan pipa dalam kumpulan pipa dikarakteristik oleh transverse pitch, ST


longitudinal pitch, SL dan diagonal pitch, SD
Diagonal pitch, SD dapat ditentukan dengan :

Dalam kumpulan pipa, karakteristik aliran ditentukan dengan kecepatan


maksimum, Vmax

Untuk susunan segaris (in line)

Untuk susunan selang-seling (staggered) dan

Bilangan Reynolds dihitung berdasarkan Vmax :

Nilai bilangan Nusselt rata-rata untuk aliran melintang melewati kumpulan


pipa (tube banks) dapat dihitung dengan korelasi Zukauskas yang
mempunyai bentuk umum sbb:

Nilai konstanta C, m dan n tergantung pada nilai bilangan Reynolds (Re).

Nilai konstanta C, m dan n dapat dilihat pada tabel :

Tabel di atas berlaku dengan batasan N > 16, 0,7 < Pr < 500 dan 0 < ReD < 2 x
106 .
Semua propertis kecuali Prs dievaluasi pada rata-rata aritmetika temperatur
fluida masuk dan keluar tube banks (Prs dievaluasi pada Ts ).

Untuk jumlah baris N<16, menggunakan faktor koreksi :

Dimana F adalah faktor koreksi, dapat dilihat pada tabel :

Jika bilangan Nusselt rata-rata diketahui, sehingga diperoleh koefisien


perpindahan panas konveksi rata-rata, maka laju perpindahan panas dapat
dihitung sbb :
Dimana As = luas permukaan perpindahan panas = N..D.L
m = laju aliran massa fluida = .V.(NT.ST .L)
Dimanan N = jumlah total pipa, L panjang pipa, NT jumlah pipa dalam bidang
transversal, dan V kecepatan fluida sebelum memasuki tube banks.

Temperatur keluar fluida Te dapat dihitung dari :

Penurunan Tekanan (Pressure Drop)


Penurunan tekanan adalah perbedaan tekanan fluida masuk dan fluida keluar
tube bank.
Dirumuskan sbb :

P = penurunan tekanan (Pa)


NL = jumlah baris dalam arah P
f = faktor gesekan
Vmaks = kecepatan maksimum (m/s)
= faktor koreksi
Faktor koreksi diperoleh dari grafik untuk susunan tube bank in line dan
stagerred.

Daya yang diperlukan untuk menggerakkan fluida melewati tube bank


disebut dengan daya pemompaan (pumping power), Wpump , dirumuskan
sbb :
Dimana
melewati tube bank dan
fluida melewati tube bank.

adalah debit atau laju aliran volume fluida


adalah laju aliran massa

INTERNAL FLOW
Aliran laminar dan turbulen dalam pipa
Aliran di pipa dapat laminar, transisi atau turbulen, dikarakteriksasi dengan
bilangan Reynolds
Untuk aliran di dalam pipa bundar, bilangan Reynolds dirumuskan sbb :

dimana Vm adalah kecepatan rata-rata fluida, D adalah diameter dalam pipa


Untuk aliran melalui pipa dengan penampang tidak bundar, bilangan
Reynolds dirumuskan berdasarkan diameter hidrolik :

dimana Ac adalah luas penampang pipa, dan p adalah keliling (perimeter)


penampang pipa

Untuk kondisi praktis klasifikasi aliran


berdasarkan Re :

Transisi dari laminar ke turbulen sangat


tergantung pada derajat gangguan aliran
oleh kekasaran permukaan, getaran pipa
dan fluktuasi aliran.

ENTRANCE REGION

Daerah dari sisi masuk pipa hingga ke titik dimana lapis batas kecepatan
bergabung dengan titik pusat pipa di sebut dengan hydrodynamic entrance
region, dan panjang daerah ini disebut dengan hydrodynamics entry length
(Lh)
Aliran di entrance region disebut dengan hydrodynamically developing flow.
Daerah diluar entrance region disebut dengan hydrodynamically fully
developed region. Profil kecepatan di derah fully developed adalah parabola
untuk laminar dan lebih rata untuk daerah turbulen.

Daerah aliran dimana lapis batas termal terbentuk dan mencapai pusat pipa
disebut entrance termal region, dan panjang daerah ini disebut dengan
thermal entry region (Lt).

Aliran di daerah thermal entrance region disebut thermal developing flow.


Daerah diluar thermal entrance region disebut dengan thermally fully
developed region.
Daerah dimana aliran baik hydrodynamically developed dan thermally
developed dan prodil kecepatan dan temperatur tetap tidak berubah disebut
dengan fully developed flow.
Dalam aliran laminar, hydrodynamic entry length dan thermal entry length
didekati dengan persamaan sbb :

Untuk Re = 2300, hydrodynamic entry length didekati dengan 115D, dimana


D adalah diameter dalam pipa.
Dalam aliran turbulen, secara paraktis hydrodynamic entry length dan
thermal entry length didekati dengan persamaan sbb :

GENERAL THERMAL ANALYSIS


Persamaan energi aliran tunak dalam sebuah pipa dapat dinyatakan sbb :

dimana Ti dan Te adalah temperatur fluida rata-rata masuk dan keluar pipa.
Kondisi permukaan pipa dapat didekati dengan temperatur permukaan
konstan (constant surface temperature, Ts = konstan) dan fluks kalor
permukaan konstan (constant surface heat flux, qs = konstan).
Dalam kasus qs konstan, laju perpindahan panas dapat dihitung sbb :
Temperatur fluida rata-rata keluar pipa :

Temperatur permukaan pipa untuk kasus fluks kalor konstan, dihitung sbb :

Laju perpindahan panas untuk kasus temperatur pipa konstan, dihitung sbb :
Tave adalah beda temperatur rata-rata aritmetika.

dimana Tb = (Ti + Te)/2 adalah temperatur fluida rata-rata bulk.


Te dapat ditentukan dengan :
Laju perpindahan panas dinyatakan dengan beda temperatur rata-rata
logaritmis :
dimana

ALIRAN LAMINAR DALAM PIPA


Penurunan tekanan (pressure drop)
Dalam prakteknya, untuk semua jenis
aliran dalam (internal flow)(aliran
laminar, turbulen, pipa bundar, pipa
tidak bundar dan permukaan pipa
halus atau kasar, penurunan tekanan
dirumuskan sebagai berikut :

Dimana f adalah
(friction factor).

faktor

gesekan

Faktor gesekan untuk aliran laminar di dalam pipa bundar :

Kalau pressure drop tersedia, daya pemompaan dapat dihitung dengan :

Dimana V adalah debit aliran,

Persamaan di atas disebut dengan persamaan Poiseuilles Law


NUSSELT NUMBER ALIRAN LAMINAR
Untuk kasus fluks kalor konstan aliran di pipa bundar :
Untuk kasus temperatur konstan aliran di pipa bundar :
Untuk pipa bundar panjang L diperlakukan temperatur permukaan konstan,
bilangan Nusselt rata-rata untuk termal entrance region dapat ditentukan dari :

Bilangan Nusselt rata-rata untuk developing laminar flow dalam sebuah pipa
bundar dapat ditentukan dengan persamaan Sieder and Tate.
Semua properties fluida dievaluasi pada temperatur fluida rata-rata bulk,
kecuali dievaluasi pada temperatur permukaan pipa T

ALIRAN TURBULEN DALAM PIPA


Untuk pipa-pipa halus, faktor gesekan di aliran turbulen dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan first Petukhov equation :

Untuk aliran turbulen berkembang penuh dalam pipa halus persamaan


sederhana untuk bilangan Nusselt menggunakan persamaan Colburn :

Akurasi persamaan Colburn diperbaiki dengan persamaan Dittus Boelter :

Dimana nilai n = 0,4 untuk proses pemanasan, dan n = 0,3 untuk


pendinginan. Propertis fluida dievaluasi pada temperatur fluida rata-rata bulk
(Ti + To)/2.
Persamaan Dittus Boelter sederhana tetapi mempunyai akurasi error hingga
25% dari data aktual.

Kesalahan persamaan Dittus Boelter diperbaiki hingga kurang dari 10%


dengan menggunakan persamaan Petukhov kedua (second Petukhov
equation)

Akurasi persamaan Petukhov untuk bilangan Reynolds yang lebih rendah


diperbaiki dengan persamaan Gnielinski :

Faktor gesekan pada persamaan Petukhov dan Gnielinski dihitung


dengan menggunakan persamaan first Petukhov equation.
Properties fluida pada persamaan Petukhov dan Gnielinski dievaluasi
pada temperatur fluida rata-rata bulk (Ti + To)/2.

FAKTOR GESEKAN PIPA ALIRAN TURBULEN

Pada aliran turbulen, faktor gesekan tergantung pada kekasaran relatif


(/D) dan bilangan Reynolds (Re).

Persamaan implisit dari Colebrook :

L.F Moody memplotkan rumus ini dalam bentuk diagram Moody.


Persamaan eksplisit dari Haaland :

Anda mungkin juga menyukai