Laju Laminar
Laju Laminar
Laju Laminar
Kelompok 5
- U t a m i P r a t i w i I n d r a 2 1 0 7 11 2 3 7 3
- W i n a h y u S e t y a m u s t i k a 2 1 0 7 11 2 7 6 0
- m . H a f i z Ta n j u n g 2 1 0 7 11 2 7 6 4
- Wa n d a A r s i N i j ’ m a h 2 1 0 7 11 2 7 6 4
-Kathleen Julietta 2107135427
PERPINDAHAN KALOR DI DALAM FLUIDA DAN LAPISAN BATAS TERMAL
Jika pada plat rata yang terbenam di dalam arus fluida aliran steady state
dengan arah sejajar dengan plat. Jika arus itu mendekati pkat dengan
kecepatan υο dan suhu T∞ dan bahwa permukaan plat itu dijaga pada suhu
tetap Tw. Jika Tw lebih besar dari T∞ sehingga fluida itu dipasnkan oleh plat.
Penyusupan kalor karena perpindahan dari plat ke fluida menyebabkan
naiknya suhu fluida dan terbentuk gradien suhu. Gradien suhu itu terbatas
pada lapisan di dekat dinding saja, dan di dalam lapisan itu terdapat suhu
kisaran pada batas luar. Lapisan ini disebut lapisan batas termal.
Untuk menggunakan Pers (12-30) atau (12-31) untuk penampang yang tidak
bundar, kita hanya perlu mengganti diameter D di dalam angka Reynolds dan
angka Nusselt dengan diameter ekivalen De yang didefinisikan sebagai empat kali
jari-jari hidraulik rH
Contoh Soal 12-2
Benzena didinginkan dari subu 141ᵒ F menjadi 79ᵒ F (60.6 menjadi 21,1ᵒ C) di dalam
pipa-dalam pada suatu penukar-kalor pipa rangkap. Air pendingin mengalir melawan
arah terhadap aliran benzene yang masuk mantel pada 60ᵒ F (15,6 ᵒ C) dan keluar pada
suhu 80oF (26,7ᵒ C). penukar kalor itu terdiri dari pipa dalam yang terbuat dari tabung
tembaga 7/8 ini. (22,2 mm) 16 BWG yang diselubungi oleh mantel yang terbuat dari pipa
baja 1 ½ in. (38.1 mm) Skedul 40. Kecepatan linear benzene ialah 5ft/det (1,52 m/det); air
4 ft/det (1,22 m/det). Dengan mengabaikan tahanan-tahanan dinding dan lapisan kerak,
dan andaikan L/D> 150 dua pipa, hitunglah koefisien film untuk benzene dan air dan
koefisien menyeluruh atas dasar permukaan-luar pipa dalam.
Hasil ini cukup dekat dengan suhu dinding yang dihitung sebelumnya, sehingga
pendekatan kedua tidak diperlukan lagi.
Koefisien menyeluruh didapatkan dari Pers. (11-29) dengan mengabaikan
tahanan dinding tabung:
PENGARUH KEKESATAN.
Pengaruh kekesatan terhadap perpindahan kalor jauh lebih kecil
daripada pengaruhnya terhadap gesekan fluida, dan secara ekonomi
biasanya lebih bermanfaat menggunakan tabung licin untuk
meminimumkan rugi gesek daripada mengandalkan kepada kekesatan
untuk meningkatkan perpindahan kalor.
Difusivitas pusaran kalor. Bila tidak ada gradien suhu melintas suatu permukaan isotermal,
semua pusaran akan mempunyai suhu yang sama, yang tidak bergantung pada titik asal,
dT/dy = 0, dan tidak ada aliran kalor neto yang berlangsungJika ada gradien suhu, maka
analisis yang setara dengan analisis yang menghasilkan Pers. (3-17) menunjukkan bahwa
pusaran itu membawa fluks kalor neto dari suhu tinggi ke suhu rendah, sesuai dengan
persamaan bahwa pusaran itu membawa fluks kalor neto dari suhu tinggi ke suhu rendah,
sesuai dengan persamaan
Subskrip t menunjukkan bahwa Pers. (12-45) berlaku untuk perpindahan kalor koreksi
turbulen. Oleh karena di samping itu terdapat pula konduksi, maka fluks kalor di setiap titik,
ditandai dengan q, menurut Pers. (12-41) dan (12-45)
di mana ialah difusivitas termal, k/cp Persamaan fluks momentum total yang sehubungan
dengan Pers. (12-46) ialah Pers. (3-20) yang dituliskan sebagai